Tuesday, February 20, 2007

Pancasila saat masih SD


Beberapa saat yang lalu, secara tidak sengaja saya melihat acara asal usul di TVRI yang dipandu Butet Kartarejasa dan Jenar Maesa Ayu. Model acaranya cukup menggelitik. Berhubung saya hanya dapat acaranya setelah separuh jalan, saya tidak tahu apa persisnya topik acara saat itu.
Satu hal yang membuat saya ingin menulis tentang hal tersebut adalah lambang yang ada pada sila sila yang ada pada pancasila. Pembicara mengatakan bahwa lambang lambang sila yang ada pada Pancasila itu salah. Tidak cocok dengan makna dari kalimat yang ada.

Saya ingat sekali, saat masih SD saya sering salah mencocokkan gambar dengan sila yang bersangkutan. Sering keliru, dikarenakan kalimat yang ada rancu dengan gambar pasangannya. Ya, kalau jaman SD dulu… yang ada dalam pikiran saya adalah.. kok lambangnya ndak cocok dengan kalimat sila per sila ya? Seharusnya gambarnya tidak itu.
Itulah yang terpikir saat itu.

Coba kita lihat satu persatu ya, sila ke 2 yaitu Kemanusiaan yang Adil dan beradab dengan gambar… apa ya? (jadi lupa deh tuh ), oh ya, gambar gelang dari rantai, kemudian sila ke 3 Persatuan Indonesia dengan lambang pohon beringin nya,
then, sila ke 4 dengan lambang kepala bantengnya.. dan sila ke 5 keadilan social dengan lambang lambang padi kapasnya.
Sila ke satu? KeTuhan an Yang Maha Esa dengan lambang bintangnya.. saya tidak mau utak utik lah…. Bisa salah tulis nanti.

Mari kita lihat, Kemanusiaan yang adil dan beradab, apa sih esensi dari kalimat tersebut? Lha kok gambarnya malah gelang rantai.. yang identik dengan bahan dari besi. Coba apa yang terpikirkan dari gambar rantai dari besi. Apanya yang adil dan beradab? Kalau pakai rantai dari besi? Yang ada… tangan besi dalam menangani keadilan. Ya to??
Kalau saya salah mengartikan bahan dari rantai tersebut, misalnya bukan dari besi, seharusnya dari bahan apa coba? Emas? Perak? Kalau toh memang materinya dari bahan bukan besi, apakah ada perbedaan arti?


Persatuan Indonesia. Pohon beringin. Maksudnya? Bahwa seluruh rakyat Indonesia berada di bawah satu naungan lindungan yang sama. Begitu. Ada satu kekuatan besar yang seharusnya membuat rakyat Indonesia bersatu.
Dan akhirnya, kekuatan apakah itu?

Sila ke 4 dengan kepala bantengnya. Saya tidak dapat berkomentar.

Nah sila ke 5 ini. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Lambangnya padi dan kapas. Setahu saya, lambang padi dan kapas mungkin identik dengan lambang kemakmuran dan kesejahteraan. Kalau sila ke lima bunyinya kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia, mungkin benar kalau lambangnya adalah padi dan kapas.
Lha kalau keadilan social, mungkin maksudnya kemakmuran dan kesejahteraan yang adil untuk seluruh rakyat Indonesia, mungkin lambangnya harus agak diubah sedikit.
Keadilan? Adil yang bagaimanakah? Atau mungkin keadilan buat yang makmur dan sejahtera saja. Begitu kan? Karena toh memang saat ini yang mendapatkan keadilan yang se adil adilnya ya.. yang itu itu saja, yang makmur makmur saja. Ya to?
Jadi yang dimaksudkan dengan keadilan social itu apa ya?
Kalau kesejahteraan social, saya tahu, itu salah satu program studi di lingkungan ilmu social. Lha kalau keadilan social??? Keadaan social yang berkeadilan. Keadilan yang bagaimanakah?

Sebenarnya tidak ada maksud ingin menggugat lambang lambang sila yang ada. Namun karena ada usulan yang rada usil di tvri tiba tiba jadi teringat, bahwa saya waktu kecil sudah mempertanyakan hal yang sama.
Bukan hal yang penting, namun, tiba tiba mengusik rasa ingin tahu. Boleh to???

Kasir... kasir...



Suatu sore, saya dan si bontot sedang nonton televisi. Ndak serius serius amat sih... sambil lalu aja.
Tiba tiba nongol iklan permen polo yang versi kasir.. kasir..
si bontot sambil guyon juga kemudian menirukan gaya omong si perempuan di iklan tersebut..

"kasir.... (dengan nada rendah).. kemudian kasir.. (dengan nada tinggi)...

karena saya rada tidak suka dengan iklan versi tersebut.. maka kemudian terjadi pembicaraan dengan si bontot sebagai berikut:

Saya : "ah.. ibu ndak suka ah sama iklan itu"
si bontot : "kenapa bu?"
Saya : "Ya.. ndak suka aja"
(saya sengaja tidak mau memberikan alasan kepada sibontot mengapa saya tidak suka dengan iklan tersebut)

Pembicaraan terhenti beberapa saat. Dan iklanpun sudah lewat beberapa lagi.

Eh.. tiba tiba.. si bontot nyeplos lagi..

si bontot : "oh.. aku tahu aku tahu.. kenapa ibu ndak suka iklan tadi"
saya : " kenapa?"
si bontot : " soalnya perempuannya bodoh kan bu?"...

Saya langsung tersentak.
Ini anak... bahaya juga ya dengan pemikirannya. Jauh ke depan. Saya pikir dia sudah melewatkan masalah iklan tersebut, ternyata dia berpikir tentang alasan ketidak sukaanku.

Saya pribadi memang tidak suka dengan iklan iklan yang memakai perempuan sebagai obyek yang di eksploitasi. Entah itu fisiknya, atau imej kebodohan perempuan.

Secara tidak langsung... hal tersebut menyinggung perempuan.
Walaupun mungkin pada saat proses pembuatannya, hanya dibuat berdasarkan alasan untuk lucu lucu an atau biar rame. Namun tetep saja, menyinggung perempuan kalau imej yang ditampilkan bersifat negatif.

Thursday, February 15, 2007

Dagelan, Dollar dan Kwaci


Ki Dalang :
Seperti Roda cokro Manggilingan yang berputar tak henti.. nasib orang ya seperti itu, ada masa diatas, ada masa dibawah... Tadi siang di TV ada berita Kang Bagong ditangkap di Mega Kuningan, Bekas Direktur Pengolahan Pertaminyak yang bergelar Doktor Insinyur itu tertangkap setelah hampir 3 tahun buron, Hebatnya selama 3 tahun itu, dia ya ngendon di Desa Jakarta! Tinggal di Jakarta dan usaha berkantor di Desa Jakarta disebelah kantor kejaksaan pula! hebat ndak!?

Yang paling bikin terhenyak ialah jumlah uang yang Kang Bagong gelapkan waktu masa jayanya yaitu US$ 189.000.000,- GILA! itu Kang Bagong baru jabatannya Direktur Pengolahan! yang layernya ke 3 di jajaran eksekutif atas Pertaminyak! Gimana kalo yang diatas?? Wis Gak jelas!, Ayo kita coba hitung yuk, US$ 189.000.000 x Rp.9000 lah = Rp. 1,701,000,000,000,00 Tobil-tobiil.. panjang amat itu jejeran nol, Kalo dibeliin Kwaci cap gajah bisa nyonyor tuh bibir rakyat sak Indonesia ini selama seminggu ngupasin kwaci... itu pun udah dibantu ngupas sama rakyat tumaritis! hehehehe..

Hebat!, Kang Bagong itu ya memang luar biasa, waktu ditangkep mukanya jadi berubah, rambutnya yang putih semua berubah jadi hitam, kacamatanya ganti, tadinya kelimis jadi berkumis.. weh weh... operasi plastik kali ya Kang? Jangan2... masih banyak buronan dinegeri ini yang udah pada berubah mukanya dan tetep ngendon menikmati keraharjaan negara ini??

Eh abis ditangkep... ada lagi adegan lucu, sama Pulisi, Kang Bagong ini lalu dimasukkan ke LP Cipening, yang kemaren notabene kata Menteri Hukum dan Kapulritis ( Kepala Pulisi Tumaritis ) PENUH!! makanya Komjen 'Petruk' Landung yang juga korupsi ndak bisa ditahan disana! ealah?? lha itu kok ada tempat?? Katanya udah ada beberapa tahanan yang dilepas, jadi sekarang ada tempat untuk kang Bagong... Lha kok Kang Petruk Landung nggak sekalian dimasukkan aja biar kumpul wayang ?

Wis memang dagelan kabeh negara ini, sedih dan getir sebenernya kalo melihat kelakuan petinggi2 kita ini... Duwur ngawur, Ngisor Ndlosor, Sedih... tapi ya bisa apa ya? lha wong aku cuma wong cilik... (* ngedumel sambil nyonyor ngupasin sekotak kwaci)

Tancep Kayon buat sementara.