Jangan tanya apa agamaku
bukan Yahudi
bukan Zoroaster
bukan pula Islam
Karena aku tahu
begitu suatu nama kusebut
begitu Anda memberikan arti yang
lain daripada makna yang hidup di hatiku
--Jalaluddin Rumi
Hal yang sama selalu terjadi dalam kehidupanku, seseorang mulai menanyakan hal tersebut, saat ia merasa perlu mengenal lebih dekat lawan bicaranya.
Entah kenapa, mungkin memang jenis agamaku tidak terlihat jelas dari wajah dan penampilanku.
Dan entah kenapa pula, pertanyaan yang biasanya diajukan secara lisan tersebut selalu membuat aku merasa jengah dan mengernyitkan dahi....(dalam hati sambil berkata:" so what...? apakah jenis agamaku itu penting dalam pembicaraan ini?"
Tuhan itu satu. Esa. Ia lah Tuhan semua umat manusia di dunia ini. Manusia sendiri lah yang meng kotak kotak kan diri mereka sendiri dalam box box kelompok kelompok agama dan keyakinan itu sendiri.
Jadi teringat, masa awal kuliah di Yogya dulu, saya mempunya tiga teman wanita yang berada dalam satu kelompok P4. Otomatis kami jadi rada akrab.
Entah karena satu dan lain hal, satu teman mulai menjauh dan tidak bersama sama lagi. Ketika saya tanyakan kepadanya.... jawabannya membuatku terhenyak..." Karena ia tidak ingin berteman dekat dengan satu teman kita yang berbeda agama."
Responku?.. Aku malah semakin dekat dengan teman yang berbeda agama tersebut, dan ia semakin menjauhiku. Apa salahnya..
(aku hanya berpikir... ini teman dapat masukan dari aliran mana sih...??)
Tuhan itu adalah pencipta alam semesta ini. Yang pasti Maha , Maha, Maha Segalanya..
Tidak terjangkau oleh akal kita.. ke Maha an Tuhan.
Dan saya percaya kepada Tuhan Yang Maha Berkuasa. Ia menguasai hidup kita semua. Itulah dasar yang selalu saya pegang dan melekat kuat dalam hati, pikiran, kepercayaan,dan peri laku saya. Saya memuja dan sangat percaya kepada Yang Menguasa Alam dan Seisinya, dan saya tahu diri untuk tidak menjadi seorang munafik di hadapan Nya.
Manusia yang membuat simbol simbol sendiri akan keberadaan Tuhan Semesta Alam ini.
Bukan tidak mungkin dalam pembuatan simbol simbol tersebut, dan kemudian dalam perkembangannya di kemudian hari, BUKAN TIDAK MUNGKIN akan ada hal hal yang ditambahi secara berlebihan, atau bahkan dikurangi juga.
Jadi.. mengapa juga orang perlu memuja secara berlebihan akan simbol simbol yang ada tersebut.
Kadang orang-orang menjadi munafik, dengan mengatas namakan simbol simbol Tuhan, mereka merasa berhak menghakimi dan menghukum orang lain yang mereka nilai tidak dalam satu koridor simbol yang sama.
Semuanya. Semua yang begitu mengagungkan simbol, biasanya jadi buta. Buta mata dan buta hati. Buta telinga... apa lagi....
Seakan akan, mereka merasa sah dan merasa jadi perpanjangan tangan dan mulut Tuhan dalam menghakimi dan menghukum orang lain yang mereka nilai melakukan hal yang haram. Yang tidak sesuai syariat Tuhan mereka.
Kalau saja orang menyadari bahwa, bahwa Tuhan semua umat manusia ini satu dan sama.
2 comments:
Tuhan, Allah, Yehovah, Yahweh, Deo, God, Hyang Tunggal, Brahma, Siwa, Wishnu, Krishna, Amaterasu Omikami, Zeus, Alpha Omega.... semuanya hanya sebagian kecil dari namaNya yang diagungkan, Tuhan dinamakan tergantung dimana Ia diyakini oleh umatnya di seluruh pelosok Dunia ini, sesuai dengan bahasa dan aksara yang ada… demikian juga Simbol Tuhan berjuta jumlahnya, semua menunjukkan bahwa Tuhan bermanifestasi dalam setiap helaan nafas setiap umatNya, sadar atau tidak disadari....
Lalu apa artinya menjadi penganut sebuah golongan agama? Menjadi penganut satu golongan agama artinya sebenarnya adalah mewujudkan naluri rasa percaya kita akan eksistensi Tuhan dengan ‘mendaftarkan diri’ dikeanggotaan agama tsb. dan melaksanakan kewajiban2 yang diatur dalam aturan ritual / rule2 yang ada didalam agama tersebut.
Kemudian, apabila masing2 agama yang ada didunia ini kita ibaratkan sebagai ratusan bahtera di pelabuhan, kalau kita cermati ternyata jurusan tujuan akhirnya sama kok semuanya....menuju ke Tuhan!, Kalau semua tujuannya sama, kenapa harus dipermasalahkan?
Dan Ingat!, dari sejak jaman baheula pun kita tahu bahwa Seluruh agama ( apapun ) selalu saja mengiklankan diri dan menawarkan kita untuk menaiki bahtera mereka untuk menuju ke Tuhan.
Seringkali banyak cara dicoba untuk menambah penumpang bahtera mereka, baik dengan mempercantik bahteranya masing2 atau menyatakan bahwa bahtera mereka lah yang paling tepat dan paling baik dalam mengarungi lautan kehidupan menuju ke Tujuan akhir.
Jadi kalo diibaratkan seperti itu sha, kamu pegang karcis Bahtera yang mana? Hehehehe..... terserah yang mana, yang jelas, jadilah penumpang bahtera yang baik dan benar, yang mengikuti aturan2 yang ada biar selamet sampe ke tujuan...
Sala,
heheheh... aku paling benci topik ini. kenapa? karena menurutku nggak ada yang bisa dibahas dari topik ini; mungkin ada, tapi menurutku, nggak akan lebih berguna daripada sama-sama menyingsingkan lengan baju kita untuk bantu orang-orang yang kesusahan (gak punya rumah, gak bisa makan, dll).
lagi pula, siapa aku dan siapa kamu yang berhak menilai siapa yang paling benar???
jalan aja sesuai dengan iman dan kepercayaan kamu. toh, iman adalah masalah yang sangat personal. antara masing-masing kita dengan Tuhan yang kita percaya. makanya, nggak akan pernah selesai kalo' bicara'in hal ini.
justru bergerak sesuai dengan iman dan kepercayaan kitalah yang 'konon' membawa kita lebih mendekat pada kebenaran.
hehehhe... lagi blogwalking, terus nyasar disini :D
maap kalo ada salah-salah kata yah? ;)
Post a Comment