Saturday, December 26, 2009

Rindu aku padamu, tempatku bersembunyi bersama bukuku

Merasakan kekosongan yang amat sangat dalam hati ini. Rindu akan waktu longgar, rindu menghabiskan waktu hanya dengan membaca dan membaca sampai satu buku habis.
Bukan menghabiskan waktu dengan berdiam diri di depan laptop, memandang layar penuh karakter.

Aku memang tidak sendirian. Selalu ada yang menemaniku di balik layar laptop itu.
Selalu ada hiburan yang menenangkan hati. Namun tetap lebih mengasyikkan membaca sebuah buku karya sastra yang indah.

Namun, kerinduan membaca dan membaca tanpa merasa ada deadline di hari hari berikutnya begitu memburuku saat ini.Rindu menelungkup di tempat tidur, bersangga pada bantal empuk, mengunci pintu kamar, melepas diri dari segalanya, menghindari gangguan ributnya anak anak.

Rindu akan tempat sembunyiku yang aman bersama bukuku yang kubaca.

Buku karya Karl May, selalu jadi pegangan, saat aku terpaku, ingin istirahat dari layar laptop.
Namun, kesadaran bahwa ada laporan masih menunggu membuatku tak jenak membaca tulisannya. Gelisah. Mengapa tidak kupakai waktu kosongku untuk menyelesaikan pekerjaanku???
Selalu begitu..dan selalu begitu.

Rindu rasanya, kepada waktu tanpa kejaran laporan di belakangku....
Lapar dan dahaga akan waktu untuk memberi makanan batin pada mata hatiku.
...

Seandainya....

Saturday, December 12, 2009

Pelatihan Shalat Khusyu'

Sudah beberapa hari ini, tiap kali lewat salah satu masjid di bilangan sepanjang jalan KaliMalang.... saya tersenyum
ada spanduk terpampang
"PELATIHAN SHALAT KHUSYU'"

saya sendiri bingung, maksudnya pelatihan shalat khusyu itu apa???
apakah...... shalat sudah jadi komersial juga??? sehingga harus diadakan pelatihan...
jangan jangan, setelah ikut pelatihan tersebut, ntar dapat sertifikatnya??? yang berjudul

"...yang bersangkutan sudah dapat melaksanakan shalat dengan khusyu..."

huahahahaha...geli mode on..

NB: ndak berani nulis banyak, mungkin harus ikut pelatihan dulu, baru tahu apa maksud pelatihan tersebu....

Tuesday, December 08, 2009

Seorang ibu tidak boleh sakit

Sudah dua hari ini saya rada teler. Biasa...flu...radang tenggorokan...penyakit biasa gitu...tp ternyata mengganggu sumber tenaga juga.
Pulang dari kerjaan di luar kota, maunya marathon nyelesaiin kerjaan, malah tepar dengan sukses.

Rasanya pengin banget pulang ke semarang, biar dikerokin ibu, diperhatikan ibu, dikeloni ibu kalau lagi sakit gini ini..

Jadi sadar, seorang ibu memang dilarang sakit. Lha kalau anak anak sakit, ibu yang merawat. Kalau ibu sakit??????... ya nyari ibunya lagi untuk merawat dia...

Manja banget ya??? ah biarin... mumpung bisa manja.... mau manja kepada siapa lagi kalau bukan ke ibunya sendiri???? super woman kan sekali sekali boleh manja

Tuesday, December 01, 2009

120 hari sudah, dan tetep cengeng???

Tiba-tiba, dalam lelap sekejap kantukku di depan laptop, wajah bapakku melintas, tersenyum.
Aku langsung tergeragap, kaget, terbangun.
Seakan ingin aku kembali ke masa semenit lalu, saat kulihat wajah bapak melintas tiba tiba.
Menetes air mataku, mengingat masa lalu. Masa yang tidak dapat kuisi dengan manis dan hangat saat beliau masih ada.
Sesak rasanya, jika ingat, bahkan sampai saat kepergiannya, beliau sedikitpun tidak menyisakan tugas buat kami anak anaknya.
100 hari setelah kepergiannyapun, tetap tidak merepotkan kami anak anaknya.

Tetes air mata di laptopku menyadarkanku, tidak seharusnya aku bersedih, seharusnyalah aku tersenyum dan bangga, bahwa bapak tidak pernah merepotkan kami. Bahwa dia tetap jadi seorang bapak yang gagah hingga akhir hayatnya.

Monday, November 30, 2009

Tetep eksis dong.....

3 jam lagi menjelang fajar, dan aku masih dengan mata segarku memandangi layar laptop. Hhhh.....
Laporan lagi...laporan lagi... dan laporan lagi....
Thanks God,
aku masih diperkenankan untuk dipercaya melakukan pekerjaan itu....
Pekerjaan yang selalu aku kerjakan dengan penuh rasa suka dan cita......
Pekerjaan yang membuat aku merasa dihargai dengan amat sangat....

Di satu sisi, kangen ih.... nulis di blogger serutin dulu...tapi.... otakku lagi dipake untuk hal hal lain.....

Mudah-mudahan rumour blogger akan di block itu tidak benar....

Wednesday, November 25, 2009

Pisau kethul

Ih heran.
Otakku kok beberapa bulang terakhir...atau katakanlah satu tahun terakhir jadi agak kethul ya???? kacau....
Bagaimana mengasahnya lagi ya????
kebanyakan yang aneh aneh sih...jadi ndak tajam lagi dalam menulis....

Sunday, November 22, 2009

Ndak semua suka disayangi ...

Baru kemarin saya ditegur, salah seorang teman baik saya di masa lalu saya. Bukan apa apa, saya terlalu meluapkan kegembiraan saya bertemu dengannya setelah hampir 20 tahun tidak bertemu dia.
Dulu dia, adalah teman dekat, yang karena angkatannya lebih muda dua tahun dari saya, biasa saya anggap adik.
Dia menjadi adik kesayangan saya kala itu.
Dan entah kenapa, saat bertemu lagi dua minggu lalu via FB, rasa sayang saya kepadanya sebagai adik masih ada. Rasa sayang memang tidak pernah hilang.

Repotnya, dia kan sudah 20 thn lebih tua sejak 20 thn lalu. Jadinya, di mata saya dia yang tetep adik saya kecil seperti dulu kala, sementara dia MUNGKIN berpikir, saya terlalu mengumbar rasa gembira saya bertemu dengannya dengan obral kata kata tidak penting.

Saya seperti disadarkan bahwa, look dia sudah berumur 40 thn sekarang,..jangan kamu anggap anak kecil terus.....
Plakkk!! saya tersadar, iya ya....
Seorang laki laki berumur 40 thn, tidak selayaknya saya perlakukan seperti adik kecil saya seperti 20 thn silam....
Mungkin dia merasa risih dan tidak suka.
Atau bisa jadi, dia punya pendapat lain terhadap saya yang masih tetep belum bisa berubah dalam memperlakukan dia.

Ah!... bisa jadi saya akan merasa kehilangan, tapi mudah-mudahan hanya sesaat, kesadaran bahwa dia sudah 40 thn, membuat saya jadi lebih hati hati dalam memperlakukan dia.

Friday, November 06, 2009

Tulisan di fesbuk dan blogger

Ternyata, untuk mengeluarkan uneg uneg yang ada di pikiran saya, tetep enak ke sini. Mengapa?... hanya orang orang sudah tahu gaya saya berpikir akan ke blog saya, dan dapat mengerti mengapa saya begini dan saya begitu.
Di Facebook???? ah... itu memang hanya tempat untuk bermain dan ber haha hihi....
sekali kita mengeluarkan pemikiran yang agak agak abnormal walaupun itu "SAYA BANGET".. ternyata jadi rasanan orang sak hohah...

Saya berharap tulisan saya mendapat tanggapan positit negatif dari komen komen yang masuk, ternyata hanya mendapat komentar yang... positif... dan... anehnya tanggapan negatif saya dapat dari teman teman yang ngomongin saya dibelakang saya...
ALAMAK!!! perempuan banget sih!!!!.
Kenapa sih tidak menggunakan media komentar untuk mengcounter pendapat saya... toh sah sah aja kalau mau berdebat...wekekekek...
Ternyata yang ada, yang positif berani unjuk gigi, yang negatif ndak berani unjuk gigi.ya.
Padahal sepanjang alasan nya kuat.... sah sah aja lho.... wong gratis ini dan ndak bayar pula.

Entah, sebagai perempuan, kadang pengin juga menulis sesuatu yang.. perempuan banget, halus, lembut, feminin...... namun, kebanyakan yang muncul dari ide saya kok selalu bersifat pemberontakan... Selalu mencounter kemapanan yang bersifat munafik, apalagi kalau kemapanan tersebut ada karena hal hal negatif yang ada di belakangnya... selalu berbeda dari alur pendapat orang orang yang normatif...

...
Di fesbuk, jika kita tulis sesuatu, semua orang entah suka atau tidak suka tulisan kita, dia akan membacanya...
Kalau di blogger, hanya orang orang yang tahu gaya tulisan kita yang rutin ke sini....
...
Akan rajin nulis di blogspot lagi ah, daripada di fesbuk...
di fesbuk kebanyakan orang orang yang lebih berani ngomongin orang di belakang daripada beradu pendapat langsung....
.........

Friday, October 09, 2009

Mengapa harus menunggu ada yang hilang....

Lebaran tahun ini, sangat berkesan buatku. Untuk pertama kalinya sejak 10 tahun terakhir, kita (ketiga anak ibu bapakku) dapat berkumpul bersama dengan keluarga masing masing.
Aneh???
iya sih aneh... kita malah biasa berkumpul saat liburan akhir tahun. Itupun tidak lengkap banget.

Lebaran tahun ini, berkumpul semua,komplit. Semua terjadi karena adanya satu hal yang hilang.
Ya, keberadaan Bapak yang meninggal agustus lalu, membuat semua merasa ingin berkumpul lebaran kali ini.

Mengapa, hal ini terjadi setelah Bapak tiada? Mengapa harus menunggu beliau, kita ketiga anaknya merasa harus berkumpul pas lebaran????
Sedih dan haru dan sesal bekecamuk dalam hati. Andai saja beliau masih hidup

Kita ternyata harus dicambuk dulu, untuk dapat merasakan, betapa seharusnya kita dapat berkumpul keluarga saat lebaran. Dulu dulu, saat Bapak masih ada.

Egoisme, dan berbagai alasan, membuat kita semua merasa egois dan merasa benar.
Ah.... kita semua kan tetep pulang ke rumah, walau tidak saat lebaran.

Kehilangan satu dari orang tua kita oleng, membuat kita sadar, bahwa satu saat kita akan kehilangan keduanya.
Jika berkumpul bersama dapat membuat ibu bahagia, mengapa tidak kita lakukan saja????
Waktu kita tidak lama lagi, untuk membahagiakan ibu.

Tuesday, October 06, 2009

No passion

beberapa kejadian bencana alam yang akhir akhir ini terjadi di indonesia membuat saya jadi rada enggan melakukan hal hal yang agak berlebihan.
apalagi setelah saya dua minggu lebih liburan di kampung halaman.
buat saya semua terlihat tragis. sementara saya bersenang senang dengan semua kenangan masa liburan lalu,namun begitu melihat betapa menderitanya saudara saudara kita yang kena bencana alam, semua jadi terlihat tidak adil.....

saya selalu berpikir, betapa tipisnya perbedaan antara fakta yang bersifat positif dan fakta yang bersifat negatif.
akhirnya..... hanya melakukan yang perlu dan harus saya lakukan...hari hari ini....
sebagai bentuk kesadaran, betapa................... hidup ini begitu mudah berubah.. terserah apa yang dikehendaki SUTRADARAnya...
bersiap siap untuk yang terjelek... itu pasti.

Tuesday, September 08, 2009

Reuni... oh reuni....

Entah aku yang kurang kerjaan, atau aku yang kelincahan. Wong ya kerjaan masih sak hohah, tp kok ya sempetnya ikut ngurus reuni ini... reuni itu...
pusiiiiing

Ini gara gara fesbuk,. ...... dunia jadi sejauh jarak mata dan layar monitor...
Semua bisa dikumpulin, dipanggil, dihandle lewat keyboard dan mouse...

hhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!
mudah mudah an kualitas kerja ku tidak jadi lebih berkurang dibanding dengan sebelum aku join fesbuk ya.....

Wednesday, September 02, 2009

Warung Kopi di Pontianak (Pontianak - 3)

Ada yang cukup menarik perhatian saya setelah beberapa kali pergi dan tinggal di pontianak untuk beberapa saat. Warung kopinya. Iya, warung kopi yang bertebaran di seluruh penjuru kota memberikan ciri khas sendiri di kota itu. Tadinya, saya berharap warung kopi tersebut akan memiliki fasilitas cafe spt di Jakarta. Namun, ternyata yang namanya warung kopi, ya bener bener warung kopi. Di jalan Gajah Mada, tempat saya menginap, entah ada berapa warung kopi, yang pasti jika dihitung dengan jari, seluruh jari kaki dan tangan saya tidak cukup untuk menghitungnya.

Warung kopi di sini sudah buka mulai pagi, sekitar jam 9 pagi. Dan akan tutup sampai lewat tengah malam. Tempat tersebut hanya menjual kopi, kopi susu dan teh. Tidak ada jenis minuman lain. Makanan kecil??? jangan harap. Rata-rata satu cangkir kopi seharga Rp.3.000,-. Kopinya.. cukup enak. Ya paling ndak.. ndak banyak campuran jagungnya.. Masih cukup bisa dinikmati.
Tadinya, saya pikir jika siang siang warung kopi itu akan sepi pengunjung. Namun, perkiraan saya ternyata meleset. Dari pagi, siang dan sore, tetap ada saja yang nongkrong di warung-warung kopi tersebut. Dan jangan tanya jika malam hari, penuhnya itu warung kopi.
Saya lihat, pengunjung memang hanya pesan kopi, ngobrol, berkelompok satu meja. Entah apa yang mereka bicarakan, namun tetep saja saya masih belum bisa mengerti, apa asiknya nongkrong di warung kopi di siang hari bolong begitu.
Lain halnya jika kita nongkrong di warung kopi ala cafe di mal mal, ber AC kan, ndak panas, lihat lalulalang orang orang cantik.
Lha ini, warung kopi dipinggir jalan, panas, berdebu dan....... berkeringat...hahaha

Suatu hari di hari libur, saat saya dan teman saya kebingungan mau ngapain karena hari itu tanggal merah, saya iseng iseng ngajak nongkrong di warung kopi jam 9 pagi.
Dan hasilnya,.......... okeee juga. Beli kopi satu cangkir, bawa satu koran, bawa satu kantong kue kering, nongkronglah kita di warung kopi itu selama 3 jam. wakakakakak!!! Hanya menghabiskan 6 ribu rupiah!
Wah, berapa puluh ribu harus kita habiskan jika ingin nongkrong begini di cafe di Jakarta.
Saya lihat beberapa meja yang terisi, semua berisi orang orang yang saling berbicara satu sama lain, entah diskusi, entah ngegosip entah hanya ber haha hehe... namun yang nongkrong dan baca koran hanya saya berdua teman saya.

Di kali lain, saat saya dengan sengaja mengelilingi kota Pontianak dengan menggunakan kendaraan umum sekitar pukul 1 or 2 siang, saya menemukan banyak warung kopi lain yang ukurannya lebih kecil dari warung warung kopi di jalan Gajah Mada. Dan, di siang bolong seperti itu pun, ternyata ada juga pengunjung warung-warung kopi tersebut. Ada yang berseragam, ada yang lain.
Tidak ada bedanya dengan pagi dan malam hari.
Mayoritas penduduk kota Pontiana, tercermin dari pengunjung warung warung kopi tersebut. Banyak penongkrong warung kopi adalah orang orang Cina, yang sangat akan mustahil kita temukan mereka akan bersedia nongkron di warung kopi pinggir jalan di kota Jakarta, Semarang dan kota kota besar lainnya.

Uniknya lagi, penyajian secangkir kopi di tempat tersebut ditemani oleh sendok bebek logam. Waow!! biasa menyruput kopi dari sendok teh sedikit demi sedikit, jadi menyruput kopi dari sendok bebek. Hihihii!

Friday, August 21, 2009

Pontianak (2)

Baru balik, setelah hampir dua minggu ke kabupaten Ketapang di wilayah Kalbar.
Wah.............
So many stories..
just wait and see...
foto foto??? ada juga, walau dikit. tapi cukup buat obat lelah karena ndak sempat dapat gambar bagus waktu ke sini pertama kali dulu...
...
jadi.....
sabar ya... tak ngerjain kerjaan lainnya dulu.. sambil jalan pasti cerita tentang pontianak dan teman temannya saya tulis

Sunday, August 09, 2009

Akhirnya,.. pergi juga

Pukul 5 pagi...hp berdering....
saya lihat,.. sudah ada 5 miskol, dan ternyata semua dari rumah.
Saya telpon balik, ternyata saya diminta segera pulang ke semarang.
Saya tanya, ada apa...
kata suami saya, sudah langsung pulang saja...

Feeling saya mengatakan, ini pasti berhubungan dengan kondisi ayah saya yang memang sudah sepuh dan dalam keaadaan tidak sehat karena diabet yang menyiksanya beberapa tahun terakhir ini.
Dan... langsung saya berkemas, packing baju, lapor ketua tim untuk minta ijin satu dua hari, untuk pulang ke semarang karena kepergian ayah saya dari dunia fana ini.
...
Sedih?...
pastilah sedih...
tp entah kenapa, saya sudah merasa siap, bahkan sejak saya tahu ayah saya terkena glukoma bberapa tahun terakhir ini.
glukoma nya membikin ayah saya semakin tertekan, karena satu satunya hobby dan kesenengannya selama hidup jadi terputus.
Ya.. travellinglah yang membuat hidupnya berwarna dan masih penuh semangat walaupun sudah pensiun...
...
Begitu satu satunya kesenengannya sudah tidak dapat dilakukan lagi, saya melihat semangat hidupnya jadi turun drastis, diikuti turunnya kondisi fisik.
hmmm
saya sudah siap, bahwa pastilah beliau akan pergi, apalagi usia yang sudah menua...
...
Dan pergilah beliau pada hari Jumat lalu...
kata suami saya yang menenangkan saya karena saya tidak dapat melihat ayah saya saat dikebumikan, gara gara kabut asap di pontianak yang membuat pesawat tidak berani terbang maupun mendarat,... adalah
"bapak sudah tenang, meninggal pada hari Jumat membuatnya tidak mengalami siksa kubur"...
wallahu alam..
Semoga arwahnya tenang...
Diampuni segala dosa-dosanya selama ini...

Menjadikan aku sadar, betapa tidak banyak yang aku lakukan untuk beliau selama ini.

Saturday, August 01, 2009

Pontianak (1)

Hmm baru kemarin saya pulang dari Pontianak, setelah 4 hari tinggal di sana.
Sepanjang perjalanan pulang saya mikir, heran, baru sekali ini saya pergi ke luar kota, tanpa punya oleh oleh satupun gambar.
Entah kenapa mood saya tidak dapat diajak berburu gambar bagus kali ini. Terlalu sekali ya???
Biasanya naluri saya kluyuran selalu ada, di tengah tengah sibuknya jadwal. Tapi entah kenapa, saya merasa kurang bisa bersahabat dengan kota ini.

Coba minggu depan deh, saat saya ke sini lagi, moga moga mood saya mencari obyek bagus tidak tumpul.

Saturday, July 25, 2009

Moloku Kie Raha (4) - Pisang Ambon = Nasi???

Gara-gara tukang ojek takut hantu, akhirnya membuat saya punya pengalaman bermalam di penduduk asli halmahera di wilayah Tobelo tepatnya di Desa Paca.
Rumah tempat saya menginap milik seorang kepala SD di daerah setempat. Cukup besar (yang pasti lebih besar dari rumah saya di Jakarta, cukup bersih dan cukup rapi. Namun masih tetap meninggalkan kesan, keunikan rumah khas setempat.
Dengan hanya baju kaos dan celana jin yang menempel di badan saya, cuek ajalah... habis gimana, ya namanya emergency.

Makan malam bersama mengawali kebersamaan saya dalam keluarga ini. Di meja sudah ada nasi, ikan goreng yang gede gede setumpuk, sambel uleg yang digoreng eh salah, cabe goreng yang diuleg, telur ceplok, dan setumpuk pisang ambon yang sudah direbus. Ikan sudah jadi keharusan untuk penduduk di wilayah ini. Jadi rasanya belum makan kalau tidak makan pake ikan. Walaupun begitu, harga ikan tetep mahal di sini, semahal telur yang dijual per butir seharga Rp.1.500,-

Berhubung di pedalaman menu sehari hari adalah nasi, mi instan dan sarden. Lega rasanya lihat masakan rumahan walau cukup sederhana, namun membuat saya bisa makan dengan nikmat.

Lho, kok si ibu ngambil pisang rebus yang sudah dikupas itu ditaruh piring dan kemudian mengambil ikan goreng???????????? ndak salah!!
Saya pikir, pisangnya adalah pencuci mulut, ternyata dia makanan utama pengganti nasi.
Akhirnya saya coba ambil pisang ambon yang gede gede itu, ternyata rasanya tidak manis, namun gurih.
Nah, ternyata itu pisang ambon yang masih mengkal, diambil dari pohon, direbus bersama santan dan garam. Itu makanan pengganti nasi, mungkin kalo disini ya singkong rebus lah.
Pisang itu dimakan bersama lauk pauk dan sambel yang ada. Dan si ibu itu merasa belum makan kalau belum makan pisang ambon dan ikan.
Saya mau ambil gambarnya ndak enak, kok sepertinya ndak sopan banget ya???
Yang pasti, ini hal baru dalam pengalaman saya tentang kuliner Indonesia, pisang ambon berlauk pauk ikan dan sambal.

Monday, July 20, 2009

Moloku Kie Raha (3) - Tertinggal Ojek

Suatu hari setelah selesai mengunjungi beberapa desa di pedalaman Kao Barat, tiba tiba pendamping saya nyeletuk, bagaimana kalau kita sekalian menuju desa pesisir, mumpung saat itu masih siang.
Akhirnya saya iya kan saja, toh, daripada kembali ke desa pos tempat saya tinggal dan no one there, yang ada saya malah cuma jalan jalan aja. Sementara tugas saya disini kan bukan hanya jalan jalan.

Saya dengan ojek saya langsung menuju ke arah pantai dari pedalaman Kao Barat. Wow... pegel nih pantat, habis boncengannya sama tukang ojek, jadi pegangannya cuma sadel..wakakakak!

Sampai di tepi pantai, saya langsung menuju desa sampel yang telah ditentukan, survey sana survey sini, jepret sana, jepret sini...
Lho... kok tahu tahu sudah maghrib. Menjelang gelap. Gawat.
Mana pendamping saya pake mampir ke rumah dia lagi, ngambil perlengkapan menginap segala.
Gawat. Bisa bisa ketinggalan ojeg yang janjian dengan kita akan membawa kita kembali ke pedalaman hutan nih. wah!!!

Bener aja, tepat sampai di pos ojek tempat kita janjian dengan tukang ojek kita, sudah tidak ada satupun tukang ojek yang ngepos. Gawat! gimana bisa pulang ke base camp nih.
Tukang ojek yang paling dekat tempat tinggalnya dengan pos tersebut dipanggil, tapi dia tidak mau mengantarkan saya dan teman saya ke desa terdalam, alasannya??? barusan ada yang mati gantung diri dekat jembatan minggu kemarin. Gubrag!!!
Tukang ojek? takut hantu?? wakakakak!
Ada ada aja.....

saya dengan penduduk asli Kao, naksir wadah yang digendongnya

Saturday, July 18, 2009

Bom? Lagi...??? Oh No!!!

Bom???!! Lagi???.. Bom bunuh diri...lagi??????????!!!!!
Hah!!
ndak bisa komentar lagi deh.
bagaimana mungkin bisa terjadi di tempat yang sama???
perasaan penjagaan di tempat tempat tersebut super ketat deh..
saya jadi inget, pernah suatu saat, saya bersama dengan seorang teman, sengaja ingin jalan jalan muterin mega kuningan dengan jalankaki.
pas tepat di depan ritz carlton, teman saya yang ingin berfoto dengan latar belakang hotel tersebut, tiba tiba diusir oleh satpam hotel tersebut.
sudah gitu, kita ndak boleh jalan pelan di depan hotel tersebut...
sambil dipelototin oleh banyak satpam gitu kita berdua jalan cuek aja,
orang kita memang niatnya jalan jalan.
....
jadi.... kalau kemudian bisa kecolongan juga satpam di ritz carlton dengan adanya bom itu ..berarti???????????????
...
turut berduka cita untuk semua korban.
turut bersedih untuk negara tercinta yang bakal dapat julukan tempat tidak aman lagi setelah bom th 2002 dan 2004 lalu.
...
terkutuklah orang orang yang pernah menggagas ide bom bunuh diri, dan kemudian menyebarkannya ke seluruh dunia.......

Saturday, July 11, 2009

Facebook = Reuni, Reuni Disebabkan Facebook

Entah, apakah karena ada dukungan jejaring maya Facebook ataukah memang karena seusia saya, lagi getol getolnya ngumpulin teman teman lama dan bikin acara ketemuan????
Yang pasti, apapun itu, semenjak bisa ketemu temen temen lamaaaa banget via FB, acara ketemuan kok jadi semakin sering dan gampang mengkoordinirnya ya???

Seminggu pulang kampung di Semarang, bener bener penuh dengan acara reunian dengan teman teman smp, teman sma,.. teman seumur hidup... wis jan...
aneh tenan...
Padahal perasaan sejak dulu juga saya selalu pulang balik Semarang, wong orang tua tinggal di Semarang, dan saya pulang tidak hanya saat lebaran saja, namun beberapa event tertentu saya selalu sempatkan pulang. Tp kok ya dulu dulu ndak ada greng atau mood untuk bikin ketemuan dengan teman teman smp atau sma. Pulang ya pulang aja. Urusan keluarga selesai balik lagi ke Jakarta. Kalaupun ketemuan paling banter dengan teman seumur hidup saya, yaitu teman dari smp sampai sekarang yang tidak pernah putus oleh jeda waktu. Kita selalu kontak tiap waktu.

Nah, seminggu liburan anak anak di rumah Eyangnya, saya manfaatkan juga dengan reuni dengan teman-teman SMP dan SMA sekalian. Gila ya??.. ya ndak lah...
Reuni tersebut tidak akan terjadi jika tidak ada Facebook. Jujur saya akui, facebooklah yang menghubungkan teman teman, dan mendukung gagasan reuni.
Akhirnyalah, pulang ke rumah 6 hari, acara reuninya ada 5 hari....
Hidup saya...wakakakak!
Ibu cuma geleng geleng kepala, saya pergi tiap hari.

Jujur, sangat menyenangkan bertemu kembali dengan teman teman lama saya. Hanya canda, gelak dan tawa yang menyertai pertemuan pertemuan reuni tersebut. Lupa waktu deh kalau sudah bertemu teman teman yang cocok gitu.

Untunglah liburan segera berakhir, dan berakhir pula pesta pesta reuni tersebut. Pulang kembali ke jakarta dengan membawa tugas, bikin event REUNI AKBAR... gubrag!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Friday, July 10, 2009

Tahu ah!... diet lagi diet lagi!!

Beberapa hari liburan di Semarang, membuat bobot saya bertambah beberapa persen. Hah..!! belum nimbang berat badan sih, tapi beberapa orang yang bertemu saya begitu saya pulang dari Semarang langsung komentar saya tambah besar (wekekekek!)...
Mungkin juga sih, saya tambah besar, alias tambah berat.

Berat badan merupakan momok terbesar bagi perempuan seusia saya. Wah...menjaganya supaya stabil membutuhkan perjuangan yang ampun....
Jadi ngiri pada teman teman yang dapat makan seenaknya, tapi beratnya ndak nambah nambah juga.

Saya sendiri sebenernya ndak terlalu mempermasalahkan penampilan dengan berat badan berlebih... BIG is Beautiful...
Cuma karena berat badan yang berlebih berhubungan dengan kesehatan dan riwayat kesehatan keluarga besar saya, akhirnya saya harus tetep memperhatikan dan menjaga berat badan.

Hhhhh.... !!1

Thursday, June 18, 2009

Ternate Mollucas Kie Raha 3

Tugas sudah selesai, sudah saatnya packing untuk keluar dari hutan, kembali ke ibu kota provinsi.
Hhh.... sptnya bakalan berkurang beban bawaan kita, yang pasti yang berurusan dengan makanan dan minuman, kita tinggalkan semua di tempat kita menginap.
Lega banget.....

Berempat kita mengendari motor ojek menuju ke arah Kusuri, untuk menuju jalan propinsi (jalan lintas halmahera).

Perjalanan pulang kali ini, ditemani mendung yang membuat saya sedikit khawatir, tidak mendapatkan pemandangan bagus di Sepanjang Teluk Kao... Padahal.. sejak berangkat saya sudah bermimpi, nanti... dalam perjalanan pulang..dimana tugas sudah selesai, mau foto foto di sepanjang teluk Kao.


Untunglah.... akhirnya beberapa saat kemudian hari mulai cerah.

Jika kita lihat Pulau Halmahera, maka jalan Trans Sulawesi menyusuri sepanjang tepian Teluk Kao. Pemandangannya???? jangan ditanya... speechless deh...

Penginnya tiap kali ada tempat bagus penginnya turun dan jeprat jepret.. namun sayang.... di belakang saya pada tidak aware dengan nafsu saya ber jeprat jepret..
akhirnyalah.. hanya pada tempat yang benar benar bagus dan mereka juga mau.. baru bisa berhenti dan ambil gambar.

Dari Kao ke Sofifi ada satu tempat yang dianggap bersejarah, yaitu tempat dimana ada bekas kapal perang Jepan yang karam di tengah laut. Kelihatan sih bangkainya dari daratan.

Beberapa gambar di bawah adalah pemandangan yang saya ambil di sepanjang teluk Kao dan di Ternate, saat saya sudah sampai sambil menunggu kepulangan ke Jakarta

Tuesday, June 16, 2009

Be Careful in writing!!!!

Akhirnya,.....................
setelah beberapa lama blog ini tak tutup, akhirnya saya buka lagi..
Setelah aku bersihkan beberapa postingan yang menyangkut nama salah satu ormas, dan lembaga.
Tatuuuuut.... anak saya tiga je... ha nek dimasukkan bui koyok prita.. kan repot...


Tulisan kita adalah hasil karya buah pikiran kita.... ia bisa jadi penghargaan buat kita, namun bisa juga jadi bumerang buat kita.
Sekarang jadi harus hati hati kalau menulis sesuatu di sini, biasanya saya sembarangan banget, dengan harapan, inilah tempat saya bisa nules uneg uneg tanpa tedeng aling aling, tidak ada batasan, tidak ada larangan..

Namun dengan adanya kasus PRITA kemarin, membuat saya berpikir lain, wah gawat ini... tulisan harus bersih dari nama lembaga.... bisa bisa saya dituntut lembaga yang bersangkutan atas kasus... bisa pencemaran nama baik... dituduh menghasut orang lain untuk tidak suka lembaga tersebut.

Start from now...
Be careful in writing!!!

Thursday, May 28, 2009

Moloku Kie Raha (2)

Pagi pagi saya dan teman-teman sudah beres mengepak seluruh barang pribadi maupun perlengkapan tim yang akan dibawa ke lapangan. Perjalanan ke Halmahera harus ditempuh dengan memakai boat sekitar 45 menit, dan dilanjutkan dengan perjalanan darat ke arah Tobelo.

