Wednesday, October 26, 2005

"MET LEBARAN"

Minggu depan sudah lebaran. Buat teman teman yang merayakan lebaran, saya mengucapkan
“Selamat hari raya Idul Fitri 1426 H”
Mohon maaf lahir bathin.

Ya.. siapa tahu ada salah salah kata pas isi blog ini. atau ada yang tersinggung dengan tulisan di blog ini. mohon dimaafkan.
Percayalah, ini semua hanya suatu wacana.

Bagaimana film bagus itu seharusnya?

Beberapa hari lalu sempat nonton film di TV, film dari argentina, judulnya “VALENTIN”. Dan untuk film ini, aku angkat jempol. Bagus.

Ceritanya tentang anak berusia 9 atau 10 tahun yang tinggal bersama neneknya, sedangkan kedua orang tuanya sudah bercerai. Bagaimana si Valentin menghadapi kehidupan sehari harinya, itu yang menarik. Sederhana sih ceritanya, tapi bagaimana ide ceritanya bisa berkembang dengan sangat bagus. Dengan setting keluarga sederhana. Lingkungan yang sederhana pula. Kehidupan yang berjalan terasa begitu wajar, tanpa ada yang diperlihatkan dengan ekstrem. Namun, dari cerita tersebut dapat di tangkap bagaimana seorang anak kecil memandang kehidupan dari kacamata dia. Ternyata begitu jenius. Hal hal yang bagi kita sekedar anak kecil, kalau dilihat dari kacamata dia, ternyata mengagumkan. Endingnya? Juga tidak terlalu dipaksakan untuk menjadi happy ending. Biasa saja, yang seharusnya terjadi. Begitulah.

Film ini mengingatkan aku pada salah satu film produksi dari Iran, tentang seorang anak dari keluarga miskin, yang bahkan untuk sepatunya, ia harus bergantian dengan adik perempuannya. Dan bagaimana ia berusaha untuk dapat diikutsertakan dalam lomba lari yang hadiah ke dua nya adalah sepasang sepatu. Ia hanya ingin mendapat juara ke dua, bukan juara pertama. Apakah yang terjadi saat ia malah menjadi juara pertama, dimana hadiahnya hanya trophy kejuaraan? Ia sedih, karena tidak mendapatkan sepatu tersebut. sementara semua orang mengelu elukannya karena ia menjadi juara pertama dalam pertandingan tersebut.

Sederhana kan tema film nya. Namun buatku, itulah yang seharusnya. Suatu film harus dapat menggambarkan situasi nyata pada masanya. Real life. Selain itu latar belakang suatu peristiwa yang menjadi tema film tersebut dapat juga dijadikan data pendukung untuk mendapatkan gambaran senyatanya, bagaimana kehidupan yang sebenarnya berlangsung pada masa tersebut, bagaimana keadaan suatu kota pada masa tersebut. Hal lain yang membuat suatu film menjadi bagus adalah pengambilan gambar. Faktor tersebut dapat menjadi menjadi hal penting untuk dilihat, selain tema film itu sendiri tentunya.
Bagaimanapun satu hal yang terpenting adalah tidak ada yang dipaksakan “ada”, untuk sesuatu yang seharusnya “tidak perlu ada”.

Kapan ya film Indonesia dapat berwujud seperti film film tersebut. tak perlulah membuat film yang begitu banyak pernik perniknya, dan apalagi jika menjadikan biaya produksi sebuah film menjadi mahal. Yang penting tema cerita dan alur ceritanya tidak membosankan. Dan yang paling penting lagi adalah, ada makna yang tidak dipaksakan dari film tersebut, namun kita secara tidak langsung bisa kita dapatkan setelah menonton suatu film.
Ya.. ada sih beberapa film yang menurutku cukup bagus, namun kebanyakan masih tetap terpoles dengan wajah cantik dan ganteng, kehidupan kelas atas, rumah yang bagus, dapur yang bagus, baju yang wah. Ending yang terlalu dipaksa untuk berakhir dengan baik dan bahagia.

Jujur, aku pribadi sebenarnya senang dengan perkembangan film Indonesia yang saat ini cukup bergerak maju. Setelah cukup lama kosong melompong.
Namun, mengapa kebanyakan film tersebut sepertinya hanya mengikuti selera pasar. Untuk kualitas? Masih jauh.
Mungkin pasar menuntut begitu. Buatku sendiri itu tidak terlalu penting. Toh, aku sendiri tidak tertarik untuk menonton film film tersebut.
Yang pasti aku termasuk orang yang ikut senang karena ada poster film Indonesia yang sering dipasang berdampingan dengan poster film asing di bioskop jaringan 21.

Sunday, October 23, 2005

Universitas Gdeso Mgayogyakarto itu artinya World Class University

Ranking universitas dari majalah kredibel di dunia TIMES bener-bener
mencengangkan. Menurut pengakuan para sivitas akademikanya, meskipun
dari semenjak diplonco pertama kali masuk Universitas Ndeso sampai
dengan lulus wisuda, para mahasiswanya ndak pernah sekalipun diajari
oleh seniornya untuk kemlingthi (coro Jerman-nya: Arogan), tak urung
ranking itu membuat warga Universitas Ndeso dipaksa senyum-2 ke GR-an
(GR: Gede Rumongso-ne alias Gede Rasa).

