Friday, August 18, 2006

Nasionalisme atawa Almamaterisme ???

Sambil berpikir dimana sekiranya aku harus memarkir kendaraan yang paling dekat untuk mendekati istana negara aku menjalankannya menuju arah monas dari jalan jenderal sudirman. Ternyata, jalan merdeka barat ditutup oleh petugas, otomatis mau tidak mau harus berbelok menuju merdeka selatan dan dengan pertimbangan bahwa khawatir parkiran penuh di stasiun gambir, aku berbelok ke tempat parkir monas di depan kantor gubernur dki.
Dengan cepat aku cari tempat parkir, dan memberitahu anak anak bahwa kita harus berjalan cepat, karena saat itu sudah pukul setengah lima. Aku mengajak anak anak berjalan agak cepat, karena terdengar suara terompet tanda upacara akan dimulai. Terburu-buru. Anak anak sampai mengeluh, mengapa jalanku cepat sekali.
Akhirnya setelah menyeberangi area monas yang cukup jauh juga untuk anak anak, sampailah kita ke depan istana negara. Sempat aku tanyakan apakah sudah ada marching band yang main, yang dijawab oleh petugas dengan penjelasan bahwa upacaranya baru saja dimulai.

Aku dan anak anak berjalan mendekat ke arah tempat paling depan dari kerumunan orang yang ada di istana negara, yang sedang mengikuti jalannya upacara penurunan bendera. Cukup banyak orang berdesakan di baris depan kerumunan tersebut. Hingga akhirnya sampai juga dibarisan terdepan dengan pagar polisi di depan kami semua.

Upacara masih berlangsung hingga akhir saat bendera pusaka diserahkan ke presiden SBY. Akhirnya aku menyuruh si sulung menanyakan kepada polisi di depannya, apakah unit marching band sudah main? Dan dijawab oleh polisi tersebut, bahwa sudah main dari tadi, sekitar jam 16.00 WIB.

Alamak! Lemaslah aku. Sudah bersusah payah menuju istana negara, ternyata unit marching band UGM sudah main.
Langsung, anak anak aku ajak pulang. Menyesal, kenapa tadi tidak minta informasi soal jam main adik adik tersebut ya?
Tapi, ya udahlah. Apa boleh buat. Tinggal komplain aja ke teman teman yang tidak memberi tahu jam main adik adik MB UGM tersebut. Hanya memberitahu tanggal dan event nya.

8 tahun tinggal di Jakarta, namun tidak sedikitpun ada keinginan untuk mengikuti acara yang diadakan di istana negara tiap tahun tersebut. Ada banyak alasan yang dapat dijadikan excuse. Dari alasan, jarak, repot, bisa lihat di televisi, males dan sebagainya, sehingga upacara di istana negara tersebut tidak masuk di agenda kegiatan ku untuk dilihat secara langsung.

Namun, mendengar unit marching band UGM diminta tampil di acara penurunan bendera tanggal 17 agustus 2006 kali ini di istana negara, ada keinginan kuat untuk datang ke istana negara dan menyaksikan unit band kebanggaan ini. Walaupun akhirnya gagal menyaksikannya secara langsung, namun cukup puas, karena akhirnya dapat menyaksikan secara langsung juga acara penurunan bendera di istana negara saat hari kemerdekaan RI tersebut, dan mungkin terakhir kali aku bisa melihat acara seperti itu.

Dalam perjalanan kembali ke tempat parkir, aku jadi tersadar, mengapa demi unit marching band almamater aku bersedia merepotkan diri untuk datang ke istana negara ini.
Apakah dengan demikian rasa nasionalisme ku berkurang? Apakah rasa almamaterisme ku lebih tinggi daripada rasa nasionalisme ku? (perlu dicatat, almamater disini bukan berarti UGM, tp untuk unit marching Band UGM, hehehe ini kata orang yang sudah keracunan darahnya dengan unit marching band ugm dan minum air dari sumber air di boulevard UGM).

Ah, entahlah.
Yang pasti sebagai seorang Ibu, setelah ini, sepertinya aku harus lebih mengenalkan rasa kebanggaan tentang Indonesia kepada anak anakku, walaupun carut marut masalah yang muncul di negara tercinta ini membuat rasa pesimis lebih besar daripada optimis.

3 comments:

Anonymous said...

hallo mbakk....saya sangat terharu membaca tulisan mbakk... yaaa...juga merasa bersalah sehingga mbak tdk bisa melihat langsung adik2 bermain...tapi, yang pasti kita tdk hanya membawa nama unit/almamater ugm saja, juga membawa semangat dan spirit jogja untuk bangkit...sehingga masyarakat indonesia tahu bahwa jogja baik2 saja... salam hangat dari adik2mu di unit...

ardhi-ketua umum mb ugm
ardhi_ph@yahoo.com
www.mbugm.org

Anonymous said...

Almamaterisme adalah lem pengikat persatuan dalam skala kecil yang lahir karena adanya rasa cinta yang amat sangat .. kalo kecintaan kita terhadap negara kita ini sama seperti kecintaan almamaterisme itu... wah Indonesia bakalan jadi negara yang sangat kuat.... sayangnya ndak banyak yang cinta negara ini... banyaknya yang kecewa, pesimis, apatis dan opportunis ... sayang ya?

Unknown said...

Sayang ya almamaterisme lebih kuat dari pada Nasionalisme Indonesianya.

Kalo Nasionalisme Indonesia setahu saya bukan perkara pemerintahnya carut marut atau banyak pejabat yang korup. Rasanya terlalu sempit kalau kita hanya menilai nasionalisme dr sudut pandang itu saja.

Nasionalisme adalah rasa cinta terhadap bangsa INDONESIA, bukan perkara carut marutnya bangsa kita sekarang. Tp seberapa jauh kta menjunjung tinggi nilai persatuan tanpa melihat warna, ras, almamater, dan agama. KITA ADALAH INDONESIA.