Friday, December 30, 2005

All blogger......

Selamat Tahun Baru

May God Bless You All

Tuesday, December 27, 2005

Tidak Semua Berupa Materi

A : Dengan mobil yang sudah lumayan, plus rumah yang sudah ada, dan semua yang ada sekaarang, apakah kamu sudah merasa sukses?

B : Belum

A : Apa yang kamu ingin lagi? Eksistensi diri? Pengakuan? Popularitas Atau apa?

B : Entah lah.

Apakah semua kesuksesan hanya dilihat dari materi? Tidak kan? Ada impian impian terpendam yang belum terwujud masih jadi ganjalan di hati. Entah kapan bisa mewujudkannya?
Satu hal yang pasti, aku merasa yakin, karena semua yang ada sekarang benar benar hasil jerih payah sendiri, tanpa campur tangan orang lain. That's all.

Ke depannya? Ada banyak hal yang masih menunggu untuk dijangkau.
Namun, perlu dicatat, tidak semuanya bersifat materi.

Teman tapi Mesra

lelaki : kita ini kan bukan pacaran ya?
perempuan : entah...
lelaki : iya, kita bukan pacaran, tetapi teman. teman hidup. sampai tua nanti.
perempuan : o ya?

Friday, December 23, 2005

Mother's Day

Pulang dari kantor kemaren sudah agak malam sekitar jam 8 an lah. Begitu turun dari mobil, anak anakku menyongsong sambil membawa kartu. Isinya?

"Selamat hari IBU" dengan gambar bunga yang berantakan.

Ternyata di sekolahnya tadi, mereka membuat kartu spesial untuk hari tersebut. Si Tengah dan si Bontot memberikan kartu mereka untukku?
Sedangkan si Sulung, datang dengan ucapan dan ciumannya.

Wuahhhhh!!! Terharu rasanya.
Rasa yang satu ini tidak dapat dibeli dengan uang!!!!!

Jabatlah tanganku erat erat

Aku mengenal dia beberapa bulan yang lalu. Umurnya sekitar 21 or 22 tahun an lah. ya.. karena aku pikir dia pengurus dari suatu unit... tak ada salahnya aku mencoba memberikan semangat pada dia, apalagi posisiku adalah sebagai alumni. Namun, saat itu sempat sedikit kaget, karena ternyata dia tidak mau bersentuhan dengan kaum hawa.
Sempat sedikit heran, but it was okay. Sekarang kan memang lagi jamannya seperti itu. Ndak perlu dipikirkan.

Bertemu dengan dia terakhir minggu lalu, saat itu aku ke pertamina simprug bersama beberapa orang rekan alumni untuk melihat persiapan terakhir tim. Dan spt biasanya kita selalu menjabat tanganlah kepada para pengurus yang terlibat. Saat berhadapan dengan dia, aku sudah siap siap untuk tidak berjabat tangan. Dan ternyata benar, dia hanya mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dadanya saat berhadapan dengan ku.
Aku sih ndak papa, karena memang sudah tahu kalau dia tidak mau bersentuhan dengan kaum ku.

But, surprise surprise...!!!!
Saat diumumkan bahwa tim menjadi ranking kedua... ternyata batas yang dia bikin itu runtuh. Langsung luruh bersama sama dalam kebahagian tim yang mendapat prestasi yang cukup mengejutkan.
Aku sendiri lupa juga, saat larut dalam kegembiraan aku dengan bergegas menyalami para pelatih dan pengurus tim satu persatu. Ndak sadar juga aku menyalami dia dan menepuk nepuk punggungnya sebagai seorang kakak dan alumni, tanda rasa ikut berbangga dan berbahagia.

Yang mengagetkan aku, saat di tengah arena,... ternyata dia tidak menampik pelukan pelukan dari rekan rekan perempuannya. Semuanya. Entah itu yang berkerudung atawa yang nggak.
Tapi tentu saja kekagetanku itu kaget yang bahagia.
Bahagia, karena ternyata ada suatu moment yang dapat meruntuhkan dan mencairkan batas garis yang dibuatnya sendiri antara kaumnya dan kaumku.
Setelah melihat dia berpelukan bahagia dengan rekan-rekan perempuannya, aku tersentak dan teringat, oh ya.. tadi kan dia juga tidak menampik ucapan selamatku dengan jabatan tangan yang hangat dan erat.

Ah... garis dan batas memang seharusnya tidak perlu dibuat untuk membedakan kaum adam dan hawa.

Tuesday, December 20, 2005

What next..?!

Di saat pikiran, perasaan, emosi, hati, nurani sudah tidak dapat berbicara.. tinggal satu yang bisa bicara... UANG

MB UGM runner up GPMB 2006

Ini foto 17 tahun yang lalu saat MB UGM menjadi Runner Up Grand Prix Marching Band 1988.



dan Grand Prix Marching Band 2006 ini.. MB UGM mengulang sejarah dengan menjadi runner up kembali... (belum ada pic nya)

Viva MB UGM!! Congratulation.....

Friday, December 16, 2005

SAY NO TO PIRACY

Denger beberapa kali lagu Anggun, jadi pengin beli album kasetnya, sepertinya cukup bagus, apalagi sudah go internasional kan?
Kemaren, jalan di suatu mal, lewat pedagang yang jual cd dan lain lainnya yang bajakan. Biasanya, aku Cuma lewat saja. Tidak tertarik untuk mampir dan melihat lihat barang-barang bajakan tersebut.
But, keinginanku untuk punya albumnya Anggun membuatku mampir dan bertanya kepada si mbak mbak penjaga, “ada Anggun yang baru?”, “ada” kemudian si mbak menunjuk satu lokasi deretan cd bajakan tempat cd anggun berada.
Then, aku menemukannya. Sambil menunggu giliran untuk dicoba cd tersebut, aku menimbang-nimbang, beli nggak beli nggak beli nggak… (bimbang dan ragu..)

Akhirnya, aku taruh kembali cd Anggun tersebut, aku tidak tega beli cd bajakan Anggun. Kasihan. Lebih baik aku beli kaset aslinya saja nanti.

Ingat ingat, say no to piracy!!! (especially for Indonesian products).

Setuju???!!!!!

Wednesday, December 14, 2005

PMS untuk laki laki

Laki laki kira kira punya periode dimana emosinya tidak stabil spt pada perempuan kalau lagi PMS ndak ya?

Apakah ada kaum laki laki yang dapat memberikan tanggapan tentang hal ini. Ditunggu responnya.

Tuesday, December 13, 2005

Halal or haram?

Kemaren siang sobat baikku yang tinggal di Semarang kirim SMS, then... sms an kita spt di bawah ini jadinya....
+ "pernah denger toko roti BREADTALK? itu rotine halal or haram?"
= "halal lah!!! kenapa? kalau buatku sih.. itu roti yang cuma bisa aku nikmati kalau dibeliin!! habis roti mahal!! rotinya orang borju!"
+ "Ini aku juga karena dioleh olehin! Sekali sekali ngrasain rotinya orang kaya.. !"

Di Jakarta ini, barang mahal apa sih yang ndak bisa laku. Segala macam hal yang buatku bikin geleng geleng kepala karena mahalnya... tetap aja laris manis bak kacang goreng.
Heran ya??!!
Mudah mudah an aku tetap sadar, eling.. dan tetap... MEMBUMI.

Coba lihat.. dua paragraf di atas ndak ada hubungannya sama sekali ya???
Hehehehe....
Tadinya sih pengin kasih komentar soal SMS temenku yang halal or haram itu.. tapi khawatir ada yang tidak berkenan... then... nanti aku dikasih fatwa MUI lagi..
Ndak lah ya...!
Jadi biarlah menggantung begitu saja spt diatas.....

Friday, December 09, 2005

Emosi


Segala sesuatu kalau disertai dengan rasa emosi, pasti akan berakhir negatif.
Coba deh, kita melakukan suatu kegiatan ditambahi dengan emosi, lihatlah.. hasilnya seperti apa...
Pastilah hanya akan menghasilkan sesuatu yang tidak semestinya...

Setuju???

Thursday, December 08, 2005

Mengertikah Aku????

Beberapa hari yang lalu, mendapat email dari salah satu temen dekat ku (kalau tidak mau dibilang sahabat), dia bilang bahwa dia menyesal mengapa dia memiliki teman dan sahabat yang tidak mengerti tentang dia. Berarti aku termasuk satu diantara teman dan sahabatnya (mungkin) yang dinilai seperti itu.
Sedikit tertegun aku membaca tulisan dia, mengingat apa yang telah aku perbuat dan aku katakan selama ini, ternyata masih tetap dipandang tidak mengerti tentang dia dan masalahnya.

Buatku, yang lebih sering berpikir secara logis daripada emosi, kalimat Tanya pertama yang muncul di benakku stl membaca tulisannya adalah: “Definisi mengerti apa yang ada di benak dia?”
Apakah konsep “mengerti” buat dia itu sama seperti konsep kata “mengerti” yang standard dipahami oleh orang orang lain, ataukah ada konsep “mengerti” lain lagi yang ada di dalam pikirannya.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, tertulis sebagai berikut:
Mengerti: (v) (telah dapat) menangkap (memahami, tahu) apa yang dimaksud oleh sesuatu; paham
Mengertikan: (v) menjadikan (membnuat) mengerti
Pengertian: (n) 1. Gambaran atau pengetahuan tentang sesuatu di dalam pikiran; pemahaman
(psi) kesanggupan inteligensi untuk mengankap makna suatu situasi atau perbuatan.

Itulah arti kata mengerti yang ada di kamus besar bahasa kita, dan juga (menurutku) yang dipahami oleh sebagian besar orang Indonesia.

Jadi, kalau arti kata “mengerti” yang dia maksud adalah sama dengan yang ada di dalam kamus, berarti tidak ada yang salah dengan diriku. Karena aku sepenuhnya sangat sangat mengerti akan masalah yang dia hadapi. Sangat sangat paham akan perasaan dan kondisi dia.

Kalaupun kemudian aku tidak setuju dengan pendapat dan pemikiran dia, bukan berarti aku “tidak mengerti” toh?

Namun, kalau kata “mengerti” yang dia maksud adalah, mengerti, memahami, menyetujui dan mungkin bahkan mengikuti saja apa yang dia pikirkan dan rasakan. WOW, itu salah besar.
Mengerti, belum tentu harus setuju. Okay?
Kalau aku pikir, apa yang dia lakukan tidak bersifat positif (buat aku tentu saja) dan mungkin juga buat orang lain, mengapa juga aku harus setuju dan mengikuti apa pendapatnya?
Itu berarti, aku bukan seorang teman (atau kalau masih boleh menyebut diri sahabat) yang baik. Tidak akan mungkin aku memberikan solusi yang berakhir dengan poin negative dipihak nya.
Apakah seorang sahabat yang baik, harus selalu mengikuti apa pendapat sahabatnya yang negative. Tidak kan?
Kalaupun pada akhirnya aku dicap tidak mendukung dan membantu dirinya dalam menyelesaikan masalahnya karena menurutku memang masalahnya blunded… apa mau dikata.
Toh aku sudah berusaha membantu.

Salah seorang sahabatku yang lain dengan tenang memberikan advice nya, “Yang penting, sebagai sahabat kamu sudah memberikan sebanyak mungkin masukan dan saran, kamu sudah menemaninya dimasa masa sulit, itu yang penting. Kalau semua yang kamu lakukan tidak sesuai dengan jalan pikirannya. Ya terimalah. Santai aja lah. Ndak usah terlalu dipikirkan. The point is kamu sudah berusaha menjadi teman yang baik, kalaupun dianggap tidak baik, pastilah ada alasannya”

Aku pikir, bener juga katanya. Mengapa juga aku harus bersedih hanya karena dianggap tidak mengerti?
Bersimpati kan tidak hanya memakai perasaan. Bersimpati dengan memakai logika akan lebih membangun sifatnya, atau bahasa kerennya empati.
Lagian, masih ada banyak masalah yang akan menghadang didepan jalan hidupku. Fokus. Fokus. That would be better.

Jadi mungkin temanku itu harus menulis ulang imelnya dengan kalimat sebagai berikut:
“Aku menyesal mengapa sahabatku tidak mau mengikuti dan mendukung atas apa yang aku lakukan.”

Nah itu baru benar, dan aku akan manggut manggut langsung setuju dengan tulisannya, dan tidak akan sampai membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia ku yang tebelnya ampuuun!

Monday, December 05, 2005

Angels in America

Produksi HBO tahun 2003, di putar dalam rangka Hari AIDS sedunia.
Mau tahu pendapatku???
Beginilah seharusnya sebuah film itu. Banyak masukan baru yang mengendap di pikiranku. Banyak hal baru tanpa basa basi yang tertuang dalam sebuah film.
Lugas. Terus terang. Jelas.Dan memberikan pencerahan baru kepada jalan pikiranku.

Dialog dialog didalamnya mengalir lancar. Dan yang pasti berani sekali.
Aku yakin, pasti ada yang mencak mencak kalau diputar di saluran tv lokal...
(tahu sendiri lah.. siapa yang mencak mencak!)

"Tuhan itu udah bosen sama kita malaikat, jadi dia menciptakan manusia dan bermain main dengan manusia... setelah dia liat itu masih belum cukup menyenangkan, dengan tanpa beban dia pergi meninggalkan surga"

hahahahaha aku senyum nyengir dengernya... kalo Tuhan memang ndak punya beban.... yang punya beban itu kita ... (from "......")

