Saturday, December 26, 2009

Rindu aku padamu, tempatku bersembunyi bersama bukuku

Merasakan kekosongan yang amat sangat dalam hati ini. Rindu akan waktu longgar, rindu menghabiskan waktu hanya dengan membaca dan membaca sampai satu buku habis.
Bukan menghabiskan waktu dengan berdiam diri di depan laptop, memandang layar penuh karakter.

Aku memang tidak sendirian. Selalu ada yang menemaniku di balik layar laptop itu.
Selalu ada hiburan yang menenangkan hati. Namun tetap lebih mengasyikkan membaca sebuah buku karya sastra yang indah.

Namun, kerinduan membaca dan membaca tanpa merasa ada deadline di hari hari berikutnya begitu memburuku saat ini.Rindu menelungkup di tempat tidur, bersangga pada bantal empuk, mengunci pintu kamar, melepas diri dari segalanya, menghindari gangguan ributnya anak anak.

Rindu akan tempat sembunyiku yang aman bersama bukuku yang kubaca.

Buku karya Karl May, selalu jadi pegangan, saat aku terpaku, ingin istirahat dari layar laptop.
Namun, kesadaran bahwa ada laporan masih menunggu membuatku tak jenak membaca tulisannya. Gelisah. Mengapa tidak kupakai waktu kosongku untuk menyelesaikan pekerjaanku???
Selalu begitu..dan selalu begitu.

Rindu rasanya, kepada waktu tanpa kejaran laporan di belakangku....
Lapar dan dahaga akan waktu untuk memberi makanan batin pada mata hatiku.
...

Seandainya....

Saturday, December 12, 2009

Pelatihan Shalat Khusyu'

Sudah beberapa hari ini, tiap kali lewat salah satu masjid di bilangan sepanjang jalan KaliMalang.... saya tersenyum
ada spanduk terpampang
"PELATIHAN SHALAT KHUSYU'"

saya sendiri bingung, maksudnya pelatihan shalat khusyu itu apa???
apakah...... shalat sudah jadi komersial juga??? sehingga harus diadakan pelatihan...
jangan jangan, setelah ikut pelatihan tersebut, ntar dapat sertifikatnya??? yang berjudul

"...yang bersangkutan sudah dapat melaksanakan shalat dengan khusyu..."

huahahahaha...geli mode on..

NB: ndak berani nulis banyak, mungkin harus ikut pelatihan dulu, baru tahu apa maksud pelatihan tersebu....

Tuesday, December 08, 2009

Seorang ibu tidak boleh sakit

Sudah dua hari ini saya rada teler. Biasa...flu...radang tenggorokan...penyakit biasa gitu...tp ternyata mengganggu sumber tenaga juga.
Pulang dari kerjaan di luar kota, maunya marathon nyelesaiin kerjaan, malah tepar dengan sukses.

Rasanya pengin banget pulang ke semarang, biar dikerokin ibu, diperhatikan ibu, dikeloni ibu kalau lagi sakit gini ini..

Jadi sadar, seorang ibu memang dilarang sakit. Lha kalau anak anak sakit, ibu yang merawat. Kalau ibu sakit??????... ya nyari ibunya lagi untuk merawat dia...

Manja banget ya??? ah biarin... mumpung bisa manja.... mau manja kepada siapa lagi kalau bukan ke ibunya sendiri???? super woman kan sekali sekali boleh manja

Tuesday, December 01, 2009

120 hari sudah, dan tetep cengeng???

Tiba-tiba, dalam lelap sekejap kantukku di depan laptop, wajah bapakku melintas, tersenyum.
Aku langsung tergeragap, kaget, terbangun.
Seakan ingin aku kembali ke masa semenit lalu, saat kulihat wajah bapak melintas tiba tiba.
Menetes air mataku, mengingat masa lalu. Masa yang tidak dapat kuisi dengan manis dan hangat saat beliau masih ada.
Sesak rasanya, jika ingat, bahkan sampai saat kepergiannya, beliau sedikitpun tidak menyisakan tugas buat kami anak anaknya.
100 hari setelah kepergiannyapun, tetap tidak merepotkan kami anak anaknya.

Tetes air mata di laptopku menyadarkanku, tidak seharusnya aku bersedih, seharusnyalah aku tersenyum dan bangga, bahwa bapak tidak pernah merepotkan kami. Bahwa dia tetap jadi seorang bapak yang gagah hingga akhir hayatnya.