Thursday, May 29, 2008

Monday, May 26, 2008

Hanya untuk Laki laki berumur 50 tahun ke atas...

Tulisan I

Seorang anggota parlemen Malaysia mengatakan, masalah perkawinan akan berkurang dan tingkat perceraian akan berkurang jika wanita Malaysia dianjurkan menerima poligami. Ibrahim Ali, anggota parlemen dari kelompok independen, Jumat 23/5/08, mengatakan, usulan ini merupakan respons atas opini bahwa wanita sering kali dianggap biang keladi masalah perkawinan.
"Persoalan seperti itu terjadi karena wanita tidak menerima poligami. Dari sudut pandang pencegahan, bagaimana jika kita memulai kampanye besar agar wanita menerima poligami? demikian dikatakan Ibrahim sebagaimana dikutip harian Star. Ibrahim lebih lanjut mengatakan, pada saat wanita berusia 50 tahun, terjadi masalah (soal kehidupan sex). Namun mereka tidak memahami bahwa pria tetap ingin fun.

Tulisan II
Dalam suatu perbincangan dengan seorang teman laki laki, saya bertanya, apakah seorang laki laki yang sudah berumur 60 tahun, masih mampu berselingkuh???
Jawaban teman saya, Sepanjang "mr X" masih kuat, laki laki umur berapapun masih mampu berselingkuh jika ada kemauan dan kesempatan.

Tulisan III
Sepasang suami istri, yang sudah menikah lebih dari 35 tahun, mengalami masalah perkawinan. Bukan apa apa, si suami yang merasa masih ganteng dan gagah, berselingkuh dengan perempuan yang berumur separuh dari umurnya.
Saat ditantang oleh istrinya supaya si suami menikahi selingkuhannya, si suami ngeper juga... karena alasannya... dia cuma ingin seneng seneng.

Tulisan IV
Kata salah seorang teman laki laki saya (yang sudah pengalaman memiliki lebih dari satu perempuan), laki laki membutuhkan lebih dari satu perempuan dalam hidupnya. Dia tidak akan cukup dengan hanya satu perempuan baik di rumah, bagaimanapun sempurnanya si perempuan.
Perempuan nomer satu yang paling bisa diajak berdiskusi, perempuan nomer 2 yang paling hot urusan di ranjang, perempuan nomor tiga yang paling enak dipandang mata, perempuan nomer sekian entah apa kelebihannya, dsb.

Tulisan V
Suatu hari, saya berbincang dengan teman perempuan yang seumuran saya, yang sadar bahwa akan berbagai faktor yang membuat laki laki dapat berselingkuh.
Pendapat teman saya jika suaminya berselingkuh adalah, boleh boleh aja suaminya berselingkuh, tapi harus dengan perempuan baik baik, dan gaji tetap utuh sampai ke tangan teman saya. Kalau perlu cari selingkuhan yang kaya raya.



Memasuki umur 40 tahun untuk perempuan, adalah masa dimana ia harus bersiap siap memasuki masa menopause. Yang mana artinya adalah "...".
Sementara memasuki umur 40 tahun untuk laki laki adalah, masa menikmati hidup. Dimana masa tersebut kadang membuat laki laki membuka mata untuk dunia lebih menarik yang dihadapinya.

Memasuki umur 50 tahun untuk perempuan, adalah masa dimana ia sudah bersiap siap jadi seorang ibu yang harus bersahaja dan sabar, dan siap siap jadi biksuni.
Sementara memasuki umur 50 tahun untuk laki laki adalah, masa dimana hidup terasa lebih mantap, dan.... bisa jadi kematangan dan kemapanan yang menyertainya akan mudah membuat mereka lengah menghadapi kesegaran dan kebugaran.

Memasuki umur 60 tahun untuk perempuan, adalah masa dimana ia sudah jadi biksuni...tak tersentuh.
Sementara memasuki umur 60 tahun untuk laki laki adalah, masa dimana... hidup masih tetap segar... masih dapat menikmati kesegaran dan kebugaran dan masih menarik untuk perempuan perempuan yang butuh kemapanan.

Jadi, akhirnya urusan kebutuhan biologis masih jadi faktor utama dari adanya keinginan laki laki ingin memiliki lebih dari satu perempuan.

Namun, tulisan diatas hanya dari segi ekstrim saya memandang suatu kelanjutan hubungan legal formal suami istri.
Ada banyak hal yang lebih penting pada suatu pasangan, yang lebih sekedar urusan kebutuhan biologis.
Penghargaan kepada pasangan hidup, kesediaan berkorban selama hidup bersama, toleransi.
Karena sudah jelas, kalau alasannya hanya cinta, itu tak akan berumur lama. Cinta itu tidak ada yang abadi. Cinta paling banter hanya seumur satu or dua tahun. Selanjutnya, hanya rasa sayang dan apresiasi kepada pasangan yang dapat membuat suatu pasangan dapat bertahan lama.

Jadi jika ada laki laki yang masih sangat mencintai istrinya, namun dia masih dapat berselingkuh, pastilah alasannya adalah hanya "kebutuhan biologis". Istrinya sudah tua dan tidak dapat melayani kebutuhan biologis.

Tentu saja, tulisan di atas tidak mencerminkan bahwa semua laki laki seperti itu. Masih ada kok laki laki yang baik di dunia ini. Yang menomor sepuluh kan urusan kebutuhan biologis.

Tuesday, May 20, 2008

Standard Kelulusan Siswa. Adilkah????


Ribut-ribut UAN dan UASBN membuat saya sebel sendiri. Mengapa? Mau protes, itulah sistem yang harus saya ikuti. Mau ndak ikut ujian? Lha kan ndak mungkin.
Cuma kebijakannya itu lho... sangat sangat tidak adil terhadap siswa.

Kebetulan anak saya yang sulung UASBN, jadi saya tahu bagaimana proses tersebut saya pandang tidak adil.
Belajar selama 6(enam) tahun, bisa gagal hanya karena tiga mata pelajaran yang diujikan pada UASBN. Bahasa Indonesia, Matematika ada IPA.
Menurut saya, tidak selayaknya penentuan kelulusan ditentukan oleh 3 nilai tersebut. Ya.. kan tidak semua anak suka Matematika dan IPA. Bisa jadi ada yang kuat di bidang IPS dan lainnya.
Walaupun dibilang penentuan angka kelulusan untuk UASBN ditentukan oleh SD masing masing, sehingga standardnya bisa berbeda beda tiap sekolah. Namun, seharusnya hal tersebut tidak perlu diterapkan. Biarlah wewenang total ada pada sekolah.
Demikian juga pada tingkat SMP dan SMU. Tidak seharusnya penentuan kelulusan hanya berdasar pada nilai UAN.

Sebagaimana kita tahu dari media, dimana untuk SMP dan SMU standard kelulusan adalah (kalau tidak salah) 5,25 untuk masing masing mata pelajaran, maka seharusnya, dengan nilai yang sedemikian rendah, tidak seharusnya semua pihak meributkan hal tersebut. Tentu saja, dengan anggapan, bahwa jika untuk mendapat nilai sedemikian rendah tersebut murid murid Indonesia tidak mampu, bagaimana kita mau bersaing dengan negara lain. Begitu bukan???
Dengan anggapan bahwa nilai tersebut sudah rendah, maka sudah seharusnya murid murid Indonesia dapat mencapainya.
Namun, kenyataannya kan berkata lain. Ada banyak masalah yang menimbulkan bagaimana semua pihak terutama orang tua murid, guru dan tentu saja siswa terkait menjadi gedubragan ndak keruan. Ada banyak kendala yang menjadikan standarisasi pengajaran pada masing masing sekolah tidak sama. Tidak usah jauh jauh Indonesia Barat dan Indonesia Timur.
Lha wong satu DKI Jakarta saja bisa berbeda standar pengajarannya. Sehingga bagaimana siswa menerima dan menguasai materi pun berbeda standardnya.
Tentu saja hal tersebut seharusnya memicu guru untuk meningkatkan kualifikasinya.... namun yang ada, karena ada banyak berbagai kendala, yang ada guru tidak meningkatkan kualitasnya, namun hanya pontang panting mengejar target, bagaimana bisa meluluskan siswanya dengan apapun caranya.
Begitukah????

Diluar berbagai masalah yang ada, ujian akhir nasional memang perlu diadakan. Saya setuju sekali. Namun perlu di review lagi pelaksanaannya. Agar tujuan peningkatan standard pendidikan di Indonesia ini tidak menimbulkan banyak ekses negatif, hanya demi mencapai prosentase kelulusan, namun juga demi peningkatan kualitas itu sendiri.

Dengan demikian seharusnyalah penentu kelulusan siswa tidak berdasarkan pada nilai minimal yang diujikan. Penentu kelulusan tetap sekolah yang bersangkutan. Hal tersebut dengan mengingat berbagai kendala yang ada di seluruh pelosok Indonesia. Ingat!!! seluruh pelosok Indonesia.

Lha kalau penentunya adalah nilai UAN, yang terjadi adalah... guru saja bisa sampai mau merendahkan martabat dirinya untuk mengkoreksi jawaban soal ujian, kebocoran soal yang dilakukan oleh guru sendiri, anak anak tidak belajar, namun sibuk cari bocoran. Begitu kan yang terjadi??

Dengan kondisi demikian, akan lebih baik jika saat ini nilai UAN itu dijadikan pegangan masing masing anak untuk mengukur dirinya sendiri, akan kemanakah dia melanjutkan sekolah nanti.
Apakah akan masuk sekolah dengan standard nilai yang tinggi (biasanya sekolah favorit) atau yang sedang atau yang biasa saja. Kan dari nilai yang dia dapatkan, dapat dilihat, kemana dia akan melanjutkan. Untuk level SMU sendiri, nilai UAN nya bisa dia jadikan standard, mampukah dia bersaing dengan rekan rekan lain untuk ambil jurusan dengan persaingan yang ketat.
Sadar diri gitu ceritanya....

Dengan demikian, hal tersebut mengurangi keinginan berbuat curang pada anak anak sekolah dan bahkan pada guru guru sekaligus. Memangnya guru guru ndak stres apa kalau muridnya banyak yang ndak lulus???? Jadi guru tetap jadi guru, yang digugu dan ditiru. Untuk hal hal yang teladan. Bukan untuk hal hal yang curang. Karena bisa saja tendensi tersebut akan terbawa sampai dewasa, apapun dilakukan demi tujuan yang dicapai, walaupun dengan cara negatif.

Mudah mudah an... pemerintah cq Depdiknas ke depan ini bisa lebih bijak ya dalam mengambil keputusan. Walaupun berorientasi pada perbaikan standar pendidikan dasar dan menengah di Indonesia agar dapat bersaing dengan luar negeri, namun.. kan bukan berarti membuat panik banyak orang. Step by step mungkin, jangan gerudugan begini.

Bukankah kita lihat sendiri, orang tua bingung, sekolah bingung, murid panik... endingnya??????????????? Dan saking paniknya......................... akhirnya dimana mana diadakan istigosah (bener ndak tulisannya??) akbar...... malam malam...
Sampai nangis nangis ndak keruan........... bertobat ampun ampun...




Menurut saya itu bukan pendidikan spiritual yang bagus untuk anak anak.
Gimana ya????????? ya saya rada ndak cocok saja dengan cara seperti itu.
Hal tersebut terlihat seperti, sesuatu hal yang pasti dapat berubah oleh cara yang secara spiritual dilakukan tidak pada wacana yang tepat.
Seolah olah, dengan istigosah akbar, diharapkan semua masalah bisa selesai. Semua anak bisa lulus.

Bukan.. bukan begitu masalahnya..
Yang penting di review adalah ada kebijakan pemerintah cq depdiknas yang harus diperbaiki agar mengena pada sasaran namun tanpa mengurangi kualitasnya.
Tetap dapat lulus 100% tp tanpa anak anak mencari bocoran.
Tetap ujian nasional, namun anak anak siap mental dan kemampuan pengetahuannya, tanpa harus melakukan hal hal yang bersifat spiritual secara berlebih lebihan.. dan tidak pada tempatnya.
Masih untung tidak ada berita yang meliput,... anak anak mau ujian, pada lari ke dukun atau "wong pinter".....
Gawat kan???!!!

Saya tidak menafikkan kegiatan istigosah tersebut. Menurut saya, memang sih masalah berdoa.. itu perlu. Namun itu ranah pribadi masing masing yang jadi urusan masing masing juga. Apalagi ini soal ujian akhir yang prosesnya berhubungan dengan kemampuan pribadi masing masing dalam menyerap materi pelajaran. Ya.. starting up nya ya dengan peningkatan diri lah, dengan belajar dan menguasai materi dengan baik. Ya kan...

Jadi... Indonesia Bisa !!!!!!!!!!!!! (kata SBY.... walaupun kata anak saya itu mirip iklan M150 huehehehe...)

Monday, May 12, 2008

Mimpi??? Go away...

Tadi pagi, saya terbangun, kemudian tercenung. Ingat mimpi yang membuat saya terbangun.

Entah kenapa beberapa kali mimpi saya jadi kenyataan keesokan harinya. Dengan setting dan orang orang yang sama ada di mimpi saya. Saya sendiri heran dan bertanya-tanya. Something wrong happen to me???

