Wednesday, August 24, 2005

DRUM LINE


Tadi malem lihat film "Drumline". Membuat aku teringat beberapa belas tahun yang lalu, saat masih aktif di marching band. Suasananya mirip banget. Kangen.
Melihat mereka bermain di film itu, membuat adrenalinku jadi terpacu keras. Seolah-olah aku ingin mengejar masa masa itu kembali. Dan membuat suatu prestasi yang paling tidak sama dengan apa yang ada di film tersebut. Musik yang indah. Membuat satu unit band menyajikan musik yang indah dan dapat dinikmati oleh penonton. Tidak hanya juri. Beda lho rasanya. Bagus dimata penonton dan jadi favorit. Wah.... makgreng rasane!! Hehehe...

Langsung aku sms temenku Indi, supaya dia pindah ke channel tempat film tsb diputar.

Tapi... apa yang aku dapatkan???? " wah penganan e beda?"...(asem rek!! pikirku)
Hmmm... iya sih, memang interest kita berbeda, tapi mosok ya.. dia ndak tahu bahwa aku ingin mengajak dia mengerti bahwa itulah duniaku di masa lalu. Yang sampai saat ini masih dapat membuatku bergairah. Yang membuatku masih tetap selalu aktif dalam wadah alumni unit band - ku. Yang membuatku nekad stand by di istora senayan tiap akhir tahun, saat ada Grand Prix Marching Band.

Kalaupun bukan tentang filmnya.. at least about the music lah...
Mana ada "In the stone" nya Earth Wind and Fire lagi... salah satu lagu yang dimainkan unit band - ku pada GPMB tahun 1987.
Apa ndak mrinding aku ndengernya. Gila. Asli. Bagus.
Coba ada VCD nya.. aku beli deh.

2 comments:

Unknown said...

kemaren juga di sini ada carnaval ada yang gitu2annya belum di upload potonya masih di digicam hihihihi asyik ya nonton yg bgtan...salam selalu ya Sha

igouw said...

Ada hal yang harus dicermati dalam mempertanyakan kenapa orang2 bule kalo drumbandnya bagus dan rapi, pertamaa banget adalah : itu budaya mereka, nada sol mi sa si itu memang hidup mereka, seperti anak2 di desa2 jawa yang demikian akrab dengan nada gamelan, asmarandhana dsb.. Jadi ya wajar2 aja sih... (menurutku lho), yang kedua : masalah disiplin dan kemauan, lha aku pikir kita juga bisa kok pasti rapih dan menarik, hanya kalo disiplin latihannya, dan punya kemauan untuk itu, ketiga: mereka terbiasa dengan spesialisasi, ini penting, pemain tuba, ya menjalankan tugasnya dg sungguh2 dan serius walau cuma satu not jatahnya.
yang terakhir : masih banyak pemain drumband kita ndak bisa baca notasi balok.. hehehehe kecian deh luh..