Sunday, September 10, 2006
Like Mother Like Daughter
Minggu sore, jam 16.30 WIB. Saat aku membaca Mingguan Kompas, si bontot yang saat itu tepat berumur 5 tahun 2 hari, tiba-tiba duduk manis depanku dan terdiam.
Satu pertanyaan terlontar dari dia,
Si bontot : "Bu, harusnya pas aku bayi dulu, ibu jangan bedakin aku".
Aku : "Kenapa memangnya honey?"
Si bontot : "Iya, kan kalau dibedakin aku jadinya perempuan".
Aku : "memang kalau ndak dibedakin kenapa?"
Si bontot : "Iya, kalau dibedakin kan jadi perempuan, padahal aku kan pengin jadi laki laki:
Aku : ????????????????????? (bingung mau jawab apa)
nb: foto diatas adalah si bontot yang maksa minjam baju koko kangmasnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
masa ibu-nya cuma jawab ??? doang..?
pengen tau..dijawab apa tuh.. :D
.... hampir banyak kasus memang seperti itu sha... aku pikir mungkin statement ini ngak bakal bergeser untuk kurun waktu 100 tahun mendatang he he he...
Aku dulu juga sebenarnya ngak terlalu suka sama "beberapa sifat ayahku" tapi ternyata sifta itu secara ngak sadar kok aku implementasikan dalam kehidupanku... yah itu lah pohon pisang berbuah pisang kata orang...
he he he ...
Emangnya maminya juga pengen jadi laki2? :)
hahahaha
aku juga dulu selalu pake sarung dan peci, ikut abahku tahlilan duduk di bagian laki-laki hehe
maknyak
http://serambirumahkita.blogspot.com/
Post a Comment