Sunday, May 01, 2005

Mengistirahatkan Pikiran

Melihat seorang pedagang bubur ayam merokok di pagi hari, saat jam belum mulai bekerja (lha iya kan?.. kan ada istilah jam kerja?!!), aku berpikir, how if they don’t smoke.
Coba bayangkan, jika dalam sehari ia merokok 3 batang, kalau sebulan, berapa uang ia habiskan untuk konsumsi rokok tersebut. kalau saja ia tidak merokok, pastilah lumayan uang yang dapat ditekannya.
Ketika aku Tanya seorang teman, mengapa sih dia harus merokok?.. jawaban teman menggelitikku, katanya, ya ia kan sedang mengistirahatkan pikiran.
Benarkah merokok itu dapat mengistirahatkan pikiran seseorang. Yang benar saja….
Mungkin juga. Dapat dilihat saat mereka merokok di sela sela jam kerja. Bisa jadi juga, mereka mengistirahatkan pikiran sejenak.
Hmmm…

1 comment:

Alex® said...

Merokok dapat mengistirahatkan pikiran?

Kayaknya itu relatif mbak. Saya sendiri perokok berat. Walaupun mesti diakui bahwa ada rasa rileks kalau sudah merokok (pengaruh tar dan nikotinnya!), tapi pikiran sebenarnya gak bisa istirahat. Malah, rata-rata perokok yang saya kenal, hampir semuanya pria, merokok itu katanya justru utk bantu pikiran bekerja. Sebagai admin lab komputasi misalnya, bisa berbatang habis karena mikir ttg jaringan, tapi bisa juga berbatang kalo memang lagi santai...

Relatif betul itu kalau isirahat atau nggak istirahatnya pikiran. Istirahat terbaik kan tidur :D

BTW: thanks juga udah ke blog saya :) I'm just a new beginner. Masih kuliah di Unsyiah, FMIPA Fisika. Salam kenal aja, mbak :)