Kata orang mimpi itu bunga tidur. Bahkan menurut penelitian mimpi terjadi hanya beberapa saat sebelum kita bangun.
Namun beberapa kali terakhir, mimpi saya benar terjadi pada hari saat saya terbangun. Tidak tepat persis, namun orang orang yang ada di mimpi saya tiba tiba muncul dalam hidup saya keesokan harinya. Aneh kan???
Mungkin seperti de j'a vu.. tp.. saya kebetulan selalu ingat jika dalam mimpi saya, selalu hadir orang orang istimewa buat saya yang sangat jarang saya temui. Jadi saat pagi hari saya bertemu orang orang tersebut, langsung saya teringat mimpi saya semalam.

Pikir punya pikir, .....
Saya sekarang jadi takut bermimpi.
Khawatir mimpi yang buruk saya akan benar benar menjadi kenyataan pada hari berikutnya.

Friday, May 09, 2008

nJenang Gulo kemawon.. monggo....

Saya sedang dalam mood yang sangat tidak bagus.. karena satu dan lain hal yang menyulut emosi saya..

Kadang kadang hal yang simple, oleh orang lain dibuat rumit dan terlihat susah sekali.
Padahal, jika seseorang mau dan dapat mengkomunikasikan masalah yang ada, saya kira kondisinya tidak akan jadi serumit ini.
Komunikasi dan deskripsikan masalah dengan detail, pasti akan dapat membantu saya memahami apa yang sebenarnya terjadi..
Namun, jika tidak ada komunikasi, tidak ada penjelasan, bahkan cenderung menghilang dari peredaran... bukankah akan membuat kondisi semakin jadi tidak kondusif?? dan akan menimbulkan emosi karena kesal atas masalah yang tidak selesai???
Daripada MEMPERSULIT APA YANG DAPAT DIPERMUDAH (kayak jaman ORBA aja!!), mbok yao.. mari kita berbicara empat mata, kalau ada masalah, ayo kita cari jalan keluarnya.



Hmmmmmm
Daripada pusing dan stress mikirin hil hil yang mustahal akhir minggu ini..
Lebih baik...nJenang Gulo saja..
Monggo... dinikmati saja langgam Jenang Gulo nya..... Bude Waljinah... (klik di kiri atas)

Mak glendem to..????


then.. renungi lima langkah berikut

5 steps to be happy :
- Bebaskan hatimu dari rasa benci (free ur mind from hatred)
- Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran (free ur mind from anxiousness)
- Hiduplah dengan sederhana (live simply)
- Berikan lebih banyak (give more)
- Jangan terlalu banyak mengharap (expect less)

so... do not worry be happy....

Thursday, May 08, 2008

Candu

Gawat ini..
Sepertinya saya sudah kecanduan kopi ...
Beberapa kali saya mencoba untuk tidak minum kopi di pagi hari..
Hasilnya???
Mulai tengah hari pusing ndak keruan.. sampai malem juga ndak bakalan ilang itu pusing kalau ndak diminumi kopi.... atau obat pusing.
Apa begini juga ya rasanya orang yang sudah kecanduan rokok or narkoba???
pusing juga kalau sehari tidak mengkonsumsi apa yang di candu nya.

Masalahnya... kalau diturutin.. sehari bisa minum lebih dari 2 or 3 cangkir kopi. Apa ndak kesenengan itu produsen kopinya??? Laris deh kopinya.

Waduh...
Padahal sedang berusaha mencoba gaya hidup sehat je... Gimana ini?

Monday, May 05, 2008

Haram Menikah Dengan Gadis Sekantor ??????????

Alkisah, suatu hari Din Syamsuddin, Ketua Umum Muhammadiyah dan Sekjen MUI, mengatakan bahwa menurut fatwa MUI, umat Islam dilarang mengawini gadis sekantor. Pernyataan ini langsung menyulut kontroversi luas. Media massa tergoda untuk mengadakan wawancara eksklusif dengan Pak Din untuk mengklarifikasi fatwa yang membingungkan ini. Bagaimana mungkin seseorang dilarang menikahi gadis sekantor? Apakah ada dalilnya dalam Qur’an atau hadis?

Lalu terjadilah wawancara berikut ini:

Wartawan: Pak Din, apakah betul MUI mengeluarkan fatwa bahwa umat Islam dilarang menikahi gadis sekantor?

Din Syamsuddin: Betul.

Wartawan: Apa dasarnya? Apakah ada dalilnya dalam Qur’an dan hadis?

Din Syamsuddin: Dasarnya sederhana saja. Wong kawin dengan satu gadis saja sudah repot, apalagi mengawini gadis sekantor. Bayangkan, kalau di kantor ada 100 gadis, apakah kita mampu menikahi mereka semua. Lagi pula, itu kan jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Islam hanya membolehkan kawin dengan empat orang perempuan, maksimal.

Kisah di atas itu saya dapat dari seorang teman di milis tempat saya jadi membernya. Judul email itu membuat saya terangsang membaca: “MUI mengharamkan nikah dengan gadis sekantor”.
Waduh berita ini menarik. Ternyata isinya sindiran kepada MUI.
Pesannya sangat jelas: menyindir MUI yang selama ini dikenal sebagai lembaga yang rajin dan bersemangat memproduksi fatwa.

Kita sangat sadar bahwa setelah masuk jaman reformasi saat ini, kita menyaksikan maraknya politik agama, terutama yang diinspirasikan oleh identitas Islam. Dalam konteks inilah, MUI, lembaga yang didirikan semasa ORBA menjadi alat untuk membredel dan menaklukkan kalangan Islam yang menurut pemerintah "mbalelo".
Cara yang ditempuh oleh MUI sangat menarik, yaitu menggunakan simbol agama untuk merehabilitasi nama-baiknya yang tercemar dulu saat masa ORBA.

Caranya?????????
Keluarkan “fatwa”. Beres deh.
Pada 29 Juli 2005, MUI mengeluarkan fatwa secara “ombyokan” yang kemudian menimbulkan kontroversi luas. Ada sebelas fatwa, antara lain fatwa yang mengharamkan pluralisme, liberalisme, dan sekularisme. Juga fatwa yang melarang ajaran Ahmadiyah. Hingga sekarang, fatwa-fatwa ini masih menjadi bahan perbincangan yang riuh di kalangan umat Islam dan non-Islam sekaligus.

Penting diketahui bahwa dengan fatwa-fatwa tersebut, MUI seperti terlihat gagah kembali. Punya taring untuk mengaum. Dan terlihat sok punya peran penting ditengah tengah perubahan sosial politik yang cukup ramai saat ini.

Umat Islam yang (kebanyakan) suka bingung, senang dengan adanya fatwa fatwa MUI yang bermunculan. Seolah olah fatwa MUI adalah pegangan buat mereka dalam menjalani kehidupan yang membuat mereka bingung. Akhirnyalah fatwa MUI jadi kiblat bagi sekelompok masyarakat Islam yang masih suka kebingungan tersebut.

Bersamaan dengan hal tersebut gaung MUI sebagai lembaga yang mewakili aspirasi kalangan Islam ortodoks mulai terlihat.
Bahkan seolah olah MUI terlihat seperti hendak mewakili suara umat Islam di Indonesia.
Hal tersebut menurut saya sama sekali salah.
Sudah jadi rahasia umum kalau dalam kepengurusan MUI ada juga unsur dari kelompok radikal yang ingin memperjuangkan khilafah Islamiyah, dengan tidak memberikan kesempatan kepada aliran minoritas lain untuk berkembang.

Dengan makin seringnya MUI mengeluarkan berbagai macam fatwa, sudah barang tentu akan timbul suasana yang tidak kondusif pada sebagian pemikir Islam untuk membicarakan isu isu Islam secara terbuka dan kritis. Jangan jangan nanti dikenai FATWA MUI sebagai usaha penyesatan agama Islam.

Fatwa ajaran “sesat” sekarang ini dipakai oleh MUI untuk mendapat dukungan suara umat Islam yang gampang diintimidasi. Lha iya... sekarang ini yang ter ekspose di media adalah umat Islam yang gampang diintimidasi.. sementara umat Islam yang masih punya akal sehat dan punya argumen tidak pernah dimunculkan di media..
Jadi.. cermin yang ada adalah.. anarkisme dan premanisme umat Islam Indonesia demi menjalankan dan menegakkan ajaran yang mereka terima.
Bahhh!!!! Kemana pula tokoh umat Islam yang masih punya akal sehat dan logika. Kok pada ilang semua. Apakah mereka juga takut bersuara, karena jika membela keberadaan ahmadiyah akan dibilang sesat oleh fatwa MUI??????


Guyonan tentang haram menikahi gadis sekantor tersebut diatas memang merupakan sindiran terhadap MUI yang menurut saya cukup mengena.
Karena.. bukan hal yang tidak mungkin, jik dimasa yang akan datang MUI sedikit sedikit akan menerbitkan fatwa fatwa untuk hil hil yang mustahal pula.

(tulisan di atas ada sebagai sindiran kepada MUI untuk yang meng- amin - i ributnya orang orang Islam yang menghalalkan anarkisme dan premanisme dalam rangkaian kasus Ahmadiyah)