Monday, September 04, 2006

Mengeluh? atau Melenguh?

Sedikit dari kita menyadari akan semua kelebihan dan kekayaan yang kita miliki dalam hidup ini…

Pengertian “Kaya “ disini jangan selalu diidentikkan dengan Uang, Intan Mas Berlian….Bukankah kesehatan adalah kekayaan yang tidak ternilai?, bukankah posisi pekerjaan yang kita miliki adalah kekayaan?, bukankah anak2 kita yang cerdas cantik dan tampan adalah kekayaan yang luarbiasa? ….

Hidup ini penuh dengan kekayaan yang berlimpah, Tapi apa yang terjadi? Setiap hari kita mengeluh dan berdecak kesal…. Jarang kita mensyukuri kekayaan yg kita miliki

Jadi …..

Ya kalau pas lagi berada di tengah kemacetan, harus pasrah ngalah.
memang macet.. mau gimana lagi. nikmatilah kemacetan itu. masih untung macet didalam kendaraan sendiri.

Kalau kendaraan mogok, ya... terimalah.. untung baru mogok, tidak terkena masalah lain yang lebih parah di jalan raya.

Kalau pekerjaan tidak memuaskan hasilnya hari ini, selalu berpikir positif. Masih bersyukur, dapat melakukan pekerjaan berguna dan menghasilkan.
Masih banyak lho pengangguran yang ingin mendapatkan kesempatan kerja.

Kalau tiba2 kita merasa miskin, tua dan sengsara di kehidupan ini… bersyukurlah Gusti Allah masih memberikan kita hidup. Walaupun tidak berkecukupan, at least... kita dapat menikmati hal hal yang indah indah yang kasat mata.

Karena itu.. bersyukurlah dan jangan mengeluh...

*coba bisa ndak ya mulai sekarang : Start sekarang ! sampai nanti malam, kita mencoba bertahan untuk tidak mengeluh sepatah katapun. Tidak ada kata : Aduh !, Alah.. Uhhh, Asem kecut!, even decak ...Ck.... dan kita hitung.. berapa lama kita bisa bertahan.. :), makin lama waktunya. makin bagus, karena artinya kita adalah orang yang mampu menyikapi kehidupan dengan rasa syukur.

3 comments:

Arie said...

Sha....
Celoteh mu kali ini cukup mengelitik... karena "hampir" semua kita (manusia) suka mengeluh atas kekurangan kita......
Apapun itu.... kita selalu merasa kurang dan kurang... selalu merasa miskin. (baik itu yang punya apalagi yang ndak punya...) tapi katanya itu manusiawi....
Jawabanya ya itu mudah di tebak ... kita belum mampu menghargai akan exsistensi kita sendiri di hapan Allah, kita belum kenal scenario kita, kita seolah olah ingin peran utama yang gagah, tampan/ cantik serta harta berlimpah... (sinetron kitakan ceritanya selalu begitu) kita lupa bahwa kita sendiri adalah peran peran utama dengan karakter berbeda ngak ada tuh peran pembantu apalagi peran selewat saja... tapi masalahnya kita paham tidak????

Anonymous said...

Postignan in nohok, soale gw sendiri sering komplen. Jujur ngomong, mengeluh itu seperti tanpa sadar...dikit2 bilang yaaah... or duh... or sekadar berdecak. Gw sendiri sering begitu, kesebut kata2 itu seperti tanpa berpikir... Walopun buntu2nya selalu menyadarkan diri sendiri utk bilang "duh, stop dong ngeluh..., masih untung begini...or untung gak gitu..."

nl said...

mengeluh dalam hati gpp kan ? :D