Saturday, May 22, 2004

Militer, Sipil dan kekerasan.

Militer identik dengan kekerasan. Sedangkan sipil sudah barang tentu non kekerasan.
Namun sadarkah kita bahwa kadang-kadang dalam perilaku kita dan semua orang pada umumnya, sangat tidak sesuai dengan keidentikkan tersebut.
Seorang militer kadang-kadang malah lebih menjaga diri dalam perbuatan dan ucapannya agar hilang kesan militernya. Namun seorang sipil kadang lebih militer dalam perbuatan dan ucapannya. Memang tidak ada yang salah dalam hal kesan.

Kita lihat saja keadaan sehari hari. Kekerasan itu tidak hanya milik militer sebenarnya. Seseorang sipil juga kadang melakukan kekerasan. Dan anehnya… mereka tidak berpikir bahwa kekerasan yang mereka (para sipil) lakukan adalah identik dengan militerisme juga.

Kekerasan ada dalam kehidupan sehari hari kita, baik kita sadari maupun tidak. Sebagian orang menganggap kekerasan selalu berhubungan dengan fisik. Namun tidak demikian dengan pendapat saya. Menurut saya, segala sesuatu hal yang melukai hati dan perasaan seseorang dapat disebut dengan kekerasan.
Dan hal satu yang penting ini kadang dianggap enteng oleh semua pihak.

Mana yang anda pilih, bertarung dengan fisik secara atau anda diludahi, atau malah foto anda diinjak-injak, atau lebih tragis lagi foto orang tua anda diinjak-injak.
Mana yang lebih anda sebut dengan kekekerasan?

Perkataan yang melukai hati, baik itu berupa umpatan, fitnah, sumpah serapah, dan teman-temannya, adalah merupakan kekerasan juga. Demikian juga tulisan yang ada pada media massa. Kalau tulisan itu tidak benar, dan hanya suatu upaya untuk mencari sensasi, itu juga merupakan kekerasan.

Kekerasan tidak hanya dilakukan terhadap orang lain, bahkan dengan keluarga sendiri, baik itu orang tua terhadap anak,.. anak terhadap orang tua, anak dengan saudara-saudaranya sendiri, selalu terjadi. Di setiap saat.

Alangkah indahnya kehidupan jika tidak ada kekerasan. Karena kekerasan adalah hak Allah semata. Allah yang menguasai hajat hidup semua makhluk di bumi ini.
Muhammad adalah seorang yang cinta damai, kalau disuruh memilih pasti beliau lebih memilih untuk tidak berperang. Tetapi, Allah jugalah yang pasti memerintahkan beliau untuk berperang. Melawan kemungkaran.
Isa juga dengan ajaran cinta kasihnya, pasti dianggap orang tidak akan pernah bisa marah dan murka. Namun karena kehendak Nya juga, Isa dapat marah di Bait Allah (Rumah Tuhan), karena Bait Allah dipergunakan untuk hal-hal lain.

Alangkah indahnya jika kita dapat meredam semua emosi yang bergejolak kita agar tidak keluar sebagai kekerasan. Amarah memang harus diledakkan. Harus dikeluarkan. Namun mungkin ada jalan lain supaya tidak berubah menjadi kekerasan.

Alangkah indahnya hidup jika tidak ada kekerasan.


Note: catatan diatas diluar tindakan kejahatan baik yang berupa criminal yang pasti itu sudah pasti merupakan tindakan kekerasan.

No comments: