Monday, June 09, 2008

Imagine I have no religion but I believe in GOD

Setelah pemerintah mengeluarkan SKB tiga menteri tentang Ahmadiyah.
Saya semakin yakin bahwa, pemerintah memiliki hak mengutak utik keyakinan seseorang.
Pemerintah pengecut.
Jika memang memiliki keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah hak setiap manusia. Sebenernya sah sah saja orang ingin menganut segala macam kepercayaan yang ia yakini.
Namun, pengaturan hanya agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha yang ada di Indonesia ini, plus (mungkin) Kong Hu Cu. Membuat ada banyak penganut kepercayaan lain harus berlindung dibalik jubah agama untuk dapat pengesahan. Atau, setidak tidaknya alat untuk mendapat KTP.

Kalau begini ini, saya lebih memilih tidak beragama saja lah.
Cukup dengan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa saja. Ritual yang saya lakukan, adalah ritual yang saya yakini akan adanya Tuhan Maha Satu dan Maha berkuasa yang menguasai hajat hidup orang banyak, entah apapun agama dan kepercayaan orang tersebut.

Kalau misalnya saya ini Jemaat Ahmadiyah, apakah saya terus berhenti jadi jemaahnya setelah ada larangan tersebut??? Pasti tidak. Keyakinan tetap dapat dilakoni dalam hati. Buat apa harus takut dengan SKB 3 Menteri. Apalagi takut terhadap FPI. Amit amit.
Memangnya siapa itu FPI. Hanya segelintir kecil orang yang punya kapasitas untuk melakukan kegiatan anarkis yang menjurus ke kriminalitas dengan kedok membela Agama Islam.
Halah!!!!!!!!!!!!!!!!!! Preman kok dipelihara. Ya begini ini jadinya negara Indonesia. Tidak akan lebih maju dari sekarang, bahkan mungkin kemunduran yang akan terjadi, jika urusan agama saja membuat orang jadi bermusuhan.

Sepertinya kecenderungan saya untuk jadi orang tidak beragama semakin besar. Kalau tokoh-tokoh agama saja bisa berperang kata di tataran publik, saling menuntut di tataran publik,
Bagaimana umatnya??? bisa bisa umatnya perang beneran??? Iya kan????

Menurut saya.... tidak beragama kan bukan berarti tidak ber Tuhan kan?
Tidak beragama bisa jadi tetap ber TUHAN, mungkin malah manifestasi kepercayaan dan tindakan yang berorientasi ke Tuhan an akan lebih murni dan berarti, serta manusiawi, karena tidak ada aturan aturan yang kadang tidak masuk akal yang mengaturnya dalam hal ke TUHAN an.

Pada akhirnya agama akan mengatur agar orang beragama tertentu mendiskreditkan orang beragama lain??? Jika memang begitu... tambah tambah deh males punya agama.

NB: Lihat acara TV one si Eggy beradu argumen dengan orangnya Wahid Institute membuat saya ingin muntah dan ingin berteriak, mengapa ada orang orang yang masih merasa agamanya adalah agama yang paling benar dan paling baik...????

6 comments:

Anonymous said...

oh..SKB itu udah keluar ya ? *dah lama gak baca koran dan nonton berita* :D

Anonymous said...

bukannya baru keluar tadi pagi *selasa pagi ini?*
Teuing lah. Ini lah indonesia......

SinceYen said...

Pertanyaannya adalah orang merasa agamanya yang paling benar, atau merasa DIRINYALAH yang paling benar? Siapakah yang dia bela saat mengatas-namakan agamanya? Tuhan atau Egonya?

Demokrasi. hahahahahaha...

Anonymous said...

SKB itu aku cenderung sebagai surat Keputusan yang Belum siap udah dikeluarkan, *mungkin atas dasar pemikiran supaya munarman menyerahkan diri kali ( dan terbukti iya to? ),

Sebetulnya Pemerintah memang BELOM SIAP mengeluarkan, lha makanya jadi serba kikuk gitu jadinya.... dan demi keamanan bersama, ya akhirnya ditambahkanlah pesan : JANGAN SALING MENYAKITI SECARA FISIK HEY UMAT BERAGAMA.

Ada satu hal yang menarik dalam masalah FPI Vs Ahmadiyah ini, yaitu PERAN pemerintah... KOK NDAK BELAJAR dari pemerintahan Pakde Soeharto yang sangat wicaksana? Dia yang sudah tau kalo bangsa ini dari dulu paling mudah di DIVIDE AT IMPERA kan dengan memicu isu SARA? Lah aturan SARA ini oleh pimpinan2 kita malah ndak dibuat Aturan Bakunya yang mengatur hal itu...

Jadi buat aku... SKB ini bagusnya jadinya ya jadi prototypenya UU pengaturan SARA di negara kita ini aja... Pemerintah harusnya SADAR akan keragaman budaya adat dan religi di negara kita ini....

