Sunday, December 23, 2007

My kids on stage

Sabtu, 22 Desember 2007 yang lalu. Saat Pensi dan Expo 2007 di sekolah anak anak saya, SD Putra I, Kalimalang, Jakarta Timur. Sekolah ini sudah berusia lebih dari 30 tahun, swasta penuh tanpa subsidi. Kebetulan saat ini akreditasi sekolah ini lumayan bagus untuk tingkat DKI Jakarta, mudah mudah an untuk seterusnya juga bagus terus. Tapi begitulah, kualitas menuntut lainnya... (hehehe.. tahu sendiri lah)

Namun yang bikin seneng, ini sekolah membuat saya merasa aman dan nyaman meninggalkan anak anak untuk sekolah dari pagi sampai siang tanpa saya harus stand by monitoring terus setiap hari. Dan satu hal lagi, bukan sekolah BORJUIS !!!!


Si Sulung, sedang beraksi (yang main biola). And...

lagunya adalah "We Will Rock You" nya Queen. Gawat!!!


Si bontot sedang beraksi. Akhirnya.. walau ala kadarnya.

**************************************

Ada yang cari si Tengah???????
memang dia rada pemalu. Tidak ingin tampil di pentas, walaupun
dia mampu.
Walaupun si tengah ini otaknya paling encer diantara ketiga anak saya.
Tapi begitulah, tidak semua anak boleh disamakan.

==================================================================

Dan the last pic????

Saya, 32 tahun yang silam.

PE

Friday, December 21, 2007

SARIMIN DICEKAL!!!!!!!!!!!

Buat Imgar yang mengkoreksi masalah tulisan dibawah,...saya hanya ingin menunjukkan.. walaupun sudah ndak dicekal lagi.. tapi gaungnya pencekalan kan lebih membahana daripada revisi nya.... seolah olah orde baru kembali lagi.....
begitu pak imgar...
thx revisinya


Kapolwil Tak Akan Lagi Beri Izin Sarimin
Pentas si raja monolog Butet Kartaredjasa di Gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur, Sabtu malam (15/12) berakhir dengan "pencekalan". Tak tanggung-tanggung, pernyataan itu meluncur spontan dari Kapolwiltabes Surabaya Kombespol Anang Iskandar setelah menyaksikan lakon Sarimin yang dibawakan Butet.

"Pertunjukan ini (Sarimin) tidak layak dipertontonkan kepada masyarakat. Jelas-jelas tidak mendidik. Saya akan evaluasi perizinannya," tegas Anang kepada wartawan.

Saat memberikan penjelasan, Anang tampak emosional. Dia berkali-kali menyatakan bahwa pertunjukan yang mengkritik habis-habisan aparat penegak hukum -terutama kepolisian-itu tidak pada tempatnya disajikan di hadapan publik umum.

"Kami bukannya alergi kritik. Tapi yang proporsional dong. Masak, polisi tidak ada sisi baiknya. Yang ditampilkan hanya sisi jeleknya saja. Ini tidak fair," ujarnya.

Seperti diketahui, lakon Sarimin karya Agus Noor ditampilkan Butet di Gedung Cak Durasim, 14-15 Desember lalu. Sebelum di Surabaya, lakon yang sama dipentaskan Butet dkk di Jakarta , 14-18 November dan di Jogjakarta, 26-27 November. Ribuan penonton menyaksikan lakon satire ini. Di antaranya mantan Gubernur DKI Sutiyoso, Adnan Buyung Nasution, Todung Mulya Lubis, dan Arifin Panigoro. Di Jogja, tampak Wali Kota Jogja Heri Yulianto, Bupati Sleman Ibnu Subianto, pejabat di Polda DIJ, dan sejumlah aktivis LSM. Sedangkan di Surabaya, terlihat ada Dekan Fisip Unair Prof Dr Hotman Siahaan, Gubes Emiritus Unesa Prof Dr Budi Darma, Chairman Jawa Pos Group Dahlan Iskan, Wawali Arif Afandi, penyair Zawawi Imron, Wakajati Jatim M. Hudi, dan Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Anang Iskandar.

"Di Jakarta dan Jogja, pentas kami tak ada masalah. Lha kok pas di Surabaya , Pak Kapolwil marah-marah. Tapi, itu hak dia untuk marah-marah. Mungkin dia tidak siap untuk dikritik," kata Butet menanggapi kekecewaan Anang Iskandar itu.

Anang mengaku, dirinya senang dengan kesenian. Dia juga merasa terhibur dengan pementasan monolog Butet itu. Namun yang disesalkan, semestinya pementasan yang "menelanjangi" kinerja aparat kepolisian dan penegak hukum lainnya itu tidak layak disuguhkan ke publik.

"Pentas itu layaknya ditampilkan di depan para polisi. Kalau dia mau, ayo saya fasilitasi," tuturnya.

Kepada panitia Anang sempat mempertanyakan izin keramaian pertunjukan itu. Dia tampak merasa kecolongan. "Kalau sekali lagi lakon itu ditampilkan, pasti saya evaluasi perizinannya."

Anang khawatir ada kesalahtafsiran terhadap kinerja polisi. Seolah-olah kerja polisi sehari-hari seperti yang digambarkan dalam lakon Sarimin itu: membalik fakta, bisnis perkara, dan hanya melayani tersangka berduit.

"Saya akui, masih ada hal-hal seperti itu di kepolisian. Tapi, tidak bisa digeneralisasi. Apalagi kami sedang memperbaiki citra kepolisian," papar Anang.

Karena itu, Kapolwil akan mempertimbangkan secara khusus bila lakon Sarimin akan ditampilkan lagi di Surabaya. Begitu pula penampilan Butet di kota ini. "Kalau saya tahu yang ditampilkan seperti itu, pasti tidak akan saya beri izin," tandasnya.

Butet Kartaredjasa tenang-tenang saja menanggapi reaksi Kapolwiltabes Surabaya terhadap penampilan monolognya. Seniman asal Jogjakarta itu menyesalkan sikap berlebihan Anang. "Reaksi berlebihan Pak Kapolwil itu menunjukkan bila aparat kepolisian belum siap bercermin. Melihat wajahnya sendiri lewat kesenian. Ini kesenian Bung, bukan demonstrasi," ujar dramawan yang kini sering dipanggil Presiden "SBY" (Si Butet Yogya) dalam acara Republik Mimpi di Metro TV itu.


Terhadap tawaran Kapolwil untuk tampil di depan jajaran kepolisian, Butet menyambut baik. "Tidak ada masalah. Setelah pentas, adakan diskusi dengan mengandang para praktisi hukum dan akademisi," tandas anak seniman serbabisa Bagong Kussudiardjo ini. (ari/ano/zul)

Untung sudah lihat pementasannya pas di Jakarta kemaren... jadi.. cuma bisa heran saja.. kenapa harus dicekal..

lha wong dengan sarimin tukang monyet kok takut... apa ndak salah tuh????!!!!!

