Sunday, June 20, 2010

A trip to Muara Bungo

Kalau ada yang bilang, menulis itu gampang, pasti itu salah besar.
Buat saya, menulis masih agak sulit. Saya selalu menunggu mood untuk menulis itu tiba pada waktu dan tempat yang tepat.
Seperti sekarang ini, saya ingin sekali menulis cerita perjalanan perjalanan saya sejak bulan Februari lalu... namun apa hasilnya??? nol besar.

Saat keinginan menulis itu ada, mood dan ide kreatif ndak ada. Saat ide kreatif ada, waktu yang ndak ada. Saat mood dan ide kreatif serta waktu ada,... situasi yang ndak mendukung.
Ya.. seperti sekarang, saya sedang di kota Muara Bungo, in between two jobs. Baru dateng dari pedalaman, sekarang transit di kota muara bungo dan besok pindah ke kota bako untuk pekerjaan lain.
Daripada bengong sendiri di hotel, mending iseng jalan, eh nemu warnet ini.
Mood nulis ada, tapi foto foto untuk di upload ketinggalan di hotel...
Jadinya?? repot kan??? adaaa aja alasan untuk ndak nulis cerita...hahahaha....!!

Foto bisa menyusul.
Saat ini saya di Kota Muara Bungo, merupakan kota kabupaten Bungo. Kotanya cantik. Saya suka. Rapih. Bersih.
Pada tiap persimpangan di kota, terdapat tugu berbentuk bunga rafflesia. Cukup unik dan cukup khas.
Dari Jambi kota ini bisa dicapai dalam waktu 5 jam. Banyak travel menuju kota ini. Menginap di Hotel kelas Melati, lumayan bersih, ber AC. Namun kerasa banget kalau ini hotel lama, karena model bangunan dan bentuk interiornya yang jadul banget.
Walaupun ini kota kabupaten, namun ukurannya cukup besar. Jadi, cukup asik untuk dinikmati waktu sore hari. Bukan kota yang kumuh kok.

Berhubung saya ada kerjaan dari desa ke desa, jadilah, saya langsung menuju lokasi kerja. Hah! jalannya ampuun...
Capek bathin!! wkwkwkwk
Mana ada naik motor capek bathin?.. ada dong.. Karena kita mbonceng, kita harus jaga tubuh kita agar tidak melorot kedepan,.. jadi.. nahan badan terus...

Saya sempet kebingungan cari makanan khas kota ini. Tak ado sama sekali!
Dimano mano tetep.. makanan Padang...
Memang sih ada ceritanya bahwa Jambi ini masih banyak bau bau Padangnya.
So, begitu deh... ndak di Ternate, ndak di Sanana,... ndak di Jambi... teteeeeuuuup... Masakan Padang is a must.

(bersambung)