Tuesday, February 20, 2007
Kasir... kasir...
Suatu sore, saya dan si bontot sedang nonton televisi. Ndak serius serius amat sih... sambil lalu aja.
Tiba tiba nongol iklan permen polo yang versi kasir.. kasir..
si bontot sambil guyon juga kemudian menirukan gaya omong si perempuan di iklan tersebut..
"kasir.... (dengan nada rendah).. kemudian kasir.. (dengan nada tinggi)...
karena saya rada tidak suka dengan iklan versi tersebut.. maka kemudian terjadi pembicaraan dengan si bontot sebagai berikut:
Saya : "ah.. ibu ndak suka ah sama iklan itu"
si bontot : "kenapa bu?"
Saya : "Ya.. ndak suka aja"
(saya sengaja tidak mau memberikan alasan kepada sibontot mengapa saya tidak suka dengan iklan tersebut)
Pembicaraan terhenti beberapa saat. Dan iklanpun sudah lewat beberapa lagi.
Eh.. tiba tiba.. si bontot nyeplos lagi..
si bontot : "oh.. aku tahu aku tahu.. kenapa ibu ndak suka iklan tadi"
saya : " kenapa?"
si bontot : " soalnya perempuannya bodoh kan bu?"...
Saya langsung tersentak.
Ini anak... bahaya juga ya dengan pemikirannya. Jauh ke depan. Saya pikir dia sudah melewatkan masalah iklan tersebut, ternyata dia berpikir tentang alasan ketidak sukaanku.
Saya pribadi memang tidak suka dengan iklan iklan yang memakai perempuan sebagai obyek yang di eksploitasi. Entah itu fisiknya, atau imej kebodohan perempuan.
Secara tidak langsung... hal tersebut menyinggung perempuan.
Walaupun mungkin pada saat proses pembuatannya, hanya dibuat berdasarkan alasan untuk lucu lucu an atau biar rame. Namun tetep saja, menyinggung perempuan kalau imej yang ditampilkan bersifat negatif.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
We..lah kok lali sama pepatas...
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya toh mbak. wah anakmu nurut kritisnya kamu ternyata :)
Yap!!
anak yang pinter..
perempuan (di iklan) yang bodoh..
:D
-imgar-
Post a Comment