Bayangkan dari 6 Klaster ilmu yang dinilai: Ilmu Sosial, Ilmu
Humaniora, Bio Medis, Pertanian, Teknik dan Ilmu eksak (MIPA),
Universitas Ndeso di Yogyakarta ini berhasil memasukkan 3 klaster
ilmunya dalam jajaran 100 besar top ranking dunia. Jadi, siapa bilang
reputasi akademik universitas di Indonesia itu terbelakang? Siapa
bilang Ndeso itu berarti sama dengan keterbelakangan? Siapa bilang
berpihak pada wong cilik itu berarti kekalahan dan kemunduran?
Sebaliknya, siapa bilang membela mahzab-2 mewah pemikiran
neo-kapitalis itu identik dengan kesuksesan?

(U)niversitas (G)ndeso (M)yogyakarto membuktikan bahwa universitas di
Indonesia itu bisa berdiri sejajar sama tinggi dalam reputasi akademik
dengan Universitas borjuis seperti Oxford, Cambridge, Harvard,
California Berkeley, Yale, MIT, Chicago, Stanford, Cornell, dsb. UGM,
setidaknya versi TIMES, membuktikan bahwa berpihak pada rakyat ndeso
bukan berarti keterbelakangan. Justru sebaliknya bahwa berpihak pada
rakyat ndeso merupakan spirit untuk mengabdikan idialismenya berjuang
dalam himpitan keterbatasan meteri untuk tetap berkarya. Ini moral
point penting atas keberhasilan universitas Ndeso masuk jajaran elit
dunia. Universitas Ndeso telah menjungkirbalikan paradigma yang mapan
bahwa berpihak ke rakyat kecil bukan berarti kekalahan.

UGM berhasil memasukan 3 dari 6 klaster ilmu yang diranking, yaitu:
ilmu kedokteran dan farmasi (biomedicine) pada ranking 73 serta ilmu
humaniora (sastra dan budaya) pada ranking 70. Lebih edannya lagi
untuk klaster ilmu sosial sains yang didalamnya termasuk ilmu politik,
sosial, ekonomi serta hukum, UGM menduduki ranking 47 di dunia. Top
Rank 50 in the world dab!!! UGM diatas universitas papan atas
Anglo-Saxon seperti Sussex, Imperial College, Manchester (UK) ataupun
Georgetown, Boston, Wisconsin (US), dll. Tambah sinting lagi hanya UGM
satu-2 nya universitas di Indonesia dari sekian ribu universitas
lainnya yang ada yang mampu menunjukan reputasi akademiknya berkelas
dunia dalam 6 klaster ilmu yang dinilai.

Ini bukan prestasi internasional pertama bagi UGM. Tahun lalu UGM juga
berhasil memasukkan klaster ilmu Humaniora dalam jajaran 100 besar.
Artinya ini untuk yang kedua kalinya klaster ilmu Humaniora
mendapatkan penghargaan tinggi versi TIMES. Sebelumnya juga Penjamin
Mutu UGM mendapat penghargaan sebagai penjamin mutu terbaik di ASEAN.

Besar harapan pada tahun berikutnya ada universitas/institut lain di
Indonesia yang mampu masuk dalam jajaran top dunia seperti dalam
klaster Teknik atau ilmu eksak murni ataupun ilmu pertanian. Bukankah
kita punya perguruan tinggi yang khusus mengembangkan klaster bidang
ilmu tersebut. Khusus untuk klaster Teknik dan Ilmu Eksak sangat
ditunggu keberadaan salah satu perguruan tinggi Indonesia ---yang
konon katanya para sivitas akademika-nya sangat terkenal dengan "over
confident"-nya :)--- masuk dalam jajaran elit 100 besar dunia.

Ayo dab, saatnya meng-"go international"-kan "over confident"
sampeyan. Mosok ndak pernah bosen sih jago kandang terus (ha, ha,
ha...)***

Semoga almamater lainnya ikut menyusul masuk dalam jajaran World Class
University.

Salam

Ferizal Ramli

***teriring salam hangat buat sahabat-sahabatku yang terbiasa "over
confident" :)

Wednesday, October 19, 2005

Selain negara koruptor, apakah juga negara Anarkis

Apakah anarkis sekarang sudah mendarah daging pada sebagian masyarakat Indonesia. Tidak sedikit aku selalu mendengar berita bahwa terjadi pengrusakan di sini.. terjadi pengrusakan oleh sekelompok warga di sana… terjadi pemblokiran oleh penduduk setempat di sini…. Terjadi perusakan kantor pemerintah di sana oleh masyarakat yang tidak puas di sana… terjadi pembakaran mobil aparat oleh demonstran… (yang kadang kadang mahasiswa juga)…terjadi tawuran antara mahasiswa dari dua kampus yang bertetangga (nah! Ini yang paling memalukan !!!! bagaimana mungkin mengaku dirinya mahasiswa namun masih tawuran berkelompok!!!).
Dan yang sangat tragis adalah, kadang kadang semua itu terjadi hanya karena dipicu oleh masalah kecil yang seharusnya dapat dibicarakan dengan akal sehat.
Apakah dengan demikian, sebagian besar masyarakat sudah tidak sehat mentalnya ya????


Selalu begitu. Dan sejujurnya, aku sedih, prihatin, kecewa dengan kondisi tersebut. sudah sedemikian parahnyakah mental bangsa Indonesia? Sehingga mereka harus mengedepankan emosi terlebih dahulu dengan disertai tindakan fisik yang merusak??? Sudah tidak adakah akal sehat dan mental musyawarah dalam diri mereka??

Kalau memang benar anarkis sudah sedemikian merasuk pada mental bangsa kita,.. alangkah gawatnya kondisi bangsa Indonesia. Sangat sangat gawat dan mengkhawatirkan.
Kasus kasus kecil y ang terjadi mencerminkan bagaimana sebenernya gambaran global keadaan bangsa Indonesia, yang sewaktu waktu dapat meledak setiap saat. Hanya tinggal menunggu waktu dan momen yang tepat. Benarkah???

Monday, October 17, 2005

Chic, Berkelas, Elegant, namun Sederhana

Bagaimana ya caranya, tampil sederhana namun chic, elegan dan berkelas?
Ingin sekali bisa terlihat seperti itu.
Sepertinya, itu bawaan lahir deh. hehehe
Ada beberapa orang yang aku lihat selalu berpenampilan seperti itu, walaupun mereka sendiri tidak menyadarinya.
Dalam hal ini, yang berperan besar adalah cita rasa seseorang akan seni penampilan. Dan aku sebagai perempuan, selalu mengagumi mereka. Kebetulan pula dibalik penampilannya mereka ada bobot dan isi juga. Tidak sekedar penampilan saja yang menawan.

Dengan gaya tomboy selama ini, bisakah diriku tampil menawan sebagaimana yang aku inginkan itu?
Apa yang kubutuhkan untuk dapat tampil seperti itu??
Rasanya susah amat pernik perniknya untuk dapat tampil chic dan berkelas namun sederhana.

Note: walaupun kondisi lagi susah karena BBM naik, tidak berarti keinginan untuk tampil beda dilarang kan???

Tuesday, October 11, 2005

Ah Nurlela

Ada yang kenal lagu ini ndak?... asik lho. Dijamin

ahai nurlela sukanya berlagu mambo chacha
hati nya tak kan senang duduknya tak tenang
dengar bunyi gendang ingin segra berlenggang

hai nurlela menari calypso dengan bongo
ingin menari sajo menari baduo
siapa yang suko

Nurlela memang cantik
Sapa kena lirik hati bak dijentik
Sopan sapa tegurnya manis senyumannya
Itu yang menggoda

Aduh kalau berdendang
Lagu dendang sayang
Rasapun di awan

Joget tari melayu
Nurlela pun senang
Menari kaki tari serampang

Ahai Nurlela kalau dengar gitar ling ling lah
Tari apa tak pantang nurlela menantang
Abang suka mambo calypso dan cha cha cha
hai nurlela

Monday, October 10, 2005

Indonesiaku tercinta, bagaimana nasibmu

Sejak awal digembar gemborkan soal kompensasi BBM untuk rakyat miskin, sepenuhnya aku sudah sangsi, apakah hal tersebut tidak terlalu sembrono?
Coba bayangkan, Indonesia ini kan terkenal dengan Negara korup nomor berapa entah, tapi rankingnya tinggi. Lha kok ya ada ada aja pake mau mbagi duit langsung ke rakyat miskin yang entah berapa puluh juta jumlahnya.
Dapat aku bayangkan pasti akan amburadul ndak keruan pelaksanaannya di lapangan.
..
dan ternyata benar kan apa yang terjadi sekarang ini setelah kompensasi BBM tersebut dilakukan. Banyak rakyat menjerit tidak kebagian. Ada yang tidak tepat data. Dan sebagainya dan sebagainya.

Jikalau, aku ini yang dimintai untuk memberi masukan kepada pemerintah, apa yang sebaiknya dilakukan dengan dana kompensasi BBM tersebut, maka yang aku usulkan adalah sebagai berikut:
1. Uang sekolah anak anak dari keluarga miskin ditanggung total. Tidak sepeserpun diminta kepada mereka, baik itu untuk seragam, buku sekolah, BP3, kegiatan, uang gedung,dan sebagainya dan sebagainya. Dengan program seperti ini, menurutku akan sangat jelas dampak positifnya bagi keluarga tersebut. selain tidak harus memikirkan urusan biaya sekolah, sehingga biaya yang biasanya untuk sekolah dapat dialokasikan untuk keperluan lain.
2. Pembebasan biaya total kepada mereka untuk pemberian pengobatan, termasuk diantaranya biaya rumah sakit jika harus dirawat inap, juga obat dan biaya dokternya. Dalam hal ini pihak rumah sakit harus konsisten tidak ada pembedaan perlakuan kepada mereka. Namun tentu saja, ada klausa klausa khusus, misalnya hanya untuk kelas 3 atau kelas (apa ya di bawah kelas 3)
3. pendirian pos pos untuk para tuna Wisma (ya semacam shelter shelter gitulah spt di luar negeri), dan kepada mereka diberikan semacam kartu identitas untuk dapat tinggal di shelter shelter tersebut, termasuk misalnya untuk makan dan minum. Terutama untuk tuna Wisma lansia dan usia anak anak.
4. anak anak jalanan yang tidak dapat diarahkan untuk back to school, diberikan tempat penampungan gratis, namun di sana diberikan alternative kegiatan mereka untuk masa depan mereka. Misalnya : kursus kursus ketrampilan yang siap pakai.
5. Jika program program tersebut di atas dianggap tidak menyentuh semua rakyat miskin, katakanlah.. misalnya yang tidak punya anak, atau yang tidak pernah sakit, atau yang tidak tersentuh dengan program diatas, kan bisa juga bentuk kompensasi BBM ini diwujudkan dalam bentuk program beras murah, gula murah, minyak tanah murah,… dan sebagainya sebagainya….