Tuesday, December 18, 2007

Yuk.. berkorban....!!!!!!!

Siang ini,……

SMS masuk ke salah satu telepon genggam kolega yang menjabat sebagai kepala salah satu badan di lingkungan pemerintah…
Tertulis,
“ pak. besok harus bayar uang sapinya untuk korban”

Kolega tersebut langsung berkomentar,…
“lha … yang mau korban siapa.. yang harus bayar siapa...”

Kemudian beliau bercerita, bahwa itu sms dari anggota Dewan (DPR maksudnya) komisi IV. Yang akan korban sapi untuk idul adha besok kamis itu....
Tapi.. lha kok yang mbayar sapinya orang lain... badan pemerintah lagi..
Ya tentu saja kemudian diambilkan dari dana taktis ya..
Uuuuuaaaaaannnnneeeeeehhhhhhhhh!! Bin ajaib.
Itu anggota dewan ndak punya malu... atau ndak punya kemaluan...

Melakukan korban pada saat idul adha itu kan hubungannya dengan vertikal.. lha kok dicampur adukkan dengan urusan horisontal..

Kalau ndak punya duit buat korban sapi.. ya udah.. korban kambing aja.. gitu to???
Kalau ndak punya duit buat korban kambing.. ya udah.. kolektif aja.....
Kalau ndak punya duit buat berkorban secara kolektif... ya udah.. ndak usah korban aja.

Menggelikan.
Memalukan.
Lebih menunjukkan bahwa urusan iman sudah campur aduk dengan urusan pamer.
Memangnya ada aturan... kalau anggota dewan tidak mampu berkorban harus berusaha dengan cara apapun agar terlihat mampu berkorban...???

Wis jan..negara ini memang sudah aneh.
Sebagian orang sudah amburadul dalam memandang masalah ritual keagamaan....

Saya jadi inget.. ada kenalan juga.. yang sudah berkoar koar bahwa dia sudah daftar untuk ibadah haji tahun 2008 ...... yang ke 3 kalinya....(???!!!!)

Ah.. jadi membuat ibadah naik haji bukan jadi hal yang penting lagi buat saya.

Thursday, December 13, 2007

Default mode : Stand by...

Hasil kerja satu tim dinilai secara keseluruhan. Tidak mungkin dinilai satu per satu bagian. Jika hasil secara keseluruhan dinilai jelek, yo wis.. sak team dinilai jelek.

Ya kan? Tidak perduli yang bahwa hanya beberapa bagian yang mendukung hasil laporan itu jadi jelek. Akhirnya satu tim jadi tidak kredibel kan?

Kacau.

Jadi sekarang saya lagi panik. stress. plus mules. 

dan sementara lagi rada khawatir dengan langkah berikutnya.

Default mode... stand by.. waiting for godot...

sambil minum chocolate panas...      (lho??!!!! kok!!!) :)

>

Wednesday, December 12, 2007

akhir dan awal ...


Akhir hari yang panjang dan melelahkan di Palangka Raya,

Mengawali malam hari yang akhirnya jadi panjang juga........

Bandung Bondowoso di Palangka Raya

Ada episode baru Bandung Bondowoso di Palangka Raya. Kalau Bandung Bondowoso bikin candi prambanan, nah episode kali ini bongkar pasang dokumen 15 bendel. Mana ada kokok ayam jago segala jam 2 malam.. persis bandung bondowoso yang ndakboleh berhasil menyelesaikan tugas sebelum ayam jago berkokok.

Saturday, December 01, 2007

BEAT WITH SENSE OF ROCK


Welcome December...

Ritual tahunan yang selalu saya lakukan tanpa pernah bosan dan belum ingin berhenti dari ritual ini..... nonton dan menikmati GRAND PRIX MARCHING BAND.

Sudah sejak tahun 1985 saya join dengan event ini, sampai sekarang.... tetep semangat jika bulan Desember sudah menjelang.
Seperti biasa adik-adik Marching Band UGM mengikuti event GPMB ini. Kalau dulu sebelum uang sesusah sekarang dapatnya, MB UGM bisa ikut tiap tahun. Nah sejak beberapa tahun terakhir MB UGM hanya bisa ikut tiap dua tahun sekali. Biayanya tidak sedikit memang untuk mengikuti event nasional tahunan ini.

Terakhir ikut tahun 2005, jadi sekarang ikut lagi. Mulai deh gawean alumni unit MB UGM bergerak. Biasa... bantu adik adik kalau ada hal hal yang kurang. Sebagai alumni yang baik, tidak ada salahnya kan kita memberikan bantuan walau hanya dalam bentuk dorongan spirit... apalagi kalau dalam bentuk material... wahhh!!!

Repertoire tahun ini bertema BEAT WITH SENSE OF ROCK..... penjelasannya dapat dibaca sebagai berikut:




Lagu yang dibawakan:

Frase pertama:

1. Rock Bergema (Roxx)

2. Kehidupan (God Bless)

Frase kedua:

1. The Ecstacy of Gold (Metallica)

2. Rock di Udara (God Bless)

3. The Dance of Eternity (Dream Theater)

Frase ketiga:

1. November Rain (Guns ‘n Roses) dan Closer

Re-arr : Singgih Sanjaya


Dalam persembahan di Grand Prix Marching Band XXIII ini, tim Marching Band UGM akan mengusung penampilan dengan tema Beat with Sense of Rock. Penampilan ini diharapkan akan membawa audience ke masa kejayaan musik rock di era 1970 hingga 1980-an.

Kedahsyatan serta kekuatan musik rock akan tergambar dengan jelas dalam paket ini. Tidak aneh jika yang dipilih adalah legenda-legenda rock dunia, termasuk God Bless sebagai pionerr musik hard rock di Indonesia.Diawali dengan opener yang megah, pada frase yang pertama akan membawa kita pada era keemasan musik rock di Indonesia. Sekitar tahun 80-an. Yang diwakili oleh dua legenda rock Indonesia yaitu God Bless dan Roxx. Menilik beberapa lagu yang tidak asing lagi di telinga para pecinta musik rock, MB UGM sengaja membawakan Rock Bergema (Roxx) dan Kehidupan (God Bless).Penonton akan disuguhkan dengan nuansa yang menghentak sesuai dengan karakter musik rock yang cadas dan kental dengan distorsi. Diperkuat dengan visualisasi dan koreografi yang dinamis sekaligus tegas, membuat penampilan semakin menyatu dengan musik. Kemudian para penari akan menampilkan tarian dan gerak yang sangat energik dengan paduan warna serta ciri khas rocker dunia pada masa itu.

Duet horn line juga ikut menghiasi frase ini.Untuk memperkaya warna musik rock sendiri, pada frase kedua, suasana berubah menjadi lembut tapi megah dengan pilihan lagu The Ecstacy of Gold milik Metallica. Membuktikan bahwa musik rock tidak selalu bertema keras. Alunan melodi solo trumpet yang penuh makna membawa kita hanyut dalam nuansa symphonic metal. Beberapa visualisasi juga akan tetap menghias pagelaran, untuk memperkuat musik.Kemudian dilanjutkan dengan bagian Percussion Feature, yang perlahan-lahan mencoba memainkan dinamika musik pada pits feature dengan aransemen yang manis namun menyimpan misteri agar emosi penonton ikut tenggelam dalam musik yang dibawakan. MB UGM mengusung lagu Rock di Udara (Godbless). Kejutan serta efek musik yang ditampilkan diperkaya pada bagian ini. Seperti misalnya adalah solo percussion yang penuh kejutan.Disambung dengan Battery feature yang kental dan menunjukkan karakter musik rock. Emosi dan gerakan yang ditampilkan pemain display mengembalikan pagelaran ini kepada jalur musiknya. Menonjolkan hentakan musik di section battery. Seakan penampilan ini tidak ada habisnya, karena MB UGM memanjakan agar para penikmat musik benar-benar ikut terbawa kepada pagelaran dan merasakan emosi permainan tersebut.

November Rain yang dimainkan oleh Gun 'n Roses, menandai pagelaran telah sampai pada puncaknya. Membawa kita semakin larut dalam akhir tahun 80-an. Di masa musik hard rock hampir punah. Untuk mengingatkan kembali kepada paket yang dibawakan, sengaja ditampilkan finale (pot pourri lagu-lagu sebelumnya) yang nantinya akan kembali kepada main song.

Kekuatan yang ditunggu-tunggu akan muncul di ending lagu ini, sehingga penonton akan melihat bahwa musik rock memang pantas dikagumi dan dinikmati. (dikutip dari http://marchingband.ukm.ugm.ac.id/gpmb/?q=node/3 )


Para maniak marching band, pasti dapat mendapatkan gambaran yang jelas dari uraian tersebut diatas. Dan saya?? salah satu dari maniak tersebut...
Demi GPMB terutama demi MB UGM saya tega mengalahkan segalanya.


So.... ditunggu kehadiran penggemar horn line dan percussion di GPMB 2007 tanggal 29 dan 30 Desember 2007 di Istora Senayan Jakarta.

Tentu saja... dukung Marching Band Universitas Gadjah Mada....!!!!


Thursday, November 29, 2007

Why not?

Jika ada Miss Universe, ada Miss World...

Mengapa tidak ada Mr Universe dan Mr World ????

Walang Kekek .......

Saya senang mendengar lagu lagu keroncong terutama langgam jawa satu tahun terakhir ini.
Entah kenapa, tapi saya bisa menikmati dengan nyaman lagu lagu keroncong. Sebenarnya sih, sudah sejak dulu saya punya koleksi kaset keroncong, namun intensitas mendengarkannya masih rendah.
Satu tahun terakhir ini?? Hampir setiap hari saya muter lagu lagu langgam dan keroncong kesukaan saya. Di saat awal mulai kerja, saat istirahat, dan saat akan istirahat malam.
Jan nyamleng tenannnnn
Rasanya hidup ini kok aman tenteram gitu lho.. Padahal….. amburadul!!!!!!!!!!!!

NSP di hp saya pasang lagu lagu langgamnya Bude Waljinah. Ganti ganti, namun karena variasi di nsp telkomsel untuk waljinah mungkin hanya 4 lagu, jadinya ya itu itu aja.
Namun beberapa minggu terakhir saya non aktifkan nsp saya, pengin ganti lagu, tapi ndak ada lagu yang sreg…. Pilihannya cuma sedikit sih.. Kalau yang keroncong agak modern juga saya agak kurang suka…. Kurang apa ya.. sentuhan . Kurang klasik.

Komentar teman teman kalau dengar lagu waljinah saat menelpon saya???

  1. Waduh.. jawa banget sih
  2. Lha kok malah keroncong an, enaknya.. orang lagi sibuk kerja gini
  3. Kamu ini lagunya kok jadul banget sih
  4. Lagunya kok lebih tua dari orangnya
  5. Lho jangan diangkat dulu, aku mau dengerin lagunya dulu
  6. Lagunya diganti kucing garong (sialan kalau yang ini…!)
  7. Malah walang kekek – an … (ini judul lagu yang saya pasang di hp)

Saya inget teman saya yang suka lagu langgam yang membuat saya jadi lebih sering muter lagu lagu langgam dan keroncong ini . Sejak kenal dia, saya jadi lebih back to nature….kembali ke asal saya…

Ceritanya begini, teman satu ini bukan orang Jawa, ayahnya Ambon, ibunya Jawa…lahir di Mataram. Logat Jawanya? Ndak ada sama sekali. Namanya? Ambon banget.
Tapi,… dia lebih Jawa daripada saya yang Jawa ini. Saya jadi malu. Segala hal yang berurusan dengan sejarah tanah Jawa ini dia hapal luar kepala.
Dah pokoknya, saya malu karena kalah dalam urusan pengetahuan tentang Jawa ini.

Nah, dia senangnya denger lagu langgam, apalagi lagu langgam yang masih klasik gitu. Jadinya, saya jadi ikutan denger lagu lagu tersebut.

Ternyata….. nyaman juga ya menikmati lagu keroncong dan langgam ini…

Dan keterusan sampai sekarang….. no day without langgam dan keroncong….


So,… ayo “Walang Kekek” an….

Walang kekek menclok ning tenggok
mabur maneh menclok ning par
iaja ngenyek, ya mas, karo wong wedok
yen ditinggal lunga, setengah mati
Omah gendheng, ya mas, tak saponane
abot entheng tak lakonane
Walang abang menclok ning kara
walang biru walange putih
bujang maneh, ya mas, ora ngluyur
asing wis nduwe putu ora tau mulih
Andheng-andheng ana pilingan
aja dipandeng, mundhak kelingan
Walang ireng mabur mbrengengeng,
walang ireng dawa suthange
yen dha seneng, ya mas, aja mung mandeng,
golekana endi omahe
Bisa nggambang, ya mas, ora bisa nyuling
bisa nyawang, ora bisa nyandhing
Walang kekek, walange kayu
walang kayu tiba ning lemah
yen kepengin, ya mas, arep melu aku
yen mung nrima tak kon jaga omah
Walang kekek, ya mas, walange kadung
walang kekek, dereng rampung
Walang kekek menclok ning sawah
mabur maneh menclok wit jati
duwe bojo enom, ya mas, nyang ati susah
bojo tuwa watuke kekel, kesel mijeti
Mikul suket, ya mas, dientul-entul
senenge banget, ora bisa kumpul
Walang kekek menclok ning tampah
mabur mrene menclok wit pete
sumungkema mring Gusti Allah
tindaake dhawuh-dhawuhe

Monday, November 26, 2007

BAKMI MBAH MO, CODE , BANTUL

Saya mengenal nama bakmi Mbah Mo ini sudah beberapa tahun yang lalu. Namun saya yang selalu tidak menyempatkan diri mampir ke tempat bakmi tersebut.
Dulu teman saya bilang, ada bakmi enak, tapi jauh nya… di tengah tengah mbulak.. di tengah desa…. Perempatan Bantul belok kanan… terus nanti belok kanan lagi terus.. bla bla bla.. panjang deh petunjuknya….

Nah, selama ini saya kalau ke yogya, ya cuma di yogya aja. Rasanya kok males banget jauh jauh ke bantul hanya dengan satu tujuan, beli bakmi…
Waduh… kok ya kelihatannya ndak penting penting amat ya..

Kemaren, pas saya terjebak di Yogya karena kerjaan, saya sempatkan kabur sejenak, mencari lokasi bakmi Mbah Mo..
Sebenernya juga tidak terlintas tentang bakmi mbah mo ini, kalau saja saya tidak melihat brosur pariwisata di hotel yang menyebutkan tentang keberadaan bakmi mbah mo ini.
Akhirnya, serius pergi ke Bantul dengan tujuan ke tempat bakmi mbah mo…

Dari Yogya, Bantul bias dicapai dengan melewati dua jalan, satu lewat jalan Parangtritis, yang satu lewat Jalan Bantul…
Cukup jauh untuk ukuran Yogyakarta kalau hanya beli bakmi saja kok sampai ke Bantul ya….
Jika lewat Jalan Parangtritis…Sampai ke kota Bantul, setelah melewati pasar Bantul, ada perempatan agak besar, kita belok kiri
Namun jika lewat Jalan Bantul, setelah melewati km 9,5 ada perempatan dengan traffic light, kita belok kanan…

Nah.. di jalan itulah nanti.. ada petunjuk besar bertuliskan BAKMI MBAH MO , Code, Bantul..


Sebelum saya melihat plang tersebut, saya sempat tanya pada beberapa orang Bantul di jalanan , waktu saya tanya tempat bakmi mbah mo, mereka tidak tahu…. Baru setelah saya Tanya nama desa Code, mereka dapat memberikan arah.
Jadi… ternyata orang Bantul sendiri kali tidak tahu nama Bakmi Mbah Mo ya… yang tahu orang luar bantul yang sok mau wisata kuliner…hahaha
(kalau tidak salah ingat, bakmi mbah mo ini pernah masuk di acara kuliner di tv swasta).

Sudah ada plang segede gajah gitu.. tetep saja ndak jelas jalannya…. Karena kita harus melewati sawah dan ladang yang cukup luas…. kalau naik mobil sih.. ya paling 10-15 menit... asal jangan disuruh lari or jalan kaki aja..

Then… nanti petunjuk lagi untuk belok , masuk ke jalan desa lagi..


Bakmi Mbah Mo.. bener bener ada di tengah pedesaan Bantul..

Jangan berharap akan menjumpai warung yang agak lumayan penampilannya….
Warung bakmi mbah mo.. ya memang bener bener warung…
Bangku yang tidak seragam bentuknya.. meja yang besar besar dan tak seragam pula bentuknya..
Kalender dinding yang ditempel semuanya...

Tempat masak bakmi yang walah…. Tradisional banget..
Jadi kita bisa melihat bakmi kita dimasak, dan minuman kita diracik. Jangan harap ada minuman dengan embel embel ES di depannya
Yang ada adalah segala minuman dengan embel embel WEDANG….
Waduh……

Saat saya sampai di sana, …. ternyata… yang parkir mobil mobil bagus dari Yogya dan Jakarta…
Saya hanya berpikir… jangan jangan orang se desa mbah mo ini tidak pernah makan bakmi Mbah Mo ya…….. (siapa tahu to? karena mahal buat kantong penduduk setempat, malah mereka tidak mengenal rasa bakmi Mbah Mo ini)

Harganya tidak begitu mahal kok…4 bakmi dengan tambahan paha ayam dan ati ampela dan dua wedang hanya 52 ribu…
Murah to? Dibanding bakmi kadin yang sekarang lagi mahal mahalnya, setelah masuk acara kuliner di tv.


Dari segi rasa... dua jempol...
uenaaak tenan, buat saya yang biasa menjelajahi warung warung bakmi Jawa baik di Yogya ataupun di Jakarta....
hmmm bumbunya.. pas.. ndak bikin eneg.
apa lagi ya...
ah ya ayamnya ayam kampung... jago bukan ya? kok pahanya panjang panjang... tuh lihat digantung...

satu hal yang buat saya paling sreg adalah.. bakmi kuningnya enak... ndak pake formalin yang pasti... dan... ndak bikin neg juga...
wis... mantappppp !!!

sepertinya kalau harus jauh jauh ke bantul lagi demi makan bakmi godhog nya Mbah Mo ini.. saya bakalan mengangguk dengan cepat...

Ah ya.. satu pesan penting kalau mau beli bakmi Mbah Mo ini...
Paling telat sampai sana jam setengah enam kalau mau dimasakin oleh Mbah Mo sendiri...
soalnya setelah jam 7 malam, yang masak anaknya...
Maklum sudah sepuh.. ndak bisa lama lama...
O ya.. satu tip lagi..

SABAR....
kalau ndak sabar.. jangan beli bakmi Mbah Mo.....
kemarin saja saya antri berapa piring ya..... 10 piring yang dimasak satu satu oleh si mbah Mo .
Jadi semakin malam.. akan semakin lama antrinya.

Saturday, November 24, 2007

Terperangkap di Yogya

5 hari
terperangkap dalam satu apartemen
dengan 4 orang laki laki
di yogyakarta
.....
gubrag!!!!

ceritanya??? menyusul...


note: jangan ngeres ya pikirannya

Jalannya dipotret ya?????


Hari Minggu pagi, sambil mengepang (Jw: menjalin rambut) si bontot di depan televisi. Saya tidak begitu memperhatikan stasiun apa yang sedang ditonton si bontot. Tiba-tiba si bontot bersuara:

Si bontot : Potret Jalanan.
Si bontot : Bu, itu berarti jalannya di potret ya ?

Saya yang ndak ngeh dia lagi nonton apa... jadi berhenti mengepang rambutnya ... melihat layar tv, dan baru ngeh.. kalau baru ada filler iklan salah satu acara tv di stasiun apa ya? yang judulnya POTRET JALANAN.
Dan saya kemudian... ketawa geli.....setelah ngeh dengan apa yang ditanyakan...

Pertanyaan tidak terjawab, karena saya masih geli dengan pertanyaannya, dan si bontot sudah keburu lari main sepeda dengan teman-temennya.

Namun, saya menyadari, betapa banyak pertanyaan si bontot ini sejak dulu, yang selalu membuat saya tertawa geli karena kepolosannya

Saturday, November 17, 2007

SARIMIN

Monolog Butet Kartarejasa
SARIMIN
karena benar maka kamu salah
Pengin tulis banyak tentang monolog Butet kali ini....
tapi lagi ndak bisa disharing ini otak buat bikin tulisan tersebut
sedang dikejar tenggat waktu kontrak yang akan jatuh tempo akhir bulan ini
Ternyata... tenggat waktu yang akan jatuh tempo bisa menumpulkan kreatifitas ya..
jadi... tunggu aja ya ulasan tentang pementasan Om Butet kali ini ntar sok ntar sok ya.

Friday, November 16, 2007

Pasrah ngalah di sayang Gusti Allah


Saat saya sudah tidak tahu harus berbuat apa apa lagi.... saya biasanya pasrah.

Pasrah ngalah.... biarlah apa yang harus terjadi ya terjadilah..

Begitu...


Namun, saya heran juga..dengan apa yang terjadi pada hidup saya ini..
disaat saya pasrah, karena sudah tidak banyak pilihan buat saya...

Tiba-tiba..... muncul banyak pilihan di depan saya

Tuhan memang jagonya mengatur hidup manusia.....

Entah itu takdir atau nasib..

Yang pasti.. memang sepertinya saya satu saat harus diam sejenak dan pasrah,
di sela sela saya berpacu dengan waktu dan kehidupan.

Monday, November 12, 2007

my beautiful blue




birunya biru di atas langit central borneo...........


dari tengah lahan gambut di central borneo


Tuesday, November 06, 2007

Repotnya punya anak laki-laki bandel


Waduh... kojur saya...
Percaya ndak?!! Saya diomelin dan disemprot oleh tetangga sebelah kiri rumah saya.

Saya ini kan orangnya lebih senang menghindari konfrontasi dengan siapapun, kecuali dalam keadaan terpaksa. Baru saya dengan sangat terpaksa berhadapan muka dengan orang yang mau mengajak ribut ribut dengan saya.
Lha.. kalau segala sesuatu masalah bisa dibicarakan baik-baik.. saya akan lebih memilih jalan tersebut. Atau.. lebih baik saya menghindar dari orang orang yang bertemperamen cepat naik darah.

Begini ceritanya,
Anak-anak saya yang jumlahnya tiga orang itu kan rada rada kelebihan energi, jadi selalu butuh aktivitas fisik untuk menyalurkannya.
Saya sih, maunya mereka jadi anak baik baik, yang kalem, lemah lembut, kegiatannya cuma didalam rumah saja, baca buku atau apalah saja yang tidak bikin ribut dan berisik.
Namun, sepertinya, tidak bisa saya memaksakan kehendak saya kepada mereka. Buat mereka yang pulang sekolah selalu diatas jam 1 siang, dan yang paling besar baru sampai rumah jam 3 siang, bermain sore hari di luar rumah adalah hal yang bisa melepaskan kepenatan dan kelelahan setelah belajar di sekolah. Disamping memang, anak anak saya bukan anak yang baik-baik dan lemah lembut.
Nah, akhirnyalah.. kegiatan fisik berupa main bola atau badminton atau main sepeda jadi kegiatan refreshing mereka di sore hari...
Ternyata.. oh ternyata... kegiatan mereka yang ribut dan berisik tersebut mengganggu tetangga sebelah kiri saya yang punya dua anak perempuan baik baik dan lemah lembut.
Apalagi dengan kebiasaan bola masuk ke rumah beliau ini atau kok badminton nyasar ke rumah beliau ini.
Kejengkelan yang dipendam bertahun tahun (semenjak anak anak bisa main bola dan badminton) tersebut kemaren meledak.
Saya disemprot langsung. Tanpa pandang tata krama. Dianggap ibu yang tidak bisa mendidik anak-anaknya.. bla bla bla..
Saya langsung minta maaf berkali kali... karena saya tidak tahu. Ya.. baru tahu kemaren itu kalau kegiatan anak anak saya yang bandel tersebut membuat masalah dengan tetangga.
Berkali kali saya minta maaf dengan sangat atas kenakalan anak anak saya.....
Namun permintaaan maaf tersebut tidak digubris.. saya disemprot saja terus.. tanpa saya punya keinginan membalas perkataan beliau ini.
Hanya kata maaf yang terucap dari mulut saya. Ucapan terima kasih tidak lupa muncul karena telah membuat saya tahu bahwa kegiatan bermain anak anak saya mengganggu ketenteraman beliau ini.
Maaf, maaf, sangat minta maaf, berkali kali saya ucapkan. Namun, begitulah.. menghadapi orang yang sedang meluapkan kejengkelannya bertahun tahun sepertinya kata kata tersebut tidak berguna....
Saya merasa malu dan sedih. Karena saya berharap, tetangga itu kan orang terdekat kita ya... nah jangan sampai bikin masalah dengan tetangga...
Saya pikir selama ini saya tidak membuat masalah dengan tetangga terdekat saya itu, ternyata sudah cukup lama beliau memendam kekesalan atas ulah anak anak saya yang lumayan bandel.
... oh my oh my....

Urusan dengan anak anak????? Biasa, saya marahi mereka, dan tegur keras dengan peringatan keras bahwa tidak boleh lagi bermain bola di teras rumah, bermain badminton di depan rumah, bermain apapun yang bikin berisik.
Saya minta mereka main di lapangan bola kalau main bola, atau main sepeda yang jauh dari rumah, tidak boleh mengajak teman main lagi di teras rumah, tidak boleh berisik di depan rumah dengan teman temannya.. dan bla bla bla...boleh bermain hanya di dalam rumah atau.. di lapangan kompleks sekalian. Jangan di depan rumah atau depan rumah tetangga sebelah.. hehehe...
Jadi ibu yang kejam saya. Habis gimana lagi.. daripada diomelin tetangga yang punya anak baik baik dan lemah lembut serta tak pernah ada suara keluar dari rumahnya...
Ya mending dibilang jadi ibu yang kejam....

tiga anak bandel yang bikin ibunya diomelin tetangga sebelah rumah


Ya.. runyam ya punya anak laki laki yang kelebihan energi.
Pusing... !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Thursday, November 01, 2007

Yang Gelap Bertambah Gelap

Saya terlahir dengan kulit berwarna sawo matang. Gelap. Ireng kalau orang Jawa bilang.
Dulu saya tidak begitu perduli.
Apalagi saya paling senang dengan kegiatan yang bersifat kegiatan fisik.
Jadi.... begitulah..
Berapa orangpun komentar tentang kulit saya, saya tidak begitu ambil peduli.

Nah,... mungkin setelah tinggal di Jakarta kulit saya sedikit agak lebih terang dari dulu jaman sekolah dan kuliah.
Kata teman teman saya yang bertemu lagi dengan saya saat ini, berkomentar..
"lho..ternyata kamu bisa juga agak terang ya kulitnya?".. pikir saya.. kurang asem...

Nah... sejak saya kembali dari Papua pertengahan September lalu... entah sudah ada berapa puluh teman dan kenalan saya berkomentar.. bahwa sedikit kaget saya kok tambah gelap... ada yang berkomentar jadi kucel lah.. what ever lah...

Giliran saya yang kaget.... memangnya dengan kondisi kulit saya yang sudah gelap ini... masih bisa ya memberikan efek tambah gelap lagi buat orang orang yang mengenal saya???

Heran.

Saya sendiri sekarang.. sedang tidak perduli lagi. Mau tambah gelap or tambah kelam sekalipun...
Lha gimana lagi... apa ya perlu saya pakai krim bengkoang??? supaya jadi agak terang...
ndak perlu lah itu..
Pasrah aja lah..

Apalagi bakalan ke kalimantan tengah lagi minggu depan selama 2 minggu. Apa ya ndak bakalan tambah kelam lagi??? Wong deket garis katulistiwa gitu..

Jadi... ah mbuh lah..

Tak perdulilah aku mau berkulit gelap or not..
Tutup telinga saja kalau ada yang berkomentar soal kulit...

Yang penting kan .............
????!!!!!

Wednesday, October 31, 2007

Nikmatnya naik busway

Apa yang membuat saya merasa seneng sekali pas naik BUSWAY Trans Jakarta??????
...
Kalau bus yang saya tumpangi tetap melaju dengan cepat.. sementara di kanan kiri saya.... mobil mobil pada stuck kena macet...
Apalagi jalur ragunan - kuningan.. itu kan macet berat tanpa kenal waktu di buncit dan mampang....
nah.. disitu saya selalu seneng melihat antrean mobil yang puaaanjanggg di setiap perempatan.. sementara... bus saya.. rancak banak...!!!! (maksudnya lancar banget!!)

wah.. rasanya saya ingin tertawa puas bisa melaju lancar tanpa hambatan...
puasssss banget...

namun.. kalau sama sama kena macet gara gara.... pas di jalur macet.. ya... sudah...
hilang senyum puas di wajah saya...

Thursday, October 25, 2007

Di tengah hutan yang masih perawan

Harta karun yang melimpah di bumi Indonesia (seharusnya).
Namun keserakahan manusia sebentar lagi akan menghabisinya.


Wow!! Andai saja kita, manusia ini, bijak dalam melakukan
eksploitasi kekayaan hutan. Pastilah beberapa puluh tahun mendatang
generasi cucu kita masih dapat menyaksikan rimba belantara ini.

Pengelolaan hasil hutan kayu memang penting. Agar kekayaan alam ini
ini tidak hilang sia sia. Namun pelestarian alam juga perlu diperhatikan.
Sehingga dalam mengelola kekayaan alam ini, kita harus memperhatikan
asas kelestarian.



Jumpalitan lho pas ngambil gambar di atas ini.


Rimba yang masih perawan.
Bahkan sinar mataharipun susah menembusnya.
lokasi: di tengah hutan papua


Kepulauan kita yang bisa jadi lama lama hilang







Monday, October 22, 2007

Jangan terlena...

Peristiwa kematian yang tragis, selalu membuat saya tersentak,
betapapun keadaannya,
saya pun bisa mati kapan saja, dimana saja dan dengan cara apapun,
jika memang takdir kematian sudah tiba.

So ......
Be a good person....

Thursday, October 18, 2007

Sunday, October 07, 2007

Saya jatuh cinta

Kalau ada yang bisa membuat saya jatuh cinta, pastilah sesuatu
yang sangat sangat spesial, dan sangat cantik. Menawan.
Dan klasik.
Dan begitu melihatnya, saya langsung jatuh cinta.
Really, i fall in love with this creature .
Inilah dia, yang membuat saya sudah jatuh cinta saat ini.
Cantik, gagah, anggun, kokoh...
how beautiful.....

Palangkaraya yang sangat cantik

Adik saya bilang, saya pasti akan suka dengan kota Palangkaraya.
Kotanya apik dan resik.
Saya agak tidak percaya, palingan juga gitu gitu aja.
Namun, ternyata beneran lho. Kota Palangkaraya itu kota yang sangat cantik.
Saya jatuh hati dengan kota ini. Cantik, bersih, rapi, tertata, dan unik.
Sesuai dengan slogan Palangkaraya Cantik.


Bangunan seperti ini hampir dapat ditemukan di seluruh penjuru
kota Palangkaraya.
Entah itu gedung perkantoran besar, atau kecil, semuanya
menunjukkan ke unik annya.
Jalan rayanya lebar dan rapi. Tidak terlihat sampah di mana-mana.
Hampir seluruh jalan di penjuru kota seperti terlihat di atas.
Seneng rasanya melihat kota yang cantik ini.
Dibandingkan Jakarta????? alamak jangan pernah membandingkan deh!!!!

Entah, bangunan apa itu, yang pasti, sepertinya keunikan bangunan
di kota Palangkaraya ini adalah a must.


Gambar Jembatan Sungai Kahayan diambil dari tepian sungai Kahayan
Terlihat rumah apung di sebelah kiri bawah.



Bergaya di atas jembatan Sungai Kahayan dengan latar belakang
Kota Palangkaraya yang berselimut kabut asap, dan pemukiman
di pinggir sungai Kahayan yang cukup padat.




Pemukiman di sepanjang tepian Sungai Kahayan. Selain rumah panggung,
juga terdapat rumah apung. Jadi jika permukaan sungai naik,
ia ikut naik, naik turun lah sesuai tinggi permukaan air.
Jadi, rumah seperti ini, bakalan tidak pernah kebanjiran.
Di rumah apung tersebut segala aktifitas hidup dilakukan seperti biasa.





Salah satu mesji yang cukup besar yang terletak di
tengah pemukiman tepian Sungai Kahayan.
Percaya ndak? itu jalan dari kayu boleh dilalui mobil lho.






