Seorang teman bercerita kepadaku, bahwa dia sekarang tahu bahwa sahabatnya ternyata pernah tidur bareng dengan seseorang yang pernah tidur juga dengan dia.
Kemudian, saya tanyakan, darimana dia tahu? apakah sahabatnya itu bercerita kepadanya?
Tidak, demikian jawabnya.
Then,.. darimana dia tahu???
Kemudian dia bercerita bahwa dia membawa foto sahabatnya dan foto laki laki yang pernah tidur dengannya itu ke orang "pinter". Dia menanyakan ke orang "pinter" tersebut tentang hubungan kedua orang tersebut.
Terkejut juga aku mendengar apa yang dilakukannya. Sedemikian parahkah krisis kepercayaan dirinya, sehingga harus membawa suatu masalah yang cukup privat kepada orang "pinter".
Mau ketawa geli, kok dia lagi serius.
Kemudian aku tanyakan kepadanya, apakah dia percaya dengan apa yang dikatakan orang "pinter" tersebut? Dia bilang dia lebih percaya kepada orang "pinter" tersebut daripada perkataan sahabatnya.
Ya.. kalau seseorang sudah menyerahkan hidupnya kepada orang "pinter", gimana lagi dia akan percaya argumentasi rasional. Semua akan tidak dianggapnya. Karena dia telah menyerah kepada orang "pinter"
Dan endingnya ternyata... bahwa si teman ini merasa tidak lebih jelek dari sahabatnya. Dan berpikir bahwa sahabatnya tidak lebih baik dari dirinya.
Dan.. entahlah.. saat ini mereka masih bersahabat atau tidak. Jika sahabatnya tahu bahwa dia telah membawa foto dirinya ke orang pinter tanpa ijin pula.
Aneh ya?
Namun tiba tiba aku teringat, bahwa memang teman tersebut hobinya pergi ke orang "pinter". Tidak hanya satu orang, bahkan berpuluh puluh orang pinter sudah didatanginya. Tentu saja dalam rangka menyelesaikan segala macam masalah pribadinya.
Hmmm
Ya tidak aneh kalau begitu itu. Dia lebih suka membawa segala masalahnya kepada orang "pinter" daripada menyelesaikannya sendiri berdasar pemikiran rasional.
Ya.. aku anggap tidak rasional lah.. membawa segala masalah bahkan masalah yang tidak mutu pun kepada orang "pinter". Sepertinya kok dia lebih percaya kepada orang pinter daripada percaya kepada dirinya sendiri dan si Pemberi Kehidupan.
Ini bukannya aku tidak percaya akan adanya orang pinter lho. Aku percaya bahwa ada orang orang yang diberi kelebihan dengan dapat melihat lebih jauh, atau melihat lebih dalam ke diri orang lain. Karena ada satu orang teman dari planet Mars juga memiliki kemampuan tersebut.
Namun, tidak pernah sedikitpun terlintas dalam pikiranku untuk memanfaatkan mereka dalam menyelesaikan masalah masalah kehidupan yang menerpaku. Cukup sampai mengerti dan mengetahui bahwa ada orang orang seperti itu.
Kadang aku berpikir, orang pinter pasti butuh duit juga dong. Dia akan memberi jawaban kepada klien nya, apa yang diinginkan kliennya.. ya ndak?
Paling tidak, itu dapat membina supaya si klien tetap datang kepadanya. Dan semakin tergantung kepadanya.
Harusnya orang2 pinter itu bukannya komersil mau beroperasi karena dibayar, tapi mau membantu karena memang si orang perlu dibantu, itupun demi kebaikan....
Aku cuma berharap, ya mudah mudah an saja, suatu hari dia tidak membawa semua foto teman temannya yang menimbulkan masalah kepadanya ke dukun ....... !!!!
Amit amit deh ah!
4 comments:
hehe..jaman udah millenium
tapi tetep aja ke 'orang pinter'
padahal 'pinter'-an siapa coba ?
kenapa gak ke Yang Maha Pinter lagi ya ?
Mencari tau tentang sesuatu yang pengen kita ketahui tapi ndak tau kemana nyari pengetahuannya, yaaa ke dukun ato orang pinter lah....
Itu perilaku manusia dari jaman dahulu kala sampe sekarang, buktinya banyak kok, sebut lah nama2 : Merlin, Rasputin, Nostradamus, Empu ini, Mbah Anu, Kyai ini, termasuk yang lagi ngetop sekarang : Mbah Maridjan....hehehehe
Dalam kebimbangan dan kekalutan, manusia cenderung mencari pertolongan kepada apa/siapa yang dia rasa memiliki pengetahuan lebih.. its so human kok, hanya masalahnya... nah ini masalahnya! : ... Kalo di jaman kita sekarang ini, Ilmu2 ghaib itu sering dikomersilkan sama para orang pinter!.... ada yang jual Jin, ada yang jual Sabuk Karomah, ada yang Jual Mantra, Pelet, Santet, Teluh... dan lain2
Padahal dulunya Ilmu2 seperti itu tuh tercipta atau ada karena memang diperlukan, dan sesuai jamannya... dan dipakai secara pribadi, let say ilmu 'melipat bumi' dimana orang jaman dulu ndak ada teknologi mobil, pesawat dll... jadi mereka pake ilmu itu supaya berpergian bisa singkat.... Lha sekarang kan teknologinya ada? dan murah? gak usah harus nglakoni tirakat, topo kungkum, matigeni, ngalong.. dsb, ngapain juga ilmu kaya itu masih diharapkan?
Konsep bahwa pertolongan datang dari orang pintar, ndak terlalu salah, yang perlu diinget, yang sakti bisa nolong itu bukan si orang pinter itu, tapi yang mengabulkan permintaan via si orang pinter itu, yang mengijinkan, yang memberi jalan, siapa? ya Gusti Allah namanya....
Kesimpulan : minta tolong sama mbah, eyang, kyai, habib, dll... ya monggo dilaksanakan sesuai keyakinan masing2, tapi hati2 jangan sampe ntar terjadi kultus individu, SEKALI LAGI... yang hebat bukan orang2 sakti itu kok, mereka sebetulnya hanya media, yang hebat itu yang ono noh... hehehehe, dan MBOK YA MINTA TOLONG ITU JANGAN MINTA JODOH APA NYANTET... hahahahah! ndak ada gunanya, ntar malah rugi sendiri...
harre gene masih percaya dukun ???
orang pinter itu sebenarnya bikin berantem saja. kayak temanku...si dukun bilang si anu mau ngenyantet kamu. lha dia percaya....pdhl si anu itu teman kita juga.
Post a Comment