Tuesday, August 16, 2005
Penyesalan tiada guna
Beberapa hari yang lalu, aku tumpahkan semua rasa sesalku pada seorang teman. Sesal yang berkepanjangan, dan penuh dengan per andai an. Andai saja aku tidak begini…. Andai saja aku tidak begitu…
Ah… begitu banyak per andai an yang menyertai rasa sesalku. Ada rasa sedih, kecewa, jengkel terhadap diri sendiri. Berulang ulang. Semuanya menyangkut suatu tindakan yang aku ambil kepada seorang sahabat.
Selalu begitu, penyesalan selalu disertai oleh begitu banyak per andai an.
Namun, temanku selalu mengatakan bahwa kadang kita harus menyadari, Kemungkinan kejadiannya memang harus seperti itu. bahwa kita inilah media untuk suatu kejadian kejadian tertentu yang terjadi pada orang lain.
Dan sepertinya aku harus berpikir seperti cara berpikir temanku tersebut, kita tidak boleh lupa bahwa kita adalah bagian dari sebuah proses yang mungkin menjadikan diri kita sebagai sarana untuk menyatakan sesuatu agar orang lain mengerti.
Kadang kita tidak harus melakukan sesuatu, namun ternyata kita harus menyadarinya. Tentang apa yang sedang terjadi tersebut.
Sedikit banyak, rasa sesalku jadi berkurang sedikit dengan keyakinanku tersebut. Namun, ke depan nanti mungkin harus banyak bersahabat dengan pertimbangan untuk memutuskan suatu tindakan yang berhubungan dengan perasaan orang lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
mbak sha sabar aja ya..jangan sedih dong..!!
jangan terlalu berandai2 ah sha kenyataan di depan yang menanti dan harus siap dihadapi keep going all the way ya Sha..
see my blog and try to comprehend...
hehehehe
Post a Comment