Lagi bingung

Pengin isi blog dengan tulisan yang rada berarti. Tapi pikiran lagi bunded. Tidak mengerti. Dan sedang mencoba untuk mengerti situasi apa yang sedang terjadi sebenarnya. Dan apa yang akan terjadi setelah situasi saat ini.

Hanya harapan bahwa jalan tol cipularang cepet diperbaiki dengan baik tanpa ada korupsi yang menyertainya.. sehingga tidak akan longsor lagi dalam waktu 10, 20, 30 tahun ke depan. hehehe

Dua alinea diatas ndak ada hubungannya ya?.. biarin!

There are so many things in my mind.

Thursday, December 01, 2005

Segalanya pasti berubah

Perubahan itu selalu menyertai perjalanan hidup kita. Entah itu perubahan yang bersifat positif maupun negative. Entah itu dalam bentuk kualitas maupun kuantitas.
Segalanya pasti berubah. Tidak ada yang tetap dalam hidup ini.
Kita lah yang harus sepenuhnya sadar akan perubahan tersebut, dan selalu siap menghadapinya.
Dan ada satu hal yang selalu kuusahakan untuk tidak berubah... ya.. kalaupun berubah sebisa mungkin ke arah yang positif lah...

Monday, November 28, 2005

Melebur Dosa

Aku masih tergelitik dengan sms salah satu teman saat lebaran kemaren...isinya..
".... bla bla bla... untuk melebur dosa"
..
kata yang membuat aku ingin tahu artinya adalah..."melebur dosa"
....
coba kita bayangkan... jika melebur logam... berarti logam logam dipanaskan kemudian mencair .. itu yang namanya melebur logam... then, biasanya setelah dilebur logam akan dibuat bentuk baru...
jadi yang terjadi adalah terjadinya bentuk baru dari logam logam lama yang dilebur dan dicairkan tersebut..
namun.. esensinya tetap sama... bentuk baru dari suatu barang yang bahan dasarnya tetap logam..

Jadi... kalau kata melebur dosa berarti... gimana dong??
dosa dosa.. disatukan kemudian dilebur... dicairkan untuk kemudian.. dibentuk sesuatu yang baru dari bahan dasar dosa-dosa tersebut... ?????
kalau bahan dasarnya dosa... kira kira bentukan barunya... apa ya?
..
mungkin yang benar bukan kata "melebur dosa" but..."menghapus dosa".

hahaha... mungkin begitu kali ya???!!

tahu ah!!! gelap!!!

Tuesday, November 22, 2005

Cipika Cipiki



Sejujurnya aku ndak begitu setuju dengan kebiasaan cipika cipiki yang ada sekarang ini. Soalnya kadang kadang tidak pada tempatnya..

Namun,.. ingin mengulas panjang lebar di tulisan ini... rada rada enggan.
Aku yakin pasti pendapatku akan dicounter oleh banyak pihak...dan kemudian..
dianggap orang aneh...., bahkan mungkin dianggap a sosial.

Jadi... lebih baik keenggananku akan kebiasaan itu aku pendam saja dalam hati. Walaupun sangat sangat malas aku melakukannya.. namun kadang terpaksa mau kalau sudah disodori pipi pipi itu.....

Ih!!!!

Thursday, November 17, 2005

Hari ini aku dapat sms dari teman kuliah program S2, isinya”
“ass pres RI bth 3 jt sms u. tolak pcabtn SKB2 MENTRI. Jk dcabut, Kristen bbas bangun greja di komntas muslim ketik: TOLAK PENCABUTAN SKB 2 MENTRI ke 9949, Sebarkan!

Sejujurnya, aku prihatin dengan sms sms spt itu. Memang ada masalah apa jika orang Kristen membangun gereja dengan bebas? Toh orang Muslim juga bebas membangun mesjidnya. Bahkan mereka dengan bebas juga minta sumbangan di jalan, di terminal di semua tempat dengan judul pembangunan mesjid tanpa undang undang yang mengatur?

Ada apa dengan orang orang tersebut?
Akan sangat membuat aku sedih, jika kalangan orang yang katanya berpendidikan tinggi, juga ikut ikutan berperan serta dalam membuat kotak kotak dengan eksklusifitasnya.

Buat aku pribadi, apa sih masalahnya dengan orang membangun gereja. Toh, sah sah aja mereka membangun gereja. Mesjid kan juga banyak dibangun di mana mana. Walaupun bangunan tersebut keseringan kosong. Hanya isi jika ada jadwal shalat Jumat saja atau saat hari hari besar Muslim lain.

SMS di atas seolah olah bertujuan orang Kristen tidak boleh membangun gereja di komunitas muslim. Coba kita lihat kata KOMUNITAS MUSLIM. Komunitas muslim spt apa yang mereka maksudkan? Memangnya ada komunitas muslim di Indonesia yang secara eksklusif terpisah dari komunitas lainnya. Hebat banget kalau memang ada. Kalaupun ada, seperti apakah yang namanya komunitas muslim itu? trus, kalau begitu itu, nanti bakalan ada komunitas Kristen, komunitas Buddha, komunitas hindu, dll yang secara jelas terwujud dalam bentuk pemukiman. BEGITU???

Aku pribadi bukannya mau membela orang Kristen yang ingin membangun gereja. Bukan. Namun terlihat aneh aja. Terlihat begitu apa ya? Naif?
Karena buat aku, Kristen, Islam, Buddha, Hindu, Katolik, Kong Hu Cu, dan lain lain aliran agama, adalah sama sumbernya. Semua bersumber ke yang Maha Satu. Maha Pencipta. Walaupun dengan penyebutan yang berbeda beda. So what gitu lho?
Mengapa harus dipusingkan dengan pengkotak kotak an seperti itu.
Mengapa harus ada yang merasa yang satu lebih baik dari yang lain. Yang satu merasa jadi yang terbaik.
Mengapa?

Keyakinanku mengatakan, semuanya sama derajad dan nilainya di mata Tuhan. Mau orang Islam kek, Kristen kek, Katolik kek, Buddha kek, Hindu kek, mau tekek kek.. semua sama. Ya iyalah.. tekek pun pasti dianggep oleh Tuhan.
Yang membedakan adalah kadar keyakinan masing masing individu. Dan bagaimana mereka merealisasikan kadar keyakinan tersebut dalam perilaku sehari hari.

So… aku masih merasa heran, kalau seseorang yang aku anggap kadar intelektualitasnya cukup tinggi, namun masih menganggap agamanya lebih baik daripada agama lain.
Heran deh. Hari gini masih ngomongin eksklusifitas agama. Makanya sekarang jadi banyak teroris yang berani bunuh diri pake bom ya?

Yang bikin aku sedih, kok ya temen temen itu mau ikut ikut an menyebarkan SMS spt itu. kesenengan operator telepon selular dong. Income mereka jadi naik. Namun yang paling membuat aku prihatin, kok ya mau mereka menyebarkan sms yang sifatnya provokatif begitu.

Wednesday, October 26, 2005

"MET LEBARAN"

Minggu depan sudah lebaran. Buat teman teman yang merayakan lebaran, saya mengucapkan
“Selamat hari raya Idul Fitri 1426 H”
Mohon maaf lahir bathin.

Ya.. siapa tahu ada salah salah kata pas isi blog ini. atau ada yang tersinggung dengan tulisan di blog ini. mohon dimaafkan.
Percayalah, ini semua hanya suatu wacana.

Bagaimana film bagus itu seharusnya?

Beberapa hari lalu sempat nonton film di TV, film dari argentina, judulnya “VALENTIN”. Dan untuk film ini, aku angkat jempol. Bagus.

Ceritanya tentang anak berusia 9 atau 10 tahun yang tinggal bersama neneknya, sedangkan kedua orang tuanya sudah bercerai. Bagaimana si Valentin menghadapi kehidupan sehari harinya, itu yang menarik. Sederhana sih ceritanya, tapi bagaimana ide ceritanya bisa berkembang dengan sangat bagus. Dengan setting keluarga sederhana. Lingkungan yang sederhana pula. Kehidupan yang berjalan terasa begitu wajar, tanpa ada yang diperlihatkan dengan ekstrem. Namun, dari cerita tersebut dapat di tangkap bagaimana seorang anak kecil memandang kehidupan dari kacamata dia. Ternyata begitu jenius. Hal hal yang bagi kita sekedar anak kecil, kalau dilihat dari kacamata dia, ternyata mengagumkan. Endingnya? Juga tidak terlalu dipaksakan untuk menjadi happy ending. Biasa saja, yang seharusnya terjadi. Begitulah.

Film ini mengingatkan aku pada salah satu film produksi dari Iran, tentang seorang anak dari keluarga miskin, yang bahkan untuk sepatunya, ia harus bergantian dengan adik perempuannya. Dan bagaimana ia berusaha untuk dapat diikutsertakan dalam lomba lari yang hadiah ke dua nya adalah sepasang sepatu. Ia hanya ingin mendapat juara ke dua, bukan juara pertama. Apakah yang terjadi saat ia malah menjadi juara pertama, dimana hadiahnya hanya trophy kejuaraan? Ia sedih, karena tidak mendapatkan sepatu tersebut. sementara semua orang mengelu elukannya karena ia menjadi juara pertama dalam pertandingan tersebut.

Sederhana kan tema film nya. Namun buatku, itulah yang seharusnya. Suatu film harus dapat menggambarkan situasi nyata pada masanya. Real life. Selain itu latar belakang suatu peristiwa yang menjadi tema film tersebut dapat juga dijadikan data pendukung untuk mendapatkan gambaran senyatanya, bagaimana kehidupan yang sebenarnya berlangsung pada masa tersebut, bagaimana keadaan suatu kota pada masa tersebut. Hal lain yang membuat suatu film menjadi bagus adalah pengambilan gambar. Faktor tersebut dapat menjadi menjadi hal penting untuk dilihat, selain tema film itu sendiri tentunya.
Bagaimanapun satu hal yang terpenting adalah tidak ada yang dipaksakan “ada”, untuk sesuatu yang seharusnya “tidak perlu ada”.

Kapan ya film Indonesia dapat berwujud seperti film film tersebut. tak perlulah membuat film yang begitu banyak pernik perniknya, dan apalagi jika menjadikan biaya produksi sebuah film menjadi mahal. Yang penting tema cerita dan alur ceritanya tidak membosankan. Dan yang paling penting lagi adalah, ada makna yang tidak dipaksakan dari film tersebut, namun kita secara tidak langsung bisa kita dapatkan setelah menonton suatu film.
Ya.. ada sih beberapa film yang menurutku cukup bagus, namun kebanyakan masih tetap terpoles dengan wajah cantik dan ganteng, kehidupan kelas atas, rumah yang bagus, dapur yang bagus, baju yang wah. Ending yang terlalu dipaksa untuk berakhir dengan baik dan bahagia.

Jujur, aku pribadi sebenarnya senang dengan perkembangan film Indonesia yang saat ini cukup bergerak maju. Setelah cukup lama kosong melompong.
Namun, mengapa kebanyakan film tersebut sepertinya hanya mengikuti selera pasar. Untuk kualitas? Masih jauh.
Mungkin pasar menuntut begitu. Buatku sendiri itu tidak terlalu penting. Toh, aku sendiri tidak tertarik untuk menonton film film tersebut.
Yang pasti aku termasuk orang yang ikut senang karena ada poster film Indonesia yang sering dipasang berdampingan dengan poster film asing di bioskop jaringan 21.

Sunday, October 23, 2005

Universitas Gdeso Mgayogyakarto itu artinya World Class University

Ranking universitas dari majalah kredibel di dunia TIMES bener-bener
mencengangkan. Menurut pengakuan para sivitas akademikanya, meskipun
dari semenjak diplonco pertama kali masuk Universitas Ndeso sampai
dengan lulus wisuda, para mahasiswanya ndak pernah sekalipun diajari
oleh seniornya untuk kemlingthi (coro Jerman-nya: Arogan), tak urung
ranking itu membuat warga Universitas Ndeso dipaksa senyum-2 ke GR-an
(GR: Gede Rumongso-ne alias Gede Rasa).

Bayangkan dari 6 Klaster ilmu yang dinilai: Ilmu Sosial, Ilmu
Humaniora, Bio Medis, Pertanian, Teknik dan Ilmu eksak (MIPA),
Universitas Ndeso di Yogyakarta ini berhasil memasukkan 3 klaster
ilmunya dalam jajaran 100 besar top ranking dunia. Jadi, siapa bilang
reputasi akademik universitas di Indonesia itu terbelakang? Siapa
bilang Ndeso itu berarti sama dengan keterbelakangan? Siapa bilang
berpihak pada wong cilik itu berarti kekalahan dan kemunduran?
Sebaliknya, siapa bilang membela mahzab-2 mewah pemikiran
neo-kapitalis itu identik dengan kesuksesan?

(U)niversitas (G)ndeso (M)yogyakarto membuktikan bahwa universitas di
Indonesia itu bisa berdiri sejajar sama tinggi dalam reputasi akademik
dengan Universitas borjuis seperti Oxford, Cambridge, Harvard,
California Berkeley, Yale, MIT, Chicago, Stanford, Cornell, dsb. UGM,
setidaknya versi TIMES, membuktikan bahwa berpihak pada rakyat ndeso
bukan berarti keterbelakangan. Justru sebaliknya bahwa berpihak pada
rakyat ndeso merupakan spirit untuk mengabdikan idialismenya berjuang
dalam himpitan keterbatasan meteri untuk tetap berkarya. Ini moral
point penting atas keberhasilan universitas Ndeso masuk jajaran elit
dunia. Universitas Ndeso telah menjungkirbalikan paradigma yang mapan
bahwa berpihak ke rakyat kecil bukan berarti kekalahan.

UGM berhasil memasukan 3 dari 6 klaster ilmu yang diranking, yaitu:
ilmu kedokteran dan farmasi (biomedicine) pada ranking 73 serta ilmu
humaniora (sastra dan budaya) pada ranking 70. Lebih edannya lagi
untuk klaster ilmu sosial sains yang didalamnya termasuk ilmu politik,
sosial, ekonomi serta hukum, UGM menduduki ranking 47 di dunia. Top
Rank 50 in the world dab!!! UGM diatas universitas papan atas
Anglo-Saxon seperti Sussex, Imperial College, Manchester (UK) ataupun
Georgetown, Boston, Wisconsin (US), dll. Tambah sinting lagi hanya UGM
satu-2 nya universitas di Indonesia dari sekian ribu universitas
lainnya yang ada yang mampu menunjukan reputasi akademiknya berkelas
dunia dalam 6 klaster ilmu yang dinilai.

Ini bukan prestasi internasional pertama bagi UGM. Tahun lalu UGM juga
berhasil memasukkan klaster ilmu Humaniora dalam jajaran 100 besar.
Artinya ini untuk yang kedua kalinya klaster ilmu Humaniora
mendapatkan penghargaan tinggi versi TIMES. Sebelumnya juga Penjamin
Mutu UGM mendapat penghargaan sebagai penjamin mutu terbaik di ASEAN.

Besar harapan pada tahun berikutnya ada universitas/institut lain di
Indonesia yang mampu masuk dalam jajaran top dunia seperti dalam
klaster Teknik atau ilmu eksak murni ataupun ilmu pertanian. Bukankah
kita punya perguruan tinggi yang khusus mengembangkan klaster bidang
ilmu tersebut. Khusus untuk klaster Teknik dan Ilmu Eksak sangat
ditunggu keberadaan salah satu perguruan tinggi Indonesia ---yang
konon katanya para sivitas akademika-nya sangat terkenal dengan "over
confident"-nya :)--- masuk dalam jajaran elit 100 besar dunia.

Ayo dab, saatnya meng-"go international"-kan "over confident"
sampeyan. Mosok ndak pernah bosen sih jago kandang terus (ha, ha,
ha...)***

Semoga almamater lainnya ikut menyusul masuk dalam jajaran World Class
University.

Salam

Ferizal Ramli

***teriring salam hangat buat sahabat-sahabatku yang terbiasa "over
confident" :)

Wednesday, October 19, 2005

Selain negara koruptor, apakah juga negara Anarkis

Apakah anarkis sekarang sudah mendarah daging pada sebagian masyarakat Indonesia. Tidak sedikit aku selalu mendengar berita bahwa terjadi pengrusakan di sini.. terjadi pengrusakan oleh sekelompok warga di sana… terjadi pemblokiran oleh penduduk setempat di sini…. Terjadi perusakan kantor pemerintah di sana oleh masyarakat yang tidak puas di sana… terjadi pembakaran mobil aparat oleh demonstran… (yang kadang kadang mahasiswa juga)…terjadi tawuran antara mahasiswa dari dua kampus yang bertetangga (nah! Ini yang paling memalukan !!!! bagaimana mungkin mengaku dirinya mahasiswa namun masih tawuran berkelompok!!!).
Dan yang sangat tragis adalah, kadang kadang semua itu terjadi hanya karena dipicu oleh masalah kecil yang seharusnya dapat dibicarakan dengan akal sehat.
Apakah dengan demikian, sebagian besar masyarakat sudah tidak sehat mentalnya ya????


Selalu begitu. Dan sejujurnya, aku sedih, prihatin, kecewa dengan kondisi tersebut. sudah sedemikian parahnyakah mental bangsa Indonesia? Sehingga mereka harus mengedepankan emosi terlebih dahulu dengan disertai tindakan fisik yang merusak??? Sudah tidak adakah akal sehat dan mental musyawarah dalam diri mereka??

Kalau memang benar anarkis sudah sedemikian merasuk pada mental bangsa kita,.. alangkah gawatnya kondisi bangsa Indonesia. Sangat sangat gawat dan mengkhawatirkan.
Kasus kasus kecil y ang terjadi mencerminkan bagaimana sebenernya gambaran global keadaan bangsa Indonesia, yang sewaktu waktu dapat meledak setiap saat. Hanya tinggal menunggu waktu dan momen yang tepat. Benarkah???

Monday, October 17, 2005

Chic, Berkelas, Elegant, namun Sederhana

Bagaimana ya caranya, tampil sederhana namun chic, elegan dan berkelas?
Ingin sekali bisa terlihat seperti itu.
Sepertinya, itu bawaan lahir deh. hehehe
Ada beberapa orang yang aku lihat selalu berpenampilan seperti itu, walaupun mereka sendiri tidak menyadarinya.
Dalam hal ini, yang berperan besar adalah cita rasa seseorang akan seni penampilan. Dan aku sebagai perempuan, selalu mengagumi mereka. Kebetulan pula dibalik penampilannya mereka ada bobot dan isi juga. Tidak sekedar penampilan saja yang menawan.

Dengan gaya tomboy selama ini, bisakah diriku tampil menawan sebagaimana yang aku inginkan itu?
Apa yang kubutuhkan untuk dapat tampil seperti itu??
Rasanya susah amat pernik perniknya untuk dapat tampil chic dan berkelas namun sederhana.

Note: walaupun kondisi lagi susah karena BBM naik, tidak berarti keinginan untuk tampil beda dilarang kan???

Tuesday, October 11, 2005

Ah Nurlela

Ada yang kenal lagu ini ndak?... asik lho. Dijamin

ahai nurlela sukanya berlagu mambo chacha
hati nya tak kan senang duduknya tak tenang
dengar bunyi gendang ingin segra berlenggang

hai nurlela menari calypso dengan bongo
ingin menari sajo menari baduo
siapa yang suko

Nurlela memang cantik
Sapa kena lirik hati bak dijentik
Sopan sapa tegurnya manis senyumannya
Itu yang menggoda

Aduh kalau berdendang
Lagu dendang sayang
Rasapun di awan

Joget tari melayu
Nurlela pun senang
Menari kaki tari serampang

Ahai Nurlela kalau dengar gitar ling ling lah
Tari apa tak pantang nurlela menantang
Abang suka mambo calypso dan cha cha cha
hai nurlela

Monday, October 10, 2005

Indonesiaku tercinta, bagaimana nasibmu

Sejak awal digembar gemborkan soal kompensasi BBM untuk rakyat miskin, sepenuhnya aku sudah sangsi, apakah hal tersebut tidak terlalu sembrono?
Coba bayangkan, Indonesia ini kan terkenal dengan Negara korup nomor berapa entah, tapi rankingnya tinggi. Lha kok ya ada ada aja pake mau mbagi duit langsung ke rakyat miskin yang entah berapa puluh juta jumlahnya.
Dapat aku bayangkan pasti akan amburadul ndak keruan pelaksanaannya di lapangan.
..
dan ternyata benar kan apa yang terjadi sekarang ini setelah kompensasi BBM tersebut dilakukan. Banyak rakyat menjerit tidak kebagian. Ada yang tidak tepat data. Dan sebagainya dan sebagainya.

Jikalau, aku ini yang dimintai untuk memberi masukan kepada pemerintah, apa yang sebaiknya dilakukan dengan dana kompensasi BBM tersebut, maka yang aku usulkan adalah sebagai berikut:
1. Uang sekolah anak anak dari keluarga miskin ditanggung total. Tidak sepeserpun diminta kepada mereka, baik itu untuk seragam, buku sekolah, BP3, kegiatan, uang gedung,dan sebagainya dan sebagainya. Dengan program seperti ini, menurutku akan sangat jelas dampak positifnya bagi keluarga tersebut. selain tidak harus memikirkan urusan biaya sekolah, sehingga biaya yang biasanya untuk sekolah dapat dialokasikan untuk keperluan lain.
2. Pembebasan biaya total kepada mereka untuk pemberian pengobatan, termasuk diantaranya biaya rumah sakit jika harus dirawat inap, juga obat dan biaya dokternya. Dalam hal ini pihak rumah sakit harus konsisten tidak ada pembedaan perlakuan kepada mereka. Namun tentu saja, ada klausa klausa khusus, misalnya hanya untuk kelas 3 atau kelas (apa ya di bawah kelas 3)
3. pendirian pos pos untuk para tuna Wisma (ya semacam shelter shelter gitulah spt di luar negeri), dan kepada mereka diberikan semacam kartu identitas untuk dapat tinggal di shelter shelter tersebut, termasuk misalnya untuk makan dan minum. Terutama untuk tuna Wisma lansia dan usia anak anak.
4. anak anak jalanan yang tidak dapat diarahkan untuk back to school, diberikan tempat penampungan gratis, namun di sana diberikan alternative kegiatan mereka untuk masa depan mereka. Misalnya : kursus kursus ketrampilan yang siap pakai.
5. Jika program program tersebut di atas dianggap tidak menyentuh semua rakyat miskin, katakanlah.. misalnya yang tidak punya anak, atau yang tidak pernah sakit, atau yang tidak tersentuh dengan program diatas, kan bisa juga bentuk kompensasi BBM ini diwujudkan dalam bentuk program beras murah, gula murah, minyak tanah murah,… dan sebagainya sebagainya….

Apalagi ya…?
Jadi sesungguhnya, wujud nyata dari pemberian kompenssasi BBM itu akan sangat dirasakan oleh rakyat miskin jika dapat dirasakan secara langsung. Dengan tanpa tetek bengek y ang menyertai prosesnya.
Memang sih dibutuhkan petugas petugas lapangan yang tinggi dedikasi dan berkomitmen total kepada tugasnya.

Lha sekarang ini, coba kalau kita lihat, orang orang pingsan saat antri untuk mendapatkan kompensasi BBM. Ada orang yang punya kendaraan dan rumah gedong, malah dapat kartu kompensasi, ada orang yang seharusnya mendapatkan kompensasi tersebut, namun tidak mendapatkannya.
Jadi yang ada.. kebanyakan protesnya deh…….dan aku merasa susah, jengkel, keqi, ingin protes jika mendengar berita bagaimana pelaksanaannya yang amburadul.
Pemerintah terkesan tidak memikirkan teknis pelaksanaannya di lapangan secara detail. Hanya dari gambaran global atas data dari Badan Pusat Statistik.
So,.. begitulah akhirnya.
Mudah-mudah an kedepannya sih bisa bertambah baik. (tapi aku kok sangsi ya…??)

Apa jadinya Indonesia ini kalau tidak semakin baik keadaannya dalam waktu dekat ini. Semua terasa begitu amburadul.
Masyarakat mosok iya, harus antri minyak tanah. Padahal harga sudah dinaikkan. By common sense… seharunya kan begitu diumumkan naik harganya, stok langsung lancer dong… (siapa tahu yang nimbun minyak tanah memang menunggu pengumuman tersebut).
Namun ternyata…. Tetap saja tidak berubah. Hopo tumon hayo???!! (sepertinya harga minyak tanah untuk industri yang lebih mahal daripada di pasaran membuat para distributor cenderung memilih menjual kepada mereka. Mungkin lho ya.. ini Cuma mungkin… pikiran bodon ini)

Sejujurnya aku sedih. Sudah harus antri belinya, harganya sudah diatas harga yang ditetapkan. Dan belinya juga dibatasin. Apa ndak ngenes itu? coba aku ada dalam posisi mereka…. Apakah aku bisa menghadapinya???

Bahkan, aku sedikit khawatir, gas juga agak langka di pasaran. Apakah ini disengaja? Ditimbun oleh para distributor? Atau memang produk gas ini memang lagi seret produksinya? Kan ya ndak mungkin toh??? Indonesia ini kan Negara kaya minyak buminya.. ??? mungkin aksi simpan para distributor ini yang sengaja mempermainkan pasar.
Apalagi di beberapa berita baik di TV maupun surat kabar, sudah ada yang melaporkan kelangkaan gas, sehingga harganya naik jauh di atas harga seharusnya.
Apa yang terjadi kalau di Jakarta juga terjadi kelangkaan tersebut. mengingat kemaren aku juga harus muter muter cari gas, karena di tempat biasanya habis.

Ganti pake minyak tanah? Itu bukan solusi. Karena minyak tanah juga langka, bahkan di Jakarta sendiri.
Pusing ndak??!!!

Aku Cuma bisa berusaha dan berdoa, semoga aku masih bisa survive dalam keadaan yang paling jelekpun. Syukur kalau bisa mendapatkan lebih dan lebih lagi. Alhamdulillah.

Apa yang akan terjadi, terjadilah.

Friday, October 07, 2005

WAH ? DI NEGARA LAIN ADA NGGAK YA ? APA CUMA DI INDONESIA ?

Pengawas Lalu Lintas Internet Dibuka Besok
Kamis, 05 Oktober 2006 | 01:51 WIB

Tender penyelenggara Indonesia Security Incident Responses Team on Information infrastructure (ID-SIRTII) atau pengawas lalu lintas internet akan dibuka Jumat, besok. Tender ini dibuka setelah Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 27/2006 tentang ID-SIRTII disahkan 20 September lalu.

Juru bicara Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, perusahaan pemenang tender itu akan menjadi pengawas lalu lintas internet. Perusahaan ini juga akan menyiapkan perangkat data base. “Pengawasan itu akan dimulai pertengahan November nanti,” kata Gatot kepada Tempo kemarin.

Pemenang tender, kata Gatot, akan menerima rekaman transaksi keuangan melalui internet dan lalu lintas surat elektronik (e-mail) setiap tiga bulan. Rekaman itu disimpan dalam media penyimpanan digital yang diperoleh dari seluruh penyelenggara jasa internet di Indonesia.

“Rekaman itu nantinya akan dilaporkan ke tim pengarah ID-SIRTII,” kata Gatot. Tim pengarah terdiri dari Menteri Komunikasi dan Informastika, Dirjen Pos dan Telekomunikasi, dan sejumlah stakeholders yang bergerak di bidang teknologi informasi.


Gila… Cuma orang indonesia kayanya yang mampu melakukan hal2 konyol seperti ini, dimana kerahasiaan dan privasi perseorangan dan organisasi perbankan diobok2 atas nama hukum…

* berita ini aku copy dari www.tempointeraktif.com

Thursday, October 06, 2005

Puasa???

Selamat berpuasa
buat temen temen yang menjalankannya.
Semoga mendapatkan yang terbaik.

(ih.. ndak Islami banget ya notenya..?)
Biarin...

Jangan mengukur Tuhan dengan satuan agama

*dikutip dari primbonnya Mbah Tjondro Danoediningrat :

Secara Naluriah manusia dikaruniai naluri tentang ke Tuhanan
Kita percaya ada "Sesuatu" yang sangat berkuasa dalam kehidupan ini
dan " Sesuatu " itu secara global dimanapun dinamakan TUHAN
Namun....
Kita sering mengukur Tuhan dalam satuan Agama… padahal itu sama sekali
tidak tepat karena Tuhan itu ibarat bahasa matematiknya adalah variabel X

X memiliki arti dan makna yang semakin luar biasa hebatnya
hanya jika orang yang mengenal dan memakai X tersebut
semakin tinggi pemahaman dan pengetahuannya tentang
kegunaan variabel X itu sendiri…

Misalnya? kita ambil perumpamaan dibawah ini:

Level SD : 2 + x = 5, berapa X ? , hahaha gampang to?
Level SMP : 2x + 3y-6 = 0 , mmm.. masih bisa laaah dihitung corat coret!
Level SMA : y = a* (x-p)*(x-q) , walah butuh les di luar jam sekolah nih!
Level Universitas : f:=x^2*exp(x^3+1), …..duh! kalkulatorku manaaa siih?
Professor : f x a a x a x a x (x) cos(x) cos(x) cos(x) . .. = x+ x+ x+ x+ 0 1 2
3 2 4 6 p p p + b x b x 1 2 2 4 sin(x) sin( ) p p … Waathoo!! Ampuun paaakkk!!!!

Nah! TERNYATA Semakin tinggi pengetahuan kita, X justru semakin njelimet ya!?
TAPI juga semakin dahsyat dan berguna hasil akhir dari perhitungan tersebut.

Kesimpulan :
Untuk memahami X tingkat tinggi ternyata perlu melewati SD SMP SMA Kuliah S1
S2, Doktoral lalu tingkat proffesor ( weh weh... seumur hidup ya kayanya ? )

Lalu AGAMA itu apa kalau begitu ? Agama adalah SEKOLAH yang menuntun dan
mengantar kita ke pemahaman X tingkat tertinggi...

Pertanyaannya :
- Sekarang kamu Sekolah dimana?
- Udah Kelas berapa?
- Pemahaman materimu Bagus ndak?
- Ikutan Les/Kursus tambahan ndak ?

Ealah… :P

Monday, October 03, 2005

faisha retnanda: daripada beragama membuat seseorang menjadi orang yang tidak lebih baik dari orang yang tidak beragama...
faisha retnanda: mending jadi orang yang tidak beragama aja toh
chandra: yeeeeeeeeeeeeee
chandra: ya ndak gitu
faisha retnanda: lho kok yeee
chandra: dunia sama akhirat harus seimbang
faisha retnanda: jika mempertimbangkan akhirat itu membuat orang jadi lebih tidak baik... buat apa?
chandra: iya itu contoh penerapan yang ekstrim
chandra: seperti sufi2 itu...
chandra: mendahulukan akhirat juga tidak baik kan?
chandra: tidak produktif di kehidupan umum
chandra: orang berkebun, berladang, bekerja.. dia terpekur
faisha retnanda: ok
faisha retnanda: aku cuma ingin menggaris bawahi
faisha retnanda: buat apa orang mengaku beragama.. tp sikapnya tidak menunjukkan bahwa dia beragama
faisha retnanda: mendingan orang mengaku tidak punya agama.. tp dalam kesehariannya dia adalah orang ya paling baik terhadap sesama
chandra: hehehehe
chandra: alangkah lebih baik kalo baik dan beragama
chandra: kamu seharusnya nonton CONTACT
faisha retnanda: lho.. kamu jangan milih enaknya sendiri dong
chandra: filmnya si jodie foster
faisha retnanda: pilihannya kan yang di atas tadi
chandra: tentang novel carl sagan
faisha retnanda: oh.. aku udah nonton
faisha retnanda: film yang itu
chandra: dia pinter pinter sekali tapi gagal kepilih jadi astronot mesin ajaib nya sebab dia tidak mengakui keberadaan Tuhan
faisha retnanda: lho.. tp akhirnya dia kepilih juga kan?
chandra: karena terpaksa
chandra: dan itu pun proyek rahasia
chandra: bukan yang di release ke publik
chandra: intinya gini yang :
chandra: aku ya sama seperti tokoh yang diperankan jodie foster.. dimana logika dan ilmu pengetahuan diatas segalanya
chandra: tapi pada area dimana ada batasan pagar " iman"... aku harus menanggalkan logika
chandra: bilanglah aku munafik, bilanglah aku banci....
chandra: tapi seperti alam semesta ini... semua orang memiliki stage transformasi dalam tahap kehidupannya
faisha retnanda: hehehe
faisha retnanda: stage transformasi...
faisha retnanda: kalau aku belum sampai stage itu.. kamu ndak bisa menuntut kan?
chandra: bayangkan 2 lingkaran besar A dan B yang bersinggungan... maka ada daerah yang harus diarsir
chandra: nggak.... boleh aja
chandra: silahkan
chandra: kamu ngaku atheis juga silahkan
chandra: agama bukanlah hal yang dipaksakan
chandra: mau ngaku kejawen ya monggo
chandra: pemahaman akan hal keTuhanan adalah absurd
faisha retnanda: tidak beragama.. kan bukan berarti tidak berTuhan
chandra: artinya pemahamanmu da aku relatif sama dan relatif berbeda
chandra: *dan
chandra: Ritual agama sebenernya hanyalah ritual
faisha retnanda: nah yo..
chandra: tapi dengan melakukan ritual....
chandra: setidaknya
faisha retnanda: kenapa sih harus ada kolom agama di ktp?
chandra: kita selalu ingat
faisha retnanda: coba bayangkan
faisha retnanda: hal itu kan membuat kita jadi munafik to?
chandra: akan keberadaanNya
chandra: ada emang ritual agama yang buruk?
chandra: enggak lah
faisha retnanda: kok bisa ndak?
faisha retnanda: coba.. kamu ingat ndak
chandra: di KTP kolom agama menunjukkan... tiketmu ke jurusan mana
faisha retnanda: dulu sekali
faisha retnanda: kamu pernah nanya aku agamanya apa
chandra: mudah mengelompokkannya
faisha retnanda: aku ndak bisa njawab
faisha retnanda: males jawab
chandra: buat kepentingan sensus
faisha retnanda: karena buat aku... aku tidak beragama islam.. kalau memang di ktp ku itu islam
chandra: kalo di KTP mu kamu cantumkan Atheis......
chandra: tidak beragama
chandra: maka secara UUD kamu tidak berhak hidup di Indonesia
chandra: karena Asas Pancasila
chandra: ya kan?
faisha retnanda: nah yo itu
faisha retnanda: ndak adil kan?
chandra: itu doang perlu nya
chandra: Adil.... secara hukum
chandra: jelas kok pasalnya
chandra: landasan hukumnya
chandra: tidak adil secara Hak Asasi
faisha retnanda: lha yo.. kenapa ndak diberi kebebasan aja orang mengisi kolom itu
chandra: karena kamu dibelenggu hukum
faisha retnanda: atau orang boleh tidak mengisi kolom itu jika memang tidak beragama ke 5 agama resmi itu
chandra: ini negara hukum kan yang>
faisha retnanda: negara hukum???? yang bener???? sekarang ini bukan negara hukum.... walaupun ada yang dihukum
chandra: karena Agama di formulir itu gunanya buat Sensus
chandra: hehehehehe
faisha retnanda: lah.. kalau urusan sensus.. bisa aja dibikin kolom.. agama lain lain gitu to
chandra: kita kan bicara idealis
chandra: yang.....
chandra: heheh boleh aku bicara bentar
chandra: perhatikan kata2 aku ini ya
chandra: im an adult, seorang dewasa dengan pendidikan wawasan dan pengalaman yang cukup lah.... dan aku bisa menentukan sikap : " buat aku Islam adalah agama terbaik buatku, dan gak akan ada yang bisa mengubah itu, kalo perlu berantem sampe mati pun jadi lah kasarnya " ini sebuah ikrar yang tidak dilandasi oleh kebutaan , justru karena pengetahuan
chandra: karena Tahu maka yakin... kalau sudah yakin... apapun kamu tebang kan?
chandra: kalo kamu yakin akan sesuatu, maka kamu pertahankan kan?
chandra: dan keyakinan *aku reverse nih.. dasarnya adalah TAHU, ada pengetahuan disana
chandra: ada BENAR.... kita melihat kebenaran disana
faisha retnanda: apakah hal yang sama yang dilihat mereka yang berani melakukan kekerasan kepada orang lain dalam mempertahankan KEBENARAN???
chandra: dan karena aku menganut : Lakum dinukum waliyadin ... maka buat aku gak ada masalah : agama mu agamamu, agamaku agamaku
chandra: seharusnya orang berfikiran seperti line ku diatas
chandra: lu lu, gua gua... lu jangan ganggu gua , gua kagak ganggu elu
faisha retnanda: line yang mana? yang lakum dinukum?
chandra: di Islam jelas kok
chandra: kita disuruh berjamaah... artinya yang seiman rukun2 lah.. mendirikan sholat
chandra: yang nda seiman apa harus disuruh berjamaah?
chandra: konteksnya sempit dan jelas kok
faisha retnanda: ok
faisha retnanda: ok
chandra: bukan luas lhoo.. aku bilang justru sempit
chandra: terbatas
faisha retnanda: makanya.. karena terbatas itu
faisha retnanda: yang akhirnya membuat adanya eksklusifitas..
chandra: di Quran banyak seruan : Ya Ayuhalladzina Amaanu : Hai orang2 yang berimaaaan..... ada lagi Ya AyuhannNasss : Hai Manusia.....
chandra: konteks dan konsepnya jelas
chandra: dibatasi
faisha retnanda: lama lama eksklusifitasnya membuat orang jadi better than other
faisha retnanda: begitu ndak?
chandra: itu sih mereka aja yang memanfaatkannya
chandra: eksklusifitas pada dasarnya sama kaya artikel almamater mu inget?
faisha retnanda: yup
chandra: apa itu ndak eksklusif?
faisha retnanda: eksklusif
chandra: nah ada kotak
chandra: ada border
chandra: tadi inget aku bilang : aku orang logis, tapi pada saat masuk kotak IMAN, aku tanggalkan dulu logisku
faisha retnanda: kalau gitu..
chandra: karena aku tau .. disana LOGIKA berjalan didalam batasan
chandra: dan dibatasi
faisha retnanda: hubunganku sama kamu.. itu kepentingannya masuk kotak logis atau non logis
chandra: hahahahahahaha
chandra: yang
chandra: bayangkan begini
chandra: kita berjalan dalam kehidupan itu sperti main ular tangga
chandra: pindah dari kotak ke kotak
chandra: menuju tujan akhir
chandra: pada saat berjalan kita diatur sama angka dadu.... *tentu saja pelempar dadu nya juga kita
faisha retnanda: hahahaha... akhirnya... intinya.. suka suka kita to?
chandra: kalau hokkie... mulus naik terus
faisha retnanda: hayo.. mau bilang apa kamu?!!
chandra: tidak
chandra: bukan suka suka kita....
chandra: emang kamu bisa mengatur lemparan dadu mu jumlahnya berapa?
chandra: disana ada probability
chandra: ada chance
chandra: ada hope
chandra: ada failure
chandra: ada dissapointment
chandra: ada success
chandra: bisa kamu selalu mengatur lemparan dadu mu ke success ? selalu?
chandra: tidak sayang
chandra: anggap lah game monopoly.... yang paling tepat sebenernya
faisha retnanda: huehehehe... kamu maunya memang menang sendiri
chandra: karena setiap memijak kotak, disana ada challenge
chandra: ada tantangan ada kesempatan
chandra: kita punya modalnya
chandra: kotak yang sudah kita miliki.. menjadi milik kita
chandra: kita bisa bangun
chandra: bisa jual
chandra: bisa apakan aja
chandra: dia asset kita
chandra: KOTAK KITA
chandra: itu asset kita
faisha retnanda: wah... then
chandra: mau dibangun ?
chandra: apa mau dijual?
chandra: kotak itu terus jadi milik kita selama kita memijak kotak2 lain
chandra: iya kan? dia MODAL kita
faisha retnanda: jadi intinya????
faisha retnanda: tetap terserah kita... ya kan?
faisha retnanda: bagaimana kita mengolah apa yang kita miliki?
chandra: intinya begini.... pada saat kamu memijak kotak kesempatan...... misalnya
faisha retnanda: baik itu base on logik or non logik...
chandra: kamu berhadapan sama probability kan?
chandra: apapun
chandra: karena pada kotak kesempatan everything can do
chandra: kamu ambil kartu
faisha retnanda: ok.. saat kita memijak kotak kesempatan... kita bisa mengolahnya base on logik.. or non logik
faisha retnanda: ok?
chandra: kamu bisa dapet bonus dari bank atau masuk penjara, atau bayar pajak
faisha retnanda: terserah hal apa yang ingin kita ambil . ya to?
chandra: tidak
chandra: enggak enggak
faisha retnanda: lho ya ndakbisa
faisha retnanda: dong
faisha retnanda: kan kamu bilang... everything we can do
chandra: pada saat kita memijak kesempatan.... kita berhadapan dengan probabilitas
chandra: disana keberuntunganmu
chandra: bukan.. EVERYTHING CAN DO
chandra: ndak pake we
faisha retnanda: ok ...ndak ada "we"
chandra: coba liat
chandra: segalanya bisa berlaku
chandra: A*itu artinya
chandra: pada kotak agama
chandra: *bypass aja nih
chandra: pada kotak agama..... kamu punya kesempatan... membangun? menjual? beli hipotik? mengasuransikan....
chandra: semuanya terserah kamu
faisha retnanda: hmmm kok pada kotak agama?
faisha retnanda: maksudmu?
chandra: pada kotak cinta.... kamu jelas2 membangun dengan modal kuat
chandra: karena kamu sharing investment di kotak itu
chandra: kita bikin rumah dengan pajak yang mahal
chandra: hehehehehe
chandra: kamu kan sharing nya sama aku
chandra: tapi di kotak agama.. kamu mungkin berulang kali memijak petak itu, tapi belom juga mau mengeksploitasi petak itu di papan monopoly kamu
chandra: basis kamu ndak mau memiliki/ memonopoly petak itu apa? pasti ada alasannya kan? sama seperti dasar kamu memonopoly kotak/petak cintamu
faisha retnanda: hmm intinya.. kita boleh eksploitasi apapun dalam masing masing kotak.. terpisah antara satu kotak dengan kotak lainnya?
chandra: itu yang seharusnya kamu tau
faisha retnanda: begitu?
chandra: KENAPA AKU NDAK MAU BELI?
chandra: iya lah...
chandra: setiap petak kita monopoli... ujung2nya kita akan lengkap.. kaya.. dan memenangkan keseluruhan permainan
faisha retnanda: ndak mau beli? beli kotak?
chandra: iya
chandra: dalam 2 jam permainan.. mungkin kamu udah berulang kali melewati memijak kotak agama
chandra: tapi karena kamu ndak punya interest.. ya kamu lewat terus
faisha retnanda: urusannya sama beli membeli kotak?
chandra: tapi bayangkan.... anggap dari keseluruhan petak pada permainan monopoli mu, ada 1 atau 2 atau 3 petak yang namanya AGAMA... ndak pernah kamu beli... apa kemenanganmu Utuh?
chandra: apa monopoly mu sukses?
chandra:
chandra: padahal seluruh petak kamu miliki.....
chandra: kecuali yang SATU itu
chandra: maka kemenanganmu tidak lengkap
faisha retnanda: hmmm
faisha retnanda: tadi ular tangga.. sekarang kok jadi main monopoli ya??
chandra: never underestimate religion
chandra: karena agama adalah basic human interest
chandra: karena ular tangga kurang representatif... buat anak SD mungkin iya
chandra: buat orang seperti kamu, monopoli lebih bagus
chandra: lebih cocok analogi nya
chandra: kemenangan permainan monopoli adalah kita memenangkan SEMUA kotak pada permainan itu
faisha retnanda: hei.. i never underestimate religion...
chandra: hehehehehe
chandra: yang yang
faisha retnanda: wong orang tidak milih agama itu juga berarti punya agama sendiri kok
faisha retnanda: agamanya.. ya judulnya.. no agama itu
chandra: kalo misalnya aku berandai2 ya..... misalnya nih... semua orang udah pada mati.. kiamat misalnya, trus di akhirat sana dikumpulin sama malaikat : " ayo ayo... Partai Islam sini, Partai Kristen sana... , Buddha sana.. dll... waktu semua sudah selesai berkelompok, tinggal tersisa beberapa orang, diantaranya kamu * , kamu partai apa? tanya malaikat? " partai Gurem soalnya peminatnya sedikit pak hahahahaha
faisha retnanda: siapa bilang peminatnya sedikit!!!!!!!!!!!!
faisha retnanda: banyak tahu...
chandra: aku sih ya tidak pernah menganggap kamu tidak mempercayai Tuhan
faisha retnanda: kalau saja orang boleh dan sah memilih kotak no agama.. pasti banyak yang masuk ke kotak itu
chandra: hanya kamu itu sering mempertanyakan hal2 yang sebenernya *laku aja
faisha retnanda: percaya ndak?
chandra: bisa aja
chandra: aku ndak yang jelas
chandra:
chandra: aku milih kotak Islam
chandra: sambung ya?
chandra: *laku yang kamu persoalkan dari waktu ke waktu itu justru ndak kamu lakoni
chandra: coba dilakoni
chandra: and let see
faisha retnanda: maksudmu? laku?
chandra: what will happen
chandra: ya misal....
chandra: sholat.... puasa.....
chandra: kalo kamu kristen : ke gereja... kebaktian
chandra: kalo kamu buddha : meditasi... puasa
faisha retnanda: yang yang.. masalahnya... ya itu tadi.. jika aku sudah mengaku islam.. pasti aku sholat dong
faisha retnanda: apa sholat dulu baru ngaku islam?
chandra: sayangnya di Indonesia.... orang tidak beragama identik dengan tidak berTuhan
chandra: karena dalam setiap agama ada Tuhan.. mau itu Khrisna, mau itu Yesus, Siddharta kek
chandra: ada Tuhannya
chandra: TUHANMU siapa yang?
chandra: kalo kamu masuk kotak non agama.... tuhanmu siapa?
faisha retnanda: tuhanku? ya tuhan
faisha retnanda: yang menciptakan alam semesta
chandra: iya siapa?
chandra: Allah nya Orang Islam?
chandra: Allahnya Kristen?
chandra: Allahnya Hindu?
chandra: Jenenge?
faisha retnanda: tuhanku.. ya tuhannya semua makhluk di alam semesta ini
chandra: Asmanipun?
faisha retnanda: jenenge?... Sing nggawe urip
faisha retnanda: hehehehe...
chandra: Semua ?
chandra:
chandra: look
chandra: aku ndak mau menang sendiri kok
chandra: debatku ada dasarnya
chandra: dasarnya Fact
chandra: not Fiction
chandra: dasarnya Humanity
faisha retnanda: tuhanku? adalah semuanya yang bersifat kebaikan
chandra: not Diversity
faisha retnanda: semua hal yang bersifat kebaikan untuk sesama...
chandra: hahahahaha.....
faisha retnanda: itulah tuhanku
faisha retnanda: dan itulah kotak ku
chandra: di Islam KU ya yang : Tuhan itu selalu punya dua Sifat berlawanan... Beliau tidak selalu BAIK
chandra: tidak selalu bersifat kebaikan
chandra: Allah Itu maha Pengampun dan Maha Penghukum
faisha retnanda: jika Tuhanmu punya sifat tidak baik... itu berarti bukan Tuhanku...
chandra: Allahku perfect
chandra: ada plus ada Minus
faisha retnanda: perfect????
chandra: Square
chandra: lengkap
faisha retnanda: perfect itu sempurna
chandra: utuh
faisha retnanda: tidak mungkin ada minusnya
chandra: ndak kelebihan plus atau kelebihan min
chandra: bayangkan atom
faisha retnanda: ah udah ah
faisha retnanda: ngobrolnya
faisha retnanda: ndak bakalan selesai

