Tuesday, June 26, 2007

Sabar to ... Sabar... (pdhl sabar lagi dipanggil mbokne)

Jadi orang sabar di indonesia itu RUGI! di negara kita ini, orang sabar itu kerjanya diinjak, dimanfaatkan ..... kesabaran di identikkan dengan stagnansi, disamakan dengan kelemahan, disejajarkan dengan kebodohan!...

Agama mengajarkan bahwa kesabaran adalah segalanya... IYA! aku setuju sama hal itu! TAPI sabar jangan disinonimkan dengan mengalah untuk menang! SABAR itu adalah kemenangan pribadi terhadap sikap, keyakinan dan keimanan kita terhadap Tuhan! BUKAN terhadap kondisi REAL LIFE!... pada sisi DUNIA... sabar adalah sikap pseudo APATIS yang nyata2 walaupun punya nilai positif akan tetapi ber-effek negatif terhadap pelakunya! orang bule bilang : Patience is another form of despair.. hahaha ya gak?

Orang yang sabar punya nilai PLUS besar di sisi Rohani, tapi MINUS pada sisi keduniaan di real life... orang sabar itu ya hanya dapet predikat, hakikat dan jadi malaikat... padahal di logika belantara kehidupan ini.. Malaikat itu kerjanya ya ber AMAL aja, nolong tanpa pamrih, jadi penyelamat yang hebat.. Mana ada malaikat yang dapet BONUS dari pekerjaan begituan?

Lalu karena aku selalu jadi malaikat yang punya kehebatan dan kemampuan yang semi miracle lantas aku jadi gak berhak atas ganjaran segala kebaikan dan manfaat yang aku capai?

I turn back to reality..

Im tired being an angel! Apa gunanya jadi malaikat kalo malahan aku mengayomi monster dan justru melegalisir segala kejahatan atas hasil kebaikan yang aku lakukan? TO BEAT A MONSTER, I HAD TO BECOME THE STRONGEST MONSTER!! Hehehe, tentu saja pengertian monster disini maunya sih aku jadi Monster yang bisa mengatur monster lain biar mereka jangan kebangeten gitu lho, ngona ngono tapi ojo ngono!

Kaya pak Harto dulu lah... dia Raja monster yang ngatur semua monster... kalo udah jadi raja monster sisanya kan terserah aku nantinya, sapa tau aku bisa mengarahkan dan menggembalakan monster2 itu ke jalan yang baik dan benar..

HAHAHAHAHA, kok jadi kaya I'm trying to play God roles ya?

Whatever lah, I want to become a leader yang bisa mengajarkan bahwa kebaikan itu berbuah kebaikan, bahwa orang baik dan pintar itu deserve a better position and respect in this world... walaupun dari dulu aku ya tau kalo dunia itu selalu dikuasai sama orang jahat sebenernya ketimbang orang2 baik.... sebutlah, Hitler, Benitto mussolini, Mao tse Tung, Pol Pot, Fidel castro, Khadaffi, Saddam Hussein, Ayatullah Khomeini, Nero, Idi Amin, Bush... apa mereka orang " baik2 " semua?

Coba bandingkan dengan martir kebaikan seperti M. Gandhi, Madame Teresa, Martin Luther King, JF Kennedy, Benigno Aquino, Abraham Lincoln atau Bung Karno ? apakah mereka orang2 yang dalam kehidupannya mulus dan menyenangkan?

Ajaib ya? orang2 yang memperjuangkan kebaikan dalam dunia ini rata2 adalah orang yang sengsara, ada yang sengsara dijajah, ada yang dimusuhi, ada yang dibunuh, dikorbankan, dianiaya dan diperlakukan sebagai duri dalam daging, mereka adalah pejuang2 yang mencoba membuat dunia ini a better place for living, yet..dunia malah menyengsarakan mereka...

Sedangkan buat orang2 yang menyandang predikat "tidak baik" dunia ini adalah lapangan bermain dimana mereka menjadi penguasa dan bermain sekehendak hati mereka!

Kembali ke pokok permasalahanku... Akhirnya aku jadi kesel, marah dan mangkel sama kondisi yang kuhadapi sekarang... aku berjanji bakalan jadi monster yang lebih galak, lebih kuat buat para monster lainnya.. biar aja mereka nanti merasakan bagaimana power dan hirarki yang akan kucapai akan menjadi karma buat mereka semua... mudah2an aja aku ndak jadi lebih bajingan dari mereka nantinya....

Kesimpulanku yang kedua dari kehidupanku selama ini adalah : jadi orang pintar itu tidak cukup!, harus punya kecerdikan dan kepandaian dalam menghadapi dan menguasai lingkungan, LINGKUNGAN disekitar kita kadang tidak se-ideal yang kita harapkan... seringkali kondisi lingkungan menjadi buah simalakama buat kita semua, ditelan pahit dibuang gak bisa.....

PINTAR adalah parameter kemampuan otak, CERDIK adalah kemampuan mengatasi masalah sebagai pengambil keputusan, sedangkan *PANDAI adalah kapasitas tindakan sebagai pengejawantahan kepintaran dan kecerdikan.. kalo bisa aku bikin rumusnya maka aksiomanya adalah

PANDAI >= Cerdik + PINTAR

Ada orang Pintar tapi tidak cerdik, ada orang cerdik tapi tidak pintar! Abunawas lah contohnya, coba apakah ada orang PANDAI yang tidak PINTAR? dan tidak CERDIK?

Yang jelas orang pintar minumnya jamu TOLAK angin...

OK.

No comments: