Segala sesuatu hal yang ada di dunia ini pasti mempunyai awal dan akhir.
Semuanya... bahkan hal yang paling kecil atau paling sepele pun, pasti punya awal dan akhiran. Ya.. kalaupun ada sisipan.. itu hanya terjadi pada hal hal khusus, tidak semuanya mendapatkan sisipan.
Hanya awal dan akhir.. yang pasti terjadi pada segala hal di dunia ini.
Jika segala hal pasti ada akhirnya, sepertinya kita tidak perlu repot memikirkan masalah yang ada di hadapan kita. Karena pasti akan berakhir. Entah, bagaimana akhirnya nanti. Itu tergantung kita juga.
Jadi.. jangan takut kehilangan segala sesuatu. Karena... yang punya awal.. pasti akan berakhir juga.
1 comment:
Tidak memiliki rasa takut itu memang bisa dilahirkan oleh pengetahuan dan kesadaran akan kenyataan, yang perlu dicermati adalah sebaiknya bukan oleh kepasrahan.
Perlu di ingat bahwa kodrat dari manusia adalah SURVIVAL, dan perjuangan untuk survive itu lahir dari RASA KETAKUTAN.... takut akan kehilangan eksistensi lahiriah ATAUPUN batiniah.
Menghilangkan rasa takut bukan hanya akan menghilangkan kodrat survival.. tapi juga mematikan ASA dan harapan pada diri sendiri...
Be honest, apakah jeng ndak pernah ketakutan akan kehilangan sesuatu? dalam scope general lah..? misalnya: ketakutan kehilangan pekerjaan? pasti ada kan...? dan anda berjuang! survive untuk mencegah hal itu akan terjadi kan?
Atau pernah liat acara Fear factor? dimana pesertanya dihadapkan pada hal2 yang menakutkan? dan kenapa acara itu begitu terkenal? karena didalamnya penonton bisa menyaksikan PERJUANGAN seorang peserta melawan segala rasa takutnya, penonton (termasuk kita) ternyata suka melihat bagaimana seseorang melakukan survival... itu intinya..
Jadi, mengomentari artikel blog jeng yang satu ini, justru aku malah memberikan anti nya : TETAP MILIKI rasa takutmu, sebab seseorang yang tidak memiliki rasa takut akan kehilangan makna survivalnya dalam kehidupan.
Di masyarakat orang yang bilang dia gak takut apa2 namanya orang apa coba? ada beberapa julukannya : NEKAD, ACUH, KONYOL, MASA BODOH, PUTUS ASA atau APATIS.. ayoo? jeng pilih yang mana?
Saya yakin jeng ndak termasuk kategori2 orang yang begitu, kalo menurut saya ya jeng itu seperti yang jeng jelaskan : SADAR akan kenyataan... Hanya saja kalo menurut pendapat saya bagusnya jeng juga memasukkan unsur SISIPAN itu bukan hanya sebagai sisipan, tapi lebih menganggap itu sebagai BAGIAN dari kehidupan jeng diantara awal dan akhir... yang tetap harus diperjuangkan eksistensi nya.
Sekali lagi, Seperti jeng bilang : SEMUA TERGANTUNG KITANYA JUGA... ya begitulah seharusnya dalam kehidupan ini, jeng harus mampu BERJUANG memberikan yang terbaik pada makna kehidupan diri jeng dalam perjalanan survival jeng dari awal sampai akhir... bukan hanya SADAR lalu menerima...
Salam.
Post a Comment