Friday, March 21, 2008

Saat eksistensi diri sudah terabaikan.....





Saat eksistensi seseorang sudah diabaikan oleh satu lingkungan.
Saat itulah timbul kesadaran untuk instropeksi diri.
Saat munculnya kesadaran untuk berani mundur dengan terhormat.
Saat yang tepat untuk menjadi lebih realistis dalam memandang dan menyelami kehidupan.
Saat yang paling tepat untuk lebih membumi dan sadar.









Kita ini seperti satu kotak dari satu rangkaian kotak ajaib. Untuk dapat berada dalam satu sisi dengan warna yang sama, dibutuhkan beberapa kali putaran. Putar sana putar sini, sudah ketemu dua atau tiga warna, ternyata harus diputar lagi untuk dapat menempatkan satu bagian yang sedang ada di sisi lainnya. Begitu terus hingga satu sisi dapat menjadi satu warna.







Apalagi jika kita ingin membuat enam sisi warna dengan masing masing warna yang sama. Entah, pasti kita yang hanya jadi satu bagian kecil kotak warna, pasti akan diputar putir sana sini ndak keruan supaya bisa klop. Itupun kalau bisa klop. Jika pemegang kekuasaan tidak ingin membuat kotak ajaib itu jadi satu kotak dengan 6 sisi yang sewarna.... ya sudah. terhentilah kita pada sisi yang mana dan entah bersama sama dengan warna yang mana. Entah cocok atau tidak. Yang pasti kita dipaksa berhenti pada satu sisi yang tidak sewarna.


Saya sendiri? entah sedang berada pada sisi yang mana? dan kapan akan dapat menjadi satu dengan warna warna yang sama. Ataukah mungkin saya tetap akan diputar ke sana kemari oleh pemegang kekuasaan. Tanpa tahu entah akan berakhir kapan. Ataukah... mungkin tidak akan berakhir..... sampai akhir nanti.



Jika sudah begitu, saya hanya akan terdiam. Mencoba menyatu dengan sisi yang ditentukan oleh pemegang kekuasaan.

No comments: