Wednesday, March 26, 2008

Sunrise...???? di duren sawit jakarta ???? SURPRISE!!!!


Percaya ndak percaya,
lha wong saya sendiri juga ndak percaya... waktu lihat...
kalau saya bisa mendapatkan moment seperti pada gambar tersebut di area tempat tinggal saya sendiri...
jauh dari bayangan deh.. bisa dapat gambar ini di jakarta...
waktu melihatnya, kontan sentimentil mode on...
dan langsung ambil ponsel untuk jeprat jepret.

Gambar gambar ini saya ambil hari ini tanggal 26 Maret 2008 tadi pagi jam 05.55 WIB di dekat tempat tinggal saya.
Seingat saya, selama saya hampir 10 tahun tinggal di sini, baru sekarang dapat moment matahari terbit.

Papan di sebelah kanan adalah papan tanda proyek pembangunan Banjir Kanal Timur, sedangkan pantulan permukaan air di bawah, jangan bayangkan itu sungai, itu adalah air hujan yang tertampung di bekas galian untuk proyek tersebut.





Friday, March 21, 2008

Saat eksistensi diri sudah terabaikan.....





Saat eksistensi seseorang sudah diabaikan oleh satu lingkungan.
Saat itulah timbul kesadaran untuk instropeksi diri.
Saat munculnya kesadaran untuk berani mundur dengan terhormat.
Saat yang tepat untuk menjadi lebih realistis dalam memandang dan menyelami kehidupan.
Saat yang paling tepat untuk lebih membumi dan sadar.









Kita ini seperti satu kotak dari satu rangkaian kotak ajaib. Untuk dapat berada dalam satu sisi dengan warna yang sama, dibutuhkan beberapa kali putaran. Putar sana putar sini, sudah ketemu dua atau tiga warna, ternyata harus diputar lagi untuk dapat menempatkan satu bagian yang sedang ada di sisi lainnya. Begitu terus hingga satu sisi dapat menjadi satu warna.







Apalagi jika kita ingin membuat enam sisi warna dengan masing masing warna yang sama. Entah, pasti kita yang hanya jadi satu bagian kecil kotak warna, pasti akan diputar putir sana sini ndak keruan supaya bisa klop. Itupun kalau bisa klop. Jika pemegang kekuasaan tidak ingin membuat kotak ajaib itu jadi satu kotak dengan 6 sisi yang sewarna.... ya sudah. terhentilah kita pada sisi yang mana dan entah bersama sama dengan warna yang mana. Entah cocok atau tidak. Yang pasti kita dipaksa berhenti pada satu sisi yang tidak sewarna.


Saya sendiri? entah sedang berada pada sisi yang mana? dan kapan akan dapat menjadi satu dengan warna warna yang sama. Ataukah mungkin saya tetap akan diputar ke sana kemari oleh pemegang kekuasaan. Tanpa tahu entah akan berakhir kapan. Ataukah... mungkin tidak akan berakhir..... sampai akhir nanti.



Jika sudah begitu, saya hanya akan terdiam. Mencoba menyatu dengan sisi yang ditentukan oleh pemegang kekuasaan.

Monday, March 17, 2008

Mules??? Ndak tuh...!!!!!

Melihatnya saja sudah bikin mules. Apalagi berada di tengahnya.
Namun, bisa jadi yang mengalami malah menikmatinya.
Jadi, jangan menilai sesuatu dari apa yang terlihat.

Friday, March 14, 2008

My new baby lizzie

Setelah akhirnya beradu argumen dengan cukup panjang dan lama, akhirnya si sulung menang. Saya bolehkan dia memelihara lizzie si hamtaro nakal itu.

Dan... saya, yang tadinya menolak habis habis an ide memelihara hamtaro tersebut... akhirnya jatuh hati juga pada hamtaro kecil yang nakal ini.

Lucu. Serasa punya momongan bayi lagi. Habis, minum pake dot segala...

So, serasa kebun binatang kecil di rumah, ada si ikan ikan di akuarium, ada kiro si kura kura dan lizzie si hamtaro lucu itu.

Saya sendiri? Antara Seneng seneng sebel gitu lihat mereka.

Namun saya harus fair terhadap anak anak, karena saya harus sadar, waktu seusia mereka saya juga habis habis an beradu argumen dengan ibu saya atas binatang binatang peliharaan saya.

Binatang peliharaan saya pertama kali saat usia SD adalah burung nuri yang dibawa om saya yang tentara habis bertugas dari Irian sana. Jinak. Bisa menirukan suara yang biasa dia dengar setiap hari. Sampai sampai tetangga saya yang suka manggil anaknya dengan suara kenceng pun dia tirukan. Persis. Yang repot kan tetangga saya, karena jadi ndak bisa teriak teriak lagi karena sudah ditirukan burung nuri saya. Waktu si nuri meninggal, saya bungkus di dengan kain mori dan saya kubur baik baik di halaman rumah.

Kemudian, saya memelihara kucing. Anak kucing sebenarnya, karena ibunya yang tahu tahu jadi sering nongkrong di rumah saya, dan melahirkan 9 anak kucing. Mendem ndak mendem. Terpaksalah saya atau tepatnya kita orang serumah jadi memelihara 9 anak kucing tersebut. Jika waktu makan tiba, saya suka bikin race, dengan cara saya dan adik adik saya memegang ke 9 anak kucing tersebut dan kemudian siapa saja memukul piring kaleng tempat makan kucing kucing tersebut. Dan kemudian, serentak kucing kucing tersebut dilepas. Jadilah, perlombaan lari anak kucing.

Namun, tidak semua hidup lama. Satu demi satu mati. Hanya tinggal satu kucing yang tersisa. Berwarna putih hitam. Saya paling sayang dengan kucing tersebut. Dia selalu tidur menemani saya (kalau tidak ketahuan ibu). Suka saya umpetin biar bisa tidur dengan saya di kasur.

Suatu hari, saat saya akan pergi dibonceng motor, tanpa saya ketahui, ternyata dia mengejar saya dengan mengejar motor tersebut. Terlindaslah dia oleh sepeda motor yang membonceng saya. Then, dia meninggal. Sedih? iya lah. Pakai nangis bombay india gitu. Saya bungkus kain kafan dan saya kubur plus nisan dari bambu tidak lupa ditancapkan. Nangisnya? sampai berhari hari kemudian. Selain karena merasa bersalah sebagai penyebab dia terlindas ban sepeda motor, tapi juga sedih kehilangan hewan kesayangan.

Akhirnya, ada sepasang kelinci australia yang berwarna putih bersih. Lucu. Namun, saat kelinci tersebut mati karena tua saya tidak begitu sedih. Juga, saat yang satu mati diterkam kucing barong, saya hanya sedih sesaat. Mungkin juga karena umur sudah beranjak remaja, jadi sudah banyak kegiatan yang menjadi perhatian saya.

Semenjak itu, saya tidak terlalu ingin punya binatang peliharaan dengan sepenuh rasa. Jikapun ada, hanya ya begitu begitu aja. Mati, ya ndak apa apa. Beli lagi.

Terakhir ada kura kura saya beberapa tahun lalu, cukup lama saya pelihara. Suatu pagi saya sempat kaget, karena ada telur kecil di tempat dia berada. Untuk sejenak saya bingung, telur apa ini? Seperti telur ayam, tapi ukurannya kecil. Akhirnya saya ambil dan buang. Dan........ dalam seumur hidup saya, baru sekali itu saya dengar kura kura bersuara. Menjerit. Saat dia tahu telurnya sudah tidak ada. Cukup lama dia menjerit jerit. Sampai akhirnya terdiam. Saya merasa bersalah membuang telur kura kura tersebut. Sekarang kura kura tersebut sudah pindah rumah ke tempat tinggal orang tua saya. Sudah cukup besar. Saya takut juga melihatnya, habis jadi mengerikan gitu kalau gede ukurannya.

Yang dirumah sekarang adalah kura kura jenis labi labi (entah bener or not nulisnya), yang beli si sulung. Itupun dengan usaha membujuk saya habis habis an, karena saya tidak setuju memelihara macam macam di rumah. Akhirnya, ngalah juga saya kepada si sulung. Berhubung saat ulang tahun dia kemarin dia cuma mau minta beli labi labi itu. No more else.

Jadi, sepertinya memang saya harus belajar fair dan sadar menghadapi anak anak, karena saat seusia mereka saya juga seperti mereka. Namun saya tetap perhatikan hal hal yang penting... mengingat banyak penyakit yang timbul diakibatkan hewan peliharaan, seperti toksoplasma, dan entah apa lagi ntar...

Saturday, March 08, 2008

Save our forest

Call for Donation

Save 11.4 million Hectare Indonesian Forest
Rp. 300 for 1 m2 protected forest

Dalam berbagai pertemuan dan pernyataan resmi, pemerintah selalu beralasan ketiadaan biaya untuk melakukan penjagaan hutan sehingga pendanaan yang akan diperoleh dari penghancuran 11,4 juta hektar hutan lindung melalui skema PP 2/2008 akan digunakan untuk menyelamatkan hutan tersisa.

WALHI menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk mendonasikan minimal Rp. 1000 sebagai bentuk perlawanan terhadap peraturan yang mementingkan segelintir pihak. Donasi anda sebagai kompensasi terhadap 3,3 meter persegi hutan lindung dan akan diserahkan kepada Menteri Keuangan. Tujuannya adalah agar pemerintah tidak kekurangan dana untuk melakukan penjagaan hutan dan kemudian menyerahkan kepada perusahaan tambang untuk diobrak abrik.

Hanya dengan minimal Rp. 1000 anda telah berkontribusi menyelamatkan 11,4 juta hektar hutan Indonesia dan turut berpartisipasi dalam upaya mengurangi laju perubahan iklim.

Kirimkan nilai donasi (Rp atau m2), Nama, Profesi dan kota domisili anda ke +6281319966998 atau roelly@walhi.or.id

Donasi anda menentukan keberlangsungan hutan alam Indonesia.

Informasi lebih lanjut tentang PP no 2/2008 bisa dilihat di www.walhi.or.id, www.jatam.org atau www.rullysyumanda.org


Berapa minimal yang harus saya donasikan:
Minimal Rp. 300 dan anda berhak untuk menyewa selama 1 tahun untuk 1 meter2.

Apakah saya boleh menyumbang lebih dari Rp. 300?
Anda dipersilahkan mendonasikan sesuai dengan kemampuan anda. Nilai donasi tersebut akan di konvert menjadi luasan hutan lindung sesuai dengan nominal donasi anda.

Apa rewardnya kepada saya?
Hal yang utama, anda telah berkontribusi dalam upaya menyelamatkan 11,4 juta hektar hutan lindung. Anda juga akan memperoleh Coupon yang diterbitkan oleh WALHI senilai yang anda donasikan yang menyatakan bahwa anda adalah pemilik hutan lindung didaerah tertentu dengan luasan sesuai dengan donasi anda dan anda berkeinginan agar hutan lindung itu tidak dihilangkan atau di tambang.

Bagaimana caranya saya berpartisipasi:
Anda dapat berpartisipasi dalam dua cara:

1. Anda bisa mengumpulkan donasi anda dan meminta rekan lainnya untuk melakukan hal serupa. Kumpulkan donasi anda dan lengkapi dengan nama masing-masing donatir, profesi, dan kota domisili, lebih baik juga mencantumkan nomor yang dapat dihubungi sehingga kami dapat berkomunikasi dengan anda. Kirimkan donasi anda melalui kurir atau via TIKI ke kantor WALHI, Jln. Tegal Parang Utara No 14 Jakarta 12970. Kami akan memberikan tanda terima dalam bentuk coupon yang menyatakan bahwa anda adalah pemilik hutan lindung dan meminta kepada pemerintah untuk tidak merusak hutan lindung tersebut. Direktur Eksekutif Nasional WALHI akan menyerahkan donasi yang terkumpul setiap hari senin ke Menteri Keuangan dan Menteri Kehutanan. Anda dipersilahkan terlibat bila anda punya waktu.

2. Anda bisa mendaftarkan nama, profesi, alamat, nomor yang dapat kami hubungi dan komitment luasan yang akan disewa. Kirimkan ke (pilih salah satu saja) Hotline-081210581481 atau Rully-081319966998. Kami akan membuatkan Pernyataan Kesediaan yang akan kami serahkan kepada Menteri Keuangan.


Sampai hari ini sejak Jumat, diselingi dengan macetnya speedy,
WALHI telah menerima dana pemeliharaan hutan lindung seluas 178,799 m2

PP no. 2 th 2008

Pada tanggal 4 Februari 2008, Pemerintah Indonesia
> mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 2 tentang
> Penerimaan Negara Bukan Pajak yang kBerasal dari
> Penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan
> Pembangunan
> diluar Kegiatan Kehutanan.
>
> Secara ringkas PP itu mengizinkan pembukaan hutan
> lindung dan hutan produksi untuk kegiatan tambang,
> dan infrastruktur
> telekomunikasi dan jalan tol dengan tarif sewa
> seharga Rp 120 untuk
> hutan produksi dan Rp 300 per meter persegi per
> tahun.
>
> Pembukaan tambang di hutan jelas akan menimbukan
> kerusakan permanen. Aktivitas penambangan memiliki
> daya musnah yang luar biasa. Tidak saja terjadi pada
> kawasan yang dibuka namun juga pada kawasan hilir
> yang ditempati oleh
> komunitas-komunitas masyarakat. Tidak kurang
> jalannya perekonomian di 25
> kabupaten/kota akan terganggu dan menimbulkan dampak
> yang cukup serius
> terhadap 7 juta penduduk yang berada pada kawasan
> tersebut.
> Diperkirakan negara juga akan mengalami kerugian
> akibat hilangnya fungsi
> hutan lindung sebesar Rp. 70 triliun pertahun. Tidak
> sebanding dengan
> potensi PNBP sebesar Rp. 2,78 triliun yang diperoleh
> melalui PP
> tersebut.
>
> Secara pasti, PP ini akan meluluh lantakkan lebih
> dari
> 900 ribu hektar hutan lindung di Indonesia yang akan
> dilakukan oleh 13 perusahaan. PP ini sekaligus
> berpotensi untuk memuluskan jalan bagi 158
> perusahaan
> tambang lainnya untuk mengobrak abrik 11,4 juta
> hektar
> hutan lindung lainnya. Semuanya bisa dilakukan
> dengan
> hanya membayar Rp. 300/m2.
>
> Argumen pemerintah bahwa PP ini hanya mengatur sewa
> menyewa dan ditujukan hanya kepada 13 perusahaan
> menjadi sangat membingungkan. Aktivitas penambangan
> tentu menabrak pengertian sewa menyewa. Fungsi hutan
> lindung yang hilang tidak dapat dikembalikan. Gunung
> yang tinggi akan dipapas habis dan tidak akan
> kembali
> lagi. Ini adalah PP jual beli. Bukan sewa menyewa.
> PP ini juga tidak menyebutkan bahwa aturan ini hanya
> ditujukan kepada 13 perusahaan yang ada sebagaimana
> klaim pemerintah sehingga terbuka lebar peluang 158
> perusahaan lainnya untuk mengobrak abrik hutan
> lindung
> yang ada. Lebih membingungkan kala pemerintah
> menyebut
> bahwa PP ini justru untuk menyelamatkan hutan
> tersisa.
> Mengapa harus
> mengorbankan 11,4 juta hektar hutan untuk
> menyelamatkan 50 an juta hektar hutan tersisa.
>
> Hingga disini, terjadi inkonsistensi komitment
> dimana
> pada pertemuan UNFCC di Bali pemerintah mengutarakan
> niatnya menjadi pionir dalam penurunan emisi global
> dengan melakukan gerakan penyelamatan kawasan hutan
> dengan PP no 2 tahun 2008 yang lalu. Peraturan ini
> memfasilitasi
> penghancuran hutan lindung secara masif dan
> besar-besaran.
>
> WALHI, JATAM, Sawit Watch dan organisasi lingkungan
> lainnya, yang akan meminta Pemerintah untuk
> membatalkan PP No 2/2008 tersebut, menghimbau
> seluruh
> lapisan masyarakat masyarakat Indonesia untuk turut
> serta menolak diberlakukannya PP ini untuk
> menyelamatkan hutan alam Indonesia yang tersisa.
> Kirimkan Nama, Profesi dan Kota Domisili anda ke
> 081210 581 481 atau roelly@...
> Suara anda turut menentukan keberlangsungan hutan
> alam Indonesia.
> Suara anda turut menentukan keberlangsungan hutan
> alam Indonesia.
>

Tuesday, March 04, 2008

Perempuan Itu Memang Cerewet, Memang Perempuan Cerewet itu.., Memang itu perempuan Cerewet...

Ternyata, kalau laki laki itu suka sebel lihat perempuan perempuan cerewet, ternyata wajar dan manusiawi banget ya....
Lha wong, saya yang perempuan aja, lihat perempuan perempuan cerewet aja juga sebel kok. Pengin bilang.. hussssssssssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhh !!!!!! gitu.

Ada satu talk show gitu, di tv... tiga perempuan, dan satu dokter laki laki sebagai narasumber.... topiknya???? tentang susu formula lah... yang lagi up to date.
Tapi yang ada adalah... itu dua perempuan plus host yang yang perempuan juga jadi saling unjuk gigi... eh unjuk suara... cerita pengalaman pribadi masing masing.. dan terlihat sok teu gitu....
dokternya...???? halah.... kalau aku jadi dia juga pasti cuma geleng geleng kepala dalam hati.... lihat perempuan tiga omong.... tanpa jeda plus titik koma...
menyebelkan ya ternyata melihat dan mendengar perempuan cerewet itu...

Saya sendiri?????????? pasti cerewet juga lah.. namanya juga perempuan (katanya...!)
Tapi.... jadi pendiem jika masuk lingkungan perempuan perempuan cerewet... habis .. kalah pamor kalau masuk ke lingkungan perempuan cerewet...
ya kalah macem macem lah....
jadi lebih baik.. diem aja.

Tapi, buat laki laki.. pastilah saya masih lebih cerewet dari mereka...
di tempat kerja (yang dominan laki laki), saya bisa jadi paling cerewet dan bawel juga kalau ada hal yang ndak beres... tp bisa jd diem seharian sampai ndak terlihat juga kalau lagi ada deadline.....

Buat anak anak saya???? mungkin saya ibu yang cerewet juga... habis punya anak anak bandel, kalau ndak cerewet.. bisa sakit darah tinggi ntar... tapi anak anak ini tahu, kalau sampai ibunya sudah ndak omong lagi.. berarti malah sedang marah banget.. jadi mereka malah jadi takut...
tp kalau masih bisa cerewet.. berarti masih belum parah amat kebandelan mereka....

Buat sahabat sahabat saya? Saya adalah pencerah pertemuan kalau lagi pada ketemuan, karena saya paling banyak punya cerita tentang kejadian saat saya berpetualang ke tempat tempat yang tidak mungkin mereka sentuh.
Dunia saya adalah hal unik yang selalu menarik buat mereka. Kata mereka, kalau bikin acara ketemuan ndak ada saya, ndak seru, karena paling yang mereka bicarakan hanya hal hal kehidupan rutin yang tidak seru, urusan perempuan sehari hari. Tapi parahnya, buat mereka saya ini perempuan aneh dan unik. Gawat juga. Whatever, mereka tetep kangen saya kalau lama ndak ketemu dan denger cerita saya.

Jadi.... se protes protesnya laki laki pada perempuan cerewet... itu tidak akan mengurangi keberadaan perempuan cerewet...
Karena itulah yang menghiasi dunia... Coba bayangkan kalau ndak ada perempuan cerewet.. betapa sepinya dunia ini...
ndak ada konflik, ndak ada intrik, ndak ada rumour, ndak ada yang menyebalkan, dan ndak ada yang bikin kangen.... ya kan?????????? (yang protes silakan protes...)

Monday, March 03, 2008

Selamat Jalan .......

Minggu pagi jam setengah delapan... saya nyalakan hp. Tiba-tiba berderet deret sms masuk. Pikir saya, tumben, hari minggu ada sms.
Ternyata, informasi tentang kepergian rekan yang meninggal dunia hari Sabtu malam lalu.

Terkejut. Shock.
Iya. Salah seorang temen, yang baru berumur 43 tahun meninggal, karena serangan jantung.
Sedih. Tiba-tiba berputar kembali rekaman pembicaraan saya dengan nya seminggu terakhir. Lengkap. Dan itu membuat saya menangis. Cengeng ya. Tp hal seperti itu kan spontan. Ndak bisa dipaksa. Memangnya pemain sinetron.
Sebenarnya saya tidak dekat secara personal dengannya, hanya urusan pekerjaan terakhir membuat saya jadi sering kontak. But, seminggu terakhir itu yang mengherankan, saya rada sering ngobrol dengannya, dan ada beberapa pesan penting darinya yang selalu membuat saya jadi cengeng lagi.
Dalam perjalanan Jakarta - Bogor kemarin, saya jadi lebih sering mengusap air mata, tiap kali ingat rekaman pembicaraan tersebut. Sedih.

Berarti, sudah dua orang rekan yang umurnya masih sekitar 40 an yang meninggal karena hal yang sama. Serangan jantung.
Gaya hidupnya sama. Merokok is a must. Kopi juga. Kerja sampai larut malam.

Then, jadi inget beberapa teman lain saat ini, yang gaya hidupnya sama. Merokok dan ngopi dalam satu session. Dalam satu hari, entah ada berapa session itu.
Merokok dan ngopi berdampingan tidak pernah terpisahkan.
Kerja selalu pulang larut, tidak kenal waktu.

Mudah-mudahan kepergian teman tersebut dapat memberikan peringatan untuk teman teman lainnya.

Untuk pak mirza, selamat jalan. Pesan mu terakhir masih selalu terngiang di telinga saya.

Untuk teman teman lain yang punya rutinitas sama seperti yang tertulis diatas, mudah mudah an bisa sedikit berubah. Demi masa depan. Masih ada yang membutuhkan kita di masa depan.