Thursday, September 28, 2006

Ajaran Sejati

Siapa yang mencari harus melakoni
Siapa yang melakoni harus mengerti
Siapa yang mengerti akan mumpuni
Siapa yang mumpuni akan hati hati
Karena memegang hakekat sejati, berarti
Harus bertanggung jawab pada dzat inti
Mampu menjaga hati agar tidak takabur diri
Inilah ajaran sejati bagi engkau sang pencari



dikutip dari kotak ki tjondronegoro

Like Mother Like Son

GJPix.com Free Photo Sharing : danang
GJPix Photos

Seperti biasanya tiap pagi aku ngedrop anak anak di sekolah mereka. Tetap berangkat pagi, walaupun sekolah masuknya jam 08.30. tidak ada perkecualian.
Nah, dan seperti biasanya pula, radio stay tune di Elsinta, karena memang gampang dan cepat informasi di elsinta itu. Biasanya elsinta sekitar jam 06.27 akan relay berita dari Indosiar, sehingga otomatis tanpa melihat berita di televisi, kita juga sudah mengetahui berita berita pokok apa yang ada pada pagi hari.
Kebetulan tadi pagi indosiar menyiarkan tentang adanya penyitaan makanan oleh satpol PP di wilayah Kotamadya Padang sehubungan dengan SK Walikota Padang tentang larangan beroperasi warung warung makanan di siang hari saat bulan Ramadhan ini. Walaupun beberapa warung tersebut sudah memasang tirai untuk menutupi warungnya dari pandangan luar.

Dan beginilah komentar si sulung yang masih berusia 11 tahun dan saat ini menginjak kelas V.
Si sulung : Kok makanannya disita sih sama petugas. Palingan mau dimakan sama petugasnya sendiri ya bu.
Aku : (Cuma ketawa kecil)
Si sulung : lagian ngapain sih bu, itu warung warung dilarang buka segala. Kan kalau orang mau puasa, ya puasa aja ya bu. Kalau ada warung makanan buka, ya anggap aja itu ujian buat yang puasa ya bu.
Aku : Iya. Bener. (aku ndak ingin kasih komentar tambahan, karena tidak ingin memprovokasi dia. biarlah dia ungkapkan pendapatnya sendiri)
Si sulung : orang mau buka warung kok ndak boleh. Kasihan. Gimana sih itu. Kan kalau orang mau batal puasa ya batal saja ya bu. Ndak usah bilang karena lihat warung makan terus jadi batal ya bu.
Aku : memang kamu kalau lihat orang makan atau orang minum pas siang hari ndak kepingin nang?
Si sulung : Ya, aku cuma lihat aja. Kemarin aja ada anak SD minum di angkot, aku ndak papa. Kan aku memang pengin puasa penuh.

Ya begitulah. Satu ungkapan dari si sulung yang membuat aku berpikir, like mother like son.

Tuesday, September 26, 2006

Teater Populer Manggung Lagi


Saya mengenal Teater Populer sejak remaja, sejak jamannya Teguh Karya. Namun, hanya sebatas mengenal dari membaca pertunjukan pertunjukannya. Maklumlah, masih jauh dari pusat seni saat itu.
Akhirnya, bisa juga saya menonton pertunjukannya tanggal 16 september 2006 lalu di Gedung Kesenian Jakarta. Terus terang antusiasme saya menonton teater popular karena namanya yang sudah popular sejak jaman dulu.
Teater popular saat ini memimpin teater tersebut menggantikan Teguh Karya, bersama sama dengan beberapa senior lainnya.
Lakon yang dipentaskan berjudul Antigone karya Sophocles yang ditafsir ulang ulah Jean Anoulih. Karya tersebut dipilih oleh Slamet Raharjo karena menurutnya kisah dan pesannya memiliki kesamaan dengan kondisi negara tercinta saat ini, dimana nilai nilai kemanusiaan masih dikalahkan oleh kepentingan politik kekuasaan.
Kisah antigone sendiri pada dasarnya merupakan cermin keteguhan seseorang akan prinsip dan idealisme nya. Ia tidak mau mengorbankan prinsip dan idealisme demi menuruti kekuasaan yang menurutnya jauh dari perikemanusiaan, moral dan sebagainya. Kekuasaan yang sewenang wenang memberikan perintah dengan keji.
Jika saja ia mau seperti yang lainnya menuruti perintah sang penguasa niscaya hidupnya tidak akan berakhir di tiang gantungan.

Temanya sederhana. Dan sangat umum terjadi pada khalayak masyarakat di seluruh wilayah. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di wilayah wilayah lain di belahan dunia ini.

Menurut apa yang saya tonton dan amati dari pertunjukan tersebut, secara keseluruhan cukup apik dan rapi dalam kemasan 3 jam tanpa istirahat, cerita yang ada cukup membuat lelah.
Pada beberapa bagian terasa sangat lambat alurnya, satu adegan dengan kalimat yang berulang ulang membuat saya ingin cepat melewati bagian tersebut. Entah. Terasa begitu lambat dan penuh dengan pesan moral yang buat saya.. itu sudah cukup dengan satu atau dua konteks pembicaraan. Bukan kalimat berulang ulang dengan pesan yang sama.
Beberapa bagian lain cukup menggelitik dengan pesan yang cukup jelas dan mengena kondisi masyarakat sekarang.
Selebihnya.. biasa saja. Acting marcela siapa itu.. juga kurang gregetnya. Cukup bagus, tapi masih kurang menurutku.
Musik?… karena ceritanya amat sangat terlalu dipenuhi kesedihan… musik tak bisa berbuat banyak… ya toh???
Setting keseluruhan?… entahlah…
Saya bukan pengamat atau pengevaluasi suatu lakon pementasan. Jadi … kalau saya bilang biasa.. ya pasti biasa..
Begitulah…..tulisan tentang pementasan perdana Teater Populer kali ini.
Yang pasti lagi nunggu Teater Koma manggung lagi nih… kapan ya?

Monday, September 25, 2006

Puasa ....... ???? Hayuk!!!

Jam 6 kurang 10 menit sore aku masih dijalan , " wah terlambat buka sampai dirumah deh", sambil menyetir mobil kupandangi jejeran penjual2 makanan dan minuman dadakan yang dikerubungi pembeli di pinggir jalan... semua tampak sibuk, penjual dan pembeli seakan akan terburu2 menjual dan membeli.. hmm maklum udah mau masuk waktunya buka puasa barangkali...

Sejenak dalam pikiranku aku menyusun ulang mosaik2 masa kecilku dan tersenyum... " aku juga dulu begitu.. kalo udah sore menjelang buka puasa. aku selalu siap menunggu bunyi beduk di meja makan, sambil menghadapi makanan dan minuman2 favoritku yang udah kujejer di meja.. semua tampak menyenangkan.."

Itu dulu... Sekarang? di umurku sekarang ini... hmm lapar yang kurasakan hanya sekilas aja kok, mungkin karena aku keseringan puasa kali.. jadi cacing2 diperutku udah males protes biarpun mereka kelaparan, hahaha...
Kebanyakan temenku di kantor sih macem2 gayanya : ada yang kayanya lemeees banget berpuasa ini, ada yang bermuka masam, atau terkantuk2 di meja kerjanya...dan ada yang jadi pusing akut..

Sambil tetap memperhatikan orang2 yang bergegas pulang untuk berbuka puasa dari balik jendela kaca mobilku.. aku berfikir : Apa ya sebenernya makna puasa buat mereka? Kok sampe sedemikian mengubah ritual hariannya? Apakah rasa pengen pulang supaya bisa buka puasa dirumah? apa 'moment' buka puasanya? atau 'rasa' laparnya? atau apa?
....
Sebenarnya apa makna puasa di bulan Ramadhan ini?
Sejujurnya buat orang Jawa seperti aku yang sedikit banyak masih melakukan hal hal yang bersifat kejawen, buatku puasa di bulan ramadhan ini.. tidak ada bedanya dengan puasa puasa senin kamis yang biasa aku lakukan di hari hari lain, atau puasa weton, atau puasa puasa lainnya.
Biasa saja buat aku...
Jadi ndak begitu spesial lah......event bulan Ramadhan ini..
Karena "laku puasa" itu adalah suatu yang seharusnya kita lakukan secara rutin dan ikhlas tanpa mengharapkan apapun dari Nya... dalam rangka mempersembahkan sesuatu dan menunjukkan keyakinan kepada Yang Maha Segalanya. Gusti Allah sing murbeng dumedi...
...
Hmm...
Bagaimanapun... bulan ramadhan ini memang jadi bulan dadakan....maksudku.. mendadak jadi alim, mendadak jadi dermawan,.... mendadak jadi... terlihat muslim
Untunglah.. masih ada bulan yang membuat orang jadi mendadak baik dalam segalanya.. walaupun masih ada yang cuma kamuflase belaka biar disorot dan diberitakan jadi orang yang paling sholeh di dunia...
tapi ndak papa lah.. daripada ndak sama sekali...
ya ndak....???
..

