Saturday, July 25, 2009

Moloku Kie Raha (4) - Pisang Ambon = Nasi???

Gara-gara tukang ojek takut hantu, akhirnya membuat saya punya pengalaman bermalam di penduduk asli halmahera di wilayah Tobelo tepatnya di Desa Paca.
Rumah tempat saya menginap milik seorang kepala SD di daerah setempat. Cukup besar (yang pasti lebih besar dari rumah saya di Jakarta, cukup bersih dan cukup rapi. Namun masih tetap meninggalkan kesan, keunikan rumah khas setempat.
Dengan hanya baju kaos dan celana jin yang menempel di badan saya, cuek ajalah... habis gimana, ya namanya emergency.

Makan malam bersama mengawali kebersamaan saya dalam keluarga ini. Di meja sudah ada nasi, ikan goreng yang gede gede setumpuk, sambel uleg yang digoreng eh salah, cabe goreng yang diuleg, telur ceplok, dan setumpuk pisang ambon yang sudah direbus. Ikan sudah jadi keharusan untuk penduduk di wilayah ini. Jadi rasanya belum makan kalau tidak makan pake ikan. Walaupun begitu, harga ikan tetep mahal di sini, semahal telur yang dijual per butir seharga Rp.1.500,-

Berhubung di pedalaman menu sehari hari adalah nasi, mi instan dan sarden. Lega rasanya lihat masakan rumahan walau cukup sederhana, namun membuat saya bisa makan dengan nikmat.

Lho, kok si ibu ngambil pisang rebus yang sudah dikupas itu ditaruh piring dan kemudian mengambil ikan goreng???????????? ndak salah!!
Saya pikir, pisangnya adalah pencuci mulut, ternyata dia makanan utama pengganti nasi.
Akhirnya saya coba ambil pisang ambon yang gede gede itu, ternyata rasanya tidak manis, namun gurih.
Nah, ternyata itu pisang ambon yang masih mengkal, diambil dari pohon, direbus bersama santan dan garam. Itu makanan pengganti nasi, mungkin kalo disini ya singkong rebus lah.
Pisang itu dimakan bersama lauk pauk dan sambel yang ada. Dan si ibu itu merasa belum makan kalau belum makan pisang ambon dan ikan.
Saya mau ambil gambarnya ndak enak, kok sepertinya ndak sopan banget ya???
Yang pasti, ini hal baru dalam pengalaman saya tentang kuliner Indonesia, pisang ambon berlauk pauk ikan dan sambal.

Monday, July 20, 2009

Moloku Kie Raha (3) - Tertinggal Ojek

Suatu hari setelah selesai mengunjungi beberapa desa di pedalaman Kao Barat, tiba tiba pendamping saya nyeletuk, bagaimana kalau kita sekalian menuju desa pesisir, mumpung saat itu masih siang.
Akhirnya saya iya kan saja, toh, daripada kembali ke desa pos tempat saya tinggal dan no one there, yang ada saya malah cuma jalan jalan aja. Sementara tugas saya disini kan bukan hanya jalan jalan.

Saya dengan ojek saya langsung menuju ke arah pantai dari pedalaman Kao Barat. Wow... pegel nih pantat, habis boncengannya sama tukang ojek, jadi pegangannya cuma sadel..wakakakak!

Sampai di tepi pantai, saya langsung menuju desa sampel yang telah ditentukan, survey sana survey sini, jepret sana, jepret sini...
Lho... kok tahu tahu sudah maghrib. Menjelang gelap. Gawat.
Mana pendamping saya pake mampir ke rumah dia lagi, ngambil perlengkapan menginap segala.
Gawat. Bisa bisa ketinggalan ojeg yang janjian dengan kita akan membawa kita kembali ke pedalaman hutan nih. wah!!!

Bener aja, tepat sampai di pos ojek tempat kita janjian dengan tukang ojek kita, sudah tidak ada satupun tukang ojek yang ngepos. Gawat! gimana bisa pulang ke base camp nih.
Tukang ojek yang paling dekat tempat tinggalnya dengan pos tersebut dipanggil, tapi dia tidak mau mengantarkan saya dan teman saya ke desa terdalam, alasannya??? barusan ada yang mati gantung diri dekat jembatan minggu kemarin. Gubrag!!!
Tukang ojek? takut hantu?? wakakakak!
Ada ada aja.....

saya dengan penduduk asli Kao, naksir wadah yang digendongnya

Saturday, July 18, 2009

Bom? Lagi...??? Oh No!!!

Bom???!! Lagi???.. Bom bunuh diri...lagi??????????!!!!!
Hah!!
ndak bisa komentar lagi deh.
bagaimana mungkin bisa terjadi di tempat yang sama???
perasaan penjagaan di tempat tempat tersebut super ketat deh..
saya jadi inget, pernah suatu saat, saya bersama dengan seorang teman, sengaja ingin jalan jalan muterin mega kuningan dengan jalankaki.
pas tepat di depan ritz carlton, teman saya yang ingin berfoto dengan latar belakang hotel tersebut, tiba tiba diusir oleh satpam hotel tersebut.
sudah gitu, kita ndak boleh jalan pelan di depan hotel tersebut...
sambil dipelototin oleh banyak satpam gitu kita berdua jalan cuek aja,
orang kita memang niatnya jalan jalan.
....
jadi.... kalau kemudian bisa kecolongan juga satpam di ritz carlton dengan adanya bom itu ..berarti???????????????
...
turut berduka cita untuk semua korban.
turut bersedih untuk negara tercinta yang bakal dapat julukan tempat tidak aman lagi setelah bom th 2002 dan 2004 lalu.
...
terkutuklah orang orang yang pernah menggagas ide bom bunuh diri, dan kemudian menyebarkannya ke seluruh dunia.......

Saturday, July 11, 2009

Facebook = Reuni, Reuni Disebabkan Facebook

Entah, apakah karena ada dukungan jejaring maya Facebook ataukah memang karena seusia saya, lagi getol getolnya ngumpulin teman teman lama dan bikin acara ketemuan????
Yang pasti, apapun itu, semenjak bisa ketemu temen temen lamaaaa banget via FB, acara ketemuan kok jadi semakin sering dan gampang mengkoordinirnya ya???

Seminggu pulang kampung di Semarang, bener bener penuh dengan acara reunian dengan teman teman smp, teman sma,.. teman seumur hidup... wis jan...
aneh tenan...
Padahal perasaan sejak dulu juga saya selalu pulang balik Semarang, wong orang tua tinggal di Semarang, dan saya pulang tidak hanya saat lebaran saja, namun beberapa event tertentu saya selalu sempatkan pulang. Tp kok ya dulu dulu ndak ada greng atau mood untuk bikin ketemuan dengan teman teman smp atau sma. Pulang ya pulang aja. Urusan keluarga selesai balik lagi ke Jakarta. Kalaupun ketemuan paling banter dengan teman seumur hidup saya, yaitu teman dari smp sampai sekarang yang tidak pernah putus oleh jeda waktu. Kita selalu kontak tiap waktu.

Nah, seminggu liburan anak anak di rumah Eyangnya, saya manfaatkan juga dengan reuni dengan teman-teman SMP dan SMA sekalian. Gila ya??.. ya ndak lah...
Reuni tersebut tidak akan terjadi jika tidak ada Facebook. Jujur saya akui, facebooklah yang menghubungkan teman teman, dan mendukung gagasan reuni.
Akhirnyalah, pulang ke rumah 6 hari, acara reuninya ada 5 hari....
Hidup saya...wakakakak!
Ibu cuma geleng geleng kepala, saya pergi tiap hari.

Jujur, sangat menyenangkan bertemu kembali dengan teman teman lama saya. Hanya canda, gelak dan tawa yang menyertai pertemuan pertemuan reuni tersebut. Lupa waktu deh kalau sudah bertemu teman teman yang cocok gitu.

Untunglah liburan segera berakhir, dan berakhir pula pesta pesta reuni tersebut. Pulang kembali ke jakarta dengan membawa tugas, bikin event REUNI AKBAR... gubrag!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Friday, July 10, 2009

Tahu ah!... diet lagi diet lagi!!

Beberapa hari liburan di Semarang, membuat bobot saya bertambah beberapa persen. Hah..!! belum nimbang berat badan sih, tapi beberapa orang yang bertemu saya begitu saya pulang dari Semarang langsung komentar saya tambah besar (wekekekek!)...
Mungkin juga sih, saya tambah besar, alias tambah berat.

Berat badan merupakan momok terbesar bagi perempuan seusia saya. Wah...menjaganya supaya stabil membutuhkan perjuangan yang ampun....
Jadi ngiri pada teman teman yang dapat makan seenaknya, tapi beratnya ndak nambah nambah juga.

Saya sendiri sebenernya ndak terlalu mempermasalahkan penampilan dengan berat badan berlebih... BIG is Beautiful...
Cuma karena berat badan yang berlebih berhubungan dengan kesehatan dan riwayat kesehatan keluarga besar saya, akhirnya saya harus tetep memperhatikan dan menjaga berat badan.

Hhhhh.... !!1