Sudah hampir satu setengah bulan saya tidak mendengar suara Mahindra Sutanto lagi dari Jaknews FM. Radio kesayangan yang selalu menyertai perjalanan di pagi hari.
Penyebabnya?.. mungkin dia terlalu kritis dalam memberikan pendapat atau pandangan. Sehingga saat mendekati dimulainya kampanye presiden putaran ke dua, dia persona non grata kan.
Asli, saya sangat kehilangan suaranya. Suaranya yang agak ngebass, dan sapaannya yang begitu ramah pada semua pendengar. Disamping itu cara berbicara dia yang mungkin enak buat didengar, menjadikan banyak orang yang kehilangan dia saat dia hengkang dari radio tersebut.
Sebenarnya, setelah dia hengkang masih terdapat satu acara lagi yang masih available untuk didengar. Yaitu acara Pojok Demokrasinya Fajroel Rahman di hari Rabu pagi, namun sejak Oktober juga dihilangkan acara tersebut. Sepertinya ada yang tidak suka dengan penyiar tersebut. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai provokator.
...
Sedih. Tidak ada yang enak untuk didengar setelah kedua penyiar itu tidak ada di Jaknews FM. Bukan masalah acaranya, tapi the way they talk itu sangat akrab dan terasa sangat familiar. Penggantinya setelah itu, tidak begitu membuat saya jadi ingin standby di Jaknews FM.
Jadilah sekarang, teman perjalananku ganti Radio Elsinta. Radio yang menurut saya tidak begitu menarik, namun sekarang jadi menarik setelah Jaknews menghilangkan kedua penyiar tersebut. (note: menghilangkan disini berarti benar benar menghilangkan, bukan kehilangan)
...
Jadilah sekarang saya jadi pendengar elsinta dengan ikrar nusa bakti sebagai narasumber tetapnya. Kadang-kadang bosan, karena tidak kesan kekeluargaan stylenya. Akan tetapi lumayanlah. Daripada tidak ada sama sekali.
...
Ada rasa kehilangan itu.
No comments:
Post a Comment