Thursday, June 02, 2005

Cinta terus Make Love atau Make Love terus Cinta

Tulisan dibawah sepertinya perlu aku update lagi. Banyak hal yang terjadi dalam hubungannya dengan judul di atas. Buat teman teman yang merasa tersinggung, maaf, ini public area. Tanpa bertujuan untuk menyinggung, tapi inilah yang terjadi di tataran masyarakat modern saat ini. Dan mau munafik atau tidak, itulah yang benar terjadi.

Begini ceritanya,...

Salah satu teman menanyakan hal yang sebenarnya tidak aneh dan biasa biasa saja. Bahkan kemungkinan besar sudah banyak yang membahas apa yang ditanyakannya di majalah ataupun buku. Namun terasa cukup menggelitik juga pertanyaan tersebut, karena pada usia usia sekarang ini kematangan dan kedewasaan kita dalam berpikir sangat diuji.
“Apakah beda cinta dengan hubungan seks”.
Pertanyaan simple dan gampang. Namun akan muncul banyak jawaban dari pertanyaan singkat itu.
Cinta? Apakah cinta itu? jawabannya juga terasa agak klise.
Hubungan seks? Nah ini hal tabu yang banyak diminati orang secara sembunyi sembunyi.

Buatku, hubungan seks sangat berkaitan erat dengan kebutuhan fisik (kebutuhan biologis) seseorang (berhubung yang tanya laki laki maka fokusnya tentu saja laki laki), terutama untuk para lelaki yang membutuhkan penyaluran hasrat seksnya yang end up nya berupa pengeluaran sperma. (tul ndak ya?)

Apakah cinta selalu berakhir dengan hubungan seks? Jawabannya belum tentu.
Nah disinilah perbedaan antara cinta dan hubungan seks.

Seseorang (apa lagi laki laki) dapat melakukan hubungan seks dengan siapa saja (asal dia berani menghadapi segala resiko) tanpa cinta. (dan sekali lagi ini tentang laki laki).
Namun cinta sejati tetap ada di hatinya. Entah bagaimana ia dapat mengatur perasaannya untuk hal hal yang seperti itu.
It’s mean,.. hubungan seks itu benar benar kebutuhan fisik. Like makan, minum, dll yang berhubungan dengan rutinitas.

Akan tetapi, ada yang perlu digaris bawahi dalam hal ini (hai para laki laki), hubungan seks buat seorang perempuan adalah bukan suatu keharusan. Hubungan seks bukan suatu kebutuhan fisik, namun kebutuhan non fisik. Kebutuhan batin. Dan tidak dapat dipenuhi jika hanya karena harus. Toh tidak ada sesuatu yang harus dikeluarkan dari bagian tubuh ini. (??? Sorry kalau vulgar).
Hubungan seks tanpa cinta dan hasrat, adalah suatu pemerkosaan or.. trading sex??. atau jika terjadi sedikit pemaksaan karena ada formalitas, bisa disebut pemerkosaan yang terselubung (buat perempuan tentu saja.. karena yang nulis ini kan perempuan, kan ceritanya feminist).

Jadi, jelas ada perbedaan antara cinta dan hubungan seks.

Cinta bisa mendapatkan akhiran hubungan seks yang dalam hal ini akan diperhalus lagi dengan kata ‘make love’ or bercinta dalam bahasa Indonesia, atau kata yang paling benar menurut teman terbaikku adalah bersetubuh (wah...! vulgar lagi. Maaf saudara saudara). Yang tentu saja memuaskan batin kedua belah pihak.

Namun hubungan seks bisa saja terjadi tanpa awalan cinta. Dan hanya kebutuhan fisik yang terpenuhi. Bisa jadi ada sih rasa seneng seneng sedikit, kalau mau dibalut dengan kata yang lebih halus (biar ada alasannya) adalah sayang, dan dengan alasan kepleset atau kecelakaan, terjadilah hubungan persetubuhan(ehm!) tersebut.

TAPI………. Bisakah hubungan seks menghasilkan suatu cinta yang baru….??????? Yang ini perlu ditanyakan yang sudah mengalami proses tersebut. Mungkin kah cinta timbul setelah melakukan persetubuhan (ehm)

Wallahu alam bisawab. Tanyalah pada rumput yang bergoyang…


NB: Maaf kalau kata persetubuhan terlihat vulgar, namun menurut salah satu cerdik cendikia dari Bontang, kata itulah yang paling tepat untuk kegiatan tersebut. :)

No comments: