Wednesday, July 13, 2005

DOA KU UNTUKMU

Sahabatku
Katamu dalam agama engkau kecewa, dalam filsafat engkau terluka.
Katamu kenyataan hanya perubahan, kebenaran jadi kebimbangan.
Lalu kau pandang diri: bahagia dan duka, benci dan cinta, suci dan
dosa.
Dan awan kesadaranmu pun bergerak perlahan.

Sahabatku
Harusnya kau paham gerak pikiran ialah diri yang penuh tujuan,
seperti kerikil tajam di jalan sepi atau malam menanti pagi.

Aku tahu...
Engkau tak perduli apakah orang akan menyebutmu pujangga,
pemikir atau filsuf gila: bagimu itu semua tak berharga.

Yang kau butuhkan hanya keheningan dari kelopak bunga
yang akan menggerakkan dirimu untuk menuliskan satu arti:
Kebenaran.

Dan akupun berdoa untukmu :
Tuhan, jangan Kau sesatkan dia dalam permainan kata,
sebab seharusnya dia paham bahwa penjara yang
paling mengerikan adalah dinding kata.
Dimana keindahan dan kebenaran bisa terbunuh dalam kata,
Dimana tak sedikit orang-orang yang terbunuh oleh kata.

Sahabatku...
Jangan kau cari bentuk-bentuk keindahan beku
pada baris-baris kata: ya, jangan tertipu oleh kata tak bermakna
Kebenaran bukanlah soal manis-rumitnya kata....
Kebenaran adalah laku hidupmu sebagai matahari dan samudra.

Aku tahu....
Engkau telah bosan mengecup kening patung dewa dewi kebenaran.
Engkau mau merasakan keindahan dari bibir merah sang waktu
dan belaian halus jemari ruang yang melambungkan dirimu
menyusuri liku rahim kehidupan untuk melahirkan keheningan.

Sadarilah bahwa...
Kebenaran bukanlah sesuatu yang asing tiada terpahami.
Kebenaran bukanlah keindahan suci atau keagungan abadi.
Kebenaran adalah arus keindahan di sungai perubahan.
Kebenaran adalah ilalang keagungan di padang kehadiran.


Lihatlah...
Tangan kegalauan melemparmu pada kawah kehampaan,
kegalauanmu berkobar membakar pohon-pohon kehidupan.
Waktu mengapi, lalu mengabu, kau bertanya: "Di mana engkau?"
Di kepul asap, kau mengembun, menjawab: "Ya, itulah Engkau!"
Lalu kau terhenyak pada saat ?Engkau? hadir dimana mana!

Doa ku untukmu :
Tuhan, ajarilah dia melaju lebih cepat dari cahaya
Biarkan dia menjelajahi semestaMu dan bukan semesta ini.
Kirimkanlah cahaya cinta sebagai jalanMu
Antarkan dia ke dalam Engkau.

Sahabatku...
Bila engkau mampu bersikap hening dan terbuka,
kebenaran akan berhembus bersama awan kesadaranmu.
Dalam pikiran yang tenang dan merdeka:
hidupmu akan berkobar bagai matahari menyala!

Darimana engkau datang? Ke sanalah engkau akan pulang
Kebimbanganmu akan menyeretmu menuju pintu kegelapan
Kegalauan akan mencabik dan mendera punggung hidupmu
Kesadaranlah yang akan menuntunmu menuju gerbang kehidupan.
Di langit tenang, kelak hatimu akan bebas bagaikan elang

Sahabatku.....
Ada berjuta jalan untuk sampai kepada Tuhan,
namun semuanya musti melewati proses kepedihan.
Bila engkau berjalan tanpa terikat oleh jalan,
maka kuyakin: Tuhan sendiri akan menjadi jalan.

Jangan lagi kautipu dirimu wahai Sahabatku.. aku tahu...
engkau telah bosan dengan takdir batu-batu,
Berdoa dan pahamilah kesemuanya.....

Saat kedua mata engkau terbuka kelak:
matahari pun akan menghitam, dan batas langit pun akan tercerai
berai...
Hai, sahabat yang galau, telah kuungkapkan segala yang ada

Salam dan doaku

tulisan dari sahabat jiwa ku......

2 comments:

Abdul Fattah said...

Amien...

Anonymous said...

Kebenaran adalah arus keindahan di sungai perubahan.... aku mbaca kalimat ini jadi speechless.... kamu ndak ya Nduk?