Anak saya yang nomer dua, si tengah, membuat saya terperanjat, kaget, geli, namun juga senang dan bangga.
Begini ceritanya,
Seperti biasanya kan kalau tidak salah, di TVRI kalau sabtu atau minggu siang, punya program untuk acara kebudayaan dari daerah daerah. Nah, sabtu siang minggu lalu, kebetulan acaranya wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono. Sebenarnya saya juga nontonnya sambil lalu, karena stasiun televisi lain tidak ada yang menarik untuk ditonton. Kebetulan, acara wayang kulit tersebut berbahasa Indonesia, karena disponsori oleh depdagri, yang kebetulan kala itu banyak utusan dari daerah daerah se Indonesia. Saya pribadi sih merasa jadi kurang sreg melihat wayang berbahasa Indonesia tersebut. Tembangnya juga berbahasa Indonesia. Kurang gimana ya… cengkok nya jadi aneh.
Nah, si tengah yang kala itu sedang bermain, kemudian tertarik untuk nonton acara wayang kulit tersebut.
Mulailah saya kewalahan menjawab pertanyaan pertanyaannya. Tokoh-tokohnya, jalan ceritanya, dan lain lain. Untunglah saya memiliki ke lima keluarga Pandawa, Kresna dan Punakawannya terpasang gagah di dinding ruang tengah.
Agak lumayan bisa memberi jawaban lah untuk pertanyaan pertanyaan yang kebetulan juga jalan ceritanya agak sederhana.
Begitu acara di TVRI selesai, mulailah si tengah bertanya berbagai hal tentang wayang. Akhirnya, daripada saya salah menjawab, saya tawari dia, apakah mau komik wayang? Ternyata dia dengan sangat antusias ingin sekali memiliki komik wayang tersebut.
Saya pikir, itu hanya ketertarikan sesaat. Tak tahunya, seperti biasa di Indosiar kalau sabtu malam minggu kan memutar program acara wayang kulit. Kebetulan sabtu malam minggu kemarin memainkan lakon Baratayuda, dan tentu saja berbahasa Jawa. Nah, ini baru wayang kulit.
Saya sempatkan menonton acara tersebut, kebetulan salah satu sindennya punya suara bagus. Dan kebetulan pula ia disuruh menembangkan lagu “Yen Ing Tawang Ono Lintang” salah satu lagu kesukaan saya.
Mata sambil terkantuk kantuk. Namun saya tahu ini wayang bakalan selesai jam 5 pagi nanti.
Jadilah tertidur di depan televisi. Entah, si tengah mendengar acara tersebut dalam tidurnya atau, memang sedang terjaga, tiba tiba dia sudah memapankan diri di depan televisi, menonton wayang kulit tersebut. Tanpa banyak kata dan komentar. Sampai pagi!!
Paginya, dia ribut sekali soal wayang kulit semalam.
Dia mengajak saya ke toko buku untuk segera membeli komik cerita wayang yang saya janjikan buat dia.
Sebenarnya sih ada koleksi cerita wayang terbitan Balai Pustaka, namun dalam bentuk buku cerita, namun saya pikir tulisannya terlalu kecil buat dia yang masih kelas 1 SD. Biarlah, lewat komik dulu, nanti baru lama lama saya beri yang berbentuk buku cerita.
Disamping antusias soal komik cerita wayang, dia juga jadi antusias sekali untuk belajar bahasa Jawa.
Waduh!! Bisa gawat ini. alamat saya juga harus belajar bahasa jawa ngoko, madya dan kromo inggil ini. kan ndak lucu, kalau saya mengajari bahasa jawa ngoko kepada dia. bisa dianggap kurang aturan oleh orang Jawa nanti.
But, anyhow, saya terkesan sekali dengan si tengah ini. surprise. Surprise.
Saya berjanji dalam hati, saya akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat memenuhi segala keingin tahu an dia tentang segala hal.
So,.. PR saya dalam waktu dekat, membaca kembali buku cerita wayang yang ada.
Begini ceritanya,
Seperti biasanya kan kalau tidak salah, di TVRI kalau sabtu atau minggu siang, punya program untuk acara kebudayaan dari daerah daerah. Nah, sabtu siang minggu lalu, kebetulan acaranya wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono. Sebenarnya saya juga nontonnya sambil lalu, karena stasiun televisi lain tidak ada yang menarik untuk ditonton. Kebetulan, acara wayang kulit tersebut berbahasa Indonesia, karena disponsori oleh depdagri, yang kebetulan kala itu banyak utusan dari daerah daerah se Indonesia. Saya pribadi sih merasa jadi kurang sreg melihat wayang berbahasa Indonesia tersebut. Tembangnya juga berbahasa Indonesia. Kurang gimana ya… cengkok nya jadi aneh.
Nah, si tengah yang kala itu sedang bermain, kemudian tertarik untuk nonton acara wayang kulit tersebut.
Mulailah saya kewalahan menjawab pertanyaan pertanyaannya. Tokoh-tokohnya, jalan ceritanya, dan lain lain. Untunglah saya memiliki ke lima keluarga Pandawa, Kresna dan Punakawannya terpasang gagah di dinding ruang tengah.
Agak lumayan bisa memberi jawaban lah untuk pertanyaan pertanyaan yang kebetulan juga jalan ceritanya agak sederhana.
Begitu acara di TVRI selesai, mulailah si tengah bertanya berbagai hal tentang wayang. Akhirnya, daripada saya salah menjawab, saya tawari dia, apakah mau komik wayang? Ternyata dia dengan sangat antusias ingin sekali memiliki komik wayang tersebut.
Saya pikir, itu hanya ketertarikan sesaat. Tak tahunya, seperti biasa di Indosiar kalau sabtu malam minggu kan memutar program acara wayang kulit. Kebetulan sabtu malam minggu kemarin memainkan lakon Baratayuda, dan tentu saja berbahasa Jawa. Nah, ini baru wayang kulit.
Saya sempatkan menonton acara tersebut, kebetulan salah satu sindennya punya suara bagus. Dan kebetulan pula ia disuruh menembangkan lagu “Yen Ing Tawang Ono Lintang” salah satu lagu kesukaan saya.
Mata sambil terkantuk kantuk. Namun saya tahu ini wayang bakalan selesai jam 5 pagi nanti.
Jadilah tertidur di depan televisi. Entah, si tengah mendengar acara tersebut dalam tidurnya atau, memang sedang terjaga, tiba tiba dia sudah memapankan diri di depan televisi, menonton wayang kulit tersebut. Tanpa banyak kata dan komentar. Sampai pagi!!
Paginya, dia ribut sekali soal wayang kulit semalam.
Dia mengajak saya ke toko buku untuk segera membeli komik cerita wayang yang saya janjikan buat dia.
Sebenarnya sih ada koleksi cerita wayang terbitan Balai Pustaka, namun dalam bentuk buku cerita, namun saya pikir tulisannya terlalu kecil buat dia yang masih kelas 1 SD. Biarlah, lewat komik dulu, nanti baru lama lama saya beri yang berbentuk buku cerita.
Disamping antusias soal komik cerita wayang, dia juga jadi antusias sekali untuk belajar bahasa Jawa.
Waduh!! Bisa gawat ini. alamat saya juga harus belajar bahasa jawa ngoko, madya dan kromo inggil ini. kan ndak lucu, kalau saya mengajari bahasa jawa ngoko kepada dia. bisa dianggap kurang aturan oleh orang Jawa nanti.
But, anyhow, saya terkesan sekali dengan si tengah ini. surprise. Surprise.
Saya berjanji dalam hati, saya akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat memenuhi segala keingin tahu an dia tentang segala hal.
So,.. PR saya dalam waktu dekat, membaca kembali buku cerita wayang yang ada.
1 comment:
Kamu pasti bangga banget ya Sha :)
Anak2 lain seumur dia akan lebih tertarik pada cerita2 seperti spiderman, tokoh2 kartun Jepang dan kawan-kawan (atau malah spiderman udah ketinggalan jaman?), si tengah malah jatuh hati pada wayang dari negeri sendiri, warisan leluhur.
Sukses ya dengan tantangan dari si Tengah :)
Post a Comment