Ternate - Halmahera dapat ditempuh dengan memakai kapal ferry or boat kecil dengan kapasitas orang 10 - 15 orang. Jika ditempuh ferry akan memakan waktu sekitar 1,5 jam an, tp jika dengan boat 45 menit sudah sampai. Pelabuhannya pun beda, jika ferry harus di pelabuhan gede, kalau boat cukup di pelabuhan kecil. Kebanyakan orang jika tidak membawa kendaraan roda 4, akan memakai boat. Lagian, ferry jadwalnya cuma seminggu 3 kali.
Akhirnya kami memakai boat, karena kami ber lima, kami sewa sekalian aja, jika ndak ya harus nunggu di boat, sampai penumpang boat penuh, baru deh jalan.
Sewa boat sekitar 300 ribu, sampai di sofifi.

pemandangan pulau ternate dengan gunung gamalama nya.

angkutan umum Sofifi - Tobelo

Sesampai di pelabuhan Sofifi, kami disambut sopir sopir angkutan lokal yang menghubungkan sofifi dengan berbagai tujuan kota di pulau Halmahera.
Sama dengan mencarter kendaraan, untuk sampai di Tobelo, Ibukota Kabuaten Halmahera Utara kami harus membayar 450 ribu.
Namun jika kita dateng sendirian, ya ndak perlu mencarter ndak papa, nunggu aja di antrean, begitu ada 5 orang, itu mobil mobil langsung jalan.
Jangan salah ya, di sini mobil mobil angkutan umum yang dipakai adalah jenis jenis terbaru, ndak ada mobil lama. Dari avanza, honda jazz, toyota yaris, kijang innova baru, strada, wah.. gila, tp platnya kuning semuaaaaaaaaaa....

Katanya sih ada bus gede, namun lama lama orang sini males juga disuruh naik bus gitu, karena harus nunggu lama dan penuh baru jalan itu bus. akhirnya bus itu hanya jalan berapa kali seminggu gitu.....
Orang di sini aneh, naik mobil angkutan umum jelek itu ndak mau, jadi ya.. memenuhi selera pasar, angkutan umum yang ada adalah mobil mobil yang bagus.

Eit, jangan salah, kita bisa kok menyetop mobil mobil ini di tengah jalan. Swear, saya pernah mengalami soalnya.

SOFIFI.
Oh ya, Sofifi ini sebuah tempat yang direncanakan untuk ibu kota provinsi Maluku Utara, menggantikan Ternate.
Alasan pindah? wah.. rumit, complicated. Sejarah, politik lokal dan kekuasaan bermain peran dalam keputusan pemindahan ibukota provinsi Maluku Utara ke Sofifi ini.
Keputusannya sih sudah dari tahun 2003 untuk kepindahan ibu kota provinsi ini, namun sarana dan prasarana yang ada di sofifi belum memadai.

kantor gubernur provinsi maluku utara yang sudah selesai, namun sepertinya belum siap menerima kepindahan pengisinya.

Perjalanan Sofifi - Tobelo memakan waktu sekitar 3,5 jam an. Jalannya berkelok-kelok. Pemandangannya? Alamak, indah nian. Perjalanan darat menyusuri teluk Kao itu benar benar menyegarkan mata.
Maksud hati pengin berhenti dan jepret jepret, namun... ini kerja, bukan piknik..hahaha...
Kerja an dulu deh diselesaikan, mudah mudah an selesai kerja ntar, bisa ambil gambar gambar bagus di sepanjang teluk kao ini.

Lanjut ke Tobelo, ibukota Halmahera Utara. Ini juga kabupaten baru yang dibentuk sekitar tahun 2003 an. Kota ini ada di ujung pulau halmahera. Berhubung kabupaten baru, jadi mereka pada bebenah juga, seperti bangung gedung pemerintahan baru, bangun jalan baru, bangun rumah sakit baru, dll.
kantor Bupati Tobelo yang baru selesai dibangun

tugu yang ada di pusat kota Tobelo

Di Pelabuhan Tobelo, ada satu pulau kecil..... terlihat. Yakin ndak ada orang deh ...


Kami menginap di Tobelo satu malam, sebelum melanjutkan perjalanan ke pedalaman hutan di wilayah Kao. Hhh.... lumayan mahal.... buat standar ukuran kota kecil spt tobelo.
Namun jika mengingat mahalnya segala macam barang di sini, ya harga kamar ukuran losmen semalem 275 rb ya oke oke aja....

Saya dan teman teman harus menuju ke pedalaman hutan, di wilayah Kao. Untuk mencapai tempat tersebut, harus menuju Kusuri terlebih dahulu, baru dengan ojek menuju pedalaman.
wahhhhhhhhh... ojeker di sini hebat hebat euy!!!
coba ada lomba off road ojek, pasti mereka menang deh.
Lah gimana ? kebetulan pas kita kesana, habis hujan semalaman, jadi yang ada, begitu jalan menuju ke pedalaman, kita bergelut dengan lumpur.
Motor lawan lumpur.....!!!

Sebenernya, kata orang sini, jika hari kering, jalan kering, paling banter setengah jam lah untuk mencapa tempat yang kita tuju, namun berhubung ini berkubang lumpur, jadinya sekitar 1 jam lebih lah untuk mencapai desa Kai di pedalaman Kao.


jika di sini kita lihat ayam, kambing or bebek berkeliaran, maka di pedalaman Kao yang kita lihat adalah ternak babi berkeliaran...
Seorang induk babi dengan anak anaknya sedang berjalan-jalan.

pemandangan Desa Kai, di Kao Barat.

di tempat inilah, saya akan tinggal melakukan tugas saya selama dua minggu kedepan..
hah!!!....
bisa jadi ada ritual yang berubah ini. So pasti!!!


(bersambung.... ntar ntar... )

Tuesday, May 26, 2009

what s on his mind ????????????????


Saya benar benar ingin tahu...
sebagai walikota... what s on his mind....
saat memutuskan buat poster ini...

gila ya????
dia menafikkan orang orang kidal
ndak masuk akal banget!!!!

apa ndak ada program lebih penting lain yang bisa dijadikan poster??????????
mau jadi the One dia...
halah.....

Monday, May 25, 2009

Haram di fesbuk kan.. eh.. fesbuk diharamkan!!!!

Fesbuk diharamkan...
wakakakakak!!!
gubrag......!!!!


aneh bin ajaib...
pagi pagi denger di tv ada wawancara ttg alasan mengapa fesbuk diharamkan..
bla bla bla..
salah satunya..
"dapat menimbulkan nafsu syahwat, walaupun tidak melakukan kontak fisik"
...
hssssssssssh
kalau otaknya isinya cuma urusan sekitar paha dan dada ya gitu itu....
lihat foto orang aja bisa mak syuuuuur
kali kali lihat foto kambing atau kucing juga bisa mak syuuuuuurr..
....
edan itu yang bikin alasan...
cari alasan yang agak berbobot dikit kek...
..
ntar lama lama karena sudah bingung cari sensasi..
nge blog juga diharamkan lagi...!!!!
gebleg!!!!
..
perasaan ulama ulama itu sadar dan tahu ada ayat yang arti bahasa Indonesianya adalah
"semuanya tergantung pada niat kita"

lha kalau mau ber syahwat ria... mbok ya buka aja foto foto bugil.. or nonton film porno aja sekalian... ngapain ber fesbuk..
atau jangan jangan... sama yang tertutup tutup itu... syahwat juga bisa muncul ya???
alamak..... blaik iki!!
...
tadi pagi di KRL menuju pasar minggu, aku melirik orang baca koran di sebelah, salah satu judul gedenya..."PKS akan memagari kadernya"..
ahahahah! urusan fesbuk lagi..

jadi inget temen kantor yang kader PKS, baru dua hari ini ribut aja tanya tanya...soal fesbuk.. katanya mau belajar fesbuk ah.. fasilitasnya apa aja......berhubung dia penasaran kok banyak orang bisa ketemu temen temen masa SMP, SMA dan kuliah di fesbuk....
.....
coba.. kita lihat.. apakah kemudian.. hari ini nanti dia berhenti utak utik fesbuk????
waakakakak!!!

Friday, May 22, 2009

Moloku Kie Raha (1)

Saya tergagap, saat membuka mata melihat pemandangan begitu indahnya. Waduh sudah kelewatan sunrise nya nih...
Tapi pemandangan di depan mata saya mampu membuat saya cepat cepat mengambil kamera dari dalam tas. Pulau Ternate terlihat sangat indah.
Wow.... sentimentil mode on deh....


Sampai di ternate sekitar jam 8 pagi waktu setempat, setelah kurang lebih 3,5 jam saya dan teman teman berada dalam badan pesawat Batavia Air dari Cengkareng Jakarta.
Hwah....
Pulau kecil ini yang akan jadi tempat saya bekerja dan berpetualang beberapa minggu kedepan.

Capek. Bukan karena apa apa, karena nunggu pesawat yang akan berangkat jam 2 pagi kan jadinya beneran lek lek an itu.
Keluar dari bandara sultan baabulah, kami disambut supir supir taxi plat hitam. tarifnya... 50 ribu perorang ke kota.
Mau ndak mau kami harus mau, karena penjemput kami sakit (supirnya... !!!)...

Tujuan pertama, hotel yang direkomendasikan teman kami,.. penuh, hotel kedua, penuh juga, hotel ketiga.. penuh juga... walah... eh itu ada losmen... penuh juga...hotel lagi..penuh lagi
Gila ya...
ada acara apa sih ini hingga semua hotel yang terjangkau budget penuh semua.

Akhirnya supir taksi membawa kami ke satu hotel kecil, namun asri. Namanya hotel Azzalia. Kecil dan cantik. Waktu saya lihat brosur di meja resepsionis, boutique hotel, waduh.. mahal ini pasti. Tapi ah... cuek aja lah.. mosok iya kita mau muter muter cari hotel yang jumlahnya paling juga cuma segitu gitunya di ternate ini.
Ada sih pasti hotel kosong, tp bintang 4, mau?????????????
Mau tp gratisssss
...
Begitu nanya kamar, cuma ada satu kamar kosong saat itu.... pikir pikir, ya udah biarin deh, yang penting bisa bersih bersih, soalnya sudah keburu janji dengan kantor dinas setempat untuk kesana. Ini hari Jumat gitu lho..... Besok sudah libur.
Ambil aja satu kamar ini, nanti ada yang check out.. ambil lagi.....
....
Hotel ini hanya punya 10 kamar. Bekas rumah, jadi ukuran tiap kamar tidak sama, interior juga beda beda.. tapi saya suka. Unik.
Harganya? jangan tanyalah.. di atas budget... biar ajalah... sekali ini, besok kan sudah masuk ke pedalaman hutan yang tidurnya entah akan beralas apa.
....
Setelah jumatan, ketiga teman saya tewas dengan sukses.... saya? mosok take a nap .... ndak banget lah..
saya panggil ojeker.. saya bilang ke dia, bawa saya muterin ternate.... berapa? tawar menawar terjadilah.... dan deal!!!!

Kota ternate ini tidak begitu besar, paling juga kalau jalan mengitari pulau, ndak ada satu jam sudah habis jalannya. Kota ini unik, kecil, tp punya sejarah besar di masa lalu. Coba.. siapa sih yang ndak tahu keberadaan kerajaan ternate dan tidore...
kebangeten banget kalau ada yang ndak tahu....

Beberapa tempat penting di sini berhubungan dengan sejarah, seperti benteng, kraton dan masjid. Ada beberapa benteng di ternate ini. Coba kita telusuri satu satu...

BENTENG TOLEKKO

Benteng Toluko ini ada di ketinggian (berapa ya??) yang pasti, dari sini kita dapat melihat keadaan laut dan jalur lalu lintas laut.




pemandangan laut dari atas benteng toluko...
(jadi membayangkan, jaman duluuuuuuu.... pasukan dapat melihat siapa saja yang datang ke pelabuhan ternate.
Pulau yang terlihat itu adalah Pulau Tidore.

MASJID KRATON SULTAN TERNATE

Masjid ini menjadi cagar budaya, karena tempat ini merupakan masjid kasultanan terate.
Lihat dong itu atapanya, berbentuk atap tumpang, salah satu ciri masjid kuno di indonesia


KRATON SULTAN TERNATE

Kraton ini masih jadi tempat tinggal sultan ternate sampai saat ini. Permaisurinya, cuantik, tp kok bukan asli orang ternate ya? tahu ndak? Asli permaisurinya ini, dari kendal!!!!
Nah lho......


BENTENG KALAMATA


Benteng ini ada di tepi laut juga......



pemandangan dari benteng kalamata ke arah gunung gamalama

tembok luar benteng kalamata


BENTENG ORANYE

Ada satu benteng di tengah kota, yang saat ini berfungsi jadi tempat beberapa kegiatan olah raga. Bagian tengah dari benteng menjadi asrama (tni??)

termenung sendiri di pucuk meriam... wakakakak!


Akhirnya, hari menjelang senja,.....
Cari sunset???? ya ndak mungkinlah, karena kotanya menghadap ke timur, jadi sunset ada di balik gunung Gamalama.......
dan dengan segala daya upaya, dapatlah gambar sunset yang dramatis ini....



Pagi-pagi, ketinggalan sunrise oi... kesiangan setengah jam... jadinya ya telat...
tapi emang lagi banyak awan.. jadi gitu deh... hasilnya ndak optimal
saya menikmati peristiwa pagi itu...
karena..... dari hotel ke pantai ini ndak gitu jauh... jalan kaki seperempat jam nyampe


berhenti sejenak, menikmati pagi di tepi pantai.... dan akhirnya.. siluet bangunan masjid tadi muncul..
eh.. ada simbah lagi ngudut... seru juga... akhirnya ajudanku (wakakakak!) saya minta ambil gambar saya dengan arahan berkali kali... (repot ternyata.... tukang ambil gambar, giliran pengin punya gambar sendiri,.. harus jadi pengarah gaya sendiri juga....)
akhirnya........... between me and her.... ada jarak yang jauuuuuh.....

di belakang saya adalah pulau ternate dan gunung ibu.....

lihat mesjid beratap hijau??? sptnya kedepan akan jadi landmark kota Ternate, saat ini masih dalam tahap pembangunan... bagaimanapun, sudah kelihatan darimana mana bangunan itu....


ini pelabuhan besar, jika kita akan naik feri ke pulau pulau lain dengan membawa kendaraan....

Sementara segini dulu ceritanya, menyeberang ke Halmahera keesokan paginya....

karena dikejar deadline dephut, harus selesai minggu ini ........ jadi.... wait and see

(bersambung)

Friday, May 08, 2009

Lagu Wajib Harian

Entah mengapa, sejak tahun 2008, saat menemukan lagi beberapa lagu leo kristi yang dulu pernah saya putar waktu SMA  via 4shared, saya seperti perlu memutar lagu dia setiap hari. Paling tidak satu dua lagu atau bahkan sepanjang saat saya bisa memutar lagu lagu dia. Lagu dia semacam jadi penyemangat hidup di hari yang baru. Untuk tetap tegar berkarya bagi bangsa Indonesia tercinta ini.

Semakin saya mencoba mengerti isi lirik lagunya, semakin saya tidak dapat melepaskan hari hari tanpa satupun lagu leo kristi. Pusing ndak kalau begitu???

Apalagi sekarang setelah menemukan komunitas sesama penyuka lagu lagu leo kristi, hal tersebut semakin meningkatkan gairah untuk mengerti lagu lagunya. Bukan apa apa, kalau sebelumnya saya selalu hanya bisa mendengar dan menyanyi sendiri, sekarang bisa nyanyi bareng bareng. Walau hanya dari bertukar baris baris lirik lagu leo kristi di wall fesbuk. Seru. Satu orang menulis satu baris lirik, yang lain menimpali, kemudian saling ber komen. Wow. Kita bisa bercanda dengan sesama penyuka lagu Leo Kristi, walau berjauhan.

Habis selalu dicela kalau dengerin lagu leo kristi kalo lagi bareng bareng temen di kantor.... yang aneh lah, yang susah lah, yang rekamannya jelek lah, yang ndak ada bassist nya lah, yang ndak selera mereka lah. Belum tahu mereka, betapa otentik dan jeniusnya lirik lirik lagu leo kristi.
Hah!!...mereka biasa denger  lagu menye menye sih...makanya begitu dengar lagu yang membangkitkan kecintaan kita pada negara Indonesia tercinta, jadi pada aneh lah....

So, serasa jadi punya teman dalam hal kebersamaan penyuka lagu lagu (aneh) leo kristi deh. Hidup masih tetap menggairahkan walau ditengah tengah ketidakpastian hidup bangsa ini. Saatnya kita menyalakan bara hati, cinta Indonesia!!!

Lirik lirik lagu Leo Kristi dapat di lihat di blog berikut...!!

http://leokristi.blogspot.com/

Tuesday, May 05, 2009

Forest and I, .....


Sedang ndak di Jakarta...
Sedang ndak bisa online...
Sedang ingin menjauh dengan hiruk pikuk kehidupan yang amburadul...
Sedang ingin memutuskan diri dengan dunia maya ...
Sedang ingin menghijaukan mata, hati dan rasa...
Menyatu dengan hutan, awan dan laut.............
menuju gugusan pulau pulau kecil di antara laut Maluku dan laut Halmahera....

Tuesday, April 28, 2009

"PRIVATE NUMBER"..... PENGECUT!!!!

Arrrrghhhh!
Saya sedang kesal. Gara-garanya sudah satu setengah tahun ini ada satu orang yang suka iseng telpon saya. Awal cerita sih, seperti biasanya kita terima telpon. Ada nada panggil, kita angkat dan jawab.. 'halo.... halo....". namun tidak suara apapun dari balik sana. Hanya diam, tp jelas back ground terdengar...
Tadinya saya pikir salah sambung, tp lama lama.. salah sambung kok sering banget...
Akhirnya, karena saya merasa terganggu nomor 085284998224 saya beri tanda x, jadi tiap kali nomor tersebut telpon tidak perlu diterima...
Dengan berjalannya waktu, tiba tiba nomer telpon yang iseng seperti itu ganti, mungkin karena nomor lama keseringan tidak diangkat, jadi ganti nomor menjadi 085282848154...
Tadinya ya saya angkat, siapa tahu ada yang penting...
Eh lama lama ketahuan juga, ini duplikasi dari pengiseng sebelumnya... dan akhirnyalah nomor tersebut saya tandai untuk tidak diangkat ...

Dan sekarang ini, berhubung telpon dengan muncul nomor tanpa kejelasan tidak saya angkat, muncul id baru tukang iseng telpon.. yaitu..."PRIVATE NUMBER".......
Huh!!!
Alamak.. bakalan ndak bisa di blok lagi nih... karena nomer penelpon tidak muncul.
Akhirnya sekarang, semua telpon ber ID Private Number... bakalan tidak saya terima.
Lama-lama karena ndableg!!... bikin kesal, karena kadang kita pikir ada telpon penting, tp ternyata hanya ada orang bisu telpon....
Kadang-kadang saya pikir, pasti ini orang orang di lingkungan hidup saya... mengenal saya dari jauh, atau bahkan mungkin kenal saya.

Pernah dulu saya sms baik baik apa maunya.. tp responnya malah kurang ajar..
Ya sudah.... tidak perlu lagi dianggap orang normal... anggap aja orang sakit jiwa pegang handphone terus iseng pencet nomor sana nomor sini...

Kemarin coba ke grapari telkomsel, mencoba cari informasi, bisakah kita melacak penelpon dengan id "private number". Namun CS nya bilang tidak bisa sebenernya, kalau pun bisa harus pakai proses. Private number id kan permintaan pelanggan pribadi, jadi itu hak pelanggan untuk memakai fasilitas tersebut.
Hmmm....

Akhirnya, ya sudah... whatever lah...
Saya anggap orang yang telpon dengan id private number akhirnya saya anggap PENGECUT!!!

Saya ingat, dulu... dulu... pas awal awalnya HP mulai jadi mode, fasilitas penyembunyian ID bikin wah gitu... Look aku punya fasilitas tersebut....
Tapi lama lama bikin gedeg juga.

Sekarang ini beberapa operator memberikan fasilitas tersebut secara gratis, tinggal mengubah setting, bereslah...
Namun, mereka pengecut ini tidak sadar, kebanyakan dari teman teman saya, saat ini jika ada penelpon menyembunyikan ID malah pada tidak diangkat.
Akhirnya pemakai setting "private number" termasuk golongan yang tidak disukai oleh banyak orang, karena.... hareee geneeee....... ngapain berhadapan dengan para pengecut.

Saat ini ada temen pegawai Telkomsel mencoba membantu melacak penelpon iseng tersebut, namun dia tidak berjanji akan berhasil, karena katanya, jika penelpon dari operator lain, tidak bisa dilacak. walah!.. kurang canggih nih!!!

Akhirnya... hanya Tuhan yang tahu.... siapa penelpon iseng yang sakit jiwa itu....
Semoga Tuhan tahu apa yang tepat untuk dia dapatkan........dan semoga dia sadar bahwa menghambur hamburkan pulsa untuk jadi penelpon bisu adalah hal yang tidak berguna.
Mudah mudahan dia sadar satu setengah tahun adalah waktu yang lama untuk bermain hide and seek....
Kalo berani ayo... tanding satu lawan satu.... (wakakakak!)

Sunday, April 19, 2009

Hidup Dalam Dua Dunia selama 24 jam....... Perlukah???

Suatu hari, teman saya ribut karena pulsanya habis, dan untuk itu dia harus isi pulsa XL dia sebelum jam 12 siang keesokan harinya, agar koneksi ol dia via blackberry tidak diputus .....
Saya, yang cuek cuek karena merasa ndak pake blackberry cuma bilang,... so what? kalau diputus kenapa ??? biarin aja toh, tinggal isi pulsa lagi... terus nyambung lagi....
Jawabnya, bukan begitu, setting ulangnya males,... susah lagi... register baru lagi...
Oh... gitu???
...
Setelah itu timbul pertanyaan dalam benak saya yang saya ini benar benar orang awam dalam hal teknologi informasi...."memang perlu??? ol 24 jam???"...."memang berguna ???"....."jika memang seseorang sudah bergantung pada status 24 jam online... berarti 24 jam hidupnya dalam satu hari benar benar hidup dalam DUA DUNIA... dunia nyata dan dunia maya...
wah... hebat.... susah lho memanage kehidupan dalam dua dunia...
...
Buat orang yang profesinya mengharuskan dia harus online 24 jam, ya fine fine aja deh jika dia kebingungan kalau satu or dua hari aja koneksinya putus... karena koneksi putus berarti ada keuntungan yang hilang ....
Namun, buat orang biasa aja... yang penggunaan internet adalah sarana yang dipakai untuk mencari informasi seluas luasnya demi kehausan akan berbagai data... sebenarnya ndak harus online 24 jam to???
Saat dia butuh, barulah dia akan nyambung ke internet...
...
Hubungan saya dengan internet paling paling hanya ngecek imel, googling kalau cari data, ngeblog, ol di YM kalau lagi standby di depan komputer, atau... sekarang ini karena ikut ikutan temen temen punya akun fesbuk ya paling buka fesbuk .....
sudah itu tok....
Ya.. ndak perlu ol 24 jam toh kalau spt itu????....
...
Beda halnya dengan adik saya yang memang orang IT, itu laptop nyambung terus ke flash... kesana kemari... karena memang urusannnya sama IT. Sampai sebah (bs Jawa) saya lihatnya... ndak di rumah dia, ndak di rumah saya, ndak dirumah ortu... begitu berhenti, laptop langsung nyala....dan langsung ol...
....

Akhirnya setelah lihat kanan lihat kiri,... lihat depan lihat belakang,...lihat atas lihat bawah...
Saya memutuskan bahwa saya merasa tidak pengin punya hp dengan fasilitas spt blackberry itu.... selain karena merasa tidak penting penting banget buat saya... namun juga karena....
harganya tidak sepadan dengan keuntungan yang saya dapatkan jika saya memakai gadget tersebut...!!! alias... mahal man!
Mungkin jika strawberry segar dibungkus coklat cair.... lebih menarik buat saya .....!!! ada yang mau ngado saya strawberry plus coklat???


nb: tulisan di atas ditulis bukan karena sirik karena ndak bisa beli blackberry lho........hahahahah!

Friday, April 17, 2009

KAU.... dan KAU.....

Kau ancam aku dengan azab pedih di nerakaMu, tapi aku harus mengucapkan Kau adalah maha pengasih lagi maha penyayang..."


Hahahaha....!

dasar... temen temen sealiran yang gila!!

Tuesday, March 31, 2009

Take a break

Tiba tiba saya merasa
Capek.
Ingin istirahat sejenak ...
Menjauh dari segalanya...

Wednesday, March 25, 2009

Ke pengajian ibu ibu yuk!!!!

Di lingkungan tempat tinggal saya, sudah ada pengajian ibu-ibu. Menurut tetangga yang ikut kegiatan tersebut, katanya sudah dua tahun umurnya. Namun pesertanya ya itu itu aja, ndak nambah nambah.

Saya sendiri tidak begitu tertarik untuk ikut, untuk satu alasan dan lain hal.
Setahun ini, entah sudah beberapa orang mengundang saya untuk join perkumpulan tersebut. Dan beberapa kali pula saya beri alasan untuk tidak menghadirinya.
Ndilalah, kersaning Allah, juga beberapa kali pas diajak, saya selalu ada acara pas hari Jumat malem. Biasa....

Nah, akhirnya Jumat kemarin, ndak bisa berkelit, karena tetangga yang paling baik dengan saya, malem malem langsung datang dan mengajak. Walah...!! bener bener ndak bisa nolak. Ndak etis juga kalau nolak. Wong jelas jelas saya di rumah gitu.

Akhirnya, saya ikut lah, namun saya bilang ke tetangga yang mengajak, bahwa saya akan lihat lihat dulu, bagaimana model pengajiannya, jadi ndak janji akan setuju bergabung.

Kebetulan malam itu pembahasan tafsir surat al baqarah ayat 249 - ... (memang modelnya pembahasan tafsir alquran ayat per ayat)..
Selesai kan?... ada pertanyaan??? ada..
tak pikir yang muncul adalah pertanyaan soal topik tersebut...
dalam hati saya pikir, wah seru ini kalau model gini, bisa diskusi tiap pertemuan dengan berbeda topik... karena tiap ketemu kan ayat yang dibahas beda beda pastinya..

eh.....lha kok yang muncul adalah pertanyaan tentang menutup aurat...??? ada tiga orang ibu ibu.. kok tanyanya sama semua... tentang aurat, tentang aurat dan tentang aurat...
hayah..!!! jauh panggang dari api...

Dan... saya cuma diem aja mendengar ibu ibu pada ribut soal menutup aurat...
habis.. tak pikir dari sebelas orang hadir plus saya, 9 orang berjilbab... dua orang tidak berjilbab, yaitu satu laki laki ... dan satunya saya..

inti pertanyaannya berhubungan dengan poin:
menutup aurat = surga
terlihat aurat = neraka..
dengan bermacam tipe pertanyaannya yang berintikan pahala dan dosa yang berhubungan dengan aurat.. dan endingnya masuk neraka or masuk sorga....!!!

Saya yang jelas jelas satu satunya orang yang tidak berjilbab, sama sekali cuek dengan pertanyaan mereka. Ndak ngaruh lagi ke saya urusan seperti itu.... mau dibilang ndak menutup aurat masuk neraka ya silakan...
Wong.. walaupun sekarang banyak orang menutup aurat... tp juga penonjolan auratnya juga kenceng.....
sama aja bohong!

Sebenarnya, ndak usah ikut pengajian gitu.., tp banyak membaca buku-buku, kita dapat memperoleh banyak hal, yang lebih dalam dan lebih bermakna... dan lebih jelas...
Ada aksi reaksi yang saling tanggap jika kita rajin meng eksplore buku buku ke agama an... entah agama apapun itu....

Sebenernya saya berharap banyak terhadap satu kelompok pengajian dengan model pembahasan tafsir al qur an begitu...
Akan banyak input dan output yang dihasilkan dari diskusi base on topik per topik.
hmmm...

and now, what I think is..
Kalau saja saya ndak inget nasihat si mr indigo yang memaksa saya spy mau mencoba ikut pengajian tersebut, dengan wejangannya bahwa dalam kaitannya dengan kegiatan pengajian itu... ada terkandung dua hal.. selain urusannya dengan hablumminallah... tp ada habluminannaas.. (**maaf kalau tulisannya salah..)
so, hubungan antara manusia.... itu penting...
biar ndak jadi orang AUTIS di lingkungan kompleks.. makanya saya ikutan lah..
walaupun dengan sedikit terpaksa..

Ingat bahwa pada dasarnya kita ini hidup sendirian. Jauh dari orang tua, jauh dari saudara kandung, jauh dari sepupu..
Semua yang tinggal di sekeliling kita adalah orang lain..
Jadi... kalau ndak baik dengan lingkungan tempat tinggal kita, apa yang akan terjadi nanti....

Walaupun teman kita di facebook ratusan jumlahnya.. tp... kalau ndak kenal dengan tetangga kompleks... kita bisa apa???? Sama aja boong kan???

Jadi bener bener autis deh... spt temen temen yang kumpul dalam satu meja panjang tp.. pegang blackberry masing masing... yang ada... kumpulan di satu meja.. tp masing masing asik dengan gadget nya sendiri..
ndak inget tujuan kumpul kumpul itu apa...

Then,...... what next?
Kita lihat minggu ini..... apakah masih akan ada yang dapat mendorong saya mengikuti kegiatan pengajian ibu-ibu tersebut. Wait and see.. tergantung yang mendorong ini, seberapa kuatnya...

Monday, March 23, 2009

Suatu sore di Taman Serayu, aku menunggu

Suatu sore pada suatu cafe bilangan taman serayu....menunggu ......
sambil minum kopi jahe... tape bakar coklat keju...
sendirian.... memandang rintik hujan...

Sore ini .............
Sendiri ...
Menunggu dan tetap menunggu...
walau tanpa secangkir kopi jahe.....
Namun tak pernah ada yang hadir kembali
Walau hanya sesaat..
Pada satu cafe di taman serayu.....

Akankah ada yang akan kembali??
Menjadi milikku lagi???
Ataukah penantianku akan sia sia
tidak akan ada yang akan kembali???

pada suatu tempat di taman serayu..
aku akan tetap menunggu....
walau cafe di tempat itu sudah lenyap...
walau hanya dengan secangkir teh pahit..
akan tetap ada penantian
di tanah priangan...

Friday, March 20, 2009

Si Mata Elang (5)

Membayangkan orang tua bakalan senang karena aku lolos sipenmaru membuat aku buru bur memacu kendaraan kembali ke rumah.
Sesampai di rumah, tidak ada hal lain yang aku ceritakan kecuali urusan sipenmaru. Hanya itu. Si mata elang tersimpan rapat dalam hati. Menjadi kegelisahan tersendiri setelah mengenalnya. Ingin jadi tahu lebih jauh soal dia.

Tiba-tiba, adikku melintas sepulang dia dari sekolah. Hah!! bodohnya aku. Adikku kan sekolah di SMA 1, wah bisa jadi agen untuk mengenal lebih jauh tentang si mata elang deh.
Kemudian berdua saya ngobrol dengan adik tentang si mata elang, namanya, fisiknya.
Halah, tidak perlu menunggu keesokan harinya, adik saya sudah tahu semua tentang dia. Ternyata dia cukup populer juga di SMA nya. Dan.. yang lebih parah, ternyata dia pacaran dengan teman sekelasnya.

Langsung aku mundur dengan teratur. Seperti tentara kalah perang. Hahahaha

Melihat kembali wajahnya via foto di facebook, membuat aku mengingat kembali mata elangnya, sikap kalemnya, hhhhh.....
Dan,... telah menjadi suami dari pacar SMA nya dulu..

Ah.. kenangan 23 tahun lalu yang tidak terlupakan.

(tamat)

Thursday, March 19, 2009

Pernah...


Pernah menjadi yang tercinta..
Pernah menjadi yang tersayang..
Pernah menjadi yang paling diinginkan..
Pernah menjadi yang paling dikangeni...
Pernah menjadi yang paling menyemangati...

Dan sekarang... cukup menjadi yang diperlukan..

Monday, March 16, 2009

Si Mata Elang (4)

Menunggu pengumuman Sipenmaru ternyata benar benar menjadi hal yang paling tidak mengenakkan buatku. Ndak enak makan, ndak enak tidur, ndak enak santai-santai, bahkan mau mau dolan dolan pun rasanya ndak enak. Seakan ada perasaan bersalah jika saya tidak prihatin selama proses menunggu itu.
Di rumah, di rumah dan dirumah.

Sehari sebelum pengumuman Sipenmaru, aku benar benar seperti orang stress. Harap-harap cemas. Apa yang akan aku lakukan kalau tidak lolos sipenmaru,.. adalah hal yang benar benar belum terpikir sama sekali.
Semalaman benar benar ndak bisa tidur.
Dan, begitu koran Suara Merdeka dateng pagi-pagi, aku langsung melompat dari tempat tidur dan mengambilnya dari teras rumah.
Lembar pengumuman langsung aku cari, dan.. lho...? kok begini model pengumumannya? pengumuman yang tertera hanya yang di terima di UNDIP dan IKIP Semarang. Dan tidak ada namaku di fakultas-fakultas yang aku pilih....
Lemas sudah. Tetangga sebelah kanan sudah ribut tanya aku, diterima atau ndak. Aku cuma bilang, ndak ada nomorku.
Namun aku ndak yakin, mosok iya, di pilihan kedua aku ndak diterima sama sekali... Iya Undip dan IKIP adalah pilihan kedua semua. Pilihan pertamaku ada di UGM semua.
Dan Suara Merdeka tidak melampirkan pengumuman peserta sipenmaru yang mengambil pilihan di universitas lain.

Akhirnya, aku putuskan melihat pengumuman di Undip saja. Biar lebih lega, kalau memang tidak diterima ya jelas.
Sekitar jam 9 pagi aku dengan bermotor menuju Undip. Sendirian, karena sedang tidak ingin berbagi kecemasan dengan teman-temanku.
Sampai di pelataran depan Undip, hanya tinggal kertas kertas pengumuman berserakan, kelihatannya kegiatan pembagian lembar pengumuman sudah dari pagi tadi. Hanya tinggal beberapa orang terlihat di area itu. Akhirnya, karena aku tidak mendapatkan lembar pengumuman nya, aku putuskan melihatnya di papan pengumuman.
Motor kubawa sekalian ke depan papan pengumuman, karena sudah sepi. Akhirnya, dengan mengurutkan nama dan nomor ujianku... Ah.. itu dia namaku. Thanks God.
Ternyata Suara Merdeka memang hanya mengumumkan orang orang yang diterima di Undip dan iKip. Tidak ada pengumuman bagi orang yang mengambil pilihan di tempat lain.

Lega. Aku telusuri lagi nama nama yang ada, mencari nama teman-teman. Hhhhh... kecil kecil banget nih. Harus lebih dekat nih lihatnya.
Saking seriusnya aku melihat nama-nama di papan pengumuman dengan mengurutkannya satu satu dengan ujung telunjukku, tidak sadar, aku menabrak orang di sebelahku yang juga sedang mengurutkan nama-nama di papan pengumuman.

Ah... begitu aku menengok ke orang tersebut untuk minta maaf, aku tercengang...
Tidak ada kata maaf terucap, hanya terkejut.
Dia, si mata elang. Ada di dekatku. Di sebelahku.
Untuk sejenak aku hanya berdiam diri. Sepertinya dia juga terkejut. Entah apa yang ada di benaknya. Aku dan dia hanya berpandangan, diam.
Namun yang pasti, apa yang ada di benakku adalah, hah.... bagaimana mungkin ini terjadi.
Hanya ucapan," eh kamu......" yang terucap dari mulutku. Si mata elang hanya tersenyum. Ini raut wajahnya sangat tegas. Alisnya tebal hitam rapi. Matanya, tajam dan dalam.

Deg deg an..
Kembali aku melihat ke papan pengumuman. Dia juga kembali menatap papan pengumuman.
Bergejolak hasrat di dada, ingin menyapa dan berbicara dengannya. Aku harus!. harus berani.
Akhirnya, setelah keheningan sesaat, aku beranikan diri bertanya.
"STAN, lolos ndak?"
Dia menjawab," Tidak. Kamu??"... aku jawab "tidak".

Akhirnya, karena aku juga ingin tahu, dia diterima sipenmaru atau ndak, aku tanya," sipenmaru? ada ?".....
jawabnya," ada... di teknik sipil. kamu?".... aku jawab," ada".

Diam dan hening datang lagi. Entah berapa lama keadaan itu terjadi. Namun tiba tiba aku sadar, tiba tiba hanya tinggal 4 atau 5 anak yang ada di sekitar papan pengumuman.
Ah. ya. Aku belum tahu namanya, namun dia tidak mengajak kenalan juga. Bagaimana mungkin dia tidak mengajak kenalan ? Aku sendiri? ngajak kenalan? ndak ah.... malu.

Dan tiba tiba, secara bersamaan, keluar kalimat sama terucap dari aku dan dia," mana namamu...??"
Dengan grogi, aku tunjukkan namaku dan dia juga tunjukkan namanya.
Akhirnya, aku bisa tahu namanya juga.....
Ah.. proses kenalan yang tidak wajar nih...

Setelah saling menunjukkan nama, keadaan jadi agak cair. Aku dan dia berbicara tentang tes masuk STAN dan AFS yang sama sama kita ikuti dulu.
Tiba-tiba datang temannya, mengajak pulang. Tidak sadar, sudah siang dan panas di pelataran pengumuman undip itu. Tapi aku dan dia ndak sadar, sudah lama ada di tempat itu.

Kita berpisah. Begitu saja. Hanya ucapan selamat atas keberhasilan lolos sipenmaru menjadi salam penutup kita.

Senyum menemani perjalananku pulang ke rumah. Bahagia bisa mengabarkan adanya namaku di pengumuman sipenmaru kali ini. Si mata elang juga membayangi langkahku. Senyuman dan pandangan matanya tidak lepas dari benakku.

(bersambung)

Friday, March 13, 2009

SRIMULAT di Kick Andy

Habis nonton Kick Andy, lumayan bisa ketawa ngakak. Bintang tamunya orang orang Srimulat. Entah, baru hari ini bisa ketawa lepas gara gara lihat acara TV. Biasanya,... males banget, bahkan acara yang lucu pun sudah ndak bisa ketawa. Mati rasa.
Mungkin karena sudah lama sekali tidak pernah nonton Srimulat di TV ya, jadi malah bisa ketawa. Kalau tiap minggu nonton, seperti jaman di saluran Indosiar yang tiap minggu ada srimulat, kali malah sudah ndak bisa ketawa juga. Mati rasa juga.

Srimulat sendiri buat saya cukup fenomenal. Saya inget sekali, pertama kali saya nonton srimulat langsung di panggung, saat saya dolan ke Surabaya waktu kelas 6 SD. Saat itu, rasanya seru banget, masih SD tapi diajak nonton pertunjukan malam oleh kakak kakak sepupu saya.
Bahkan pada masa masa kemudian, nonton Srimulat adalah sesuatu yang istimewa dan membanggakan, karena masih dibawah umur tp boleh pulang malam. Demikian juga jika di ajak nonton wayang orang di Ngesti Pandowo ataupun Sri Wanito mesti saya pulang tengah malam, naik becak.
Walah.. bangganya... bisa pulang malam... hahahaha!!! Walaupun kadang dijadikan kedok sebagai orang ketiga oleh om om dan bulik bulik saya yang tidak boleh pergi berdua karena dilarang kakek kalau hanya berduaan pergi malam. Tapi cuek aja. Pacaran pacaran sana, saya mah nonton pertunjukan aja.

Seingat saya, saat di Indosiar rutin ada acara srimulat tiap rabu malam (kalau tidak salah), saya juga sering rutin sengaja menunggu. Biar ngantuk ngantuk juga saya tunggu.
Namun dengan berjalannya waktu dan kedewasaan berpikir, saya lama lama tidak bisa ketawa lagi kalau nonton srimulat.
Itulah saat saya mulai tidak nonton srimulat lagi.

Nonton personil srimulat lagi saat ada acara Ketoprak Humor, yang notabene semua anggotanya eks pemain srimulat. Tadinya rutin tiap malem minggu nonton ketoprak humor.
Eh, lama lama urat ketawa saya mati juga. Ndak bisa ketawa lagi.
Karena lawakan mereka kalah bersaing dengan lawakan orang orang di dalam kehidupan yang sebenarnya. Pelawak kalah bersaing dengan anggota DPR, pejabat aneh, koruptor, bankir dan lain lain yang polah tingkahnya lucu dan ajaib.

Hmmmm
Rasanya fresh banget tadi, bisa ketawa ngakak lihat lawakan ala Srimulat lagi, walau cuma sepotong demi sepotong.
Jadi sadar, ternyata urat ketawaku masih belum putus.

Thursday, March 12, 2009

Si Mata Elang (3)

Hanya belajar dan belajar yang aku kerjakan di rumah. Puasa Senin Kamis, itu yang diajarkan ibu. Ibu sendiri juga ikut puasa senin kamis.....Menjelang Sipenmaru, kegiatanku ya hanya belajar soal soal terus menerus.
Mau main??? Ndak nyaman, belum dapat sekolahan kok mau seneng seneng.


Suatu siang, datang tukang pos, menyerahkan surat dari BPPT. Panggilan untuk tes lagi di Jakarta. Jadi inget, beberapa bulan lalu saat ada pengumuman dari BPPT tentang adanya program AFS. Hmmm, ternyata harus ke Jakarta lagi.


Belajar lagi, lagi dan lagi. Apalagi di surat itu tertulis, soal ujian dalam bentuk essay, bukan multiple choice.
Tiba saat keberangkatan ke Jakarta lagi. Sedikit khawatir, karena pastilah persaingan ujian akan ketat sekali, mengingat nilai rapor yang terkirim hanyalah nilai pas pas an.
Berangkat bersama bulik, karena ibu tidak dapat bolos terus menerus, dan kebetulan juga bulik ada urusan di Jakarta.
Dengan kereta bisnis seperti biasa aku ke Jakarta.


Dan... terpana aku melihat si mata elang, di peron Stasiun Tawang. Sendirian, tanpa teman.

Aku lihat dia juga memandangku.
Ingin aku menghampiri dan menyapanya. Namun, apa daya? kenal saja tidak.

Bagaimanapun, kontak yang terjadi hanyalah kontak mata, itupun sesaat. Namun, tiba tiba aku sadar, bisa jadi dia juga ikut tes yang sama.
Perasaan tersebut membuat aku nyaman. Ada rasa kebersamaan walaupun itu hanya datang dari sisiku.

Ujian tersebut dilakukan selama dua hari berturut-turut di tempat yang sama dengan ujian masuk STAN sebelumnya. Bedanya? peserta saat ini tidak sebanyak peserta ujian masuk STAN yang lalu.
Aku langsung tahu, bahwa hasil ujian ini pasti jelek, karena semua soal Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika berupa essay.

Biarlah, namanya juga usaha. Tidak ada salahnya.

Kebetulan, sekitar sehari atau dua setelah tes tersebut adalah pengumuman hasil ujian STAN kemarin. Daripada bolak balik menghabiskan ongkos transport, maka aku sekalian nunggu pengumuman STAN tersebut.
Hasilnya??? tidak lolos.
Sedih? iya. Menangis? tidak.
Aku masih punya harapan dengan ujian Sipenmaru.

Untuk sesaat, lupa aku dengan hal-hal yang berkaitan dengan si mata elang. Lenyap seiring dengan masa penantianku akan Sipenmaru dan hasilnya. Sekolah lebih penting daripada urusan seperti itu. Toh, kenal pun tidak. Apalagi tahu namanya.

(bersambung)

Memasak bagi anak, bukan hal yang berbahaya.

Semenjak anak anak saya berusia 7 tahun, saya sudah membiarkan mereka berada di sekitar saya saat saya di dapur. Mau membantu dalam bentuk apapun saya biarkan. Deket deket kompor juga oke oke aja. Bahkan saya ajari mereka menyalakan kompor dengan benar. Tidak pernah saya larang jika mereka ingin membantu menyalakan kompor saat saya memasak.

Saat mereka ingin memasak sendiri entah itu telur dadar, atau telur mata sapi saya dampingi dan saya arahkan bagaimana yang aman.
Bahkan mau bikin indomie sendiri pake telur juga saya ajari, buang air bekas rebusan mi, kuah mi pake air termos.
Sekarang saat si bontot juga sudah bisa masak telur sendiri, bahkan bikin pancake sendiri... sesuai resep standard.

alangkah indahnya hidup ini..
hahahha... tidak direwelin anak anak.....

Entah saya ini ibu yang males.. atau ibu yang senang anaknya bisa melakukan apa apa sendiri??
wakakakak... kelihatannya perpaduan dua duanya.
yang pasti.... mereka sekarang tidak pernah ribut jika pengin makan telur or mi???
Si bontot bisa bikin pancake sendiri, tanpa salah.
Si tengah masak air sendiri jika ingin mandi air hangat.
Si sulung.. nggoreng nuget dan csnya sendiri..

Jadi... ternyata kita sebagai ibu, tidak perlu melarang mereka jika ingin melakukan kegiatan di dapur. Diajari yang aman, diarahkan, didampingi... itu lebih memberikan keuntungan baik untuk mereka maupun bagi ibu, daripada dilarang deket deket kompor.

Akhirnya,... lega.. jika suatu hari si mbak ndak ada lagi.... semua dapat dikendalikan.
Asalkan semua bahan lengkap ada di dapur...

Wednesday, March 11, 2009

Si Mata Elang (2)

Ujian masuk STAN di Istora Senayan, membuat aku sedikit bingung. Bagaimana bisa konsentrasi mengerjakan soal soal ujian langsung bersinggungan dengan panas matahari dan silaunya lapangan hijau?
Begitu mendapatkan pintu masuk sesuai yang tertera pada kartu ujian, aku pamitan pada ibu dan saudara sepupu yang mengantar kami. Sedikit grogi karena sendirian, namun tidak cukup mengerikan untuk membuat aku keder. Tidak ada satupun orang yang aku kenal di area sekitarku.
Soal dibagi dan langsung dikerjakan.
Sebagian besar dapat aku kerjakan dengan penuh keyakinan. Semuanya. Keluar dari stadion utama Senayan dengan penuh kepuasan. Usaha sudah dilakukan, hanya satu tangan yang akan menentukan apakah aku lulus atau tidak.

Menuju stasiun Gambir malam harinya, karena ini bukan kunjungan wisata, jadi begitu tujuan utama sudah dilakukan, langsung pulang ke Semarang. Apalagi ibu bukan pengangguran yang bisa meninggalkan tugasnya lama lama.
Lega, mendapatkan tempat duduk pada kereta bisnis Senja Utama walaupun tanpa pesan. Seperti biasa, koran adalah bawaan wajib waktu naik kereta. Jam awal perjalanan akan jadi teman yang baik menghabiskan waktu, dan mulai tengah malah akan jadi alas yang baik untuk mengistirahatkan kaki.

Tanda kereta akan berangkat sudah berbunyi, aku dan ibu yang memang sudah ada di dalam gerbong sejak tadi hanya melihat kesibukan orang orang yang saling berpamitan. Kereta berjalan lambat, dan... oooops!
Si mata elang terlihat memasuki gerbong keretaku dengan satu orang temannya. Mungkin dua temannya tinggal di Jakarta.
Mataku bertemu pandang dengan matanya, sejenak, kaget. Namun, aku tak berani melanjutkan pandangan yang sudah bertemu untuk sesaat untuk dijadikan pertemuan ucapan.
Aku turunkan pandanganku ke arah koran yang sedang aku pegang. Kubaca kalimat kalimat yang berbaris tanpa satupun masuk ke otakku.
Dia dan temannya pun lewat tempat dudukku tanpa kata, karena ku tutupi seluruh pandanganku dengan koran.
Sibuk bertanya-tanya dalam hati, kok bisa satu gerbong lagi ya?...
Namun sepertinya tempat duduknya berbeda jauh dengan tempat dudukku.
Ah....
sejenak gejolak jiwa remaja menggelora, tergoda untuk mencari dimana tempat duduknya....
namun... apa pentingnya buatku????
apakah dia juga memperhatikanku?...
belum tentu....
rasa minderku membuatku membuang jauh jauh keinginanku untuk mencari dan memperhatikan si mata elang.

Perjalanan Jakarta Semarang pun menjadi perjalanan yang panjang dan penuh usaha melirikkan ekor mataku, siapa tahu si mata elang duduk di jangkauan pandanganku.
Namun sia-sia, tidak terlihat sosoknya barang sebentar. Haruskah aku berdiri dan berpura pura ke toilet kereta agar tahu dimana tempat duduknya???
Sepertinya itu usaha terakhir untuk dapat mengetahui dimana si mata elang berada.

Saat kembali dari toilet kereta, berjalan di gang kereta, aku menangkap matanya. Untuk sesaat aku sakit jantung mendadak. Pandang mataku bertemu pandang dengan matanya.
Dia duduk beberapa baris di belakangku. Wajah laki laki yang berkarakter, mata yang tajam, namun dapat membuat aku tersihir untuk bisa jadi deg deg an ndak karuan.
Perjalanan dari toilet ke tempat dudukku yang hanya beberapa langkah, terasa lama dan mempesona. Tatapan tajam matanya masih lekat erat di benakku, sampai sekarang.

Sesampai di stasiuan Tawang, sia sia aku mencoba mencari sosoknya. Hilang dalam kerumunan penumpan yang sama sama ingin cepat sampai tujuan dan istirahat.
Siapa si mata elang itu ya? Mengapa dia tidak mengajak aku berkenalan? Apakah perasaan takutnya sama dengan perasaan takutku?
.......

(bersambung)

Tuesday, March 10, 2009

Si Mata Elang (1)

Menemukan sebuah nama lewat facebook, membuatku kembali ke masa remajaku saat lulus SMA dan sedang sibuk mencari sekolahan ke sana kemari.
Orang tua bilang, harus cari sekolah negeri, atau sekolah dengan ikatan dinas, karena mereka tidak mampu jika harus membiayai sekolahku ke perguruan tinggi swasta.
.......

Memasuki peron stasiun Tawang, siap dengan tas baju dan oleh oleh untuk saudara yang ada di Jakarta. Kereta bisnis Semarang Jakarta baru akan berangkat jam 7 malam nanti.
Mataku menangkap anak anak seusiaku, berempat, sepertinya akan ke Jakarta juga. Ah.. palingan juga anak-anak yang akan main ke Jakarta, demikian pikirku.

Pemberitahuan bahwa kereta akan segera berangkat membuat aku dan ibu bergegas memasuki gerbong kereta. Mencari nomor tempat duduk, menaruh barang dan kemudian duduk dengan nyamannya. Kereta bisnis saat itu lumayan bagus, karena belum ada kereta eksekutif seperti sekarang ini.
Begitu tepat kereta bergerak perlahan, tiba-tiba rombongan anak anak yang tadi sudah aku lihat di peron, memasuki gerbongku, dan.... ooops... duduk tepat di belakang kursiku....
Ada satu mata elang yang menarik perhatianku.
Mata yang tenang, tajam dan berkharisma.

Hmm.. mendengar celotehan mereka dari tempat dudukku, membuat aku tertawa sendiri. Dan daripada bengong, aku lebih memilih membaca buku soal latihan untuk masuk STAN yang dulu aku beli saat pendaftaran. Ibu lebih senang berdiam diri, karena anak anak itu sudah rame sendiri.
Sepertinya si mata elang tahu aku sedang mengerjakan soal soal STAN, mungkin waktu dia jalan di selasar melihat aku dan buku soalku tersebut. Kasak kusuk mereka membuat aku tahu, bahwa mereka juga kan mengikuti ujian masuk STAN. Dan dari celotehan mereka juga, aku tahu mereka anak SMA 1.

Capek membaca soal soal latihan yang sudah berkali kali aku bolak balik, akhirnya kuputuskan untuk membaca koran. Iseng.
Rupanya anak anak itu menunggu kesempatan tersebut, begitu aku terlihat memegang koran, si mata elang dengan sopan meminjam buku soal soal masuk STAN tersebut.
Ehm... dengan senang hati aku meminjamkan. Tanpa basa basi dan tanpa pendahuluan perkenalan lebih dulu sekalipun.
Kudengar mereka kemudian sibuk mengerjakan soal soal yang ada di buku tersebut.
Syukurlah... buku tersebut dapat berguna juga untuk orang lain.

Menjelang masuk stasiun Gambir, si mata elang mengembalikan buku tersebut dengan ucapan terima kasih dan senyuman yang kalem. Mau tanya nama, malu, karena si mata elang juga tidak menanyakan namaku. Sifat diam dan penutupku terhadap orang baru, membuat aku menjaga jarak dan tidak ingin beramah tamah dengan gerombolan anak laki laki tersebut.

Aku dan ibu turun di stasiun Gambir tanpa menoleh sedikitpun ke arah anak anak tersebut. Ibu juga tidak menyinggung sama sekali soal peminjaman buku soal tersebut.
.....

(bersambung)