Agamis atau sekuler?

Orang yang paling beragama adalah orang yang paling sekuler. Karena ia bisa membedakan antara urusan keagamaan atau Tuhan dengan urusan dunia.

Thursday, September 21, 2006

Kaca Mata Yang Berbeda Dari Orang Luar

Ternyata melihat liputan orang asing tentang Indonesia, lebih menarik daripada orang Indonesia meliput obyek sama.
Gara gara melihat satu acara kuliner yang dipandu orang India di Asian Food Chanel (AFC), saya jadi merasa .. wah.. ternyata memang masih tetap unik dan menarik acara liputan kuliner dari perspektif orang asing satu ini.
Judul acaranya Russiyo Rusi (kalau tidak salah ya..), orang India Singapore, kebetulan si host ini rada unik juga, jadi pas lah.
Sebenarnya sudah beberapa kali melihat acara dia, namun kebetulan dia meliput wilayah wilayah lain di Asia, jadi saya tidak dapat mengomentari tentang acara dia.

Namun, kemaren pas kebetulan liputannya dia pas jalan jalan di Indonesia.. dari kota ke kota, not only the food yang dia sorot, tetapi hal hal kecil yang ternyata unik dipandang dari sudut pandang asing, menjadi lebih menari setelah dikemas. Misalnya, itu barang dagangan yang ada di pasar bringharjo, kipas dari bamboo, kuali dari gerabah yang untuk masak gudeg. Yang menarik lagi (ini tidak pernah disorot di acaranya Bondan di trans tv yang title acaranya “jalan-jalan” itu), si host ini saat meliput masakan tradisional Yogya GUDEG, dia ambil dengan sudut pandang yang unik cara menyorot dua orang nenek (iya, nenek nenek yang Jawa banget, tipikal nenek yang biasa aja, nenek yang memakai kebaya rumahan untuk pakaian hariannya, bukan nenek yang sudah didandani atau yang gimana gitu).
Mereka berdua dengan si host yang duduk di amben memasak gudeg sejak dari nangka muda dikupas.. memecah kelapa sampai dengan memarut kelapa memakai parutan kayu itu (memarut kelapa? Sesuatu hal yang paling saya hindari jauh jauh kalau bisa.. jaman kecil dulu. Kalau bisa mumpet deh..habis.. bisa babak belur ini jari kalau disuruh marut kelapa)
Oh ya. si host bersama si nenek kemudian.. menyiapkan dan mengulek bumbu sampai jadi gudeg dan ubo rampenya.. dan tahu ndak? Terlihat sangat natural, dengan adanya nenek yang mencicipi rasa dari sendok sayur ditaruh di tangannya, dan kemudian si host ikut ikutan mencoba mencicip lewat tangannya dan menjerit kecil karena kepanasan.

Yang paling menarik apa? Settingnya !!! dapur tradisional, dengan tungku tanah plus kayu kayu panjang, dengan asap dari dapur yang.. wah dan.plus amben gede dari bamboo … tahu sendiri lah.. sekarang pasti sudah jarang orang memiliki dapur seperti itu. Yang bikin heran, itu crew nya.. kok ya sempat sempatnya survei cari rumah dengan dapur tradisional seperti itu.

Terus terang, saya jadi inget dapur di rumah nenekku di salah satu desa di daerah Purworejo sana yang masih berlantai tanah, yang dulu selalu jadi tempat paling asyik di rumah nenek, karena bisa main api tanpa dimarahi. Main api? Iya lah.. kedok nya bantuin masak, padahal main api pake daun kelapa yang kering.. (bahasa Jawa nya: blarak) di depan tungku. Melihat api melahap blarak blarak itu dengan cepat rasanya menyenangkan sekali. Wusss..
Yang bikin berhenti main hanya kalau bulek mau memasak dengan api kecil.. wah.. pergi dari dapur deh…

Lanjut,..
Tak lupa si host ini meliput sedikit tentang Didik Nini Thowok di sanggarnya, dan beberapa acara di sekitar Yogya, seperti pentas Ramayana di Candi Prambanan dan beberapa acara lain yang terkait dengan kesenian Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Ah ya… ada liputan tentang pembuatan Bakpia Pathuk yang terkenal itu sejak dari kacang hijau masih mentah, hingga jadi bakpia. Bagaimana semuanya masih menggunakan tenaga manusia dalam pembuatannya, alias masih tradisional semua dan pake tangan banyak manusia. Inget inget, jadi mikir juga kalau mau beli bakpia.. habis.. itu semua sudah di mek mek oleh tangan banyak orang.
Ah.. tapi setelah itu kan masuk oven yang tinggi temperaturnya ya… it s mean… hygiene tetap terjaga. Semoga.


