Tiba-tiba dapat pencerahan, setelah ngobrol dengan seorang kawan yang jadi teman diskusi sejak sepuluh tahun terakhir. Ngobrol-ngobrol tentang cinta, sayang dan unconditional love. Tentang rasa, tentang asa dan sebagainya.
Obrolan tidak berbentu tersebut menghasilkan pemikiran berikut:
Kita biasanya sering menghubungkan kata cinta dengan “relationship “atau sebuah hubungan, tapi apa iya cinta itu suatu hubungan? …. Ayo kita pikirkan barengan yuk?....
Cinta itu seyogyanya bukan “hubungan” melainkan “keterkaitan”. Cinta itu seharusnya menjadi kata kerja, bukan kata benda, Sayangnya seringkali kita manusia mengurangi keindahan cinta dengan mengaitkannya dalam bentuk hubungan, padahal kita tahu kalau kita bicara mengenai hubungan maka kita akan berbicara pula mengenai keamanan dan kepastian. Ya tak? (bisa jadi pacaran itu sebagai keterkaitan dan pernikahan itu adalah suatu hubungan )
Keterkaitan mempertemukan dua orang asing, setelah terkait selanjutnya… apakah lalu keterkaitan itu wajib menjadi suatu hubungan? Ingat… kalau bentuknya berubah menjadi hubungan maka didalamnya akan hadir ikatan fisik dan emosional yang harus diiringi dengan rasa secure aman dan memiliki kepastian… betul gak?
Perasaan cinta seharusnya tidak hanya dilatar belakangi oleh nafsu untuk memiliki sepenuhnya akan apa yang kita cintai. Cinta seharusnya menjadi sebuah perasaan yang tulus untuk kebahagiaan orang yang kita cintai. Cinta seharusnya menjadi sebuah ungkapan kasih sayang termurni dan karena sesungguhnya cinta adalah sebuah perasaan yang bisa dimiliki oleh setiap orang, oleh karena itu Cinta sebenarnya tidak pernah menjadi milik perseorangan, siapapun bisa dilanda cinta dan siapapun tentu akan sepenuhnya menyerahkan jiwa dan raganya untuk yang apa atau siapa dia cintai.
Rumit memang untuk mendefinisikan rasa cinta itu, toh ibaratnya kita tidak pernah tahu seberapa BANYAK sebenernya jumlah bintang dilangit kan?, tapi yakinlah, kita akan sadar dan tahu seberapa BANYAK PERHATIAN yg bisa kita berikan kepada orang yg kita cintai kan? Biarkan aja perhatian kita itu menjadi bintang bintang cemerlang yang menerangi kegelapan malam orang yang kita cintai.
Mencintai adalah suatu karunia, kita akan berbahagia saat kita mencintai atau dicintai, tapi kamu juga harus ingat bahwa kalau kita menemukan cinta maka kita juga harus siap kehilangannya… mau bagaimanapun caranya ia hilang, yang terpenting ketika cinta itu benar2 hilang... kita tidak perlu MATI bersamanya.
Orang yang berbahagia bukanlah mereka yang selalu memenangkan kehidupan atau memenangkan percintaan… MELAINKAN mereka yang tetap bisa berdiri tegap ketika Terjatuh…
Mencintai bukanlah hal yang luar biasa, berani tetap tegar pada saat tidak ada lagi yang bisa kita cintai itu baru luar biasa!. Benar memang cinta itu indah, namun kita tidak perlu mencari cinta dengan sengaja, sebab lucunya biasanya dengan tidak mencari yang terjadi justru malah sebaliknya : akan banyak hal luar biasa yang diberikan cinta kedalam hidup kita.
Cinta tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu akan selalu biru, atau bunga selalu mekar, Tapi Cinta akan selalu memberimu Pelangi di setiap akhir badai,melukiskan Senyum di setiap air matamu yang berderai, dan memberikan jawaban atas setiap pertanyaan yang muncul.
Cinta pada suatu saat tidak lagi memerlukan nama, suatu saat dia akan menyatu padu bersama diri kita, Cinta larut didalam kehidupan kita, meresap didalam jiwa dan terpatri utuh dalam benak kita, tak perlu diucapkan, tak perlu ditunjukkan, dia hadir apabila memang telah tiba saatnya.
Lalu seperti apakah cinta itu sebenarnya jadinya?? Untuk mereka yang memainkannya menamakan cinta sebagai permainan, mereka yang tidak memilikinya menamakan cinta sebagai mimpi, mereka yang terjebak didalam kekalutannya menamakan cinta sebagai neraka…. Hanya mereka yang mengerti akan cinta yang akan memanggilnya sebagai Takdir.
Wah judul diskusi kali ini bisa jadi "Pencerahan tentang cinta". Bahkan untuk saya yang sudah mid 40, exploring tentang cinta rasanya tetap ada yang baru dan baru terus menerus, jika kita diskusi dengan orang orang yang berbeda.
Namun, diatas semua itu, perlukah cinta itu didiskusikan?.... Kadang hati kecil akan bilang ndak perlu!!, cinta itu cukup dirasakan, dinikmati dan disyukuri. Walau, pada akhirnya ada hal hal yang perlu didiskusikan, saat cinta bertemu dengan logika dan realita.
Jadi.... tetaplah mencintai, karena hanya cinta yang dapat membuat hidup ini tetap indah.