Apalagi ya…?
Jadi sesungguhnya, wujud nyata dari pemberian kompenssasi BBM itu akan sangat dirasakan oleh rakyat miskin jika dapat dirasakan secara langsung. Dengan tanpa tetek bengek y ang menyertai prosesnya.
Memang sih dibutuhkan petugas petugas lapangan yang tinggi dedikasi dan berkomitmen total kepada tugasnya.

Lha sekarang ini, coba kalau kita lihat, orang orang pingsan saat antri untuk mendapatkan kompensasi BBM. Ada orang yang punya kendaraan dan rumah gedong, malah dapat kartu kompensasi, ada orang yang seharusnya mendapatkan kompensasi tersebut, namun tidak mendapatkannya.
Jadi yang ada.. kebanyakan protesnya deh…….dan aku merasa susah, jengkel, keqi, ingin protes jika mendengar berita bagaimana pelaksanaannya yang amburadul.
Pemerintah terkesan tidak memikirkan teknis pelaksanaannya di lapangan secara detail. Hanya dari gambaran global atas data dari Badan Pusat Statistik.
So,.. begitulah akhirnya.
Mudah-mudah an kedepannya sih bisa bertambah baik. (tapi aku kok sangsi ya…??)

Apa jadinya Indonesia ini kalau tidak semakin baik keadaannya dalam waktu dekat ini. Semua terasa begitu amburadul.
Masyarakat mosok iya, harus antri minyak tanah. Padahal harga sudah dinaikkan. By common sense… seharunya kan begitu diumumkan naik harganya, stok langsung lancer dong… (siapa tahu yang nimbun minyak tanah memang menunggu pengumuman tersebut).
Namun ternyata…. Tetap saja tidak berubah. Hopo tumon hayo???!! (sepertinya harga minyak tanah untuk industri yang lebih mahal daripada di pasaran membuat para distributor cenderung memilih menjual kepada mereka. Mungkin lho ya.. ini Cuma mungkin… pikiran bodon ini)

Sejujurnya aku sedih. Sudah harus antri belinya, harganya sudah diatas harga yang ditetapkan. Dan belinya juga dibatasin. Apa ndak ngenes itu? coba aku ada dalam posisi mereka…. Apakah aku bisa menghadapinya???

Bahkan, aku sedikit khawatir, gas juga agak langka di pasaran. Apakah ini disengaja? Ditimbun oleh para distributor? Atau memang produk gas ini memang lagi seret produksinya? Kan ya ndak mungkin toh??? Indonesia ini kan Negara kaya minyak buminya.. ??? mungkin aksi simpan para distributor ini yang sengaja mempermainkan pasar.
Apalagi di beberapa berita baik di TV maupun surat kabar, sudah ada yang melaporkan kelangkaan gas, sehingga harganya naik jauh di atas harga seharusnya.
Apa yang terjadi kalau di Jakarta juga terjadi kelangkaan tersebut. mengingat kemaren aku juga harus muter muter cari gas, karena di tempat biasanya habis.

Ganti pake minyak tanah? Itu bukan solusi. Karena minyak tanah juga langka, bahkan di Jakarta sendiri.
Pusing ndak??!!!

Aku Cuma bisa berusaha dan berdoa, semoga aku masih bisa survive dalam keadaan yang paling jelekpun. Syukur kalau bisa mendapatkan lebih dan lebih lagi. Alhamdulillah.

Apa yang akan terjadi, terjadilah.

Friday, October 07, 2005

WAH ? DI NEGARA LAIN ADA NGGAK YA ? APA CUMA DI INDONESIA ?

Pengawas Lalu Lintas Internet Dibuka Besok
Kamis, 05 Oktober 2006 | 01:51 WIB

Tender penyelenggara Indonesia Security Incident Responses Team on Information infrastructure (ID-SIRTII) atau pengawas lalu lintas internet akan dibuka Jumat, besok. Tender ini dibuka setelah Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 27/2006 tentang ID-SIRTII disahkan 20 September lalu.

Juru bicara Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, perusahaan pemenang tender itu akan menjadi pengawas lalu lintas internet. Perusahaan ini juga akan menyiapkan perangkat data base. “Pengawasan itu akan dimulai pertengahan November nanti,” kata Gatot kepada Tempo kemarin.

Pemenang tender, kata Gatot, akan menerima rekaman transaksi keuangan melalui internet dan lalu lintas surat elektronik (e-mail) setiap tiga bulan. Rekaman itu disimpan dalam media penyimpanan digital yang diperoleh dari seluruh penyelenggara jasa internet di Indonesia.

“Rekaman itu nantinya akan dilaporkan ke tim pengarah ID-SIRTII,” kata Gatot. Tim pengarah terdiri dari Menteri Komunikasi dan Informastika, Dirjen Pos dan Telekomunikasi, dan sejumlah stakeholders yang bergerak di bidang teknologi informasi.


Gila… Cuma orang indonesia kayanya yang mampu melakukan hal2 konyol seperti ini, dimana kerahasiaan dan privasi perseorangan dan organisasi perbankan diobok2 atas nama hukum…

* berita ini aku copy dari www.tempointeraktif.com

Thursday, October 06, 2005

Puasa???

Selamat berpuasa
buat temen temen yang menjalankannya.
Semoga mendapatkan yang terbaik.

(ih.. ndak Islami banget ya notenya..?)
Biarin...