Saturday, October 01, 2005

Berhentilah Sang Waktu

Pernah ndak, pada suatu momen di mana kita benar benar merasa nyaman dengan momen tersebut, kadang kita ingin waktu berhenti di momen itu saja.

Aku selalu merasakan hal tersebut. Ada saat waktu itu berhenti pada saat tertentu. Dan jika momen itu berlalu, barulah aku sadar.. ah.. sepertinya tadi itu waktu berhenti. Dan selalu aku ingin kembali ke momen tadi. Saat waktu terasa berhenti.

Mudah mudah an momen moment tersebut selalu berulang.. sehingga untuk sesaat kita tidak pernah merasakan waktu mengejar kita. Untuk sesaat kita merasakan kita tidak pernah bertambah tua. Dan, karena saat itulah hidup terasa begitu berarti.

Surga itu dimana?


Suatu sore, percakapan dengan si tengah di dalam mobil

+ Bu.. surga itu dimana? aku mau ke sana?
= Kenapa memangnya mas?
+ Iya, surga itu dimana? Jauh ndak? Aku pengin ke sana
= Hmmm.. (sambil mikir..) jauh lah.. di atas sana
+ Di atas?.. di awan ya?
= Iya.... ditempatnya Allah.
+ Wah... berarti ndak bisa berdiri ya kalau gitu
= Kenapa? kok ndak bisa berdiri?
+ Ya.. kan di awan.. ndak bisa berdiri
= Hmm.. ya bisa lah.. kalau Allah bilang bisa.. ya pasti bisa..
+ Oh... ke sananya gimana
= Ya.. nanti lah mas...


(what I think is..... What his teacher told him about the heaven)

Tuesday, September 27, 2005

Sebuah Keputusan

Ya Tuhan,
Maafkan aku, karena aku telah berbuat dosa di mataMu.
Maafkan aku, karena telah berbuat yang menurutMu dosa.
Namun, buatku, itu bukan sebuah dosa, tetapi itu sebuah keputusan yang harus aku ambil dan lakukan.
Karena mungkin itu bisa jadi hal yang terbaik yang pernah terjadi dalam kehidupan ku.

(dari "Ironweed".. Merryl Streep dan Jack Nicholson)

Monday, September 26, 2005

Di dalam bus yang membawa anak-anak serta ibunya ke TMII dalam rangka lomba anak anak TK se Jakarta Timur.
Kebetulan aku duduk di baris paling belakang, sehingga dapat melihat keadaan dalam bus secara keseluruhan.
Sebelah kiriku dua orang ibu-ibu yang umurnya ya sekitar 4 or 5 tahun di bawahku. Didepan ku ibu dua orang anak, mungkin umurnya tidak jauh dari aku. Dan di sebelah kananku seorang ibu yang past lebih muda dari aku.

Sejak awal perjalanan sampai akhir, tak henti hentinya aku mendengar mereka saling bersilang cerita. Seakan masing masing tidak mau kalah dengan ceritanya masing-masing. Seakan masing masing merasa paling hebat ceritanya dibanding cerita yang lain. Begitu seterusnya. Setiap topik berganti, masing masing tidak mau kalah dengan cerita yang setopik. Dan masing masing merasa lebih seru dari yang lainnya.

Dan aku?
Hanya diam, senyum, ikut tertawa kalau lucu, komentar komentar kecil seperti “o ya?”.. “iya bener..” dan komentar komentar kecil yang lain.
Bla.. bla.. bla...
Tak sedikitpun aku ingin join obrolan tersebut dengan sebuah cerita dari sisiku. Rasanya sudah capek dengar mereka bercerita tak henti-hentinya. Seakan-akan seperti lomba bercerita dengan waktu yang amat sangat minim.
Hhh... untung tempat tujuan sudah terlihat di depan mata. Jadi cerita mereka dapat segera berakhir. Thanks God.

Aku hanya berpikir.. apa demikian juga ya kalau bapak-bapak pada ngumpul. Juga rebutan cerita gitu?
Tapi, satu yang aku tahu pasti.... mereka pasti tidak akan bercerita tentang anak-anak.

Friday, September 23, 2005

Hidup Sendiri, Menikah, Cerai


Beberapa hari yang lalu sam nanya, “apakah pernikahan itu membuat bahagia?”. Pertanyaan itu mengingatkan aku akan pertanyaan moki yang pernah menanyakan “apakah perceraian itu membahagiakan?”.

Alasan sam, mengapa harus menikah, jika hal tersebut ternyata tidak memberikan kebahagiaan.
Alasan moki, mengapa harus mempertahankan pernikahan, jika hal tersebut tidak memberikan kebahagiaan lagi.

Sebagai seorang perempuan, sekaligus istri dan jadi ibu dari tiga anak pula, bingung aku menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut. terus terang saja, pertanyaan itu sangat sangat pribadi sifatnya. Mengapa pribadi?.. karena kalau jawabannya aku tulis di blog ini.. wah.. bisa banyak persepsi muncul dan akan ada penilaian pula.

Pikiran-pikiran liar ku berlompat-lompatan dengan senang, menjawab pertanyaan pertanyaan itu. Namun, koridor norma social masih membatasi nya hanya sampai tataran wacana.

Living single dan being single, benar benar pilihan hidup. Sepanjang kita dapat menikmati hidup, why not? It’s about enjoy the life.

Andai waktu ini bisa diputar kembali ke masa lalu…. Aku akan……

Monday, September 19, 2005

Menghapus coretan


Tidak dapat diingkari, suatu kejadian yang membuat seseorang merasa terpukul atau shock atau sekedar sakit hati, biasa menimbulkan trauma di kemudian hari. Bahkan kadang kadang, begitu traumanya, sampai kadang kadang membuat orang jadi par-no. Sedikit sedikit khawatir, jangan jangan nanti akan terjadi lagi hal yang sama. Prasangka negative kadang kadang menyertai jika terjadi suatu kondisi yang hampir mirip.
Walau tidak pada tempatnya kita jadi par-no gitu, namun sedikit sulit untuk mengubah keadaan tersebut. Membutuhkan usaha yang cukup kuat untuk menjadi “ndableg”. Tentu saja juga membutuhkan waktu untuk dapat kembali seperti semula. Ibarat kertas kosong yang sudah tercoret-coret, tentu saja membutuhkan penghapus untuk membuatnya jadi bersih kembali. Apalagi jika tercoret oleh ballpoint, tentu saja butuh penghapus dan waktu untuk membuatnya jadi kertas bersih kembali.
But, don’t worry, usaha itu selalu ada. Kalaupun kadang kadang terlihat sedikit terhambat, percayalah, tidak pernah berhenti usaha untuk membersihkan coret-coretan dari kertas tersebut.

Saturday, September 17, 2005

Enaknya jawab gimana ya?

“Nang, gimana rambut Ibu?, dipotong atau tetep di panjangin?”
“Bagus gitu aja bu”.
“Memang Ibu bagus pake rambut gini?”. “Ndak pendek aja spt dulu?”
“Jangan bu. Cantik gitu bu. Ibunya temen-temenku juga cantik cantik. Rambutnya bagus bagus”.
“hmm.. ya udah.. kalau gitu nanti dirapikan aja kalau udah panjang semua ya nang. Jadi menurutmu yang cantik itu yang rambutnya panjang dan lurus?"..
(dasar iklan shampoo itu bikin salah image deh)
.....
“bu , kenapa sih ada ibunya temen-temenku yang rambutnya pada ditutupin?”
“... maksudmu pake kerudung rambutnya?”
“iya”
......
(kalau jawabnya bener.. bisa panjang dan lebar ini uraiannya, dan pasti respon pertanyaan balik dia bisa lebih banyak. anak jaman sekarang.....)

“mmm kali biar ndak kepanasan kali nang.. atau mungkin biar rambutnya ndak merah”.(sambil ketawa)

Ternyata belum NARSIS

Baru aja baca artikel soal narsis. Kesimpulannya?

Narsis. Suka mengetengahkan diri sendiri. Self centered. Menurut Spencer A Rathus dan Jeffrey S Nevid dalam bukunya, Abnormal Psychology (2000), orang yang narcissistic memandang dirinya dengan cara yang berlebihan. Mereka senang sekali menyombongkan diri dan berharap orang lain memberikan pujian.
Orang narsis cenderung menjadi sangat self conscious alis sangat perhatian pada diri sendiri. Kalau kecenderungan ini makin gawat, muncul imaginary audience dalam pikiran mereka. Menurut David Elkind, dalam buku Human Development (Diane Papalia dan Sally Olds-1998), imaginary audience berarti adanya pikiran kalau semua orang itu memperhatikan kita. Contohnya, banyak orang merasa apapun yang dipakainya pasti akan menjadi perhatian semua orang.

Brrggh!
Jadi… kekhawatiranku dulu tidak terbukti. Thanks God.. berarti aku belum punya kecenderungan narsis. Hanya perasaan kagum yang muncul pada hasil karya seni fotografi, yang dapat membuat obyek jadi menarik.
Selain itu, aku juga belum punya kecenderungan untuk sangat perhatian pada diri sendiri.

Jadi… aku belum masuk kategori narsis… hore!!!!

Tuesday, September 13, 2005

ALL or NOT AT ALL


Perempuan hanya memberikan dua pilihan kepada laki laki
1. Semuanya, atau
2. Tidak sama sekali

Begitulah seorang perempuan.
Sederhana kan? tapi jadi rumit buat laki laki....
(Hidup perempuan!!!)

Friday, September 09, 2005

Bad Mood

Sedang benci pada sesuatu.
Sedang benci pada keadaan.
Sedang benci pada keraguan.
Sedang benci pada kelemahan.

Thursday, September 08, 2005

Miskomunikasi dan misunderstanding

Suatu hari suatu tempat suatu waktu...


X : hei
Y : dimana
X : di jalan
Y : mau kemana
X : ke senayan
Y : sama siapa
X : ada lah…

(mau bilang sama temen… wong bukan temen.. mau bilang sama klien.. ndak enak orang se mobil pasti pada dengerin apa jawaban jawabanku .. mereka adalah orang yang levelnya diatas aku… jadi aku jawab seperti itulah…)
Klik… putus

Jika kita sedang dalam pembicaraan serius dan krusial tentang suatu proyek yang sedang dalam titik kritis dan penting… maka jika ada telpon masuk dari temanlah, or sahabat lah, or bahkan pasangan kita sekalipun, pasti kita akan canggung, karena biasa hahahehe.. tiba tiba formal jawabnya….namun jika tidak dijawab.. ndak enak juga sama rekan-rekan karena mereka dengar ada telpon masuk..mengapa tidak dijawab…. Dan pasti yang telpon akan bertanya Tanya kenapa tidak diangkat
Setelah itu hp aku silent, karena tidak enak kalau mengganggu pembicaraan orang orang yang notabene ada di level atasku….

Kesel ndak sih....untung pulsaku lagi minim.. kalau ndak.. udah tak sms balik deh dengan segala cicit cuitnya.... (hahahha)...

Begitulah.. kadang kadang orang lain tidak mengerti ada saat dimana kita dapat dengan gampang berkomunikasi sesuai dengan sifat masing masing komunikasi tersebut.
Kadang kadang ada yang membuat kita jadi formal dalam menjawab suatu pertanyaan, jika kita ada di tengah tengah rekan-rekan untuk urusan formal juga.

Sometime they don’t understand the situation here. And they don’t understand who am I in office hour. I’m so cruel (LOL).

Wednesday, September 07, 2005

Jadi narsis .. stl...



Jadi narsis... setelah kenal Indie.
Entah apa yang aku mau pamerin... view nya.. or person nya..
hehehe...
by the way.. thanks to Indie yang bikin pics aku jadi lumayan enak dilihat karena kemampuan editingnya yang kuat. Cukup bagus untuk photografer editor amatir an (hahahaha!!!).

Hidupku adalah Guruku



Ketika kita memiliki keberanian untuk menyadari bahwa hidup kita sendiri adalah guru kita. Maka kita sadar bahwa pengalamanmu adalah milikmu sendiri dan pengalamanku adalah milikku sendiri. Tak seorangpun dapat menyamakan pengalamannya dengan orang lain. Bahkan tak juga ia dapat mengklaim dapat merasakan apa yang dirasakan dan dialami oleh orang lain, baik itu berupa kebahagiaan atau kesedihan. Kita hanya dapat berpikir bahwa kita mengetahui tentang apa yang terjadi pada orang lain.

Ada seorang temanku yang selalu menuduhku bahwa aku tidak akan pernah merasakan dan mengerti apa yang terjadi pada dirinya, saat dengan tegas aku memberikan beberapa masukan-masukan yang positif (tentu saja menurut standard norma yang berlaku) akan apa yang terjadi pada dirinya, sehingga dengan gampangnya aku dapat menghakimi atas segala yang terjadi. Ya, tentu saja begitu lah. Siapa juga yang merasa sok mengerti dan sok dapat merasakan apa yang dialami olehnya.
Apa yang dialami seseorang tidak akan pernah dapat dirasakan dengan sama persis oleh orang lain. Namun tidak ada salahnya jika masukan masukan yang nilainya positif dapat diterima dengan lapang dada. Toh itu hanya masukan. Mau diterima ya monggo , kalau tidak diterima ya tinggal dibuang ke keranjang sampah

Tuesday, September 06, 2005

Bersiaplah untuk mati

X : Lha ndak naik pesawat juga mati. Ketiban pesawat!! 40 orang lho. it's mean, mati bener bener takdir? Tapi kalau human error?? Ada di tangan 1 orang takdirnya?

Y : 1 orang kan bisa bikin jutaan orang mati! Hitler membunuh berapa juta Yahudi? Kematian adalah takdir yang pasti, dan rahasia sifatnya

Hati-hati!!

Mulai sekarang, kalau mau pasang foto di blog harus hati hati... harus minta ijin dulu kepada si pemilik wajah. Boleh ndak gambarnya nampang di blog kita.
Ternyata riskan akibatnya kalau asal pasang gambar teman di blog.
Gawat...

Monday, September 05, 2005

Nikmatilah walau hanya sesaat


Hidup ini tak selamanya indah dan selalu dapat dinikmati. Ia penuh kerja keras, persaingan dan akhirnya menimbulkan kejenuhan dan kebosanan karena rutinitasnya. Dan tragisnya kadang dapat menimbulkan pemikiran, untuk apa aku hidup? Mengapa hidup hanya berulang dan terus berulang? Mengapa?

Untuk itu jika kita mendapatkan momen momen indah dan dapat membuat kita menikmati hidup, nikmati dan rasakanlah dengan sepenuh hati. Nikmatilah seolah olah tidak akan ada lagi momen momen seperti itu. Syukurilah bahwa ternyata kita mendapatkan momen yang indah dalam hidup kita. Walau hanya sesaat. Walau hanya sekejap mata.
Dan jangan pernah kamu menyesalinya.

Saturday, September 03, 2005

Tiga Dinding Pemisah


Kita katakan bahwa ada tiga dinding yang memisahkan kita dari kebenaran. Dinding-dinding ini adalah rasa iri, kemarahan dan kebanggaan. Jika kita cermati, kadar tiga hal negative ini pada diri kita, kita bisa melihat apa yang memotivasi kita, juga apa yang menghalangi kita dari mendengar dan melihat kebaikan.

Dinding pertama, rasa iri, lebih samar daripada yang kita pikirkan secara normal. Rasa iri melahirkan ketamakan, kekikiran, dan hal lain yang semacam itu. Tapi, apakah itu yang terjadi pada kita, sehingga melalui rasa iri kita mencoba mendapatkan pengalaman orang lain? Sekarang, kita benar benar tahu bahwa tak ada dua momen yang sama persis. Pengalaman yang dialami seseorang tidak akan bisa sama dengan pengalaman orang lain. Rasa iri membuat kita bekerja keras mengejar sesuatu yang bukan milik kita, sesuatu yang tidak nyata. Apa yang kita pikir kita rasakan hanyalah bayangan dari kenyataan yang dialami seseorang. jadi bagaimanapun keadaaannya, jangan mencoba meniru orang lain. Kau harus memiliki sesuatu yang nyata bagi dirimu. Dengan begitu, kau punya sesuatu yang nyata untuk diberikan pada orang lain.

Dinding kemarahan, bisa dilihat di berbagai tempat. Look, kita sering memarahi orang lain atau situasi yang kita temukan dalam diri kita. Tidakkah kita selalu berusaha mengubah sesuatu sebagaimana mestinya? Dan ketika kita tidak bisa melakukannya, kita marah? Kemarahan datang dari upaya kita untuk mengubah sesuatu yang kita sendiri tidak berhak mengubahnya. Seperti dinding-dinding yang lain, kemarahan disebabkan oleh shock yang kita rasakan dalam hidup ini.

Kebanggaan berhubungan dengan perasan bahwa kita istimewa dalam satu hal, dan itu berasal dari kebodohan. Akan tetapi, penyebabnya bisa juga karena shock, dan akibatnya kita mencoba mempertahankan diri kita dan menjadi arogan. Tak seorangpun lebih istimewa dari yang lainnya; atau dapat kita katakan bahwa kita semua sama sama istimewa.

Wednesday, August 24, 2005

DRUM LINE


Tadi malem lihat film "Drumline". Membuat aku teringat beberapa belas tahun yang lalu, saat masih aktif di marching band. Suasananya mirip banget. Kangen.
Melihat mereka bermain di film itu, membuat adrenalinku jadi terpacu keras. Seolah-olah aku ingin mengejar masa masa itu kembali. Dan membuat suatu prestasi yang paling tidak sama dengan apa yang ada di film tersebut. Musik yang indah. Membuat satu unit band menyajikan musik yang indah dan dapat dinikmati oleh penonton. Tidak hanya juri. Beda lho rasanya. Bagus dimata penonton dan jadi favorit. Wah.... makgreng rasane!! Hehehe...

Langsung aku sms temenku Indi, supaya dia pindah ke channel tempat film tsb diputar.

Tapi... apa yang aku dapatkan???? " wah penganan e beda?"...(asem rek!! pikirku)
Hmmm... iya sih, memang interest kita berbeda, tapi mosok ya.. dia ndak tahu bahwa aku ingin mengajak dia mengerti bahwa itulah duniaku di masa lalu. Yang sampai saat ini masih dapat membuatku bergairah. Yang membuatku masih tetap selalu aktif dalam wadah alumni unit band - ku. Yang membuatku nekad stand by di istora senayan tiap akhir tahun, saat ada Grand Prix Marching Band.

Kalaupun bukan tentang filmnya.. at least about the music lah...
Mana ada "In the stone" nya Earth Wind and Fire lagi... salah satu lagu yang dimainkan unit band - ku pada GPMB tahun 1987.
Apa ndak mrinding aku ndengernya. Gila. Asli. Bagus.
Coba ada VCD nya.. aku beli deh.

Friday, August 19, 2005

"ORIGINAL PARTS"

Seperti biasanya, setiap kali ganti spare parts di bengkel, aku selalu minta yang original. Yang nomor satu. Dengan pertimbangan, mahal dikit, but aku bisa agak lama tidak gonta ganti spare part tersebut.
Biasanya oleh orang bengkel aku ditanyain, mau honda jepang, honda imora, or nomor 2 (biasanya nomor 2 ini buatan jepang tapi bukan honda). Dan selalu aku pilih honda jepang. Aku sendiri tidak tahu bedanya honda jepang dan honda imora. But, dari beberapa part yang pernah aku lihat, memang honda jepang dan honda imora itu lain.
Biasanya begitu, selalu begitu aku ditawarin untuk urusan spare parts.
...
Namun hari ini aku dibuat bingung, ketika ditanyain urusan spare parts balljoint, aku ditawarin mau nomor satu or nomor 2. Aku tanya nomor satu apa? Dia jawab, "honda," terus nomor 2 apa? Dia jawab, "honda juga".
Nah lho. Bingung ndak kita????
Aku komplain, kok bisa.... biasanya orang toko spare part bilang dengan jelas honda jepang, honda imora gitu.. ini kok lain... orang bengkel sendiri juga ndak tahu ..
akhirnya daripada bingung-bingung.. orang bengkel minta dua duanya dibawa ke bengkel.

Ketika akhirnya balljoint tersebut dibawa bengkel, aku tambah bingung. Ada dua barang, dengan label merek yang sama HONDA, barcode yang sama juga, namun yang satu dalam wadah kotak (dus coklat) tertutup segel dan yang satu hanya dibungkus plastik plus tempelan barcode diluarnya.
Nah lho.... pusing pusing deh.
Beda harga keduanya tidak terpaut jauh, tidak sampai seratus ribu, tapi kan jadi mikir juga dong. Akhirnya karena aku bingung, aku bilang ke ncik nya supaya kita ngetes si mekanik, tahu ndak dia mana yang asli mana yang ndak.

Si mekanik yang baru pulang dari istirahat siang, langsung kita panggil, barang dalam dus sudah kita keluarkan dari dusnya... kemudian kita jejerkan kedua barang tersebut, kita suruh si mekanik milih mana yang asli.
Then, ternyata tanpa pikir panjang dia langsung milih barang yang berasal dari dalam dus.... (yang asli).
Aku nanya ke dia, darimana dia langsung tahu kalau itu yang asli.. dia bilang... kelihatan lebih rapi. Padahal kalau menurut penglihatanku sih ya sama aja ya... cuma setelah diteliti lebih lama.. memang ada sudut sudut tertentu yang tidak rapi pada barang yang dibungkus plastik.

It's mean... memang walaupun sama sama berlabel HONDA.. tapi ternyata berbeda barangnya. Ya... hanya yang pengalaman yang dapat membedakan kedua barang tersebut. Orang awam agak kesulitan membedakannya. Apalagi dengan tempelan barcode dengan angka yang sama dengan yang asli.. orang bisa tertipu.

KACAU. Indonesia memang kacau. Semua barang dipalsukan. Semuanya. Dari yang mahal sampai yang murah, semua ada imitasinya. Gila. Pantesan aja kita dianggap negara pembajak yang wajib diwaspadai...

Makanya, "say no to piracy".
Temenku Indi pasti nyengir kalau denger kalimat itu, karena dia tahu aku paling anti barang bajakan...

Tuesday, August 16, 2005

Penyesalan tiada guna


Beberapa hari yang lalu, aku tumpahkan semua rasa sesalku pada seorang teman. Sesal yang berkepanjangan, dan penuh dengan per andai an. Andai saja aku tidak begini…. Andai saja aku tidak begitu…
Ah… begitu banyak per andai an yang menyertai rasa sesalku. Ada rasa sedih, kecewa, jengkel terhadap diri sendiri. Berulang ulang. Semuanya menyangkut suatu tindakan yang aku ambil kepada seorang sahabat.
Selalu begitu, penyesalan selalu disertai oleh begitu banyak per andai an.

Namun, temanku selalu mengatakan bahwa kadang kita harus menyadari, Kemungkinan kejadiannya memang harus seperti itu. bahwa kita inilah media untuk suatu kejadian kejadian tertentu yang terjadi pada orang lain.

Dan sepertinya aku harus berpikir seperti cara berpikir temanku tersebut, kita tidak boleh lupa bahwa kita adalah bagian dari sebuah proses yang mungkin menjadikan diri kita sebagai sarana untuk menyatakan sesuatu agar orang lain mengerti.
Kadang kita tidak harus melakukan sesuatu, namun ternyata kita harus menyadarinya. Tentang apa yang sedang terjadi tersebut.

Sedikit banyak, rasa sesalku jadi berkurang sedikit dengan keyakinanku tersebut. Namun, ke depan nanti mungkin harus banyak bersahabat dengan pertimbangan untuk memutuskan suatu tindakan yang berhubungan dengan perasaan orang lain.

Wahai Jiwa


by Walt, Whitman

Beranikah dirimu sekarang, wahai Jiwa
Berjalan bersamaku menuju daerah tak dikenal
dimana tak ada jalan tuk dilalui atau lorong tuk dilewati?
Tak ada peta di sana, atau petunjuk jalan…
segalanya hampa di hadapan kita
Segalanya menunggu dikuak di daerah itu
Daratan tak bertuan itu

Monday, August 08, 2005

08.40 Flight Schedule

Schedule 08.40 AM by Mandala

07.05 AM Wake Up !!!
07.15 AM Alarm ring... (wrong time i think.. it's too late)
07.15 AM Finishing packing some stuff
07.30 AM Click! Click!... ( hurry up!!).. come on! click! click! look at me!
07.45 AM Routine ritual in the morning (sigh!!)... come on.. go go go..! almost 8 o clock!!!
07.55 AM Ready to go
08.05 AM Starting
08.10 AM Harmony
08.15 AM to Tomang
08.20 AM still in Tomang
08.25 AM Tomang again
08.28 AM Tol Grogol
08.35 AM It must be missed the flight. I' m sure.... (but still praying for the delaying)
08.40 AM Take it easy....! If I should not fly this morning.. it must be the flight have already gone by now. But.. if i should fly today, it will wait for me.
08.45 AM Terminal I C (hey!! take the jacket with u.. who knows... the flight still waiting for you! hehehe)
09.05 AM Ring.......! hh! hh! (after running fastly to gate ....) I can make it. The flight was delayed until 9.30. Thanks GOD!!!

Ring...........!!?? see i can make the flight delay !!!!
Is that so?....
May be so.. may be not...
but... everything happen.. it have already arrange by GOD.

Thursday, August 04, 2005

Si bontot punya ulah


Ritual si bontot kalau bangun pagi itu aneh (eh ndak aneh juga sih normal) dan sedikit merepotkan. Coba bayangkan, begitu bangun, dia minta pangku (dan itu harus aku) plus minum susu di botol. Kadang-kadang kalau bangunnya terlalu pagi, dia akan tertidur lagi di pangkuanku sampai dia siap untuk mandi nanti. Demikian tiap hari.
Kalau bangunnya pagian sih tidak begitu masalah, but, kalau agak telat dikit, kan semua jadi repot. Bisa telat semua.
Kalau ritual itu berubah sedikit, wah, bisa ngamuknya sampai nanti berangkat sekolah, dan efeknya?? Bisa bisa jadi dia tidak berangkat sekolah walau jemputan sudah datang.

Nah, tadi pagi, seperti biasa, ritual dijalankan. Kemudian mandi. Nah,.. pas mandi itulah, mulai terornya. Si bontot bilang, "bu aku mau pakai celana pendek seperti dimas "
Langsung deh aku mikir, mulai deh!!! jika aku langsung counter permintaan dia saat itu juga, pasti dia ngamuk dan acara mandi bisa berlangsung dengan omelanku. Karena aku ndak ingin merusak mood, jadilah aku iya in aja permintaan dia. Tapi, dengan tetap aku kasih warning, "gimana kalau nanti di malu malu in temennya? Nangis ndak?... "
Dia bilang, "ndak".
Then, acara mandi berlangsung dengan amat bagus. Dan si bontot yang biasanya ndak mau cuci rambut di pagi hari, malah minta sendiri keramas an (gitu istilahnya).
Dengan tetap menahan hati spy tidak membuat mood jelek di pagi ini buat si bontot, aku mencari celana pendek si kakak yang lama, dan aku tunjukkan padanya. Pakai ini?.. dan dia mengangguk dengan semangat.

Akhirnyalah, si bontot anak perempuanku satu satunya, memakai baju dan celana pendek (bekas kakaknya) ke sekolah. Namun, untuk berjaga-jaga roknya tetap aku masukkan ke tas. Siapa tahu nanti ada kehebohan di sekolahnya, jadi bisa ganti rok.
Adat si bontot ini memang paling keras dibanding kakak-kakanya. Dan aku sendiri sebagai ibunya juga heran. mengapa bisa begitu keras.
Dia selalu mengelompokkan dirinya dalam kelompok laki laki.
Rok rok yang aku belikan, diliriknya saja tidak. Akhirnyalah, dia join dengan kakak laki lakinya dalam urusan baju. Kebetulan hanya berbeda 1,5 tahun, jadi tidak begitu besar beda ukuran badannya.

Yang ada, teman teman aku yang komplainnya ke aku. mereka memberitahu dan sedikit sok mengajari aku, bagaimana seharusnya bersikap. Mereka khawatir kalau keterusan. Bisa berabe. Nanti kalau sampai besar ndak mau pakai rok gimana, dan blab la blab la… etc, etc…). Demikian juga guru TK nya. Bla bla bla.. dia memberi contoh, itu bencong bencong kan dulu nya selalu dibiarkan saja memakai rok oleh ibunya. Hmmm...
Dalam hatiku sendiri, aku sedikit mengakui, mungkin aku juga turut berperan dalam hal ini. karena aku tidak pernah memaksa dia untuk memakai rok. Memaksa dalam arti sesungguhnya. (pernah sih aku paksa, pake rok atau tidak usah ikut saat dia mau ikut ke suatu resepsi).
Namun aku berpikir, masa iya sih, tiap hari harus berantem dengan si bontot hanya gara gara baju. Capek kan?

Akhirnyalah jika dia menolak, aku juga diam saja. Aku bebaskan dia memakai celana pendek dalam kegiatan hariannya. Memang lebih fleksibel.
Dan jujur, sedikit banyak aku juga ingin dia jadi tomboy. Tak usahlah terlalu perempuan. Biar tidak jadi genit. Dan… terus terang, melihat anak anak perempuan yang genit sekarang ini aku sendiri tidak terlalu tertarik untuk membuat si bontot jadi seperti mereka. It seem, anak anak kok sudah jadi materialistis. Terlalu mengikuti trend. Mungkin karena aku sendiri juga bukan orang yang selalu mengikuti trend fashion ya?
Dan jujur, aku juga lebih senang si bontot main bola bersama kakak-kakaknya, daripada dia minta boneka dan perlengkapannya (kalau iya.. Barbie original.. dan perlengkapannya.. berapa bo).

Ya. Mungkin aku juga turut diam setuju jika dia bergaya laki laki. Mungkin aku bersalah. Tapi, entahlah. Aku yakin kok, suatu saat, ada waktunya nanti dia akan mau berpenampilan perempuan (ada contohnya kok!! dan jelas di depan mata).
Ya.. mungkin karena si bontot lihat ibunya juga tidak pernah pakai rok. Mungkin dia berpikir, kenapa aku juga harus pakai rok???.. iya kan?

Kemaren, si bontot minta dipotong rambut. Berhubung dia perempuan, aku ajaklah di ke salon, biar agak manis dikit gitu style nya (krn biasanya kakak-kakaknya aku potong sendiri di rumah). Ke salon, begitu masuk, dia melihat someone sedang memakai papan papan buat pelurus rambut, langsung deh, dia bilang," ndak jadi potong rambut bu. Dipotong ibu saja". (walah!!!). dan di mobil dia bilang… "itu tadi orang bukan??" (huahahahaha!). akhirnyalah aku dengan sedikit bersusah payah dapat memotong rambutnya dengan sedikit manis. But,.. tetap saja di awal acara dia bilang, "bu aku mau botak spt danis" (keponakan yang masih bayi). Aku iya in aja. Tiap sebentar bentar dia pegang kepalanya dan bilang, "sudah botak belum? " (ampuuuuun!!!).

Begitulah, akhirnya sekarang dari jauh ndak dibedakan mana kakaknya dan mana dia, karena rambutnya aku potong pendek juga. Dan dia dengan pe-de nya juga enjoy banget dengan penampilannya sekarang. Indikasinya??? Dia mau cuci rambut tiap hari.
(Tadinya kan pas panjang, mesti ngamuk ngamuk kalau cuci rambut).

Hmmm… begitulah si bontot. Selalu bikin cerita.

Tuesday, August 02, 2005

Aku Bahagia

Aku bahagiaadalah kalimat penutup yang diucapkan oleh N.Riantiarno dalam pentas terakhir yang berjudul Tanda Cinta.
Begitu kalimat itu terucap, aku langsung tersenyum. Geli. Karena teringat isi blog terakhirku yang isinya mencari definisi bahagia. Dan sampai sekarang blog itu belum tamat. Masih bersambung.

Pentas berdurasi 99 menit itu, walaupun hanya diisi dengan dialog antara Ratna dan N. Riantiarno, namun terasa tidak membosankan. Dialognya padat, berisi, namun ringan diuraikan. But, the point is…masih adakah cinta diantara kita… kalimat itu bisa bermakna ganda. Bisa dimaksudkan diantara mereka berdua. Namun bisa juga ditanyakan kepada para audience. Untuk diri mereka masing masing.

Ketika ada form isian yang harus diisi oleh penonton, dimana pertanyaan hanya ada satu, yaitu masih adakah cinta diantara kita? dengan option jawaban Ada dan Tidak, maka seakan kalimat itu menohok perasaan kita sendiri.
Jika kita tanyakan pada diri kita masing masing terhadap pasangan masing masing, dapatkah kita menjawabnya dengan jujur?????
Saat temen nontonku (simbok) aku tanya, apa jawabannya?... dia hanya dapat berkata… " ndak tahu ya nduk..…" walah…! Hahahaha…. Gimana ini. ternyata satu kalimat sederhana dapat membuat orang bingung menjawabnya.

Inti cerita dari pentas itu kan begini,:
Sepasang suami istri, yang sudah berusia senja (dengan anak anak yang sudah entah berada di mana), melakoni hari hari hanya berdua saja.
Nah si suami ini, sejak beberapa waktu yang lalu pernah bertanya kepada si istri, "masih adakah cinta di antara kita?…" namun pertanyaan itu tidak pernah dijawab dengan lugas oleh si istri.
Selalu saja si istri menanggapi dengan kalimat yang muter muter ndak keruan. Selalu menggambarkan bagaimana dia selama ini menemani si suami, membesarkan anak anak mereka dan blab la bla….
Namun, tidak pernah menjawab pertanyaan sederhana tersebut denga satu jawaban simple juga.
Bukan berarti pertanyaan itu tidak ada jawabannya, namuan jawaban si istri malah mengandung banyak pertanyaan balik kepada sang suami. Menurut si istri, jawaban bukan harus dengan kata-kata melainkan dengan tindakan. Sedang si suami yakin, tindakan itu penting, tetapi kata kata juga penting. (hal ini mengingatkan aku pada seorang teman di borneo yang bilang bahwa, buat laki laki kalimat pernyataan itu cukup penting bagi pria spt dia).

Semakin waktu berjalan, si suami hanya semakin penasaran. Ia hanya ingin mendapat jawaban tentang pertanyaannya tersebut. selalu mencari jawaban dan selalu mencari.

Ketika usia semakin lanjut, jawaban dari si istri juga belum didapat. Si suami menyadari, jawaban tak perlu dicari terlalu jauh. Si istri, yang setia mendampingi, adalah sumber berbagai jawaban. Maka pertanyaan “masih adakah cinta di antara kita?” dilantunkan lagi. Jawaban si istri adalah "tentu".
Dan… ending nya adalah aku bahagia di atas tadi….
….
Then,… jawaban dari pertanyaanku tentang apakah bahagia itu mulai sedikit terjawab. Kebahagiaan itu berhubungan dengan rasa cinta. Entah cinta kepada siapa saja. Karena belum tentu cinta itu hanya berkaitan dengan dua insan manusia berbeda jenis.
Cinta itu dapat berupa cinta kepada banyak hal. Cinta kepada alam. Cinta kepada Tuhan. cinta kepada orang orang yang dekat dengan kita.
But,.. kalau kita mau jujur kepada diriku sendiri, kenapa cinta itu selalu berkaitan dengan hubungan antara laki laki dan perempuan. Cinta kita kepada hal hal lain tidak pernah dibahas dan tidak pernah begitu besar berpengaruh pada kehidupan seseorang, bahkan dapatmembuat seorang jadi down. Hanya cinta kepada pasangannya yang membuat seseorang bisa jadi resah dan gelisah, bahkan bisa jadi broken heart. Sedangkan cinta kepada hal lain, sudah dianggap kewajiban. Itu sudah seharusnya terjadi. Begitu kan?

Jadi bahagia adalah, (di atas semua factor nyata dalam suatu kehidupan yang harus dilakukan oleh manusia), bahagia adalah tentang mencintai dan dicintai. Itu focus utama dari rasa bahagia.

Jadi, edisi bahagia bisa tamat kali ini.

Tuesday, July 26, 2005

Apakah kamu bahagia

Tiga kata sederhana yang membuatku bingung menjawabnya.

Bahagia itu adalah hal yang sangat sangat relatif banget. Iya tak?
Iya lho. bener.
Ketika aku tanya balik ke temen tersebut, ada definisi bahagia menurutmu?... dia malah jawab.. ah tak usahlah kau ber filsuf sama aku.
(tahu aja ... padahal aku berusaha ngeles).
Hmm..
Sejujurnya, aku malah benar benar tidak tahu, bagaimana perasaan bahagia itu. Apakah identik dengan senang? suka cita? ayem? tentrem? kerta raharja? tidak punya masalah?
Apakah bahagia itu berhubungan dengan cinta? hidup tanpa kesulitan? materi? (yang terakhir ini pasti tidak, karena some of my friends pada berlebihan dalam hal materi tapi tetap saja mencari rasa bahagia itu)...

Jadi.. berhubungan dengan apakah rasa bahagia itu?


Jadi kebahagiaan its about lahir dan batin.
Ada yang bilang, yang susah itu cari bahagia batin.
Ok. It’s mean, bahagia itu harus bener bener lahir dan bathin.
Mungkin kah ada orang yang bahagia secara lahir, namun secara bathin belum bahagia.
Kalau memang ada, berarti orang itu belum bahagia dong ya. Lahir kan identik dengan fisik dan identik dengan materi… padahal banyak orang bilang… materi tidak membuat bahagia.
Keyword nya berarti batin. Seseorang yang secara batin bahagia.. dapat dikatakan orang tersebut bahagia. Walaupun mungkin keadaannya elit alias ekonomi sulit.

Someone said that ada 3 faktor pendukung rasa bahagia itu:. (1) someone to love, (2) something to do, (3) something to hope for..
Tiga hal diatas, bisa jadi menjawab pertanyaan di atas. Someone to love memenuhi kebutuhan batin. Something to do memenuhi kebutuhan lahir. Something to hope… memenuhi dua kebutuhan tersebut. maksudnya… ada faktor lahir dan faktor batin untuk dapat mengejar harapan yang kita tuju. Hidup ini punya tujuan.
Begitu bukan ?
Kalau begitu,… kalau ada seseorang menanyakan kepadamu “apakah kamu bahagia?” , apa jawabanmu……..

Ada yang ingin kasih masukan untuk tulisan ini lagi???

(bersambung)

Wednesday, July 13, 2005

DOA KU UNTUKMU

Sahabatku
Katamu dalam agama engkau kecewa, dalam filsafat engkau terluka.
Katamu kenyataan hanya perubahan, kebenaran jadi kebimbangan.
Lalu kau pandang diri: bahagia dan duka, benci dan cinta, suci dan
dosa.
Dan awan kesadaranmu pun bergerak perlahan.

Sahabatku
Harusnya kau paham gerak pikiran ialah diri yang penuh tujuan,
seperti kerikil tajam di jalan sepi atau malam menanti pagi.

Aku tahu...
Engkau tak perduli apakah orang akan menyebutmu pujangga,
pemikir atau filsuf gila: bagimu itu semua tak berharga.

Yang kau butuhkan hanya keheningan dari kelopak bunga
yang akan menggerakkan dirimu untuk menuliskan satu arti:
Kebenaran.

Dan akupun berdoa untukmu :
Tuhan, jangan Kau sesatkan dia dalam permainan kata,
sebab seharusnya dia paham bahwa penjara yang
paling mengerikan adalah dinding kata.
Dimana keindahan dan kebenaran bisa terbunuh dalam kata,
Dimana tak sedikit orang-orang yang terbunuh oleh kata.

Sahabatku...
Jangan kau cari bentuk-bentuk keindahan beku
pada baris-baris kata: ya, jangan tertipu oleh kata tak bermakna
Kebenaran bukanlah soal manis-rumitnya kata....
Kebenaran adalah laku hidupmu sebagai matahari dan samudra.

Aku tahu....
Engkau telah bosan mengecup kening patung dewa dewi kebenaran.
Engkau mau merasakan keindahan dari bibir merah sang waktu
dan belaian halus jemari ruang yang melambungkan dirimu
menyusuri liku rahim kehidupan untuk melahirkan keheningan.

Sadarilah bahwa...
Kebenaran bukanlah sesuatu yang asing tiada terpahami.
Kebenaran bukanlah keindahan suci atau keagungan abadi.
Kebenaran adalah arus keindahan di sungai perubahan.
Kebenaran adalah ilalang keagungan di padang kehadiran.


Lihatlah...
Tangan kegalauan melemparmu pada kawah kehampaan,
kegalauanmu berkobar membakar pohon-pohon kehidupan.
Waktu mengapi, lalu mengabu, kau bertanya: "Di mana engkau?"
Di kepul asap, kau mengembun, menjawab: "Ya, itulah Engkau!"
Lalu kau terhenyak pada saat ?Engkau? hadir dimana mana!

Doa ku untukmu :
Tuhan, ajarilah dia melaju lebih cepat dari cahaya
Biarkan dia menjelajahi semestaMu dan bukan semesta ini.
Kirimkanlah cahaya cinta sebagai jalanMu
Antarkan dia ke dalam Engkau.

Sahabatku...
Bila engkau mampu bersikap hening dan terbuka,
kebenaran akan berhembus bersama awan kesadaranmu.
Dalam pikiran yang tenang dan merdeka:
hidupmu akan berkobar bagai matahari menyala!

Darimana engkau datang? Ke sanalah engkau akan pulang
Kebimbanganmu akan menyeretmu menuju pintu kegelapan
Kegalauan akan mencabik dan mendera punggung hidupmu
Kesadaranlah yang akan menuntunmu menuju gerbang kehidupan.
Di langit tenang, kelak hatimu akan bebas bagaikan elang

Sahabatku.....
Ada berjuta jalan untuk sampai kepada Tuhan,
namun semuanya musti melewati proses kepedihan.
Bila engkau berjalan tanpa terikat oleh jalan,
maka kuyakin: Tuhan sendiri akan menjadi jalan.

Jangan lagi kautipu dirimu wahai Sahabatku.. aku tahu...
engkau telah bosan dengan takdir batu-batu,
Berdoa dan pahamilah kesemuanya.....

Saat kedua mata engkau terbuka kelak:
matahari pun akan menghitam, dan batas langit pun akan tercerai
berai...
Hai, sahabat yang galau, telah kuungkapkan segala yang ada

Salam dan doaku

tulisan dari sahabat jiwa ku......

Monday, July 11, 2005

Nasib dan Takdir

Nasib bukanlah takdir, meski banyak orang mengaburkan kedua hal tersebut. Perbedaannya sangatlah tipis, tapi cukup jelas bila kau mengerti. Bila tujuan akhir kita adalah menyempurnakan pengetahuan Tuhan, maka kita harus melakukan langkah nyata untuk menemukan takdir kita yang sesungguhnya. Bila sebaliknya kita tidak melakkukan apa apa terhadap respons kita atas kehidupan dan situasi di mana kita temukan diri kita, maka kita akan terancam menjauh dari tujuan kita yang sebenarnya dan terjerumur pada liku-liku nasib, yang bila kita rasakan memiliki hidupnya sendiri.
Kita tidak boleh menggoda nasib.

Takdir, di sisi lain, bisa diumpamkan ibarat sungai yang mengalir kembali menuju lautan dan kesadaran tentang kemungkinan unik dari Tuhan. Jika kita membiarkan diri kita hanyut dalam sungai ini menuju asal-mula kita yang sejati, kita akan memenuhi tujuan kita dilahirkan di dunia ini.

Ah, Jadi... nasib dan takdir adalah dua hal yang.... hanya sedikit perbedaannya

PARISJ VAN JAVA

Melewati sabtu malam di Bandung…
Ternyata…
Sangat mengesalkan.
Seakan akan, semua orang Jakarta pindah ke bandung apa ya?.. sampai sampai cari tempat untuk istirahat bentar aja tak ada tempat.
Dari hotel bintang 5 sampai bintang 1, dari hotel melati 3 sampai 1, dari Wisma, guest house.. apa lagi?.. semuanya penuh.
Ngeselin.
Kan bukannya aku termasuk orang yang Bandung minded gitu, yang tiap weekend harus ke Bandung.
Aku kan Cuma sedang dalam perjalanan yang kebetulan melewati kota Bandung. Mengapa aku jadi susah juga? Hanya karena mereka yang Bandung minded itu.
Ih… mengesalkan...
Ndak lagi lagi lewat bandung deh di saat weekend….

Tapi, bagaimanapun.. hidup jalan tol Cipularang. Asyiiiik euh. Bikin Jakarta Bandung jadi tidak terasa jauh. Dan tidak capek nyetirnya. Kan biasanya Cikampek Bandung itu yang jalannya berkelok kelok, dan harus hati hati jika ketemu mobil dari arah berlawanan, mana tanjakannya banyak lagi. Sekarang ini, jalan nya relative gampang, apa lagi tak perlu khawatir dengan kendaraan dari arah berlawanan, jalan tanjakannnya juga tidak banyak. Pokoknya… siiiip deh. Nyetir sambil merem juga bisa... asal .....
Tapi sekarang ini, dengan adanya tol cipularang… wih!... bisa bisa lebih lama jarak cawang ke semanggi dari pada jarak Bandung Jakarta. Hehehe!
Lha memang kok, Bandung Jakarta satu setengah jam, tapi antrian di pinto tol pondok gede bisa 45 menit…. Hayo! Opo tumon????!!!!!