Saturday, August 09, 2008

Near to death

Sebenarnya masih belum punya mood yang bagus untuk nulis lagi, malas. Ada yang mengganggu power supply otak saya... :)
Namun kejadian sebulan ini sedikit membuat saya terusik.

Sebulan ini, saya kehilangan 3 kenalan (perempuan) semua. Yang pertama, meninggal karena kecelakaan pesawat di bogor itu, yang kedua meninggal karena melahirkan (hari gini?? meninggal karena melahirkan... di Jakarta pula!), yang ketiga.. meninggal karena... entah tak diketahui sebab pastinya, karena masuk ke rs pagi, sore meninggal, dengan keluhan gondongen? ndak lah.. pasti ada komplikasi lainnya, cuma yang tersebar cuma itu.
Ketiga tiganya... seumuran saya....
Hhhh.... ketiga tiganya pula, masih memiliki anak yang kecil kecil...
Yang keempat, sepupu seumuran saya meninggal karena kecelakaan kerja.
...
Saya tidak habis mengerti, betapa rahasia Tuhan akan kematian seseorang begitu tidak jelas.
Setiap kali orang hanya bilang, ya memang sudah takdirnya....
Komplain?? Mau dikomplain proses kematiannya pun tidak akan dapat membuka rahasia kematian itu sendiri.
....
Dalam minggu ini, salah satu sahabat paling dekat dan saya sayangi... mengabari bahwa dia didiagnosa pra cancer cervix (entah benar or salah istilah itu).... dan dokter menyarankan untuk diambil rahimnya..
Saya... kaget, namun.. dengan tenang saya sarankan untuk mempertimbangkan benar langkah langkah yang akan diambil kemudian.... (padahal saya sendiri rada khawatir..)
...
Iya, saya rada khawatir.. karena berkali kali.. saya diminta test pap-smear.. saya ogah ogahan... bukan apa apa.. sejujurnya.. saya takut.
Takut sekali.. kalau test tersebut mengabarkan hasil yang tidak menyenangkan..
Dan, akibatnya saya stress... dan kemudian semua penyakit keluar karena stress tersebut...
...
Saya selalu berkilah... ah... kalau saya mati.. saya ndak ingin merepotkan keluarga... jadi kalau mau mati.. ya mati aja.. gitu.
Apa yang terjadi pada teman saya, tidak membuat saya ingin buru buru test pap smear.. namun malah semakin takut...
takut kalo divonis ada apa apa.. takut kalau harus begini begitu...
takut menghadapi kematian???? entahlah.. takut sih ndak. kalau mau mati.. ya mati aja..
tapi... sptnya mulai sekarang harus mempersiapkan bekal yang baik untuk anak anak...
Persiapan kalau terjadi apa apa ditengah perjalanan kehidupan..
Jadi seperti diingatkan, betapa banyak kewajiban yang harus dilakukan dan dipenuhi....

Tuhan memang menguasai hidup kita. Tanpa tedeng aling aling. Entah itu mati karena sakit, kecelakaan, bunuh diri, dibunuh atau dihukum mati????
Tidak akan bisa kita mengutak utik rahasia dan takdir yang telah ditentukan Tuhan.

2 comments:

Anonymous said...

duh..sedih bacanya..
ikut berbelasungkawa, mbak..

debbie said...

turut belansungkawa ya....
btw, aku jujur takut mati, ndak siap banget...:((