Suasana pemukiman di tepi Sungai Kahayan.
Seluruhnya hampir berupa rumah panggung yang cukup tinggi,
sehingga jika Sungai Kahayan banjir, mereka tidak perlu mengungsi.
Sepeda motor boleh lewat di jalan kayu tersebut, suaranya? gemlodag.







Sunday, September 30, 2007

Para Pencari Tuhan

Saya bukan termasuk orang yang suka melihat jenis cerita sinetron yang ada di tv tv swasta Indonesia. Bukan masalah produksi dalam negeri atau ndak... namun sptnya tidak ada yang membuat saya tertarik ingin menontonnya.

Namun, di bulan Puasa ini tiba tiba jadi seneng nonton sinetron Para Pencari Tuhan. Awalnya saya tidak menyangka ada sinetron di saat sahur. Saya sudah terlanjur skeptis dengan segala sinetron yang memakai background thema nya yang sok relijius gitu. Tidak kondusif. Membuat bodoh masyarakat.
Nah.. gara-gara sebel lihat berbagi acara saat sahur yang semuanya serba cekakak cekikik tidak jelas dan terlalu dibuat buat... walaupun bintang tamunya sepertinya ya makhluk makhluk berkualitas gitu (baik fisik maupun non fisiknya).. namun sumpah... acaranya bikin orang jadi tidak pinter.
Kok bisa ya produser acara kok ndak punya visi dan misi gitu ya dalam bikin suatu acara.


Then, pas nyantol di stasiun SCTV (padahal sumpah! saya jarang nyantol di stasiun ini gara gara ini stasiun kebanyakan acara sinetron) nemu sinetron ini deh, "PARA PENCARI TUHAN". Tentu saja daya tarik pertama adalah tokoh Deddy Mizwar. Saya rada seneng dengan aktor ini. Entah. Mungkin karena rada punya idealisme juga orang ini, makanya saya seneng. Sebagaimana cerita dia di Lorong Waktu, atawa Kiamat Sudah Dekat
Ceritanya, ternyata cukup menarik.

Enteng, tapi berbobot.
Berbobot, tapi enteng.
Ada getir.
Ada khawatir.
Ada harapan.
Ada kepercayaan.
Ada kritis.
Ada ironis.
Begitulah.

Bingung kan? Tapi itulah yang tersirat maupun yang tersurat.
Anak saya yang sulung juga lebih senang melihat cerita ini daripada nonton acara acara ndak bermutu lainnya.

So..... dpd lihat acara cekakak cekikik yang ndak keruan juntrungnya... ayo lihat Para Pencari Tuhan.

Monday, September 24, 2007

Ternyata mid test itu ulangan...?

Minggu lalu anak-anak disibukkan dengan kegiatan ulangan-ulangan harian.
Nah, hari Jumat lalu si bontot bilang....

"Bu, kata bu Ayu minggu depan sudah tidak ada ulangan-ulangan lagi. Tapi mid test"

Saya kemudian mencoba menjelaskan apa itu midtest. Namun sepertinya dia belum begitu mengerti.

Nah hari ini tadi, dia hari pertama midtest. Saya mengantar dan kemudian seperti biasa langsung ke kantor.

Jam 13.30.
Baru saja dia telpon saya dan bilang

"Bu, ternyata midtest itu sama dengan ulangan ya bu..."

Huehehe.... dasar bontot..

Saturday, September 22, 2007

Kemarin berbuka puasa bareng sepupu-sepupu di tempat mahal. Entah apa yang membuat mereka punya ide untuk berbuka di tempat tersebut. Tempat yang buat saya high class banget. Namun, saya hanya ambil hikmah positifnya, sekali sekali ndak papa lah. Belajar jadi orang kaya. Biar kalau jadi orang kaya beneran ndak kaget dan malu malu in kalau diajak makan ke tempat mahal.

Tahu ndak apa komentar sepupu-sepupu saya melihat kemunculan saya?
Wah.. kok jadi tambah item? Saya pikir, wah kemajuan… ada yang bias komentar kalau saya tambah item. Perasaan saya sudah item dari dulu dulu. Kalau ada yang komentar saya tambah item pastilah kemaren kemaren saya agak terang… hehehe.

Mendengar cerita saya bahwa saya habis ke papua, mereka Cuma komentar, ah memang saya dari dulu memang suka aneh aneh.

Friday, September 21, 2007

Di atas langit ada negeri di atas awan

Negeri di atas awan

ada yang bisa menebak, dua gunung tersebut gunung apa saja? kalau feeling saya mengatakan itu gunung sumbing dan gunung sindoro

Di atas langit



kalau berjalan di atas awan itu memungkinkan, pasti saya sudah keluar dari pesawat kecil berpenumpang 18 ini lewat jendela, dan bermain-main di atas karpet awan ini.

Langit di atas







entah kenapa saya senang memperhatikan bentuk bentuk awan yang indah di langit.
penuh misteri






Tuesday, September 18, 2007

Berburu Senja Indah di Kaimana

lirik lagunya Alfian sih begini,
Kan kuingat slalu
Kan kukenang slalu
Senja Indah Senja di Kaimana
.....

entah, pak Alfian ini ke Kaimana nya kapan... yang pasti jaman belum ada pesawat terbang mau mampir ke sini kali ya?

the truth is...
tidak selalu ada senja indah di Kaimana.
Awan selalu menggantung di atas kota begitu sore tiba. Jadi boro boro bisa lihat senja indah, dapet sore yang ndak gerimis or hujan aja, sudah untung.
Benar, curah hujan di daerah ini cukup tinggi dalam setahun. Dalam 365 hari, hampir 3/4 nya selalu ada hujan setiap hari. Entah itu hanya hujan ringan, hujan lebat, baik sebentar atau lama, selalu ada.
Hari hari terakhir saya gunakan untuk berburu sunset di Kaimana ini. Jika saya sudah senang melihat langit tanpa awan di sore hari, tiba tiba dalam hitungan menit, berubah, awan datang dari arah gunung. Beriringan....
Langsung pupus harapan lihat senja indah yang bersih dari awan lah.
Tetapi... even senja indah ini memang hanya beberapa kali dalam setahun. Menurut penduduk setempat, jika pas ada kejadian senja indah dengan langit yang bersih di Kaimana, berbondong bondong mereka pergi ke pantai untuk menyaksikannya. Ya,.. karena memang setahun hanya beberapa kali peristiwa tersebut terjadi.
Katanya, matahari bisa bunder ser, bagus. Wow...

Namun, bagaimanapun proses berburu senja indah ini tidak sia sia...
Saya masih dapat menyaksikan senja yang memerah di pantai.
Sendirian. Naik angkutan umum, berjejal dengan penduduk lokal. Berburu sunset, menyusuri pantai yang bersih tanpa ada yang menghalangi pandangan.
Endingnya... ya beberapa foto di bawah ini.
Ada masih banyak foto sunset sih... tp uploadnya lagi lambat. Males.


