Seorang teman berkata, bahwa cinta itu ibarat tanaman di pot. Ia harus dirawat, dipelihara, disiram diberi pupuk secara rutin. Jika cuma disiram saja, mungkin ia tetap tumbuh, namun bisa saja ia tidak tumbuh dengan subur. Apalagi kalau Cuma didiamkan saja.. memang ia tumbuh, tapi… lama lama ia jadi kering dan kemudian mati. Tahu sendiri kan, susah sekali menghidupkan tanaman yang sudah hampir mati, kita harus cari tunasnya, memindahkannya lagi ke tanah yang baru, dan menunggunya hingga tumbuh lagi. Ada kalanya kalau tidak cocok, ternyata tunas itu jadi mati. Repot deh. Akhirnyalah kita akan cari tanaman lain lagi untuk dirawat.
…
Jadi kita memang harus memelihara dan merawat cinta kita sebagaimana kita merawat tanaman kesayangan kita. Kalau kita tidak mau kehilangan cinta kita.
….
Yang repot… kalau ndak hobby melihara tanaman. :)
2 comments:
Kalo aku sih kebeneran taneman yang aku cintai di potku itu bunga edelweis... kering bukan berarti mati, tapi malah lebih indah, memang ia bunga yang sangat jarang, langka, dan aku merasa beruntung punya dia...
:)
iya... ya.. bunga edelweiss kan bunga abadi, istilah buat para pecinta alam.
memang edelweiss dipotong dari tangkainya, kemudian didiamkan saja juga tak akan layu. bahkan sampai berwarna coklat dan keringpun tetep bernama edelweiss,
hmm.. jadi boleh juga.. punya bunga edelweiss.. kita diemin aja juga ndak bakalan berubah.
Post a Comment