Nasib bukanlah takdir, meski banyak orang mengaburkan kedua hal tersebut. Perbedaannya sangatlah tipis, tapi cukup jelas bila kau mengerti. Bila tujuan akhir kita adalah menyempurnakan pengetahuan Tuhan, maka kita harus melakukan langkah nyata untuk menemukan takdir kita yang sesungguhnya. Bila sebaliknya kita tidak melakkukan apa apa terhadap respons kita atas kehidupan dan situasi di mana kita temukan diri kita, maka kita akan terancam menjauh dari tujuan kita yang sebenarnya dan terjerumur pada liku-liku nasib, yang bila kita rasakan memiliki hidupnya sendiri.
Kita tidak boleh menggoda nasib.
Takdir, di sisi lain, bisa diumpamkan ibarat sungai yang mengalir kembali menuju lautan dan kesadaran tentang kemungkinan unik dari Tuhan. Jika kita membiarkan diri kita hanyut dalam sungai ini menuju asal-mula kita yang sejati, kita akan memenuhi tujuan kita dilahirkan di dunia ini.
Ah, Jadi... nasib dan takdir adalah dua hal yang.... hanya sedikit perbedaannya
2 comments:
kata "ah sudah nasib sepertina gak berlaku ya Sha,..yang jelas selama kitana mau usaha ikhtiar dan do'a sepertinya masih bisah dirubah..nah2 setelah semuanya dilaksanakan yaitu yang tadi..usaha, ikhtiar, do'a dan tawekkal/pasrah,..mungkin baru takdir yang bicara...salam ya Sha
Takdir itu adalah kodrat bagaimana seliter beras yang selalu kita tanak selalu berubah pasti menjadi Nasi, sedangkan Nasib adalah bagaimana cara kita menanak Seliter beras, yang bisa saja kita beri air agak berlebih untuk kita jadikan bubur.....
Beras adalah sesuatu yang pasti, Nasi adalah Hasil dari olahan beras, Bubur adalah sebuah pilihan. Nasi dan Bubur, semua adalah makanan kita sehari hari, yang berasal dari sumber yang sama yaitu : beras.
Ada yang puas makan nasi, ada yang puas makan bubur, Kamu pilih apa? tinggal milih lah hari ini atau besok, kita mau makan Nasi atau Bubur? khasiatnya tetap sama kok : menghidupi dan memberi kita energi untuk tetap hidup dan berkarya...
Bisa aja sih kita milih makanan yang bersumber dari umbi2an, misalnya : gaplek apa Grontol.. atau makan umbi lainnya , Tapi resikonya ya harus kita tanggung sendiri... Ngerti Nduk?
Post a Comment