Tuesday, May 23, 2006

Satu tanya "Mengapa....?"

Satu tanya, "Mengapa....?"
Beragam tuduhan jawabnya....

Iya lho.... satu pertanyaan mengapa yang bersumber dari rasa kehilangan, malah direspon dengan segala macam tuduhan. Yang tukang curiga lah, ya... tukang menanam kebencian lah,....

Jika kamu menanam mangga berbuah mangga...
Jika kamu menanam pisang berbuah pisang ..
(ya iyalah,. .. tanam mangga berbuah mangga,....memangnya tanaman ajaib... yang ditanam rinto harahap?... bisa menanam buah buah an aneh???)
kalau ndak salah yang nyanyi broery (kata img)


Hmmm.....
Apakah ada yang tidak beres dengan pertanyaan "Mengapa....?"

7 comments:

Anonymous said...

ingat lagu lama yang ada buah semangka ber daun sirih hehehe

SinceYen said...

Ah.. si Ir, baru juga gw mo komentar begitu, eh.. udah kedahuluan dia!!! Telat deh :)

"Mengapa" memaksa orang untuk "berpikir".
Dan "tuduhan", mungkin adalah jawaban yg paling mudah untuk berkelit.

nl said...

itu bukan lagu rinto, tapi lagu broery. eh..tapi yang nyiptainnya siapa ya ? :)

semua orang otak nya sepertinya udah ga bener. jawabannya seringkali mudah, tapi malah berpikir yg susah.

cuma ditanya mengapa, tapi malah seribu satu tuduhan yang ada di benak. mmm..cape..

Bunda RaRa said...

klo kata koes plus malah

tongkat dan batu jadi tanaman ?

*halah

Anonymous said...

ada juga loh yang ajaib buah semangka berdaun sirih iya kan Sha, gk tahu atuh Sha mengapa eh mengapa jadinya begini ya Sha :) apapun yang terjadi pokoknya keep going all the way ya Sha sukses buat kamu salam

Anonymous said...

Mbak mbak.. Kalo mengapanya pake nada dasar : menopo to kakang maasss? mungkin yang di mengapakannya anteng dan kalem menjawab.... lha kalo nanya mengapanya kaya satgas pamongpraja nemu pedagang kakilima jualan dipinggir mall mah... ya yang ditanya nya juga gak enak lah.... Intonasi kata merubah segalanya, "sini..." dengan "SINI!" jadi sangat berbeda kan? apalagi dengan muka mrengut berlipet 7.... woooo laen banget!

Aku gak setuju sama Sinceyen, soalnya menuduh itu belom tentu karena berkelit, menuduh itu tanda adanya keteguhan karena adanya basis pemikiran yang memang beralasan, coba deh : Sin! MENGAPA kamu menikah dengan bule?.... bisa jawab?, jawabmu apa? paling : " Kamu ngapain nanya gitu?.. sirik ya? " hahahahaha! becanda aja kok sin, cuman contoh aja.. bahwa kebiasaan kita selalu kalo ditanya berlebihan malah jadi curiga... ya kan?

Hayo jadi gimana? dan mengapa?

SinceYen said...

Sha, numpang nih buat mas/mbak yang ngasih komentar di atas tuh.

Semua orang punya hak untuk bertanya mengapa.
Apakah "mengapa" harus ditanggapi dengan curiga hanya karena "adanya keteguhan karena adanya basis pemikiran yang memang beralasan"?
Dan mengapa harus demikian?
Bisa kan pertanyaan mengapa diajukan karena si penanya hanya menginginkan sebuah kejelasan.
Curiga sih wajar, tapi langsung nuduh?? Hmmm...

Lagian contoh terakhir yang anda berikan cukup jelas kan menjelaskan komentar awal saya itu.

'gak setuju sama saya, boleh saja kok. Kan 'gak ada peraturannya semua harus serba satu kata.

Tapi, mengapa anda bersembunyi di balik "yang ditanya mengapa"?