Jangan mengukur Tuhan dengan satuan agama

*dikutip dari primbonnya Mbah Tjondro Danoediningrat :

Secara Naluriah manusia dikaruniai naluri tentang ke Tuhanan
Kita percaya ada "Sesuatu" yang sangat berkuasa dalam kehidupan ini
dan " Sesuatu " itu secara global dimanapun dinamakan TUHAN
Namun....
Kita sering mengukur Tuhan dalam satuan Agama… padahal itu sama sekali
tidak tepat karena Tuhan itu ibarat bahasa matematiknya adalah variabel X

X memiliki arti dan makna yang semakin luar biasa hebatnya
hanya jika orang yang mengenal dan memakai X tersebut
semakin tinggi pemahaman dan pengetahuannya tentang
kegunaan variabel X itu sendiri…

Misalnya? kita ambil perumpamaan dibawah ini:

Level SD : 2 + x = 5, berapa X ? , hahaha gampang to?
Level SMP : 2x + 3y-6 = 0 , mmm.. masih bisa laaah dihitung corat coret!
Level SMA : y = a* (x-p)*(x-q) , walah butuh les di luar jam sekolah nih!
Level Universitas : f:=x^2*exp(x^3+1), …..duh! kalkulatorku manaaa siih?
Professor : f x a a x a x a x (x) cos(x) cos(x) cos(x) . .. = x+ x+ x+ x+ 0 1 2
3 2 4 6 p p p + b x b x 1 2 2 4 sin(x) sin( ) p p … Waathoo!! Ampuun paaakkk!!!!

Nah! TERNYATA Semakin tinggi pengetahuan kita, X justru semakin njelimet ya!?
TAPI juga semakin dahsyat dan berguna hasil akhir dari perhitungan tersebut.

Kesimpulan :
Untuk memahami X tingkat tinggi ternyata perlu melewati SD SMP SMA Kuliah S1
S2, Doktoral lalu tingkat proffesor ( weh weh... seumur hidup ya kayanya ? )

Lalu AGAMA itu apa kalau begitu ? Agama adalah SEKOLAH yang menuntun dan
mengantar kita ke pemahaman X tingkat tertinggi...

Pertanyaannya :
- Sekarang kamu Sekolah dimana?
- Udah Kelas berapa?
- Pemahaman materimu Bagus ndak?
- Ikutan Les/Kursus tambahan ndak ?