Masalah Ahmadiyah kok ndak dibubarkan juga ... lha ya piye? Emang secara Hukum Pemerintah memang ndak punya powernya kok? Kalo sampe membubarkan Ahmadiyah artinya mereka meludahi UUD 45 dan menistakan PANCASILA, Kenapa gitu? Coba telaah :

Itu Ahmadiyah sebenernya gak usah cari celah hukum kok buat bertahan ... bilang aja : MAS MAS? ITU SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA APA ARTINYA? Selesai! di negara kita ini kan jelas aturannya : ( ada yang belum tahu? ) Asal berasaskan sila PERTAMA itu maka agama apapun DILINDUNGI secara hukum oleh negara....

Tapi sayangnya Ahmadiyah juga ya aku liat kurang cerdik menyikapi hujatan orang2 yang nuding bahwa mereka BUKAN ISLAM... Aku kalo jadi Ahmadiyah dihujat sebagai bukan islam, aku jawab gini : " he! sampiyan itu mbok ya dibuka matanya... Syahadatku sama sama kalian, Quranku sama, Kiblatku Sama, Sholatku Sama.... brani2nya sampiyan bilang aku bukan ISLAM?? Kalo bukan Islam lalu APA? “

“ Urusan aku punya Pimpinan agama yang kami anggap sebagai nabi, apa bedanya sama kultus kalian terhadap Imam Khomeini? atau Imam Syafii? atau sebutan Wali buat GUSDUR? atau noh ambil itu tuh PAUS Vatikan? yang notabene buat kaum Katolik adalah WAKIL Tuhan di dunia? Mbok ya oo to Mas, itu kan CUMA sebuah gelar buat seorang PEMIMPIN! Anda ini Bodoh ato ISENG sih? Ndak sadar ya? kalo kita ini sedang DIADU ADUIN? DIPECAH BELAH? " **bodoh.... (red)

Kesimpulan : Semua fihak saat ini ndak ada yang cukup pintar menyiasati penyelesaian permasalahan ini....

Kalo FPI dan Hizbut Thahir keliatannya gemes banget sama Ahmadiyah, lha pasti ada penyebabnya toh? Apa coba?.... skenario yang paling logis dari permusuhan kaum intelek religius biasanya adalah : 1. Masing2 NDABLEG merasa benar (*ini yang paling bodoh), 2. Kalo ada pihak yang marah sama yang lainnya, biasanya itu karena : 1. kalah Argumen dalam debatan, 2. kalah jumlah umat, 3. tersinggung karena perbedaan VISI, MISI dan KEYAKINAN… ( bukannya emang beda2? ) … Nah, tinggal pilih? Skenario mana yang paling cocok… euh, ada juga sih skenario lain : diacak-acak sama provokator… hehehehe tapi kalo yang ini aku ndak mau bahas… ntar ada yang marah lagi…..

Lalu masalah FPI nggebuki wong sakpenake dhewek.. aku 100000 % gak setuju! Mendingan FPI di BUBARIN AJA... Ngakunya Pembela Islam… EMANG KALO MEMBELA ITU artinya MENYERANG? Orang itu membela kalo diserang, ini ndak ada yang nyerang kom malah NYERANG??? Apa mereka lupa kalo umat Islam tidak pernah dibolehkan memaksakan konsep / Aturan/ fiqih Agama kepada siapapun? Kalo gitu : ' LAKUM DINUKUM WALIYADIN" yang artinya Agamamu agamamu, agamaku agamaku... itu apa?????

Jadi? Kalo ada yang teriak : Bubarkan FPI??? AKU SETUJU!!!!! NEGARA INI NEGARA HUKUM, enak wae mengatas namakan ALLAH HU AKBAR buat menghalalkan kekerasan... Mustinya juga malu bilang Allah Maha Besar untuk menghalalakan perbuatan melakukan kedzhaliman.....

Halah aku kok ya malahan ikut berpolemik…. Hehehehe segitu aja ya jeng... :P, salam...

Anonymous said...

LUPA!!! mbakyu, aku lupa bilang : KENAPA PEMERINTAH DAN ATAU MAHZAB LAIN TIDAK PERNAH BERANI MENGAJAK AHMADIYAH ADU ARGUMEN SECARA BAIK2 DI DEPAN UMUM COBA?... hahahahaha, jawabannya mudah : karena pasti mereka KALAH argumen... dan ndak mau nanti semua menengok Ahmadiyah! :P halah2.... trust me..

astrid savitri said...

Barangkali karena kebanyakan dari kita adalah domba..lebih suka diadu daripada menjadi bijak.

Ironis, sebab bila seorang meyakini suatu kebenaran, maka pengikutnya pun harus begitu, yg gak begitu sebaiknya dimusnahkan saja. Pdhal Bukankah Tuhan menciptakan manusia supaya saling belajar dari (dan bukan menghajar) sesama?