Langit di Kaimana memang selalu indah dan berwarna di sore hari. Awan-awan yang menggantung di atas kota membuat senja tetap terasa indah walau matahari ditutupi awan.

Susahnya bisa ambil gambar dengan sudut pandang yang bagus. Sepertinya saya memang tidak berbakat untuk jadi tukang foto


Barisan awan hitam yang menutupi matahari tersebut, selalu ada setiap hari. Entah datang dari mana awan hitam itu kok posisinya selalu sama setiap sore. Nah garis hitam di bawahnya adalah semenanjung kecil di garis pantai Kaimana ini.
Whatever, saya pribadi menikmati saat senja tersebut di sana. Sendirian.



Beberapa anak yang sedang mencari sesuatu, entah apa, di pantai.



Monday, September 17, 2007

Perjalanan ke Kaimana

Ucapan selamat datang di kota senja indah terpampang jelas saat menuruti tangga pesawat. Iya, inilah Bandara Utarom, bandar udara di Kota Kaimana, Prov Papua Barat.
Dengan penuh harapan akan dapat menikmati senja yang benar benar indah setelah tugas nanti.



Salah satu sudut pantai dengan lambaian nyiur kelapanya di Kaimana. Pasir putihnya jelas terlihat dari kejauhan.


Berhubung banyak pendatang di kota kecil ini yang notabene dari Bugis, Makasar, Ambon, Manado, Toraja, Sangihe, Talaud, dan tidak lupa orang Jawa Timuran yang cukup mencolok keberadaannya di Kaimana, maka masjid ada beberapa buah di sini.


Salah satu gereja dengan bentuk bangunan yang cukup menarik menurut saya. Ada banyak bangunan gereja lain di kota ini.


Jalan utama di kota Kaimana. Gambar di atas di ambil dari lantai atas hotel (katanya sih hotel..). Jangan salah.. banyak kendaraan becak di sini. Pengemudinya biasanya dari pendatang, seperti ambon, makasar, dll. But, no one from local people. O ya, ojek juga ada lho di sini.


Kota Kaimana berada di sepanjang pantai yang berbatasan langsung dengan bukit tinggi yang berbaris memanjang sejajar dengan pantai menjulang seperti yang terihat. Jadi pengembangan kota hanya mungkin mengikuti garis pantai. Mau gugur gunung ? Wah. mustahil, biayanya besar.. karena medan yang sulit untuk menggempur bukit tersebut untuk jadi dataran. Jadi jalan satu satunya, ya mengikuti garis pantai dan reklamasi. Gambar tersebut saya ambil dari pelabuhan utama di Kaimana.
Pertokoan utama di Kaimana. Coba perhatikan, semua bangunan masih berupa bangunan kayu. Swear. Cuma bank BRI dan Bank Papua saja yang merupakan bangunan baru berdinding tembok di jalan utama tersebut. Toko-toko di atas baru buka menjelang sore hari. Pagi dan siang hari TUTUP. Jalan yang panjangnya kurang lebih 200 meter tersebut jadi tujuan utama warga Kaimana jika ingin jalan jalan di Malam Minggu or Hari Minggu. Di ujung jalan ini ada alun-alun (ceritanya) yang ukurannya seluas lapangan basket, tempat remaja berkumpul di kala senggang.
Tim Lembaga Penilai Independen untuk Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada salah satu perusahaan yang memiliki ijin HPH di Kab. Kaimana Irian Jaya Barat (atau Papua Barat?)
Dengan Speed Boat melintasi laut yang membentang menuju Teluk Arguni untuk selanjutnya masuk ke pedalaman menyusuri Sungai Lengguru dan Sungai Sokua. Perjalanan menuju camp kurang lebih 3,5 jam dengan speed boat kalau kondisi aman dan cerah seperti di atas. Jika mulai sore...??? jangan harap bisa bergaya seperti di atas. Kecebur, iya.

Jika mulai sore dan ada badai, perjalanan bisa berlangsung hampir 5 jam dengan terguncang-guncang dan terbanting-banting.

Calon generasi penerus bangsa untuk pembangunan Papua Barat. Mereka anak anak dari desa Kokoroba, Distrik Teluk Arguni.
Berpose bersama warga Desa Gusimawa. Baru sadar, ternyata kulit saya tidak ada bedanya dengan orang Papua. Oh my, oh my..... cuma beda di rambut saja sepertinya.
Keluar dari Kampung Maskur di pedalaman lembah sungai Sokua. Mereka mengiringi perjalanan saya sampai batas kampung, untuk kemudian saya berjalan menembus hutan kembali ke camp. Sendiri ... eit... ndak ditemeni tentara dari koramil yang selalu membawa F-16 nya ke mana mana. Demi saya. Cieee....
Ini dia pendamping saya selama di pedalaman Papua. Pak Murray. Orangnya baik. Ramah. Santun. Punya ambisi untuk maju. Beliau langsung melunturkan segala sesuatu imaji saya tentang orang Papua. Dia contoh orang Papua yang bisa berhasil. Di luar semua itu, saya beruntung ditemani tentara seperti beliau.

Entah kenapa saya diberi pendamping tentara, padahal temen-temen tim yang lain tidak demikian. Padahal saya sudah menolak habis habis an, namun pihak perusahaan yang saya nilai dengan keras me wanti wanti saya untuk menerima pendamping dari koramil tersebut. Mereka khawatir dengan keselamatan saya. Ealah... Akhirnya saya maklum dan menerima. Tadinya saya minta tidak perlu bawa senjata, namun beliau tentara ini tidak mau meninggalkan senjatanya. Walaupun katanya senjatanya tidak berpeluru. Tapi saya tidak percaya tuh.......

Saya tadinya khawatir, warga akan berpandangan lain dengan kedatangan saya dengan seorang aparat TNI. Namun kekhawatiran tersebut pupus dengan mulai menjelajahi medan pedalaman di daerah tersebut. Coba kalau sendirian, apa ndak hilang di hutan saya ini. Yang pasti, warga tidak terganggu dengan kehadiran tentara tersebut, karena saat berinteraksi dengan warga saya hanya sendiri tanpa ditemani beliau ini.

Beliau menjaga saya dari kejauhan. huehehehe... selama hidup baru sekali ini keselamatan hidup saya dikhawatirkan oleh orang lain pakai penjagaan tentara pula.

Cerita dan foto foto lain selama di Papua, menyusul ya. Pekerjaan sudah menumpuk di depan mata, kalau tidak selesai mid bulan Puasa ini, bisa bisa ndak dapat amplop buat lebaran nanti.

Salam...