Ealah… :P

Monday, October 03, 2005

faisha retnanda: daripada beragama membuat seseorang menjadi orang yang tidak lebih baik dari orang yang tidak beragama...
faisha retnanda: mending jadi orang yang tidak beragama aja toh
chandra: yeeeeeeeeeeeeee
chandra: ya ndak gitu
faisha retnanda: lho kok yeee
chandra: dunia sama akhirat harus seimbang
faisha retnanda: jika mempertimbangkan akhirat itu membuat orang jadi lebih tidak baik... buat apa?
chandra: iya itu contoh penerapan yang ekstrim
chandra: seperti sufi2 itu...
chandra: mendahulukan akhirat juga tidak baik kan?
chandra: tidak produktif di kehidupan umum
chandra: orang berkebun, berladang, bekerja.. dia terpekur
faisha retnanda: ok
faisha retnanda: aku cuma ingin menggaris bawahi
faisha retnanda: buat apa orang mengaku beragama.. tp sikapnya tidak menunjukkan bahwa dia beragama
faisha retnanda: mendingan orang mengaku tidak punya agama.. tp dalam kesehariannya dia adalah orang ya paling baik terhadap sesama
chandra: hehehehe
chandra: alangkah lebih baik kalo baik dan beragama
chandra: kamu seharusnya nonton CONTACT
faisha retnanda: lho.. kamu jangan milih enaknya sendiri dong
chandra: filmnya si jodie foster
faisha retnanda: pilihannya kan yang di atas tadi
chandra: tentang novel carl sagan
faisha retnanda: oh.. aku udah nonton
faisha retnanda: film yang itu
chandra: dia pinter pinter sekali tapi gagal kepilih jadi astronot mesin ajaib nya sebab dia tidak mengakui keberadaan Tuhan
faisha retnanda: lho.. tp akhirnya dia kepilih juga kan?
chandra: karena terpaksa
chandra: dan itu pun proyek rahasia
chandra: bukan yang di release ke publik
chandra: intinya gini yang :
chandra: aku ya sama seperti tokoh yang diperankan jodie foster.. dimana logika dan ilmu pengetahuan diatas segalanya
chandra: tapi pada area dimana ada batasan pagar " iman"... aku harus menanggalkan logika
chandra: bilanglah aku munafik, bilanglah aku banci....
chandra: tapi seperti alam semesta ini... semua orang memiliki stage transformasi dalam tahap kehidupannya
faisha retnanda: hehehe
faisha retnanda: stage transformasi...
faisha retnanda: kalau aku belum sampai stage itu.. kamu ndak bisa menuntut kan?
chandra: bayangkan 2 lingkaran besar A dan B yang bersinggungan... maka ada daerah yang harus diarsir
chandra: nggak.... boleh aja
chandra: silahkan
chandra: kamu ngaku atheis juga silahkan
chandra: agama bukanlah hal yang dipaksakan
chandra: mau ngaku kejawen ya monggo
chandra: pemahaman akan hal keTuhanan adalah absurd
faisha retnanda: tidak beragama.. kan bukan berarti tidak berTuhan
chandra: artinya pemahamanmu da aku relatif sama dan relatif berbeda
chandra: *dan
chandra: Ritual agama sebenernya hanyalah ritual
faisha retnanda: nah yo..
chandra: tapi dengan melakukan ritual....
chandra: setidaknya
faisha retnanda: kenapa sih harus ada kolom agama di ktp?
chandra: kita selalu ingat
faisha retnanda: coba bayangkan
faisha retnanda: hal itu kan membuat kita jadi munafik to?
chandra: akan keberadaanNya
chandra: ada emang ritual agama yang buruk?
chandra: enggak lah
faisha retnanda: kok bisa ndak?
faisha retnanda: coba.. kamu ingat ndak
chandra: di KTP kolom agama menunjukkan... tiketmu ke jurusan mana
faisha retnanda: dulu sekali
faisha retnanda: kamu pernah nanya aku agamanya apa
chandra: mudah mengelompokkannya
faisha retnanda: aku ndak bisa njawab
faisha retnanda: males jawab
chandra: buat kepentingan sensus
faisha retnanda: karena buat aku... aku tidak beragama islam.. kalau memang di ktp ku itu islam
chandra: kalo di KTP mu kamu cantumkan Atheis......
chandra: tidak beragama
chandra: maka secara UUD kamu tidak berhak hidup di Indonesia
chandra: karena Asas Pancasila
chandra: ya kan?
faisha retnanda: nah yo itu
faisha retnanda: ndak adil kan?
chandra: itu doang perlu nya
chandra: Adil.... secara hukum
chandra: jelas kok pasalnya
chandra: landasan hukumnya
chandra: tidak adil secara Hak Asasi
faisha retnanda: lha yo.. kenapa ndak diberi kebebasan aja orang mengisi kolom itu
chandra: karena kamu dibelenggu hukum
faisha retnanda: atau orang boleh tidak mengisi kolom itu jika memang tidak beragama ke 5 agama resmi itu
chandra: ini negara hukum kan yang>
faisha retnanda: negara hukum???? yang bener???? sekarang ini bukan negara hukum.... walaupun ada yang dihukum
chandra: karena Agama di formulir itu gunanya buat Sensus
chandra: hehehehehe
faisha retnanda: lah.. kalau urusan sensus.. bisa aja dibikin kolom.. agama lain lain gitu to
chandra: kita kan bicara idealis
chandra: yang.....
chandra: heheh boleh aku bicara bentar
chandra: perhatikan kata2 aku ini ya
chandra: im an adult, seorang dewasa dengan pendidikan wawasan dan pengalaman yang cukup lah.... dan aku bisa menentukan sikap : " buat aku Islam adalah agama terbaik buatku, dan gak akan ada yang bisa mengubah itu, kalo perlu berantem sampe mati pun jadi lah kasarnya " ini sebuah ikrar yang tidak dilandasi oleh kebutaan , justru karena pengetahuan
chandra: karena Tahu maka yakin... kalau sudah yakin... apapun kamu tebang kan?
chandra: kalo kamu yakin akan sesuatu, maka kamu pertahankan kan?
chandra: dan keyakinan *aku reverse nih.. dasarnya adalah TAHU, ada pengetahuan disana
chandra: ada BENAR.... kita melihat kebenaran disana
faisha retnanda: apakah hal yang sama yang dilihat mereka yang berani melakukan kekerasan kepada orang lain dalam mempertahankan KEBENARAN???
chandra: dan karena aku menganut : Lakum dinukum waliyadin ... maka buat aku gak ada masalah : agama mu agamamu, agamaku agamaku
chandra: seharusnya orang berfikiran seperti line ku diatas
chandra: lu lu, gua gua... lu jangan ganggu gua , gua kagak ganggu elu
faisha retnanda: line yang mana? yang lakum dinukum?
chandra: di Islam jelas kok
chandra: kita disuruh berjamaah... artinya yang seiman rukun2 lah.. mendirikan sholat
chandra: yang nda seiman apa harus disuruh berjamaah?
chandra: konteksnya sempit dan jelas kok
faisha retnanda: ok
faisha retnanda: ok
chandra: bukan luas lhoo.. aku bilang justru sempit
chandra: terbatas
faisha retnanda: makanya.. karena terbatas itu
faisha retnanda: yang akhirnya membuat adanya eksklusifitas..
chandra: di Quran banyak seruan : Ya Ayuhalladzina Amaanu : Hai orang2 yang berimaaaan..... ada lagi Ya AyuhannNasss : Hai Manusia.....
chandra: konteks dan konsepnya jelas
chandra: dibatasi
faisha retnanda: lama lama eksklusifitasnya membuat orang jadi better than other
faisha retnanda: begitu ndak?
chandra: itu sih mereka aja yang memanfaatkannya
chandra: eksklusifitas pada dasarnya sama kaya artikel almamater mu inget?
faisha retnanda: yup
chandra: apa itu ndak eksklusif?
faisha retnanda: eksklusif
chandra: nah ada kotak
chandra: ada border
chandra: tadi inget aku bilang : aku orang logis, tapi pada saat masuk kotak IMAN, aku tanggalkan dulu logisku
faisha retnanda: kalau gitu..
chandra: karena aku tau .. disana LOGIKA berjalan didalam batasan
chandra: dan dibatasi
faisha retnanda: hubunganku sama kamu.. itu kepentingannya masuk kotak logis atau non logis
chandra: hahahahahahaha
chandra: yang
chandra: bayangkan begini
chandra: kita berjalan dalam kehidupan itu sperti main ular tangga
chandra: pindah dari kotak ke kotak
chandra: menuju tujan akhir
chandra: pada saat berjalan kita diatur sama angka dadu.... *tentu saja pelempar dadu nya juga kita
faisha retnanda: hahahaha... akhirnya... intinya.. suka suka kita to?
chandra: kalau hokkie... mulus naik terus
faisha retnanda: hayo.. mau bilang apa kamu?!!
chandra: tidak
chandra: bukan suka suka kita....
chandra: emang kamu bisa mengatur lemparan dadu mu jumlahnya berapa?
chandra: disana ada probability
chandra: ada chance
