Tuesday, November 02, 2004

LAJANG MELAYANG

Kemaren buka puasa bersama dengan temen temen dari ui. Banyak informasi masuk. Ada yang menyedihkan,menggelikan, mengecewakan, menyenangkan.
Tapi diantara semua kabar itu, cerita tentang Nuria yang mendapat bea siswa ke Perancis, itu yang paling bikin iri. Tapi bukan sirik. Karena aku senang dia akhirnya mendapatkan sponsor ke Perancis.
Jadi inget pembicaraan pembicaraan dengan dia di saat lalu.
Aku selalu iri dengan kehidupannya, namun heran, kenapa dia juga iri dengan kehidupanku. Benar kata orang, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau dari rumput di halaman sendiri (memang kambing???!).
Aku selalu iri dengan kemandiriannya dalam hidup. Ia dapat pergi kemana ia ingin pergi, bahkan dalam keterbatasannya.
Jadi setiap kali ia mendapatkan uang, ia akan menggunakannya untuk pergi ke mana ia suka. Keliling Eropa, until she drop. hehe...
Ke Amerika. cuma berbekal undangan seminar, tiket pp dari sponsor, dan kartu kredit. no cash.
Wah... asyiknya. Jiwa petualangnya bener bener kuat.

Sampai suatu hari ia bercerita bahwa ia ingin meneruskan sekolah ke Perancis, namun karena umurnya sudah lebih dari 35 tahun, ia sudah sangat susah untuk mendapatkan sponsporship dengan jalur biasa. Harus dengan jalur luar biasa.
Ia sangat ingin mewujudkan apa yang diinginkannya. Alasannya?
Dengan keadaan sekarang, apa lagi yang harus ia capai. Hanya prestasi akademik yang bisa dibanggakannya, prestasi pribadi yang harus dicapainya. Ia merasa lajang di usianya. Hanya gelar PhD yang bisa dipersembahkan untuk orang tuanya.
Dan terus terang... aku sangat sangat iri dengan kebebasannya dalam mengambil keputusan. Namun aku juga sangat gembira ia mendapatkan apa yang diinginkannya. Bea siswa untuk ambil Visual Anthropology di Paris.

Alangkah indahnya dunia ini, jika kita bisa menjadi diri kita sendiri.
Kapankah aku dapat mewujudkan segala apa yang diinginkan, karena sudah terikat dengan nyawa ibu kota yang seperti ibu tiri ini.

No comments: