Saturday, December 01, 2007

BEAT WITH SENSE OF ROCK


Welcome December...

Ritual tahunan yang selalu saya lakukan tanpa pernah bosan dan belum ingin berhenti dari ritual ini..... nonton dan menikmati GRAND PRIX MARCHING BAND.

Sudah sejak tahun 1985 saya join dengan event ini, sampai sekarang.... tetep semangat jika bulan Desember sudah menjelang.
Seperti biasa adik-adik Marching Band UGM mengikuti event GPMB ini. Kalau dulu sebelum uang sesusah sekarang dapatnya, MB UGM bisa ikut tiap tahun. Nah sejak beberapa tahun terakhir MB UGM hanya bisa ikut tiap dua tahun sekali. Biayanya tidak sedikit memang untuk mengikuti event nasional tahunan ini.

Terakhir ikut tahun 2005, jadi sekarang ikut lagi. Mulai deh gawean alumni unit MB UGM bergerak. Biasa... bantu adik adik kalau ada hal hal yang kurang. Sebagai alumni yang baik, tidak ada salahnya kan kita memberikan bantuan walau hanya dalam bentuk dorongan spirit... apalagi kalau dalam bentuk material... wahhh!!!

Repertoire tahun ini bertema BEAT WITH SENSE OF ROCK..... penjelasannya dapat dibaca sebagai berikut:




Lagu yang dibawakan:

Frase pertama:

1. Rock Bergema (Roxx)

2. Kehidupan (God Bless)

Frase kedua:

1. The Ecstacy of Gold (Metallica)

2. Rock di Udara (God Bless)

3. The Dance of Eternity (Dream Theater)

Frase ketiga:

1. November Rain (Guns ‘n Roses) dan Closer

Re-arr : Singgih Sanjaya


Dalam persembahan di Grand Prix Marching Band XXIII ini, tim Marching Band UGM akan mengusung penampilan dengan tema Beat with Sense of Rock. Penampilan ini diharapkan akan membawa audience ke masa kejayaan musik rock di era 1970 hingga 1980-an.

Kedahsyatan serta kekuatan musik rock akan tergambar dengan jelas dalam paket ini. Tidak aneh jika yang dipilih adalah legenda-legenda rock dunia, termasuk God Bless sebagai pionerr musik hard rock di Indonesia.Diawali dengan opener yang megah, pada frase yang pertama akan membawa kita pada era keemasan musik rock di Indonesia. Sekitar tahun 80-an. Yang diwakili oleh dua legenda rock Indonesia yaitu God Bless dan Roxx. Menilik beberapa lagu yang tidak asing lagi di telinga para pecinta musik rock, MB UGM sengaja membawakan Rock Bergema (Roxx) dan Kehidupan (God Bless).Penonton akan disuguhkan dengan nuansa yang menghentak sesuai dengan karakter musik rock yang cadas dan kental dengan distorsi. Diperkuat dengan visualisasi dan koreografi yang dinamis sekaligus tegas, membuat penampilan semakin menyatu dengan musik. Kemudian para penari akan menampilkan tarian dan gerak yang sangat energik dengan paduan warna serta ciri khas rocker dunia pada masa itu.

Duet horn line juga ikut menghiasi frase ini.Untuk memperkaya warna musik rock sendiri, pada frase kedua, suasana berubah menjadi lembut tapi megah dengan pilihan lagu The Ecstacy of Gold milik Metallica. Membuktikan bahwa musik rock tidak selalu bertema keras. Alunan melodi solo trumpet yang penuh makna membawa kita hanyut dalam nuansa symphonic metal. Beberapa visualisasi juga akan tetap menghias pagelaran, untuk memperkuat musik.Kemudian dilanjutkan dengan bagian Percussion Feature, yang perlahan-lahan mencoba memainkan dinamika musik pada pits feature dengan aransemen yang manis namun menyimpan misteri agar emosi penonton ikut tenggelam dalam musik yang dibawakan. MB UGM mengusung lagu Rock di Udara (Godbless). Kejutan serta efek musik yang ditampilkan diperkaya pada bagian ini. Seperti misalnya adalah solo percussion yang penuh kejutan.Disambung dengan Battery feature yang kental dan menunjukkan karakter musik rock. Emosi dan gerakan yang ditampilkan pemain display mengembalikan pagelaran ini kepada jalur musiknya. Menonjolkan hentakan musik di section battery. Seakan penampilan ini tidak ada habisnya, karena MB UGM memanjakan agar para penikmat musik benar-benar ikut terbawa kepada pagelaran dan merasakan emosi permainan tersebut.

November Rain yang dimainkan oleh Gun 'n Roses, menandai pagelaran telah sampai pada puncaknya. Membawa kita semakin larut dalam akhir tahun 80-an. Di masa musik hard rock hampir punah. Untuk mengingatkan kembali kepada paket yang dibawakan, sengaja ditampilkan finale (pot pourri lagu-lagu sebelumnya) yang nantinya akan kembali kepada main song.

Kekuatan yang ditunggu-tunggu akan muncul di ending lagu ini, sehingga penonton akan melihat bahwa musik rock memang pantas dikagumi dan dinikmati. (dikutip dari http://marchingband.ukm.ugm.ac.id/gpmb/?q=node/3 )


Para maniak marching band, pasti dapat mendapatkan gambaran yang jelas dari uraian tersebut diatas. Dan saya?? salah satu dari maniak tersebut...
Demi GPMB terutama demi MB UGM saya tega mengalahkan segalanya.


So.... ditunggu kehadiran penggemar horn line dan percussion di GPMB 2007 tanggal 29 dan 30 Desember 2007 di Istora Senayan Jakarta.

Tentu saja... dukung Marching Band Universitas Gadjah Mada....!!!!


2 comments:

imgar said...

umum dan awam boleh nonton gak..?
gratis gak ? :D
pengen tau dan pengen liat..

Anonymous said...

jarene arep ngasih bahan2 mentah buat pesenanmu yang head head... kepriye to nimas iki? ndhi?