chandra: ada hope
chandra: ada failure
chandra: ada dissapointment
chandra: ada success
chandra: bisa kamu selalu mengatur lemparan dadu mu ke success ? selalu?
chandra: tidak sayang
chandra: anggap lah game monopoly.... yang paling tepat sebenernya
faisha retnanda: huehehehe... kamu maunya memang menang sendiri
chandra: karena setiap memijak kotak, disana ada challenge
chandra: ada tantangan ada kesempatan
chandra: kita punya modalnya
chandra: kotak yang sudah kita miliki.. menjadi milik kita
chandra: kita bisa bangun
chandra: bisa jual
chandra: bisa apakan aja
chandra: dia asset kita
chandra: KOTAK KITA
chandra: itu asset kita
faisha retnanda: wah... then
chandra: mau dibangun ?
chandra: apa mau dijual?
chandra: kotak itu terus jadi milik kita selama kita memijak kotak2 lain
chandra: iya kan? dia MODAL kita
faisha retnanda: jadi intinya????
faisha retnanda: tetap terserah kita... ya kan?
faisha retnanda: bagaimana kita mengolah apa yang kita miliki?
chandra: intinya begini.... pada saat kamu memijak kotak kesempatan...... misalnya
faisha retnanda: baik itu base on logik or non logik...
chandra: kamu berhadapan sama probability kan?
chandra: apapun
chandra: karena pada kotak kesempatan everything can do
chandra: kamu ambil kartu
faisha retnanda: ok.. saat kita memijak kotak kesempatan... kita bisa mengolahnya base on logik.. or non logik
faisha retnanda: ok?
chandra: kamu bisa dapet bonus dari bank atau masuk penjara, atau bayar pajak
faisha retnanda: terserah hal apa yang ingin kita ambil . ya to?
chandra: tidak
chandra: enggak enggak
faisha retnanda: lho ya ndakbisa
faisha retnanda: dong
faisha retnanda: kan kamu bilang... everything we can do
chandra: pada saat kita memijak kesempatan.... kita berhadapan dengan probabilitas
chandra: disana keberuntunganmu
chandra: bukan.. EVERYTHING CAN DO
chandra: ndak pake we
faisha retnanda: ok ...ndak ada "we"
chandra: coba liat
chandra: segalanya bisa berlaku
chandra: A*itu artinya
chandra: pada kotak agama
chandra: *bypass aja nih
chandra: pada kotak agama..... kamu punya kesempatan... membangun? menjual? beli hipotik? mengasuransikan....
chandra: semuanya terserah kamu
faisha retnanda: hmmm kok pada kotak agama?
faisha retnanda: maksudmu?
chandra: pada kotak cinta.... kamu jelas2 membangun dengan modal kuat
chandra: karena kamu sharing investment di kotak itu
chandra: kita bikin rumah dengan pajak yang mahal
chandra: hehehehehe
chandra: kamu kan sharing nya sama aku
chandra: tapi di kotak agama.. kamu mungkin berulang kali memijak petak itu, tapi belom juga mau mengeksploitasi petak itu di papan monopoly kamu
chandra: basis kamu ndak mau memiliki/ memonopoly petak itu apa? pasti ada alasannya kan? sama seperti dasar kamu memonopoly kotak/petak cintamu
faisha retnanda: hmm intinya.. kita boleh eksploitasi apapun dalam masing masing kotak.. terpisah antara satu kotak dengan kotak lainnya?
chandra: itu yang seharusnya kamu tau
faisha retnanda: begitu?
chandra: KENAPA AKU NDAK MAU BELI?
chandra: iya lah...
chandra: setiap petak kita monopoli... ujung2nya kita akan lengkap.. kaya.. dan memenangkan keseluruhan permainan
faisha retnanda: ndak mau beli? beli kotak?
chandra: iya
chandra: dalam 2 jam permainan.. mungkin kamu udah berulang kali melewati memijak kotak agama
chandra: tapi karena kamu ndak punya interest.. ya kamu lewat terus
faisha retnanda: urusannya sama beli membeli kotak?
chandra: tapi bayangkan.... anggap dari keseluruhan petak pada permainan monopoli mu, ada 1 atau 2 atau 3 petak yang namanya AGAMA... ndak pernah kamu beli... apa kemenanganmu Utuh?
chandra: apa monopoly mu sukses?
chandra:
chandra: padahal seluruh petak kamu miliki.....
chandra: kecuali yang SATU itu
chandra: maka kemenanganmu tidak lengkap
faisha retnanda: hmmm
faisha retnanda: tadi ular tangga.. sekarang kok jadi main monopoli ya??
chandra: never underestimate religion
chandra: karena agama adalah basic human interest
chandra: karena ular tangga kurang representatif... buat anak SD mungkin iya
chandra: buat orang seperti kamu, monopoli lebih bagus
chandra: lebih cocok analogi nya
chandra: kemenangan permainan monopoli adalah kita memenangkan SEMUA kotak pada permainan itu
faisha retnanda: hei.. i never underestimate religion...
chandra: hehehehehe
chandra: yang yang
faisha retnanda: wong orang tidak milih agama itu juga berarti punya agama sendiri kok
faisha retnanda: agamanya.. ya judulnya.. no agama itu
chandra: kalo misalnya aku berandai2 ya..... misalnya nih... semua orang udah pada mati.. kiamat misalnya, trus di akhirat sana dikumpulin sama malaikat : " ayo ayo... Partai Islam sini, Partai Kristen sana... , Buddha sana.. dll... waktu semua sudah selesai berkelompok, tinggal tersisa beberapa orang, diantaranya kamu * , kamu partai apa? tanya malaikat? " partai Gurem soalnya peminatnya sedikit pak hahahahaha
faisha retnanda: siapa bilang peminatnya sedikit!!!!!!!!!!!!
faisha retnanda: banyak tahu...
chandra: aku sih ya tidak pernah menganggap kamu tidak mempercayai Tuhan
faisha retnanda: kalau saja orang boleh dan sah memilih kotak no agama.. pasti banyak yang masuk ke kotak itu
chandra: hanya kamu itu sering mempertanyakan hal2 yang sebenernya *laku aja
faisha retnanda: percaya ndak?
chandra: bisa aja
chandra: aku ndak yang jelas
chandra:
chandra: aku milih kotak Islam
chandra: sambung ya?
chandra: *laku yang kamu persoalkan dari waktu ke waktu itu justru ndak kamu lakoni
chandra: coba dilakoni
chandra: and let see
faisha retnanda: maksudmu? laku?
chandra: what will happen
chandra: ya misal....
chandra: sholat.... puasa.....
chandra: kalo kamu kristen : ke gereja... kebaktian
chandra: kalo kamu buddha : meditasi... puasa
faisha retnanda: yang yang.. masalahnya... ya itu tadi.. jika aku sudah mengaku islam.. pasti aku sholat dong
faisha retnanda: apa sholat dulu baru ngaku islam?
chandra: sayangnya di Indonesia.... orang tidak beragama identik dengan tidak berTuhan
chandra: karena dalam setiap agama ada Tuhan.. mau itu Khrisna, mau itu Yesus, Siddharta kek
chandra: ada Tuhannya
chandra: TUHANMU siapa yang?
chandra: kalo kamu masuk kotak non agama.... tuhanmu siapa?
faisha retnanda: tuhanku? ya tuhan
faisha retnanda: yang menciptakan alam semesta
chandra: iya siapa?
chandra: Allah nya Orang Islam?
chandra: Allahnya Kristen?
chandra: Allahnya Hindu?
chandra: Jenenge?
faisha retnanda: tuhanku.. ya tuhannya semua makhluk di alam semesta ini
chandra: Asmanipun?
faisha retnanda: jenenge?... Sing nggawe urip
faisha retnanda: hehehehe...
chandra: Semua ?
chandra:
chandra: look
chandra: aku ndak mau menang sendiri kok
chandra: debatku ada dasarnya
chandra: dasarnya Fact
chandra: not Fiction
chandra: dasarnya Humanity
faisha retnanda: tuhanku? adalah semuanya yang bersifat kebaikan
chandra: not Diversity
faisha retnanda: semua hal yang bersifat kebaikan untuk sesama...
chandra: hahahahaha.....
faisha retnanda: itulah tuhanku
faisha retnanda: dan itulah kotak ku
chandra: di Islam KU ya yang : Tuhan itu selalu punya dua Sifat berlawanan... Beliau tidak selalu BAIK
chandra: tidak selalu bersifat kebaikan
chandra: Allah Itu maha Pengampun dan Maha Penghukum
faisha retnanda: jika Tuhanmu punya sifat tidak baik... itu berarti bukan Tuhanku...
chandra: Allahku perfect
chandra: ada plus ada Minus
faisha retnanda: perfect????
chandra: Square
chandra: lengkap
faisha retnanda: perfect itu sempurna
chandra: utuh
faisha retnanda: tidak mungkin ada minusnya
chandra: ndak kelebihan plus atau kelebihan min
chandra: bayangkan atom
faisha retnanda: ah udah ah
faisha retnanda: ngobrolnya
faisha retnanda: ndak bakalan selesai

