Tuesday, December 01, 2009

120 hari sudah, dan tetep cengeng???

Tiba-tiba, dalam lelap sekejap kantukku di depan laptop, wajah bapakku melintas, tersenyum.
Aku langsung tergeragap, kaget, terbangun.
Seakan ingin aku kembali ke masa semenit lalu, saat kulihat wajah bapak melintas tiba tiba.
Menetes air mataku, mengingat masa lalu. Masa yang tidak dapat kuisi dengan manis dan hangat saat beliau masih ada.
Sesak rasanya, jika ingat, bahkan sampai saat kepergiannya, beliau sedikitpun tidak menyisakan tugas buat kami anak anaknya.
100 hari setelah kepergiannyapun, tetap tidak merepotkan kami anak anaknya.

Tetes air mata di laptopku menyadarkanku, tidak seharusnya aku bersedih, seharusnyalah aku tersenyum dan bangga, bahwa bapak tidak pernah merepotkan kami. Bahwa dia tetap jadi seorang bapak yang gagah hingga akhir hayatnya.

3 comments:

Wahyu Yulianto said...

saya malah kebalik mbak..
bapak masih ada tapi kok kayaknya ngasih "tugas" melulu.

Anonymous said...

jangankan baru seratus hari. sampe tiga puluh tahun pun kadang rasa itu muncul..

imgar

tikno said...

bukti bahwa kasih sayang akan tetap hidup di dalam hati yang ditinggalkannya.