Pentas teater koma di bulan maret ini berjudul seperti tersebut di atas.
Kalau ambil tiket yang 25rb, cuma dapat satu maaf.
jika ambil tiket yang 50 rb, dapat dapat dua maaf.
Dan jika beli tiket VIP baru bisa dapet tiga maaf.
(bercanda..)
Tidak ada yang baru dari pentas mereka. Masih tetap sama dengan dua terdahulu yang pernah aku lihat, tetap penuh dengan muatan kritik kritik kepada pemerintah. Pantas saja, pementasan pertama lakon ini dulu pernah di cekal oleh pemerintah sekitar tahun 1978 an. Sekarang saja masih tetap up to date isinya.
Its mean?
Tidak ada yang berubah dalam masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Kecuali soal keberanian bersuara saja yang berubah total. Dari yang dikekang dan sekarang yang jadi vokal dan bahkan kebablasan.
Itu saja yang berubah semenjak rezim Soeharto tumbang.
Lainnya….
Nol besar… tambah parah deh malahan sekarang.
Era globalisasi dan informasi telah membuat semuanya serba kebablasan kalau masing masing tidak mempunyai rem terhadap diri sendiri, terhadap visi dan misinya.
..
tentang lakon yang dipentaskan teater koma saat ini, yang settingnya sama" dengan lakon mereka yang Republik TOGOG, terus terang,… aku lebih suka sarpakenaka yang di republik togog daripada di "maaf maaf maaf kali ini. walaupuan pemerannya jauh lebih cantik yang sekarang.. namun si sarpakenaka yang dulu diperankan oleh pria ternyata jauh lebih… berkesan buat imajinasiku.
lebih... mengena.. lebih raksasa.. hahaha...
2 comments:
waaaahhh... senangnya yang 'raksasa' ya? :P hehehehehe
Eh kapan nih pentasnya mbak..?
kalo di GKJ lagi nonton ah.
Cuma kalo di Togog ai lebih suka si Papih, Daddy, Babe Semar alias Salim Bungsu *bener kan yah salim yg jadi semar? hehe.*
Post a Comment