Wednesday, April 05, 2006

Percaya gak percaya

Benar kata peribahasa, ‘sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya’. Mengapa manusia diberi sifat seperti itu ya?
Padahal bisa saja, seseorang yang lancung itu, saat melakukannya dalam keadaan khilaf, atau diluar kendali, atau sedang dalam keadaan mabok (ya mabok apapun lah), atau.. alih alih malah dibawah paksaan untuk melakukannya.

Jadi seharusnya kita memang tidak boleh ‘gebyah uyah’ (bhs Jawa) dalam menerapkan makna peribahasa tersebut di atas. Orang yang khilaf kadang bisa sadar kembali, orang yang diluar kendali kadang bisa terkendali lagi, yak an? Jadi memang, kita tidak boleh menghakimi seseorang atas sesuatu hal yang telah dilakukannya pada masa lampau.

Memang sulit, namun sebagai manusia yang mempunyai akal budi, harus selalu mencobanya. Selalu berpikiran positif. Mungkin itu kuncinya supaya dapat menghadapi hal hal seperti tersebut di atas. Jadi manusia bijak.

NB: entah mengapa menulis lebih gampang daripada menerapkannya pada diri sendiri.

1 comment:

SinceYen said...

Mungkin karena kita takut disakiti, takut dicurangi
atau mungkin karena lebih gampang menyalahkan...
atau mungkin dengan mengingat kesalahan orang lain, kita merasa lebih baik...
atau...