Thursday, January 04, 2007

ARISAN???.. no way !!!

Minggu lalu, satu sms saya terima, isinya:” jeng, kita adain arisan yuk. Tidak banyak, 50 ribuan saja. Pembukaan besok sabtu di sekolah an ya. Ok?”
Dan, sms itupun tidak pernah saya respon sampai sekarang.

Perempuan.
Dua orang perempuan bertemu, berbicara ngalor ngidul.
Tiga orang perempuan bertemu, ngobrol ngetan ngulon plus ngomongin orang lain.
Empat orang perempuan bertemu, bikin arisan deh!!

Arisan (n) : kegiatan pengumpulan uang atau barang yg bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian dilaksanakan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya. (KBBI)

Entah, ada apa dengan arisan. Apakah perempuan tidak dapat terlepas dari soal arisan begitu mereka bertemu beramai ramai?

Seminggu berikutnya, saya bertemu mereka yang mengirimi sms saya, dan mengutus satu juru bicara untuk mengajak saya arisan.
Saya menolak dengan baik baik, bahwa saya tidak ingin join arisan tanpa alasan khusus.
Namun dengan alasan untuk menjalin silaturahmi, mereka tetap mendesak saya supaya ikut arisan tersebut.
Akhirnya saya menjawab, bahwa tanpa arisan kita kan bisa tetap bersilaturahmi. Ya kan? Sms saya untuk kumpul kumpul pasti saya akan hadir.

Kedok silaturahmi selalu dipakai oleh para perempuan untuk membuat acara arisan. Saya masih tetap tidak habis pikir, apakah arisan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan bersosialisasi para perempuan?
Menurut saya pribadi, arisan sebenarnya bukan hal penting.
Alih alih silaturahmi, yang ada malah bikin masalah, dan endingnya… ngomongin orang lain.

Kalau mau dilihat dari tradisi (entah tradisi entah bukan). mungkin arisan ini dulu dipakai oleh satu kelompok warga untuk mengumpulkan warganya supaya rajin hadir dalam suatu acara pertemuan rutin. Nah, kalau tidak ada arisan ini mungkin mereka (para perempuan) tidak mau hadir. Jadilah dipakai arisan ini untuk pemancing supaya yang hadir tetap banyak.

Namun, di dalam perkembangan selanjutnya, apalagi di kota kota, urusan arisan ini sudah tidak lagi sesuai dengan maksudnya.
Contoh kasus: di kompleks tempat tinggalku, diadakan kumpulan arisan warga kompleks tiap bulan. Saya? Tentu saja malas join, karena yang mengadakan bukan RT setempat, hanya ibu ibu di kompleks yang kelebihan uang.
Then, pembukaan awal arisan semua nyonya rumah yang join dateng dengan rajinnya. Arisan kedua, masih bersemangat.
Berikutnya? Bedinde bedinde yang dateng dengan membawa uang dari nyonya mereka masing masing.
Jadi, tercapaikah tujuannya?
Gagal.
Yang terjadi akhirnya hanyalah pengumpulan uang dan diundi siapa yang mendapat arisan. Tujuan sampingan? Nol persen hasilnya.

Sebenarnya, urusan pertemuan ibu ibu dalam satu wilayah pemukiman (mungkin) merupakan hal yang perlu dilakukan. Paling tidak, agar mereka saling mengenal satu sama lain. Dan mungkin dapat menjadi sarana bersosialisasi antar warga yang tiap hari Cuma ngurusin rumah tangga saja. Namun, by common sense, seharusnya tidak perlu lah itu diadakan arisan segala. Tidak membawa manfaat, malah jadi masalah. Mau contoh kasus? Iya. Kalau terus ada yang jadi males bayar arisan, apakah tidak jadi masalah? Sudah banyak hal yang membuat saya berkesimpulan bahwa arisan itu tidak bermanfaat kok. Dari yang melarikan dari menghilang dari peredaran dengan membawa uang arisan. Atau yang pindah kontrakan dengan tanpa menyelesaikan urusan arisannya terlebih dahulu.
Yang ada, akhirnya hanya menimbulkan masalah.

Jadi, arisan? No way!!!

4 comments:

Anonymous said...

Hem, soal arisan, menurutku bukan hal yang harus ditentang, karena bukankah kita harus bisa mengarahkan ke sesuatu yang baik dan nggak hanya protes sementara nggak juga berbuat apapun

Anonymous said...

Mas anggara.. aku bukannya membela mbak retna, tapi kurasa dia UDAH melakukan sesuatu untuk itu yaitu : NGGAK IKUTAN arisan, hahahahahaha! ya ndak mbak?

Anonymous said...

satu pikiran mba'... di komplek ku juga gitu, ada arisan 1 komplek dan arisan 1 blok. Awalnya nda mau.. tapi kedok silahturahmi bikin suami ngasih lampu hijau... Akhirnya di setiap Arisan aq diam.. kata2 yng biasa ku keluarin " ooo.. oh ya? .. begitu ya? "
hahahha cukup sekali dech... :D

SinceYen said...

Arisan? Apaan tuh?