*dikutip dari primbonnya Mbah Tjondro Danoediningrat :
Secara Naluriah manusia dikaruniai naluri tentang ke Tuhanan
Kita percaya ada "Sesuatu" yang sangat berkuasa dalam kehidupan ini
dan " Sesuatu " itu secara global dimanapun dinamakan TUHAN
Namun....
Kita sering mengukur Tuhan dalam satuan Agama… padahal itu sama sekali
tidak tepat karena Tuhan itu ibarat bahasa matematiknya adalah variabel X
X memiliki arti dan makna yang semakin luar biasa hebatnya
hanya jika orang yang mengenal dan memakai X tersebut
semakin tinggi pemahaman dan pengetahuannya tentang
kegunaan variabel X itu sendiri…
Misalnya? kita ambil perumpamaan dibawah ini:
Level SD : 2 + x = 5, berapa X ? , hahaha gampang to?
Level SMP : 2x + 3y-6 = 0 , mmm.. masih bisa laaah dihitung corat coret!
Level SMA : y = a* (x-p)*(x-q) , walah butuh les di luar jam sekolah nih!
Level Universitas : f:=x^2*exp(x^3+1), …..duh! kalkulatorku manaaa siih?
Professor : f x a a x a x a x (x) cos(x) cos(x) cos(x) . .. = x+ x+ x+ x+ 0 1 2
3 2 4 6 p p p + b x b x 1 2 2 4 sin(x) sin( ) p p … Waathoo!! Ampuun paaakkk!!!!
Nah! TERNYATA Semakin tinggi pengetahuan kita, X justru semakin njelimet ya!?
TAPI juga semakin dahsyat dan berguna hasil akhir dari perhitungan tersebut.
Kesimpulan :
Untuk memahami X tingkat tinggi ternyata perlu melewati SD SMP SMA Kuliah S1
S2, Doktoral lalu tingkat proffesor ( weh weh... seumur hidup ya kayanya ? )
Lalu AGAMA itu apa kalau begitu ? Agama adalah SEKOLAH yang menuntun dan
mengantar kita ke pemahaman X tingkat tertinggi...
Pertanyaannya :
- Sekarang kamu Sekolah dimana?
- Udah Kelas berapa?
- Pemahaman materimu Bagus ndak?
- Ikutan Les/Kursus tambahan ndak ?
Ealah… :P
No comments:
Post a Comment