Dari liputan kecil tersebut, the point is… ternyata buat orang Yogya sendiri..yang sudah biasa dengan segala hal berbau Yogya, melihat liputan orang India melihat Yogya ini, masih tetap menarik di mata orang Yogya. Lebih menarik daripada liputan Jalan jalan yang dibuat Trans TV dengan Bondan sebagai Host nya. Ini bukan menilai.. tp Cuma mengevaluasi. Berharap acara kuliner dari orang Indonesia sendiri bisa lebih menarik daripada yang ada sekarang.
Acara Jalan jalan yang merupakan wisata kuliner di Indonesia sendiri merupakan acara yang cukup bagus, dan menarik, sampai kemudian saya menemukan acara Russiyo Rusi pas jalan di Indonesia ini.. saya jadi menyadari bahwa acara kuliner bisa lebih menarik lagi dengan kemasan yang lebih dalam. Sangat menarik dan sangat eksotik ya Yogya itu…

Wednesday, September 20, 2006

Laki - laki boleh protes setelah baca ini!!!

Tulisan dibawah ini terpaksa saya tulis karena melihat beberapa cover tabloid tentang pejabat negara yang menikah dengan gadis muda ditulis besar besar dan tebal pula cukup menyolok di tawarkan oleh para penjaja tabloid di perempatan.

Sepertinya dugaan ku selama ini benar adanya. Bahwa laki laki yang mulai berumur 40 atau katakanlah 45-55 tahun mengalami masa yang boleh saya sebut masa membutuhkan suasana baru… atau masa membutuhkan refreshing.

Semenjak memasuki lingkungan kerja beberapa belas tahun lalu, saya mengamati tanda tanda tersebut. Tanda dimana seorang laki laki butuh pengakuan diri bahwa dirinya masih dapat menarik perempuan lain diluar istri resminya.
Tentu saja tanda tanda tersebut tidak terjadi pada semua laki laki yang saya kenal. Ya.. kalau mau fair, katakanlah dari sedemikian banyak laki laki, mungkin 75% nya menunjukkan tanda tanda tersebut.

Saya dapat mengatakan sebagaimana hal tersebut diatas karena dari masa kerja saya yang hampir berbelas tahun ini, banyak saya melihat dan bahkan mengenal laki laki dengan kondisi tersebut.
Biasanya laki laki mapan tersebut lebih tertarik untuk mengalami masa refreshing tersebut dengan perempuan yang jauh lebih muda darinya. NAMUN, tidak semuanya. Kadang kadang bisa jadi laki laki mapan ini tertarik dengan perempuan seumuran yang masih menarik lho. Urusan menarik disini tidak berbanding lurus dengan urusan fisik saja. Maksud saya,.. kadang bisa jadi tidak semlohai fisiknya, tp sangat menarik dari hal hal lainnya.
But, most of all mereka lebih cenderung berjalan bareng perempuan perempuan muda yang tentu saja semlohai...

Kita tidak usah munafik lah dengan keadaan yang ada sekarang ini, mau yang status nikah siri diam diam, ataupun nikah siri rame rame, itu hanya kedok legal untuk membuat laki laki itu merasa sah dalam melakukan refresh dalam hidup stage ke dua ini.

Namun, mau diakui atau tidak, kebanyakan factor yang membuat terjadinya hal tersebut di atas adalah factor biologis.
(saya yakin pasti yang merasa laki laki marah membaca statement tersebut, ya paling tidak ada lah satu atau dua laki laki yang tidak setuju dengan statement tersebut).
Kalau mau dibilang cinta. Mungkin iya… cinta. Tapi tetap saja cinta yang menyegarkan. Ya to???

Mengapa laki laki butuh lebih dari satu, atau bahkan dua perempuan dalam hidupnya. Ya... mungkin itu sudah naluri kali ya...
Pasti ada yang komplain… dengan mengatakan bahwa perempuan juga mengalami hal tersebut diatas…
(Dalam hal tersebut saya hanya dapat bilang… tulisan ini adalah dari perspektif perempuan.. jadi suka suka yang nulis..dong hehehe)

Perempuan?.. mungkin iya.. perempuan bisa jadi mengalami masa sebagaimana tersebut diatas, namun biasanya… mungkin tidak akan setega laki laki dalam hal mencari refreshing tersebut. Masih ada urusan emosi dan perasaan yang terlibat didalamnya.
Ya bagaimanapun… urusan kebutuhan biologis satu itu bukan hal yang nomor satu buat perempuan.
Mengapa? Ya karena perempuan tidak mungkin akan dapat disamakan dengan laki laki dalam berbagai hal. Ya toh? Tetap akan ada perbedaan diantara keduanya.

Topik diatas mungkin topik basi yang sudah ada sejak masa laki laki merasa punya hak lebih dari perempuan. Namun toh, dugaan saya bahwa setiap laki laki yang mulai berusia 40 atau 45 th sampai 55 tahun,… pasti mengalami masa ingin refreshing dengan kehidupannya itu benar. Dan sangat benar.

Sebagai perempuan yang selalu berpikir secara nalar, saya merasa itu hal yang sah sah saja. Toh .. obyek nya adalah factor biologis. Mau dibilang apapun juga, urusan biologis itu kan sesuatu yang tidak dapat dihilangkan.
Cuma kalau terus dibilang ada cinta didalamnya… bisa jadi itu hanya cinta sesaat.

Apakah sebagai perempuan saya bisa mengerti kalau para lakilaki itu mempunyai istri kedua baik itu secara siri or resmi???
Ya, saya bisa mengerti dan bisa menerima hal tersebut.


Sebagaimana kebutuhan makan yang harus dilakukan, urusan biologis yang satu itu kan juga butuh makanan juga.
Toh urusan cinta itu berbeda dengan urusan biologis….

Dalam hal ini, apakah berarti aku menerima laki laki yang dapat dengan mudah berkencan dengan perempuan perempuan tersebut?
TIDAK.
Atau mungkin lebih benar… TIDAK MAU TAHU.

Habis gimana ya, banyak masalah yang terkait didalamnya… mau bilang apa…
Life still must go on…. Ya kan?
Lihat aja nanti… !!!!!!!!

NB: saya tahu pasti banyak laki laki yang membaca tulisan ini akan tidak terima, jadi… tulisan ini tidak menerima komentar… hahaha!!!!

catatan tambahan lagi... tulisan di atas mengesampingkan status penulis yang juga perempuan, istri dan ibu... tp tulisan di atas.. murni pandangan dari luar lingkaran.

Monday, September 18, 2006

Generasi 3G



Beberapa hari terakhir ini spanduk TELKOMSEL tentang 3 G di tempat tempat tertentu membuat aku ingin lebih tahu tentang makna 3 G tersebut.
Pernah sih baca di tabloid soal 3 G, tp masih belum jelas. Maklum tabloidnya minjem.
Akhirnya, daripada bloon, mending tanya dong ke teman yang lebih tahu urusan informasi dan komunikasi ini.

"3 G itu apa sih maksud sebenarnya?... apakah karena bisa dipakai lihat siaran televisi di HP..makanya ada HP generasi 3 G gitu?"
(pertanyaannya yang ndak teknis banget.. lha wong memang ndak ngerti urusan teknis 3 G)..

then,... inilah hasil pembelajaran soal 3 G dari seorang teman...

1st Generation adalah masa layanan telepon generasi pertama di awal 1980an, Generasi pertama semuanya berbasis pada teknologi analog seperti AMPS (North America), TACS (UK), NMT (Skandinavia), dan J-TACS (Jepang)…. Inget Motorola Star-Tacs?

Lalu muncul kebutuhan untuk meningkatkan bandwidth frekuensi secara lebih efisien. Hal itu melahirkan standar generasi berikutnya (2G), yang seluruhnya berbasis teknologi digital. Sistem standar 2G yang muncul secara global adalah GSM yang menjadi teknologi paling dominan dengan pangsa pasar 74% dunia.

GSM pun terus mengalami penyempurnaan, Sistem penyempurnaan data pertama adalah kemampuan GPRS yang mampu memberi layanan data rata-rata 10-40 Kbps bisa MMS, dan Browsing Internet kemudian muncul EDGE yang dengan kecepatan rata-rata 30-150 Kbps.

Lalu 3G apa? 3G adalah era dimana jaringan telekomunikasi sudah mampu menghantarkan informasi dengan kecepatan transfer 2 MBps. ( bukan Kilo Byte/second )
Makanya bisa ngirim suara dan gambar ( video phone, TV broadcast, Online Music dll )

Dah cukup ngerti?... jadi kalo 3G entar udah umum di Indonesia, ya terpaksa lah kita juga beli Hape 3G, padahal harganya amit2, wong sebenernya kita sukanya Cuma SMSan doang kok…. Ya to? Tapi.. kenapa harus beli? Lha.. Ntar disangka kuperrr lagi… hhhh… jadilah kita korban teknologi 3G.. dan bye bye HP GSM….

Tapi jadi geli juga kemaren.. ada teman yang punya Nokia N 70... entah bisa dipakai 3 G or not.. tp yang pasti kameranya bagus hasilnya... pas aku tanya dia... biasa pake internet lewat hp ndak?... dia jawab... ndak tahu.. ndak pernah coba...
Alamak!!!
Gimana ini.. coba yang punya itu HP aku.. sudah tak pake semua itu fasilitasnya...
lha wong cuma dipakai SMS dan telpon.. ngapain pake yang canggih canggih ya??

Sunday, September 10, 2006

Like Mother Like Daughter



Minggu sore, jam 16.30 WIB. Saat aku membaca Mingguan Kompas, si bontot yang saat itu tepat berumur 5 tahun 2 hari, tiba-tiba duduk manis depanku dan terdiam.
Satu pertanyaan terlontar dari dia,

Si bontot : "Bu, harusnya pas aku bayi dulu, ibu jangan bedakin aku".
Aku : "Kenapa memangnya honey?"
Si bontot : "Iya, kan kalau dibedakin aku jadinya perempuan".
Aku : "memang kalau ndak dibedakin kenapa?"
Si bontot : "Iya, kalau dibedakin kan jadi perempuan, padahal aku kan pengin jadi laki laki:
Aku : ????????????????????? (bingung mau jawab apa)


nb: foto diatas adalah si bontot yang maksa minjam baju koko kangmasnya

Monday, September 04, 2006

Mengeluh? atau Melenguh?

Sedikit dari kita menyadari akan semua kelebihan dan kekayaan yang kita miliki dalam hidup ini…

Pengertian “Kaya “ disini jangan selalu diidentikkan dengan Uang, Intan Mas Berlian….Bukankah kesehatan adalah kekayaan yang tidak ternilai?, bukankah posisi pekerjaan yang kita miliki adalah kekayaan?, bukankah anak2 kita yang cerdas cantik dan tampan adalah kekayaan yang luarbiasa? ….

Hidup ini penuh dengan kekayaan yang berlimpah, Tapi apa yang terjadi? Setiap hari kita mengeluh dan berdecak kesal…. Jarang kita mensyukuri kekayaan yg kita miliki

Jadi …..

Ya kalau pas lagi berada di tengah kemacetan, harus pasrah ngalah.
memang macet.. mau gimana lagi. nikmatilah kemacetan itu. masih untung macet didalam kendaraan sendiri.

Kalau kendaraan mogok, ya... terimalah.. untung baru mogok, tidak terkena masalah lain yang lebih parah di jalan raya.

Kalau pekerjaan tidak memuaskan hasilnya hari ini, selalu berpikir positif. Masih bersyukur, dapat melakukan pekerjaan berguna dan menghasilkan.
Masih banyak lho pengangguran yang ingin mendapatkan kesempatan kerja.

Kalau tiba2 kita merasa miskin, tua dan sengsara di kehidupan ini… bersyukurlah Gusti Allah masih memberikan kita hidup. Walaupun tidak berkecukupan, at least... kita dapat menikmati hal hal yang indah indah yang kasat mata.

Karena itu.. bersyukurlah dan jangan mengeluh...

*coba bisa ndak ya mulai sekarang : Start sekarang ! sampai nanti malam, kita mencoba bertahan untuk tidak mengeluh sepatah katapun. Tidak ada kata : Aduh !, Alah.. Uhhh, Asem kecut!, even decak ...Ck.... dan kita hitung.. berapa lama kita bisa bertahan.. :), makin lama waktunya. makin bagus, karena artinya kita adalah orang yang mampu menyikapi kehidupan dengan rasa syukur.