Saturday, October 01, 2005

Berhentilah Sang Waktu

Pernah ndak, pada suatu momen di mana kita benar benar merasa nyaman dengan momen tersebut, kadang kita ingin waktu berhenti di momen itu saja.

Aku selalu merasakan hal tersebut. Ada saat waktu itu berhenti pada saat tertentu. Dan jika momen itu berlalu, barulah aku sadar.. ah.. sepertinya tadi itu waktu berhenti. Dan selalu aku ingin kembali ke momen tadi. Saat waktu terasa berhenti.

Mudah mudah an momen moment tersebut selalu berulang.. sehingga untuk sesaat kita tidak pernah merasakan waktu mengejar kita. Untuk sesaat kita merasakan kita tidak pernah bertambah tua. Dan, karena saat itulah hidup terasa begitu berarti.

Surga itu dimana?


Suatu sore, percakapan dengan si tengah di dalam mobil

+ Bu.. surga itu dimana? aku mau ke sana?
= Kenapa memangnya mas?
+ Iya, surga itu dimana? Jauh ndak? Aku pengin ke sana
= Hmmm.. (sambil mikir..) jauh lah.. di atas sana
+ Di atas?.. di awan ya?
= Iya.... ditempatnya Allah.
+ Wah... berarti ndak bisa berdiri ya kalau gitu
= Kenapa? kok ndak bisa berdiri?
+ Ya.. kan di awan.. ndak bisa berdiri
= Hmm.. ya bisa lah.. kalau Allah bilang bisa.. ya pasti bisa..
+ Oh... ke sananya gimana
= Ya.. nanti lah mas...


(what I think is..... What his teacher told him about the heaven)